Anda di halaman 1dari 19

Skema Penelitian : Hibah Skripsi

KBK : Transformasi Belajar Biologi


TKT : Dasar
Bidang Fokus/Topik : 1. Literasi saintifik/ Literasi
biologi sebagai landasan
pengembangan SDM
berliterasi

PROPOSAL PENELITIAN

DANA PNBP UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2020

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SISWA

SMAN 8 MALANG

TIM PENGUSUL
KETUA PENELITI : Prof. Dr. Mimien Henie Irawati Al-Muhdhar, M.S.
NIDN: 0008096304

AR : Lely Mardianti, M.Pd.

Mahasiswa : Intan Ayu Idha Wulandari NIM: 160341606095

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DESEMBER 2019
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN DANA PNBP UM TAHUN 2020
Judul : Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Siswa
SMAN 8 Malang
Kategori/Skema : Hibah Skripsi
Bidang Fokus/Topik : Literasi saintifik/ Literasi biologi sebagai landasan pengembangan
SDM berliterasi
Kode/Nama Rumpun Ilmu : FMIPA
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati Al-Muhdhar, M.S.
b. NIDN : 0008096304
c. Jabatan Fungsional : Guru Besar
d. KBK/Program Studi : FMIPA/Pendidikan Biologi
e. Nomor HP : 085655575135
f. Alamat surel (e-mail) : mimien.henie.fmipa@um.ac.id
Mahasiswa
a. Nama Lengkap : Intan Ayu Idha Wulandari
b. NIM : 160341606095
c. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
Account Representative
a. Nama : Lely Mardiyanti, M.Pd.
b. No. HP : 082234478333
Lama Penelitian diajukan : 5 bulan
Dana diusulkan ke UM : Rp. 15.000.000
Dana diusulkan dan tahun : Rp. 15.000.000 tahun 2020

