Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nur Halimah D.

Abdullah
Nim : 19071007

Kimia organik
1. – Alkana adalah hidrokarbon jenuh, yang berarti memeliki ikatan tunggal antara atom
karbon.
- Alkena adalah hidrokarbon tak jenuh yang berarti terdiri dari satu atau lebih ikatan
ganda diantara atom karbon.
- Alkuna juga hidrokarbon tidak jenuh dengan satu atau lebih ikatan rangkap tiga
antara atom karbon.
- Hidrokarbon halida
a. Sifat fisika alkana
 Non polar
 Titik didih rendah
 Tidak larut dalam air

Sifat kimia

 Reaksi halogenasi
 Reaksi pembakaran
 Reduksi alkil halida
b. Sifat fisika alkena
 Organik non polar
 Tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut
 Berbentuk cairan tidak berwarna dengan densitas <10
 Berbentuk gas

Sifat kimia

 Senyawa yang mempunyai ikatan rangkap (reaksi adisi)


 Bersifat lebih lemah
c. Sifat fisika alkuna
 Tidak larut dalam air
 Larut dalam pelarut organik
 Lebih ringan dari air
 Paling mudah bereaksi

Sifat kimia

 Memeliki ikatan karbon rangkap tiga


 Bersifat tidak jenuh

2. a. Reaksi subtitusi
atom karbon ujung satu alkil halida mempunyai muatan positif parsial. Karbon ini
rentan terhadap serangan oleh anion dan spesi lain apa saja yang mempunyai sepasang
elektron menyendiri dalam kulit luarnya. Dihasilkan rekasi subtitusi/suatu rekasi
dalam mana satu atom, ion atau gugus disubtitusikan untuk (menggantikan) atom, ion
atau gugus lain.

Dalam reaksi subtitusi akil halida, halida itu disebut gugus pergi suatu istilah yang
berarti gugus apa saja yang dapat digeser dari ikatannya dengan suatu atom karbon.
Ion halida merupakan gugus pergi yang baik, krena ion-ion ini merupakan basa yang
sangat lemah. Basa kuat seperti misalnya, OH-, bukan gugus pergi yang baik.
b. reaksi eliminasi
bila suatu alkil halida diolah dengan suatu basa kuat, dapat terjadi suatu reaksi
eliminasi. Dalam reaksi ini sebuah kehilangan atom-atom atau ion-ion dari dalam
strukturnya. Produk organik suatu reaksi eliminasi ini, unsur H dan X kelur dari
dalam alkil halida: oleh karena itu reaksi ini juga disebut reaksi dehidrohalogenasi.
Gugus pergi merupakan basa lemah.

Reaktivitas : R-l > R-Br > R-Cl >> R-P


L.G.baik L.G.buruk
Lebih reaktif kurang reaktif
3. a. SN1 merupakan alkali halida tersier mengalami subtitusi dengan suatu mekanisme
yang berlainan.

Reaksi SN1 adalah reaksi ion. Reaksi SN1 suatu alkil halida tersier adalah reaksi
bertahap. Tahap pertama berupa pematahan alkil halida menjadi sepasang ion : ion
halida dan sebuah karbokation, suatu dalam mana atom karbon mengemban suatu
muatan positif. Karena reaksi SN1 melibatkan ionisasi, reaksi reaksi ini dibantu oleh
pelarut polar, seperti H2O, yang dapat menstabilkan ion dengan cara solvasi.
b. SN2 yaitu reaksi bromometana dengan ion hidroksida yang menghasilkan etanol
dan ion baramida.
Mekanisme reaksi SN2 hanya terjadi pada alkil halida primer dan sekunder. Nukleofil
yang menyerang adalah nukleofil kuat yaitu : OH, CN, CH3O. serangan dilakukan
dari belakang. Contohnya : CH3Br + OH_ → CH3OH + Br_
V=k[CH3l][OH_], bimolekular
Kedua spasi terlibat dalam tahap penentu laju reaksi
Rekativitas : R – l> Br> R- Cl>> R-F
Pemutusan ikatan C – X terlibat dalam penentu laju rekasi
Serentak, mekanisme satu tahap.
c. Reaksi E1
Mekanisme reaksi E1 merupakan alternatif dari reaksi SN1. Karbokation dapat
memberikan proton kepada suatu bsa dalam suatu reaksi.Mekanisme E1 terdiri
dari dua tahap :

d. Reaksi E2
Reaksi E2 menggunakan basa kuat seperti –OH, -OR, dan juga membutuhkan
kalor, dengan memanaskan alkil halida dalam KOH atau CH3CH2ONa dalam
etanol.
4. a. Reaksi subtitusi

atom karbon ujung satu alkil halida mempunyai muatan positif parsial. Karbon ini
rentan terhadap serangan oleh anion dan spesi lain apa saja yang mempunyai sepasang
elektron menyendiri dalam kulit luarnya. Dihasilkan rekasi subtitusi/suatu rekasi
dalam mana satu atom, ion atau gugus disubtitusikan untuk (menggantikan) atom, ion
atau gugus lain.
Dalam reaksi subtitusi akil halida, halida itu disebut gugus pergi suatu istilah yang
berarti gugus apa saja yang dapat digeser dari ikatannya dengan suatu atom karbon.
Ion halida merupakan gugus pergi yang baik, krena ion-ion ini merupakan basa yang
sangat lemah. Basa kuat seperti misalnya, OH-, bukan gugus pergi yang baik.
b. reaksi eliminasi
bila suatu alkil halida diolah dengan suatu basa kuat, dapat terjadi suatu reaksi
eliminasi. Dalam reaksi ini sebuah kehilangan atom-atom atau ion-ion dari dalam
strukturnya. Produk organik suatu reaksi eliminasi ini, unsur H dan X kelur dari
dalam alkil halida: oleh karena itu reaksi ini juga disebut reaksi dehidrohalogenasi.
Gugus pergi merupakan basa lemah.

Reaktivitas : R-l > R-Br > R-Cl >> R-P


L.G.baik L.G.buruk
Lebih reaktif kurang reaktif

Anda mungkin juga menyukai