Indikator Pencapaian
Kompetensi
Disusun Oleh:
Drs. Syafri Ahmad, M.Pd
Kompetensi
Karakteristik
Peserta Didik
Dirumuskan
Mata
dalam KKO
yang terukur Pelajaran
Indikator
dikemban
gkan
sesuai
Potensi Satuan
Daerah Pendidikan
Lanjutan...
Berkaitan dengan karakteristik peserta didik
mempertimbangkan kondisi akademik peserta didik
secara umum
(Safari, 2005:21-24)
Indikator Kunci
Adalah Indikator yang memenuhi syarat UKRK (Urgensi, Kontinuitas, Relevansi,
dan Keterpakaian.
Urgensi yaitu secara teoritis indikator itu harus dikuasai peserta didik.
Kontinuitas yaitu indikator lanjuta yang merupakan pendalaman dari satu atau
lebih indikator yang sudah dipelajari pada KD sebelumnya.
Relevansi yaitu indikator diperlukan untuk memperlajari mata pelajaran yang lain.
Keterpakaian yaitu Indikator memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-
hari.
Indikator kunci menuntut kemampuan setara dengan kemampuan yang dirumuskan pada
kompetensi dasar (KD). Target minimal pada penguasaan KD tercermin dalam indikator kunci
Lanjutan Indikator Kunci...
3. Tandai jenis materi yang terkandung dalam KD tersebut. (Kata yang tertulis di awal KD
menunjukkan kompetensi yang harus dijabarkan menjadi beberapa kata kerja
operasional (KKO)).
4. Tentukan tingkatan kognitif kata kerja tersebut sesuai dengan taksonomi Bloom (revisi
Anderson) apakah C1, C2, C3, C4, C5, C6 dan tentukan pula jenis materinya apakah
berupa fakta, konsep, prinsip, atau prosedur (KTSP 2006) atau jenis fakta, konseptual,
prosedur dan metakognitif (K-13).
Lanjutan...
Pemahaman akan dimensi proses kognitif dalam pengetahuan (materi) sangat penting dipahami sebagai dasar
merumuskan indikator yang baik. Tingkatan pengetahuan biasanya sudah dikelompokkan dalam tabel sesuai
tingkatannya namun ada kalanya terjadi perbedaan, misalnya: Mendeskripsikan menurut taksonomi Anderson
adalah jenjang C2 (memahami) akan tetapi mendeskripsikan bisa juga menjadi C4 (analisis).
Kenapa itu terjadi? “Apabila materi yang dideskripsikan menyangkut prosedur atau metakognitif maka
sebelum peserta didik mampu mendeskripsikan sudah harus didahului analisis yang setara dengan C4”. Jadi,
dalam merumuskan indikator juga perlu diperhatikan KKO dan jenis materinya.
5. Tuliskan kata kerja sebanyak mungkin sehingga sampai ke kata kerja yang setara dengan kata kerja yang ada
dalam KD (untuk indikator kunci). Misalnya kata kerja dalam KD menentukan, dari materi konseptual. Maka
menentukan menurut taksonomi revisi Anderson adalah C3. Sebelum peserta didik mampu menentukan, apa
yang lebih dulu dikuasai? mungkin mengidentifikasi, menjelaskan...dst.
6. Susunlah kata kerja tersebut dengan materinya mulai dari yang mudah ke sulit, sederhana ke kompleks, atau
konkret menuju abstrak.
Contoh:
Kelas/
Kompetensi Dasar Indikator Kelompok Indikator
Jenjang
Kelas 3.1 Menggunakan 3.1.1 Menuliskan teorema pythagoras pada segitiga Pendukung/Jembatan
VII/ SMP teorema pythagoras siku-siku dalam berbagai posisi
untuk menentukan 3.1.2 Menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku Kunci
panjang sisi segitiga menggunakan teorema pythagoras
siku-siku
3.1.3 Menentukan jenis suatu segitiga termasuk siku- Kunci/Tambahan
siku, lancip, atau tumpul berdasarkan panjang
sisi-sisinya
3.1.4 Menentukan panjang sisi-sisi pada segitiga Kompleks/Pengayaan
siku-siku istimewa berdasarkan perbandingan
panjang sisi-sisinya
3.1.5 Menjelaskan rumus untuk mencari tripel Kompleks/Pengayaan
pythagoras
3.1.6 Menuliskan contoh bilangan tripel pythagoras Kompleks/Pengayaan
yang bervariasi
Contoh Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi pada Pembelajaran Matematika
Kelas/
Kompetensi Dasar Indikator Kelompok Indikator
Jenjang
Kelas VII/ 3.2 Memecahkan masalah 3.2.1 Memahami masalah yang tidak berhubungan dengan kehidupan Pendukung/Jembatan
SMP pada bangun datar yang sehari-hari pada bangun datar yang berkaitan dengan teorema
berkaitan dengan teorema pythagoras
pythagoras
3.2.2 Merencanakan strategi memecahkan masalah yang tidak Pendukung/Jembatan
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari pada bangun datar
yang berkaitan dengan teorema pythagoras
3.2.3 Melaksanakan strategi memecahkan masalah yang tidak Pendukung/Jembatan
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari pada bangun datar
yang berkaitan dengan teorema pythagoras
3.2.4 Memecahkan masalah yang tidak berhubungan dengan kehidupan Kunci
sehari-hari pada bangun datar yang berkaitan dengan teorema
pythagoras
3.2.5 Memahami masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Pendukung/Jembatan
teorema pythagoras dalam kehidupan sehari-hari
3.2.6 Merencanakan strategi memecahkan masalah pada bangun datar Pendukung/Jembatan
yang berkaitan dengan teorema pythagoras dalam kehidupan
sehari-hari
3.2.7 Melaksanakan strategi pemecahan masalah pada bangun datar yang Pendukung/Jembatan
berkaitan dengan teorema pythagoras dalam kehidupan sehari-hari
3.2.8 Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Kunci
teorema pythagoras dalam kehidupan sehari-hari
Penjelasan
1. Pada KD nomor 3.1 Kelas VIII didesain 6 macam indikator. Target minimal siswa adalah mampu menunjukkan
kemampuan seperti pada indikator ke-3. Untuk mencapai kemampuan itu didukung atau dijembatani oleh indikator ke-1
dan ke-2. Kemampuan yang dirumuskan pada indikator ke-4, ke-5 dan ke-6 bersifat pengayaan.