Malang, 13 Desember 2019


Menyetujui,
Dekan FMIPA Ketua Peneliti,

Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati


Prof. Dr. Hadi Suwono, M.Si. Al-Muhdhar, M.S.
NIP 196705151991031007 NIP 196309081987012001
RINGKASAN
Penelitian ini merupakan penelitian skripsi dengan jenis penelitian Survi dengan
rancangan korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan
sikap terhadap literasi lingkungan di SMA Negeri 8 Malang. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 259 siswa yang terdiri dari jurusan MIPA dan IPS baik kelas X, XI, dan
XII. Penggambilan data dilakukan dengan menyebar angket kepada sampel yang diberikan di
awal pembelajaran dan didkembalikan di akhir pembelajaran. Angket penelitian ini diadaptasi
dari soal tes Middle School Environmental Literacy Survey/Instrument (MSEL). Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik anaisis deskriptif dan teknik analisis regresi. Teknik
analsisi deskriptif digunakan untuk menganalisis pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa
terhadap literasi lingkungan, sedangkan analisis regresi digunakan untuk menganalisis
hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap literasi lingkungan ssiswa dengan
menggunakan alat bantu SPSS. Hasil analisis data yang diperoleh yakni pengetahuan siswa
berdasarkan tingkatan kelas bahwa semakin tinggi tingkatan kelas maka cenderung semakin
bagus pengetahuannya, sedangkan ditinjau dari jurusannya bahwa jurusan MIPA lebih baik
daripada jurusan IPS. Sikap siswa berdasarkan tingkatan kelas diketahui bahwa semakin tinggi
tingkatan kelas maka cenderung semakin rendah sikapanya, sedangkan berdasarkan jurusan
MIPA dan IPS diketahui bahwa Jurusan MIPA cenderung lebih baik dibandingkan dengan
jurusan IPS. Perilaku siswa berdasarkan tingkatan kelas diketahui bahwa kelas XI cenderung
memiliki perilaku yang paling rendah diantara kelas X dan XII, kelas XII cenderung memiliki
perilaku paling baik diantara kelas X dan XI, sedangkan berdasarkan jurusan MIPA dan IPS
diketahui bahwa jurusan MIPA perilakunya lebih baik daripada jurusan IPS. Berdasarksn pola
hubungan antara pengetahuan,sikap, dan perilaku diketahui bahwa sumbangan efektif yang
paling besar terhadap perilaku adalah sikap, sedangkan pengetahuan harus bersama-sama
dengan sikap untuk mempengaruhi perilaku secara efektif. Hubungan antara pengetahuan,
sikap, dan perilaku tidak stabil disebabkan oleh beberapa faktor yakni faktor ekonomi, faktor
panutan, faktor sangsi, dan faktor kebiasaan.
PENDAHULUAN
Berdasarkan analisis kebutuhan dengan teknik wawancara pada tanggal 30 Januari 2019
di SMAN 8 Malang berdasarkan komponen literasi lingkungan yakni pengetahuan, sikap, dan
perilaku literasi lingkungan. Guru Biologi menyatakan bahwa pengetahuan literasi lingkungan
yang dimiliki siswa SMAN 8 Malang yakni cukup baik karena di setiap proses pembelajaran
selalu diiringi dengan pengetahauan tentang lingkungan baik melalui pengetahuan yang
dijelaskan oleh guru maupun tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa, namun pengetahuan
cukup baik belum tentu menumbuhan sikap siswa terhadap lingkungan yang juga baik. Guru
Biologi SMAN 8 Malang juga menambahkan bahwa sikap siswa dalam literasi lingkungan
adalah kurang baik. Rendahnya sikap siswa terhadap kondisi lingkungan yakni disebabkan
karena sekarang merupakan era digital 4.0 yang cenderung membentuk sikap siswa yang
kurang perduli terhadap lingkungan karena terlalu asik ketika bermain handphone sehingga
dapat menyebabkan lupa waktu dan lupa belajar. Sikap dalam literasi lingkungan rendah juga
mengakibatkan perilaku terhadap literasi lingkungan yang rendah juga. Perilaku siswa rendah
karena terlalu disibukkan dengan kegiatan pembelajaran kelas yang mencakup beberapa mata
pelajaran yang harus dikuasainya. Setiap mata pelajaran selalu memberikan tugas yang banyak
sehingga siswa tidak sempat untuk ikut serta dalam kegiatan lingkungan, non akademik,
maupun kegiatan pengembangan diri.
Upaya guru SMAN 8 untuk mendukung penilaian Adiwiyata Nasional yakni dengan
memberikan fasilitas laboratorium pembelajaran PLTS, laboratorium ego ponik, pembelajaran
berbasis STEM, budidaya tanaman toga, penyediaan Air Zamp yakni air siap minum, generasi
sadar iklim, pengelolaan bank sampah, tugas dan ujian memakai kertas daur ulang, kantin
bebas 5 M, budaya memakai stainless straw, menanam pohon asuh, pembuatan pupuk kompos,
program kwirausahaan dari pertanian, pembuatan katalog tanaman dengan bahasa jawa, jumat
bersih, dan Satgas Adiwiyata. Semua upaya yang telah diberikan oleh guru SMAN 8 telah
