Anda di halaman 1dari 3

Reaksi senyawa karbon pada umumnya merupakan pemutusan dan

pembentukan ikatan kovalen. Ada beberapa jenis reaksi senyawa


karbon, diantaranya yaitu reaksi substitusi, adisi, dan eliminasi.
1. Reaksi Subtitusi
Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam
suatu molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain. Reaksi
substitusi umumnya terjadi pada senyawa yang jenuh (semua ikatan
karbon-karbon merupakan ikatan tunggal), tetapi dengan kondisi
tertentu dapat juga terjadi pada senyawa tak jenuh.
Contoh:
Halogenasi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen)

2. Reaksi Adisi
Reaksi adisi terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap
atau rangkap tiga, termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain,
seperti pada C=O dan pada
Dalam reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan
rangkap menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap
berubah menjadi ikatan tunggal.
Untuk alkena atau alkuna, bila jumlah atom H pada kedua atom C
ikatan rangkap berbeda, maka arah adisi ditentukan oleh kaidah
Markovnikov, yaitu atom H akan terikat pada atom karbon yang lebih
banyak atom H-nya (yang kaya semakin kaya).
Contoh:

3. Reaksi Eliminasi
Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa berikatan tunggal berubah
menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil.
Jadi, eliminasi merupakan kebalikan dari adisi.
Contoh:
Eliminasi air (dehidrasi) dari alkohol. Apabila dipanaskan dengan
asam sulfat pekat pada suhu sekitar 1800C, alkohol dapat mengalami
dehidrasi membentuk alkena.

REAKSI ALKOHOL
Berdasarkan jenis atom karbon yang mengikat gugus OH, alkohol
dibedakan atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier.
Dalam alkohol primer gugus OH terikat pada atom karbon primer,
pada alkohol sekunder, gugus OH terikat pada atom karbon
sekunder, begitu pula pada alkohol tersier, gugus OH terikat pada
atom karbon tersier. Seperti contoh berikut:
Reaksi dengan logam aktif
Atom H dari gugus OH dapat disubstitusi oleh logam aktif seperti
natrium dan kalium, membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Reaksi
ini mirip dengan reaksi natrium dengan air, tetapi reaksi dengan air
berlangsung lebih cepat. Reaksi ini menunjukkan bahwa alkohol
bersifat sebagai asam lemah (lebih lemah daripada air).

Substitusi Gugus OH oleh Halogen
Gugus OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen bila
direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X= halogen).
Contoh:



Oksidasi Alkohol
Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida
dan uap air. Oleh karena itu, etanol digunakan sebagai bahan bakar
spirtus (spiritus). Reaksi pembakaran etanol, berlangsung sebagai
berikut:

Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam
lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut:
Alkohol primer membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih
lanjut membentuk asam karboksilat.
Alkohol sekunder membentuk keton.
Alkohol tersier tidak teroksidasi.
Reaksi oksidasi etanol dapat dianggap berlangsung sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai