Dehidrohalogenasi
Dehidrasi
• Reaksi adisi alkena oleh HX
atau H2O akan menghasilkan
alkil halida atau alkohol.
• Sebaliknya, reaksi eliminasi
dari alkil halida atau alkohol
yang menyebabkan masing-
masing kehilangan HX atau
H2O akan menghasilkan alkena.
Reduksi alkena
Oksidasi Alkena
Adisi alkena oleh hidrogen halida (HX)
• Pada prakteknya, sedikit alkena yang larut dalam air dan pembentukan
bromohidrin biasa dilakukan dalam pelarut seperti dimetil sulfoksida,
CH3SOCH3(DMSO) menggunakan reagen N-bromosuksinimida (NBS) sebagai
sumber Br2 nya.
• NBS stabil dan dapat ditangani dengan mudah yang lampat terurai dalam air
untuk menghasilkan Br2 dengan kecepatan yang diatur. Bromin dapat digunakan
dalam reaksi adisi, tetapi lebih berbahaya dan lebih susah menaganinya
dibandingkan dengan NBS
Adisi alkena dengan H2O: Hidrasi
• Alkena tidak bereaksi dengan air (H2O), karena tidak ada elektrofil
untuk memulai reaksi adisi dengan alkena.
• Ikatan air OH terlalu kuat sehingga air terlalu lemah bersifat asam da
tidak memungkinkan hidrogen bertindak sebagai elektrofil.
• Reaksi bisa terjadi jika alkena direaksikan dengan air dan asam kuat
(HA) dengan mekanisme yang sama dengan adisi HX.
• Produk dari reaksi adalah alkohol. Penambahan air ke dalam
molekul disebut hidrasi.
Sehingga protonasi ikatan rangkap 2 alkena menghasilkan
intermediet karbokation , yang bereaksi dengan air untuk
menghasilkan produk alkohol yang terprotonasi (ROH 2 + ).
Kehilangan H+ dari alkohol terprotonasi menghasilkan alkohol
netral dan mengembalikan kaltalis asam
Mekanisme Reaksi
1. Atom hidrogen pada elektrofil H3O + (H3O + = H 2 O + H + ) diserang oleh elektron dari
nukleofilik ikatan rangkap yang akan membentuk ikatan C-H yang mengakibatkan atom
karbon lainnya bermuatan +. H2O menjadi netral karena telah kehilangan H+
2. H 2 O yang dapat berperan sebagai nukleofil, selanjutnya menyumbangkan pasangan
elektron bebasnya kepada atom C yang bemuatan positif untuk membentuk ikatan C-O.
Akibatnya atom O kekurangan elektron ( menjadi bermuatan +).
3. H2O akan bertindak sebagai basa yang akan mengambil H+ dari H2O+ yang menghasilkan
produk akhir alkohol dan H3O+. H3O+ artinya merupakan larutan air yang mengandung
asam katalis yang pada awal reaksi digunakan .
• Adisi elektrofil pada alkena relatif lambat karena ikatan
harus diputus. Selanjutnya, penambahan nukleofil pada
karbokation terjadi dengan cepat karena tidak ada ikatan
yang perlu diputus pada langkah ini.
• Katalis dapat meningkatkan laju reaksi tetapi tidak
dikonsumsi selama berlangsungnya reaksi. Jadi, proton
menambah alkena pada langkah pertama dan dikembalikan
k e c a m p u r a n r e a k s i p a d a l a n g k a h t e r a k h i r. S e c a r a
keseluruhan, proton tidak dikonsumsi. Karena katalis yang
digunakan dalam hidrasi alkena adalah asam, hidrasi adalah
reaksi yang dikatalisis oleh asam.
• Dilaboratorium, alkena biasa di hidrasi dengan menggunakan
prosedur oksimerkurasi
• Ketika alkena direaksikan dengan merkuri (II) acetate Hg(O2CCH3)2
dalam larutan THF, elektrofilik adisi Hg2+ dapat terjadi dengan cepat.
Intermediet organomerkuri selanjutnya direaksikan dengan NaBH4
dan akhirnya terbentuklah alkohol.
Oksimerkurasi alkena mirip dengan pembentukan halohidrin. Reaksi diinisasiasi
dengan adisi elektrofilik Hg2+ pada alkena untuk menghasilkan intermediet ion
merkurinium. Selanjutnya adisi nukleofilik H2O terjadi diikuti dengan kehilangan
proton dan menghasilkan organopmerkuri. Langkah akhir, organomerkuri
bereakasi NaBH4 untuk menghasilkan alkohol
Adisi alkena oleh borana
Cara lain untuk mengubah
alkena menjadi alkohol adalah
dengan dua reaksi berurutan
yang dikenal sebagai
hidroborasi-oksidasi.
1. Hidroborasi
Mekanisme Hidroborasi :
• Boron yang merupakan elektrofil menerima elektron dari alkena dan
membentuk ikatan dengan salah satu karbon Sp2 dan memberikan ion
hidrida (H-) sebagai nukelofil pada atom karbon SP2 lainnya.
2. Oksidasi
• Ion hidrogen peroksida (nukelofil) berbagi pasangan elektronnya dengan boron (elektrofil)
• Pergeseren 1,2-alkyl shift menggantikan ion hidroksida dan mengakibatkan boron tidak
lagi bermuatan negatif
• Ion hidroksida membagi pasangan elektronnya dengan boron R2BOCH2CH2CH3.
• Ion alkoksida lepas dan mengakibatkan boron tidak lagi bermuatan negatif
• Protonasi dari ion alkoksida selanjutnya menghasilkan alkohol.
Adisi alkena oleh karbena
• Jenis reaksi adisi alkena lainnya adalah reaksi antara karbena dan alkena
untuk menghasilkan siklopropna.
• Karbena, R2C: merupakan molekul yang mengandng divalent karbon dengan
hanya 6 elektron pada kulit valensinya.
• Molekul ini sangat reaktif dan bersifat sebagai elktrofil karena kekurang
elektron. Oleh karena itu Karbena bereaksi dengan nukleofil seperti alkena.
• Reaksi berlangsung dalam 1 langkah tanpa intermediet
• Salah satu cara paling sederhana dalam menghasilkan karbena
yang tersubstitusi adalah dengan mereaksikan CHCl3 dengan
basa kuat seperti KOH.
• Kehilangan proton dari CHCl 3 akan menghasilkan anion
triklorometanida :CCl 3 dengan melepaskan ion Cl- akan
menghasilkan :CCl2
Reduksi alkena : Hidrogenasi
Epoksidasi
Hidroksilasi
• Atom oksigen dari gugus OOH (O yang melekat pada H) dari asam peroksi merupakan
elektrofil. Gugus ini menerima elektron dari ikatan dari alkena, yang menyebabkan
ikatan O-O lemah dari asam peroksi terputus.
• Elektron dari ikatan O-O terdelokalisasi, menyebabkan ikatan π dari kelompok C -O
terputus dan mengambil proton
• Ketika ikatan O-H putus, elektron ikatan (nukleofil) mengadisi karbon sp2 lain dari alkena.
• Jadi, atom oksigen adalah elektrofil dan nukleofil. Ini adalah contoh lain dari reaksi
serempak (concerted reaction) — yaitu, semua ikatan dan pemecahan ikatan terjadi di
langkah yang sama.
Hidroksilasi