terlaksana, namun tidak seterusnya berjalan dengan lancar. Penyebab upaya guru dalam
mendukung penilaian Sekolah Adiwiyata tidak berjalan dengan lancar yakni terlalu banyak
mata pelajaran yang diikuti siswa sehingga siswa tidak sempat untuk mengembangkan soft
skill, banyak guru yang memberikan pekerjaan rumah sehingga siswa tidak memiliki waktu
untuk memahami materi lebih mendalam, dan banyak siswa yang diperlakukan manja oleh
orang tuanya sehingga kurang peka terhadap lingkungan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Literasi Lingkungan
Literasi adalah kemampuan siswa dalam mengimplementasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki untuk bernalar, berkomunikasi, dan menganalisis dengan efektif
dalam mengajukan, menafsirkan, dan memecahkan masalah lingkungan (OECD, 2006).
Sedangkan literasi lingkungan merupakan upaya pembiasaan siswa dengan memanfaatkan
kemampuannya untuk ikut serta dalam mengatasi permasalahan lingkungan melalui perilaku
individu maupun kelompok Pe’er et al. (2007). Terdapat tiga komponen literasi lingkungan
yakni Pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap lingkungan (Hollweg et al., 2011). Pe’er et
al. (2007) menyatakan bahwa ketiga komponen literasi lingkungan saling berkaitan. Ketiga
komponen tersebut dapat diimplementasikan dengan baik oleh siswa maka dapat
menumbuhkan kemampuan peduli lingkungan secara utuh (Hungerford et al., 1980). Literasi
lingkungan tentang pengetahuan, sikap, keterampilan, motivasi dan komitmen sangat penting
untuk diterapkan pada anak sejak dini agar peduli dan sadar melalui kerja individu maupun
kelompok dalam memecahkan masalah lingkungan untuk memberi solusi pencegahan
kerusakan lingkungan (UNESCO, 1987).
B. Literasi Lingkungan Aspek Pengetahuan
Pengetahuan adalah informasi dari hasil tahu melalui pengindraan terhadap suatu obyek.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari indra penglihatan dan pendengaran
(Notoatmodjo, 2007). Terdapat lima komponen pengetahuan dalam literasi lingkungan yakni
yang pertama isu tentang permasalahan lingkungan. Kedua tentang sistem ekologi dan fisik.
Ketiga tentang sistem budaya, sosial, dan politik. Keempat tentang solusi dalam memecahkan
permasalahan lingkungan. Kelima tentang partisipasi dan strategi warga dalam menjaga
lingkungan (Hollweg et al., 2011). Pengetahuan sangat penting peranannya dalam kehidupan
manusia baik secara individu maupun kelompok karena sangat membantu dalam mendapatkan
pemahaman dasar dan permasalahan tentang lingkungan (UNESCO, 1987). Rahardjo & Erna
(2011) juga menambahkan bahwa pengetahuan memiliki hubungan yang erat dengan
pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin luas pengetahuannya.
C. Literasi Lingkungan Aspek Sikap
Sikap adalah kegiatan yang dipelajari dalam merespons suatu peristiwa maupun objek
baik yang menguntungkan maupun yang merugikan (Hill et al., 1977) Sikap merupakan sebuah
bentuk evaluasi dari perilaku seseorang (Saifuddin, 2011) karena mencerminkan ketertarikan
dan minat seseorang dalam menjaga lingkungan (Krathwohl et al., 1964). Whitehead et.al.
(2017) juga menambahkan bahwa sikap adalah hasil dari belajar yang belum merupakan suatu
tindakan yang dilakukan sesorang seseorang dan sikap memuat suatu kecenderungan (“pre-
disposition” dan “tendency”), sehingga untuk mengetahui sikap seseorang dapat dilihat dari
tindakan yang dilakukan orang tersebut terhadap suatu kejadian lingkungan. Sikap dan perilaku
memiliki hubungan yang tidak terlalu kuat.
D. Literasi Lingkungan Aspek Perilaku
Perilaku adalah ekspresi dari pengetahuan yang mendukung suatu pembelajaran.
Perilaku pada literasi lingkungan digambarkan dengan kegiatan yang bertanggung jawab
terhadap kondisi lingkungan seperti perilaku ekologis dan perilaku pro-lingkungan (Bamberg
& Moser, 2007). Perilaku tersebut sangat penting untuk dibiasakan pada seseorang karena akan
berdampak positif terhadap lingkungan dalam memecahkan suatu permasalahan lingkungan
maupun mengatasi suatu kondisi lingkungan yang kurang baik (Cook & Berrenberg, 1981).
(Rahayu et al., 2016) juga menambahkan bahwa perilaku seseoranag didasari oleh
pengetahuannya, semakin banyak pengetahuan tentang literasi lingkungan maka semakin baik
perilaku orang tersebut. Rahayu et al. (2016) juga menambahkan bahwa pengetahuan, sikap,
dan perilaku yang baik merupakan hasil dari pengetahuan dan sikap yang baik. Jadi dapat
dikatakan bahwa perilaku literasi lingkungan dipengaruhi pengetahuan dan sikap yang
ditunjukkan dengan kerangka pikir pada Gambar 1 (Hsu, 2004).

