Anda di halaman 1dari 30

Perumusan

Indikator Pencapaian
Kompetensi

Disusun Oleh:
Drs. Syafri Ahmad, M.Pd
Kompetensi

Peserta mampu merumuskan indikator dengan benar


PERTANYAAN

Apakah yang dimaksud dengan indikator?


Apa fungsi indikator?
Jelaskan ketentuan perumusan indikator!
Bagaimana langkah-langkah perumusan indikator?
PENGERTIAN INDIKATOR

Indikator adalah perilaku yang dapat


diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar (KD) tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran, (Mulyasa,
2007:139).
FUNGSI INDIKATOR

1 Mengembangkan materi pembelajaran atau bahan ajar

2 Mendesain kegiatan pembelajaran

3 Merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar


Indikator Pencapaian KD

Adalah pernyataan yang menunjukkan tolak ukur atau penanda


tercapainya suatu kompetensi dasar oleh peserta didik.
 Pernyataan BSNP dalam KTSP 2006, Indikator pencapaian kompensi
adalah penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
 Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap,
dan keterampilan.
KETENTUAN PERUMUSAN INDIKATOR

1. Indikator dirumuskan dari KD

2. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.

3. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur

4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda

5. Hanya mengandung satu tindakan.

6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan peserta


didik, sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah;
Bagaimana cara mengembangkan indikator
pencapaian KD?

Karakteristik
Peserta Didik

Dirumuskan
Mata
dalam KKO
yang terukur Pelajaran
Indikator
dikemban
gkan
sesuai

Potensi Satuan
Daerah Pendidikan
Lanjutan...
Berkaitan dengan karakteristik peserta didik
mempertimbangkan kondisi akademik peserta didik
secara umum

Berkaitan dengan satuan pendidikan


mempertimbangkan kondisi sekolah dari segi sarana
prasarana, manajemen, kemampuan guru.

Berkaitan potensi daerah mempertimbangkan


kondisi daerah perlu diekspose dalam pembelajaran.
Kelompok Indikator Pencapaian KD

Indikator sangat penting Indikator cukup penting Indikator kompleks


(Indikator Kunci) (Indikator pendukung) (Indikator Pengayaan)

(Safari, 2005:21-24)
Indikator Kunci
 Adalah Indikator yang memenuhi syarat UKRK (Urgensi, Kontinuitas, Relevansi,
dan Keterpakaian.
 Urgensi yaitu secara teoritis indikator itu harus dikuasai peserta didik.
 Kontinuitas yaitu indikator lanjuta yang merupakan pendalaman dari satu atau
lebih indikator yang sudah dipelajari pada KD sebelumnya.
 Relevansi yaitu indikator diperlukan untuk memperlajari mata pelajaran yang lain.
 Keterpakaian yaitu Indikator memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-
hari.

Indikator kunci menuntut kemampuan setara dengan kemampuan yang dirumuskan pada
kompetensi dasar (KD). Target minimal pada penguasaan KD tercermin dalam indikator kunci
Lanjutan Indikator Kunci...

 Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.


 Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat
pada KD.
 Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari
KD.
 Dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus
teraktualisasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga
kompetensi minimal yang harus dikuasai siswa tercapai berdasarkan
tuntutan KD mata pelajaran.
Indikator Pendukung (Jembatan)

Adalah indikator yang mendukung indikator kunci.


 Indikator ini mencerminkan kemampuan jembatan yang
diperlukan dalam rangka menguasai kemampuan yang
dirumuskan oleh indikator kunci
Lanjutan Indikator Pendukung...

 Membantu peserta didik memahami indikator kunci.


 Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi
yang sebelumnya telah dipelajarai siswa, berkaitan dengan
indikator kunci yang dipelajari.
Indikator Kompleks/ Pengayaan
Adalah Indikator yang memiliki tingkat kesulitan
atau kerumitan yang tinggi.

Dalam pelaksaan indikator pengayaan menuntut:


a. Kreativitas tinggi
b. Waktu yang cukup lama karena perlu pengulangan
c. Penalaran dan kecermatan peserta didik yang
tinggi.
d. Sarana dan prasarana sesuai tuntutan kompetensi
yang harus dicapai.

Indikator kompleks mencerminkan tuntutan


kemampuan tambahan atau kemampuan yang sifatnya
pengayaan dari target kemampuan minimal pada KD.
Lanjutan Indikator Pengayaan...

 Mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan


kompetensi dari standar minimal KD.
 tidak selalu harus ada.
 Dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik
memiliki kompetensi yang lebih tinggi dari dan perlu
peningkatan yang baik dari standar minimal KD.
 Dalam melakukan penilaian adalah indikator yang harus diujikan kepada siswa
adalah indikator kunci.
 Indikator kunci tidak boleh terabaikan oleh pendidikan dalam pelaksanaan
penilaian, karena ndikator inilah yang menjadi tolah ukur dalam mengukur
ketercapaian kompetensi minimal siswa berdasarkan KD.
 Di samping itu, pencapaian komptensi minimal ini merupakan pencapaian yang
berstandar nasional.
 Seperti halnya dengan indicator pendukung dan indicator pengayaan di dalam
melakukan penilaian disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pemahaman
peserta didik terhadap indicator kunci yang telah diberikan.
TAKSONOMI BLOOM
• Benjamin S. Bloom dan kawan-kawannya itu berpendapat bahwa
pengelompokkan tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada
tiga jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta
didik, yaitu:

a) Ranah proses berfikir (cognitive domain)

b) Ranah nilai atau sikap (affective domain)

c) Ranah keterampilan (psychomotor domain)


RANAH KOGNITIF (C1-C6)
RTB (REVISI TAKSONOMI BLOOM)
CONTOH KATA KERJA RANAH KOGNITIF (C1-C6)
RTB (REVISI TAKSONOMI BLOOM)

C1-Mengingat C2-Memahami C3-Menerapkan C4-Menganalisis C5-Mengevaluasi C6-Mencipta


CARA MERUMUSKAN INDIKATOR
1. Perhatikan atau baca sebuah KD sesuai mata pelajaran yang diajarkan.

2. Tandai kata kerja yang ada dalam KD tersebut.

3. Tandai jenis materi yang terkandung dalam KD tersebut. (Kata yang tertulis di awal KD
menunjukkan kompetensi yang harus dijabarkan menjadi beberapa kata kerja
operasional (KKO)).

4. Tentukan tingkatan kognitif kata kerja tersebut sesuai dengan taksonomi Bloom (revisi
Anderson) apakah C1, C2, C3, C4, C5, C6 dan tentukan pula jenis materinya apakah
berupa fakta, konsep, prinsip, atau prosedur (KTSP 2006) atau jenis fakta, konseptual,
prosedur dan metakognitif (K-13).
Lanjutan...
Pemahaman akan dimensi proses kognitif dalam pengetahuan (materi) sangat penting dipahami sebagai dasar
merumuskan indikator yang baik. Tingkatan pengetahuan biasanya sudah dikelompokkan dalam tabel sesuai
tingkatannya namun ada kalanya terjadi perbedaan, misalnya: Mendeskripsikan menurut taksonomi Anderson
adalah jenjang C2 (memahami) akan tetapi mendeskripsikan bisa juga menjadi C4 (analisis).

Kenapa itu terjadi? “Apabila materi yang dideskripsikan menyangkut prosedur atau metakognitif maka
sebelum peserta didik mampu mendeskripsikan sudah harus didahului analisis yang setara dengan C4”. Jadi,
dalam merumuskan indikator juga perlu diperhatikan KKO dan jenis materinya.

5. Tuliskan kata kerja sebanyak mungkin sehingga sampai ke kata kerja yang setara dengan kata kerja yang ada
dalam KD (untuk indikator kunci). Misalnya kata kerja dalam KD menentukan, dari materi konseptual. Maka
menentukan menurut taksonomi revisi Anderson adalah C3. Sebelum peserta didik mampu menentukan, apa
yang lebih dulu dikuasai? mungkin mengidentifikasi, menjelaskan...dst.