2. Indikator ke-2 KD 3.1 adalah indikator kunci, karena kemampuan yang dituntut pada indikator ke-3 mewakili
kemampuan yang dituntut oleh KD.
3. Indikator ke-1 KD 3.1 adalah indikator pendukung/jembatan. Sebelum belajar KD 3.1, siswa belum pernah mengenal
Teorema Pythagoras. Oleh karena itu agar dapat memperoleh kemampuan seperti yang dikehendaki oleh KD 3.1,
terlebih dahulu siswa perlu menemukan Teorema Pythagoras. Dari kegiatan menemukan Teorema Pythagoras itu, target
kemampuan siswa yang akan dicapai adalah mampu menuliskan Teorema Pythagoras pada segitiga siku-siku dalam
berbagai variasi posisi dan nama seperti yang dituliskan pada indikator ke-1. Oleh karena itu indikator ke-1 dikatakan
indikator pendukung/jembatan untuk menguasai kemampuan yang dirumuskan oleh indikator kunci.
4. Indikator ke-3 KD 3.1 adalah indikator kunci, tapi dapat pula dikelompokkan ke indikator tambahan. Kemampuan
mengidentifikasi suatusegitiga termasuk siku-siku, lancip atau tumpul seperti yang dirumuskan oleh indikator ke-3
berada sedikit di atas kemampuan indikator kunci. Karena kemampuan minimal utama tetap menghitung panjang sisi
segitiga siku-siku menggunakan Teorema Pythagoras (indikator kunci) maka indikator ke-3 ini dapat difungsikan
sebagai indikator tambahan. Kemampuan penalaran siswa dapat dilihat dengan indikator ke-3 ini.
5. Indikator ke-4, ke-5 dan ke-6 KD 3.1 merupakan indikator kompleks/pengayaan. Keberadaan indikator ke-4, ke-5 dan
ke-6 disesuaikan dengan tingkat kemampuan atau kecepatan belajar siswa. Indikator ini diterapkan untuk siswa yang
dengan cepat dan mudah menguasai kemampuan yang dirumuskan oleh indikator kunci.
Penjelasan
6. Standar kompetensi (SK) 3 Kelas VIII terdiri 2 KD, yaitu KD 3.1 dan KD 3.2. Rumusan KD 3.2 adalah
”Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras”, sehingga dengan
jelas KD 3.2 menuntut kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan yang dituntut pada KD 3.2 lebih
kompleks dari KD 3.1. Oleh karena itu tidak perlu dirumuskan indikator kompleks/pengayaan yang
kemampuannya menuntut pemecahan masalah pada KD 3.1
7. Indikator ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-5, ke-6, ke-7 KD 3.2 merupakan indikator pendukung/jembatan.
Keberadaan indikator-indikator tersebut sebagai pendukung kemampuan pada indikator kunci.
8. Indikator ke-4 dan ke-5 KD 3.2 merupakan indikator kunci. Sesuai dengan Kdnya maka pencapaian siswa
pada KD 3.2 diukur dengan tolak ukur indikator ke-4 dan 5 ini.
9. KD 3.2 merupakan KD yang menuntut kemampuan pemecahan masalah secara eksplisit. Karenakemampuan
memecahkan masalah merupakan kemampuan paling kompleks dalam belajar matematika maka tidak perlu
didesain indikator kompleks/pengayaan. Untuk pengayaan siswa yang cepat tuntas didesain berdasarkan
bahan ajar yang tingkat kesulitannya ditingkatkan.
Contoh Perumusan Indikator pada KTSP
Standar Kompetensi
Bilangan
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kelas/
Kompetensi Dasar Indikator Kelompok Indikator
Jenjang
5.1 Mengubah pecahan ke 5.1.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen
Kunci
bentuk persen dan
sebaliknya
5.1.2 Mengubah pecahan ke bentuk desimal Kunci/ tambahan
V Semester
2
5.1.3 Mengubah persen ke bentuk pecahan Kunci