X1 rx1 y Keterangan: X1: Pengetahuan


X2: Sikap
rx1 x2 y
rx1 x2 Y Y : Perilaku
r : Hubungan
rx2 y

X2
Gambar 1. Kerangka Berpikir

Berdasarkan gambar 1. rx1y dapat dideskripsikan ada hubungan antara pengetahuan (X1)
dan perilaku (Y), rx2y dapat dideskripsikan ada hubungan antara sikap (X2) dan perilaku (Y),
rx1x2 dapat dideskripsikan ada hubungan antara pengetahuan (X1) dan sikap (X2), rx1x2y dapat
dideskripsikan ada hubungan antara pengetahuan (X1) dan sikap (X2) secara bersama-sama
terhadap perilaku (Y). Berdasarkan “Theory of reasoned action” (Glanz, K., et al., 2015)
bahwa faktor yang menentukan perilaku yakni sikap dan norma subyektif individu. (Stern,
2000) menambahkan menyatakan bahwa terdapat dua hal yang dapat mencerminkan perilaku
seseorang yakni pertama fokus seseorang dalam merespon permaslahan lingkungan dengan
mematuhi semua peraturan dalam memperbaiki lingkungan, kedua yakni lebih fokus pada
perkembangan sesorang pada kebiasaannya dalam menjaga lingkungan.
Terdapat teori yang menjelaskan tentang hubungan antara sikap dan perilaku yakni
“theory of planned behavior”. Berdasarkan teori tersebut beberapa variabel yang menentukkan
perilaku yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen, 2005). Sikap merupakan
ketertarikan dan minat seseorang dalam menjaga lingkungan (Krathwohl et al., 1964). Norma
subjektif yakni fungsi dari yakinnya seseorang yang didapat dari pendapat orang lain terhadap
sikap yang ada hubungannya dengan orang tersebut (normative belief). Kontrol perilaku
merupakan pendapat suatu individu mengenai mudah atau sulitnya melakukan sesuatu (Ajzen,
2005).
METODE
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana pengorganisasian penelitian mulai dari proses
pengambilan data hingga mendapatkan hasil penelitiana (Siregar, 2017). Pendekatan penelitian
yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini termasuk dalam survey
research dengan rancangan korelasional. Penelitian survei merupakan penelitian yang
pengumpulan datanya diperoleh dari sampel yang diambil dari populasi melalui penggunaan
angket (Visser, P. S., et al., 2000). Siregar (2017) juga menambahkan bahwa rancangan
korelasional digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel bebas (X1,
X2) terhadap variabel terikat (Y), sehingga dapat mengetahui hubungan antara X 1 terhadap Y,
X2 terhadap Y, dan X1X2 terhadap Y.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 8 Malang yang berjumlah 859
siswa yang terdiri dari peminatan MIPA dan IPS. Siswa peminatan MIPA berjumlah 550 siswa
dan siswa peminatan IPS berjumlah 309 siswa. Sedangkan sampel yang menjadi objek dalam
penelitian ini adalah sebagian dari populasi. Cara penentuan jumlah sampel berdasarkan rumus
yang dikemukakan oleh Fraenkel et al., (1932) yakni 30% dari jumlah populasi.
Sampel dalam penelitian ini pada kelas X peminatan MIPA dua kelas dengan jumlah 54
siswa dan peminatan IPS satu kelas dengan jumlah 30 siswa, kelas XI peminatan MIPA dua
kelas dengan jumlah 61 siswa dan peminatan IPS satu kelas dengan jumlah 32 siswa, kelas XII
peminatan MIPA dua kelas dengan jumlah 50 siswa dan peminatan IPS satu kelas dengan
jumlah 32 siswa. Kelas yang menjadi sampel dipilih secara acak. Fraenkel et al., (1932) juga
menambahkan bahwa dengan menggunakan pemilihan secara acak, setiap anggota populasi
memiliki peluang yang sama untuk dipilih.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel penelitian
(Sugiyono, 2016). Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dan perilaku,
sehingga untuk mengukur variabel penelitian maka menggunakan instrumen penelitian berupa
angket. Instrumen angket diadaptasi dari Middle School Environmental Literacy
Survey/Instrument (MSELS).
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah tahap pemberian angket kepada siswa SMAN 8 Malang sampai
angket dikembalikan kepada peneliti. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan
cara menyebar angket ke sampel penelitian. Angket diberikan pada setiap siswa baik jurusan
IPA maupun IPS dengan jumlah siswa sesuai perhitungan jumlah sampel yang dipilih secara
acak. Angket diberikan kepada siswa ketika melaksanakan pembelajaran biologi di kelas.
Waktu pengerjaan angket yakni pada awal pembelajaran dan angket dikembalikan di akhir
pembelajaran.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah cara yang digunakan untuk mengolah data menjadi data yang
sederhana. Teknik analisis pertama yang dilakukan yakni uji normalitas Kolmogorov Smirnov.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data penelitian yang didapat layak untuk lanjut ke
analisis selanjutnya. Data dalam penelitian ini yang diketahui normal maka dapat dilanjutkan
ke analisis selanjutnya yakni deskriptif, korelasi ganda dan regresi linear berganda,
Peta Jalan Penelitian
Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati Al-Muhdhar, M.S.