6. Susunlah kata kerja tersebut dengan materinya mulai dari yang mudah ke sulit, sederhana ke kompleks, atau
konkret menuju abstrak.
Contoh:

KKO dalam KD adalah “Menentukan” maka sebelum peserta didik


menentukan terlebih dahulu:

Mengidentifikasi ... (Indikator Pendukung)

Menjelaskan ... (Indikator Pendukung)

Menentukan ... (Indikator Kunci)


Contoh
Muatan Pelajaran: PPKN (BG Kelas 1, T 6 ST 1 PB 1 Hal:3)
KD 3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-
hari dirumah
Mengidentifikasi C4 (Mengingat)
Indikator:
3.2.1 Menyebutkan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
dirumah
3.2.2 Menjelaskan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
dirumah
3.2.3 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
dirumah
Contoh Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi pada Pembelajaran Matematika

Kelas/
Kompetensi Dasar Indikator Kelompok Indikator
Jenjang
Kelas 3.1 Menggunakan 3.1.1 Menuliskan teorema pythagoras pada segitiga Pendukung/Jembatan
VII/ SMP teorema pythagoras siku-siku dalam berbagai posisi
untuk menentukan 3.1.2 Menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku Kunci
panjang sisi segitiga menggunakan teorema pythagoras
siku-siku
3.1.3 Menentukan jenis suatu segitiga termasuk siku- Kunci/Tambahan
siku, lancip, atau tumpul berdasarkan panjang
sisi-sisinya
3.1.4 Menentukan panjang sisi-sisi pada segitiga Kompleks/Pengayaan
siku-siku istimewa berdasarkan perbandingan
panjang sisi-sisinya
3.1.5 Menjelaskan rumus untuk mencari tripel Kompleks/Pengayaan
pythagoras
3.1.6 Menuliskan contoh bilangan tripel pythagoras Kompleks/Pengayaan
yang bervariasi
Contoh Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi pada Pembelajaran Matematika

Kelas/
Kompetensi Dasar Indikator Kelompok Indikator
Jenjang
Kelas VII/ 3.2 Memecahkan masalah 3.2.1 Memahami masalah yang tidak berhubungan dengan kehidupan Pendukung/Jembatan
SMP pada bangun datar yang sehari-hari pada bangun datar yang berkaitan dengan teorema
berkaitan dengan teorema pythagoras
pythagoras
3.2.2 Merencanakan strategi memecahkan masalah yang tidak Pendukung/Jembatan
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari pada bangun datar
yang berkaitan dengan teorema pythagoras
3.2.3 Melaksanakan strategi memecahkan masalah yang tidak Pendukung/Jembatan
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari pada bangun datar
yang berkaitan dengan teorema pythagoras
3.2.4 Memecahkan masalah yang tidak berhubungan dengan kehidupan Kunci
sehari-hari pada bangun datar yang berkaitan dengan teorema
pythagoras
3.2.5 Memahami masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Pendukung/Jembatan
teorema pythagoras dalam kehidupan sehari-hari
3.2.6 Merencanakan strategi memecahkan masalah pada bangun datar Pendukung/Jembatan
yang berkaitan dengan teorema pythagoras dalam kehidupan
sehari-hari
3.2.7 Melaksanakan strategi pemecahan masalah pada bangun datar yang Pendukung/Jembatan
berkaitan dengan teorema pythagoras dalam kehidupan sehari-hari
3.2.8 Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Kunci
teorema pythagoras dalam kehidupan sehari-hari
Penjelasan
1. Pada KD nomor 3.1 Kelas VIII didesain 6 macam indikator. Target minimal siswa adalah mampu menunjukkan
kemampuan seperti pada indikator ke-3. Untuk mencapai kemampuan itu didukung atau dijembatani oleh indikator ke-1
dan ke-2. Kemampuan yang dirumuskan pada indikator ke-4, ke-5 dan ke-6 bersifat pengayaan.
2. Indikator ke-2 KD 3.1 adalah indikator kunci, karena kemampuan yang dituntut pada indikator ke-3 mewakili
kemampuan yang dituntut oleh KD.
3. Indikator ke-1 KD 3.1 adalah indikator pendukung/jembatan. Sebelum belajar KD 3.1, siswa belum pernah mengenal
Teorema Pythagoras. Oleh karena itu agar dapat memperoleh kemampuan seperti yang dikehendaki oleh KD 3.1,
terlebih dahulu siswa perlu menemukan Teorema Pythagoras. Dari kegiatan menemukan Teorema Pythagoras itu, target
kemampuan siswa yang akan dicapai adalah mampu menuliskan Teorema Pythagoras pada segitiga siku-siku dalam
berbagai variasi posisi dan nama seperti yang dituliskan pada indikator ke-1. Oleh karena itu indikator ke-1 dikatakan
indikator pendukung/jembatan untuk menguasai kemampuan yang dirumuskan oleh indikator kunci.
4. Indikator ke-3 KD 3.1 adalah indikator kunci, tapi dapat pula dikelompokkan ke indikator tambahan. Kemampuan
mengidentifikasi suatusegitiga termasuk siku-siku, lancip atau tumpul seperti yang dirumuskan oleh indikator ke-3
berada sedikit di atas kemampuan indikator kunci. Karena kemampuan minimal utama tetap menghitung panjang sisi
segitiga siku-siku menggunakan Teorema Pythagoras (indikator kunci) maka indikator ke-3 ini dapat difungsikan
sebagai indikator tambahan. Kemampuan penalaran siswa dapat dilihat dengan indikator ke-3 ini.
5. Indikator ke-4, ke-5 dan ke-6 KD 3.1 merupakan indikator kompleks/pengayaan. Keberadaan indikator ke-4, ke-5 dan
ke-6 disesuaikan dengan tingkat kemampuan atau kecepatan belajar siswa. Indikator ini diterapkan untuk siswa yang
dengan cepat dan mudah menguasai kemampuan yang dirumuskan oleh indikator kunci.
Penjelasan
6. Standar kompetensi (SK) 3 Kelas VIII terdiri 2 KD, yaitu KD 3.1 dan KD 3.2. Rumusan KD 3.2 adalah
”Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras”, sehingga dengan
jelas KD 3.2 menuntut kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan yang dituntut pada KD 3.2 lebih
kompleks dari KD 3.1. Oleh karena itu tidak perlu dirumuskan indikator kompleks/pengayaan yang
kemampuannya menuntut pemecahan masalah pada KD 3.1
7. Indikator ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-5, ke-6, ke-7 KD 3.2 merupakan indikator pendukung/jembatan.
Keberadaan indikator-indikator tersebut sebagai pendukung kemampuan pada indikator kunci.
8. Indikator ke-4 dan ke-5 KD 3.2 merupakan indikator kunci. Sesuai dengan Kdnya maka pencapaian siswa
pada KD 3.2 diukur dengan tolak ukur indikator ke-4 dan 5 ini.
9. KD 3.2 merupakan KD yang menuntut kemampuan pemecahan masalah secara eksplisit. Karenakemampuan
memecahkan masalah merupakan kemampuan paling kompleks dalam belajar matematika maka tidak perlu
didesain indikator kompleks/pengayaan. Untuk pengayaan siswa yang cepat tuntas didesain berdasarkan
bahan ajar yang tingkat kesulitannya ditingkatkan.
Contoh Perumusan Indikator pada KTSP
Standar Kompetensi
Bilangan
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