Tahun 1998
1. Keterkaitan antara Faktor Sosial, Ekonomi, Pengetahuan, dan Sikap Terhadap
Manifestasi Perilaku Ibu-Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga di Kotamadia Surabaya.
2. Penemuan Konsep 6M
a. Mengurangi
b. Menggunakan kembali
c. Mengganti
d. Memisahkan
e. Mendaurulang
f. Mengomposkan
3. Pengembangan Media Sosialisasi Konsep 6M
Tahun 2002
1. Studi Penanganan Sampah di Wilayah Surabaya Metropolitan.
2. Kontribusi Faktor Sosial, Ekonomi, Pengetahuan, dan Sikap terhadap Manifestasi
Perilaku Ibu-Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di
Dukuh Sanan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
3. Pengembangan Model Pendiddikan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga.
Tahun 2009-2010
1. Pengembangan model pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah
tangga melalui pembudayaan 6M berbasis BKM pada PNPM Mandiir Perkotaan.
Tahun 2009-2011
1. Pengembangan E-Media Pendidikan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga.
Tahun 2010
1. Pengaruh E-Media VCD 6M melalui Pembelajaran Proyek Berbasis Inkuiri terhadap
Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa SMA di Mataram.
2. Pengembangan Petunjuk Teknis Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga melalui Pembudayaan 6M Berbasis Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri Perkotaan.
Tahun 2011
1. Pengembangan Modul Multimedia Pengelolaan Sampah Berwawasan Sains,
Teknologi, dan Masyarakat sebagai Upaya untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Peserta Didik.
Tahun 2012-2013
1. Pilot Project Wilayah Bebas Sampah melalui Pembudayaan 6M berbasis KSM di
Kota Malang.
Tahun 2013-2015
1. Pengembangan Modul Pengelolaan Sampah Berbasis 6M bagi Guru dan Siswa SMP
guna Mendukung Program Sekolah Adiwiyata.
Tahun 2015
1. Uji coba “Modul Pengelolaan Sampah Berbassis 6M bagi Guru dan Siswa SMP” di
Lapangan Utama Berkolaborasi dengan Guru, Kepala Sekolah, dan Mahasiswa
Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
2. Pengembangan Buku Pedoman Model Kampung Organik Pasca Pilot Project Wilayah
Bebass Sampah (Zero Waste Zone) dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat dan
Program Pemerintah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Tahun 2016
1. Ujicoba di Kota dan Kabupaten Malang Model Kampung Organik Pasca Pilot Project
Wilayah Bebas Sampah (Zero Waste Zone) dalam mendukung perekonomian
masyarakat dan Program Pemerintah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Tahun 2014-2017
1. Eksplorasi Keunggulan Lokal pada Etnis Togutil di Provinsi Maluku Utara.
2. Ujicoba di Beberapa Provinsi Model Kampung Organik Pasca Pilot Project Wilayah
Bebas Sampah (Zero Waste Zone).
Tahun 2018
1. Integrasi Potensi Keuangan Lokal dan Kearifan Lokal ke dalam Silabus Pendidikan
Lingkungan Hidup melalui Kuasi Eksperimen.
2. Eksplorasi dan Koleksi Jenis-Jenis Keragaman Hayati, serta Kearifan Lokal sebagai
Keunggulan Lokal Etnis Tobaru, Bugis, dan Osing.
3. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah melalui Virtual Learning
untuk Meningkatkan Keteramplan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Mahasiswa
pada Matakuliah Pengembangan Profesi Guru.
Tahun 2019
1. Pengembangan Buku Ajar Berbasis Local Wisdom.
2. Integrasi Local Ecological Knowledge Masyarakat Adat Indonesia ke dalam Problem
Based Learning dengan Metode Hybrid Learning untuk Meningkatkan Keterampilan
Memecahkan Masalah Mahasiswa pada Matakuliah Problematika Lingkungan Hidup.
Tahun 2020
1. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Siswa dalam Literasi
Lingkungan di SMA Negeri 8 Malang
Jadwal
Tabel 2. Jadwal Kegiatan.

Desember Januari 2020 Februari 2020 Maret 2020 April 2020


No Kegiatan 2019
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III 1V
1 Pra penelitian
Merancang
lembar
wawancara
Studi
pendahuluan
Mengembangkan
angket
Memvalidasi
angket
2 Pelaksanaan Tindakan
Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
3 Pasca Pelaksanaan Tindakan
Analisis data
Pembahasan dan
kesimpulan
4 Menyusun
laporan akhir
Daftar Pustaka
Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality and Behavior, (2nd edition), Berkshire, UK:
Open University Press-McGraw Hill Education.
Bamberg, S., & Möser, G. 2007. Twenty years after Hines, Hungerford, and Tomera: A new
meta-analysis of psycho-social determinants of pro-environmental behaviour. Journal of
Environmental Psychology, 27(1), 14–25.doi.org/10.1016/j.jenvp.2006.12.002.
Cook, S. W., & Berrenberg, J. L. 1981. Approaches to encouraging conservation behaviour 1.
Journal of Social Issues, Vol. 37, pp. 73–107.
Hill, R. J., Fishbein, M., & Ajzen, I. 1977. Belief, Attitude, Intention and Behavior: An
Introduction to Theory and Research. Contemporary Sociology, 6(2),
244.doi.org/10.2307/2065853
Hollweg, K. S., Taylor, J. R., Bybee, R. W., Marcinkowski, T. J., McBeth, W. C., & Zoido,
P. 2011. Developing a Framework for Assessing Environmental Literacy. Washington,
DC: North American Association for Environmental Education.
Hsu, S. J. 2004. The effects of an environmental education program on responsible
environmental behavior and associated environmental literacy variables in taiwanese
college students. Journal of Environmental Education, 35(2), 37–
48.doi.org/10.3200/JOEE.35.2.37-48
Hungerford, H., Peyton, R. & Wilke, R. 1980. Goals for curriculum development in
environmental education. Journal of Environmental Education 11 (3), 42-47. Journal of
Environmental Education, 11(3), 42–47.
Krathwohl, D. R., Bloom, B. S., & Masia, B. B. 1964. Handbook II: Affective Domain, the
Taxonomy of Educational Objectives. 164.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
OECD. 2006. Executive Summary of The Programme for International Student Assessment
(PISA). 2006. Science Competencies for Tomorrow’s World. 56.
Pe’er, S., Goldman, D., & Yavetz, B. 2007. Environmental literacy in teacher training:
Attitudes, knowledge, and environmental behavior off beginning students. Journal of
Environmental Education, 39(1), 45–59. doi.org/10.3200/JOEE.39.1.45-59.
Rahardjo, Setiyowati, and Erna Kusuma Wati. “Hubungan Tingkat Pendidikan Dan
Pengetahuan Dengan Perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Pada Masyarakat
Perkotaan Dan Perdesaan Di Kabupaten Banyumas.” Kesmas Indonesia: Jurnal Ilmiah
Kesehatan Masyarakat 4, no. 2 (February 3, 2017): 150–58.
Rahayu, C., Widiati, S., & Widyanti, N. 2016. Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku terhadap Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status Kesehatan
Periodontal Pra Lansia di Posbindu Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Majalah
Kedokteran Gigi Indonesia, 21(1), 27. doi.org/10.22146/majkedgiind.8515
Saifuddin, A. 2011. Sikap manusia teori dan pengukurannya (2nd ed.). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Stern, P. C. 2000. Stern 2000 Journal of Social Issues. Journal of Social Issues, 56(3), 407–
424.
UNESCO. 1987. Conferences & meetings Unesco-Unep International Congress on En-
Vironmental Education and Training, Held at the International Centre in Moscow.
14(4), 1987.
Whitehead, George I., Stephanie H. Smith, and Marta Losonczy-Marshall. “Core References
in Introductory Social Psychology and Developmental Psychology Textbooks.”
Psychology Learning & Teaching 16, no. 1 (March 1, 2017): 6–18.
doi.org/10.1177/1475725716672948.
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Tabel 3. Rencana Anggaran Biaya Hibah Penelitian Sumber Dana PNBP.
No. Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan Jumlah
Satuan
Pengumpulan Data
1. Rapat persiapan penelitian 1
Paket 1.000.000 1.000.000
2. Observasi 5
OK 500.000 2.500.000
3. Validasi 9
OK 250.000 2.250.000
4. Konsumsi Rapat 9
OK 50.000 450.000
Koordinasi
SUB TOTAL 6.200.000
Analisis Data
1. Pengolah data 4 OH 300.000 1.200.000
2. Administrasi penelitian 1 OH 200.000 200.000
SUB TOTAL 1.400.000
Pelaporan dan Luaran
1. Publikasi Seminar
1 Paket 5.000.000 5.000.000
Internasional
SUB TOTAL 5.000.000
Belanja Bahan
1. Mencetak angket 2 OH 1.200.000 2.400.000
SUB TOTAL 2.400.000
TOTAL ANGGARAN DALAM 1 TAHUN 15.000.000

Anda mungkin juga menyukai