Kelas/
Kompetensi Dasar Indikator Kelompok Indikator
Jenjang
5.1 Mengubah pecahan ke 5.1.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen
Kunci
bentuk persen dan
sebaliknya
5.1.2 Mengubah pecahan ke bentuk desimal Kunci/ tambahan
V Semester
2
5.1.3 Mengubah persen ke bentuk pecahan Kunci

5.1.4 Mengubah desimal ke bentuk pecahan


Kunci/ tambahan
Contoh
Kelas/
Kompetensi Dasar Indikator Kelompok Indikator
Jenjang
3.5 Menjelaskan, dan menentukan 3.5.1 Menjelaskan rumus volume kubus
Pendukung/Jembatan
volume bangun ruang dengan
menggunakan satuan volume
3.5.2 Menentukan volume kubus menggunakan satuan
(seperti kubus satuan) serta Kunci
volume (kubus satuan)
hubungan pangkat tiga dengan
akar pangkat tiga. 3.5.4 Menentukan hubungan pangkat tiga pada volume
Kompleks/Pengayaan
kubus dengan akar pangkat tiga

3.5.5 Menjelaskan rumus volume balok Pendukung/Jembatan


V Semester
3.5.6 Menentukan volume balok menggunakan satuan
2 Kunci
volume (kubus satuan)
3.5.7 Menentukan hubungan pangkat tiga pada volume
Kompleks/Pengayaan
balok dengan akar pangkat tiga
4.5 Menyelesaikan masalah yang 4.5.1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan
Kunci
berkaitan dengan volume bangun volume kubus
ruang dengan menggunakan
satuan volume (seperti kubus 4.5.2 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan
satuan) melibatkan pangkat tiga Kunci
volume balok
dan akar pangkat tiga.

Anda mungkin juga menyukai