Anda di halaman 1dari 50

Pokok 01 Pembuatan Alkena

Bahasan 02 Reaksi Alkena


01 Pembuatan Alkena

Dehidrohalogenasi

Dehidrasi
• Reaksi adisi alkena oleh HX
atau H2O akan menghasilkan
alkil halida atau alkohol.
• Sebaliknya, reaksi eliminasi
dari alkil halida atau alkohol
yang menyebabkan masing-
masing kehilangan HX atau
H2O akan menghasilkan alkena.

Reaksi eliminasi yang paling umum digunakan dalam pembuatan


alkena adalah
1. Dehidrohalogenasi : Kehilangan HX dari alkil halida
2. Dehidrasi : Kehilang H2O dari alkohol
Dehidrohalogenasi

Reaksi dehidrohalogenasi biasanya terjadi dengan mereaksikan alkil


halida dengan basa kuat seperti KOH

Bromosikloheksana menghasilkan sikloheksena dengan mereaksikan


dengan KOH dalam ethanol
Dehidrasi

Dehidrasi dilakukan dengan mereaksikan sebuah alkohol dengan


asam kuat.

Kehilangan H 2O terjadi dan 1 metilsikloheksena terbentuk, jika 1-


metilsikloheksanol dipanaskan dalam H 2 SO 4 encer dalam pelarut
tetrahidrofuran
02 Reaksi Alkena
Adisi alkena oleh
hidrogen halida (HX)

Adisi alkena oleh


halogen

Adisi alkena oleh H2O

Adisi alkena oleh borana

Adisi alkena oleh


karbena

Reduksi alkena

Oksidasi Alkena
Adisi alkena oleh hidrogen halida (HX)

Jika reagen elektrofilik yang mengadisi alkena adalah hidrogen


halida (HF, HCl, HBr atau HI) maka hasil reaksi merupakan alkil
halida.
Jika alkena yang bereaksi memiliki substituent yang berbeda pada
kedua karbon SP 2 maka akan berlaku aturan markovnikov, yaitu H
akan berikatan pada atom C yang paling sedikit alkilnya.
• Serangan nukleofil pada bidang karbokation dapat terjadi pada
permukaan mana saja dengan probabilitas yang sama, jika hasil
reaksi merupakan senyawa kiral, maka akan menghasilkan
senyawa rasemat
• Produk reaksi tidak tergantung pada konfigurasi ikatan rangkap
dari alkena
• Reaksi adisi alkena dengan hidrogen halida membutuhkan
penggunaan gas hidrogen halida.
• Jika asam encer digunakan, maka, meskipun air bukan nukleofil
yang baik seperti halida, tetapi air akan menjadi nukleofil yang
paling banyak tersedia, dan produk utamanya adalah alkohol
Adisi alkena oleh halogen (halogenasi)

• Bromin dan klorin dapat mengadisi alkena dengan cepat untuk


menghasilkan 1,2-dihalida, reaksi ini disebut dengan reaksi
halogenasi.
• Meskipun ikatan halogen-halogen dari Cl 2 dan Br 2 non-polar, ia menjadi
terpolarisasi saat mendekati elktron π dari ikatan rangkap.
• Elektron dalam ikatan σ halogen-halogen menjadi terbagi secara tidak merata,
dan terdistribusi menuju atom yang paling jauh dari ikatan rangkap dua.
Akibatnya, fungsi dihalogen sebagai elektrofil, sama seperti halnya HX.
Mekanisme
• Pada reaksi adisi dengan halogen terdapat aliran elektron dari ikatan π
menuju halogen yang terdekat dan diiringi pelepasan halogen lain sebagai
halida yang selanjutnya akan menghasilkan karbokation
• Langkah selanjutnya terbentuklah formasi siklik ion halonium yang terjadi
karena terjadi ikatan antara pasangan elektron bebas dari halogen dengan
karbokation yang membantu menstabilkan kation dengan transfer muatan
dari halogen
• Akan tetapi pembentukan siklik halonium ini akan menghalangi serangan
pada permukaan yang sama pada ikatan halogen, sehingga serangan
nukleofil hanya dapat terjadi pada permukaan yang berbeda.
• Atom halogen yang masuk dari permukaan yang berbeda dari ikatan rangkap
dijelaskan sebagai anti adisi.
• Anti adisi (Greek: anti = against): jika halogen masuk pada bagian yang
bersebarangan dengan permukaan yang berlawanan dari ikatan rangkap
• Syn adisi: jika halogen masuk pada bagian yang sama dengan permukaan dari
ikatan rangkap
Konsekuensi stereokimia dari adisi elektrofilik halogen pada alkena
dapat diprediksi sbb:

1. Untuk contoh (Z)-but-2-ena produk reaksi adalah rasemat


2. Untuk sikloheksana juga akan menghasilkan produk rasemat
3. Untuk contoh (E)-but-2-ena, produk reaksi adalah senyawa meso
Adisi alkena oleh halogen mengandung air (Reaksi asam
hypohalous)

• Reaksi adisi alkena dengan halogen, dengan kondisi halogen yang


digunakan Cl2 atau Br2 berair,maka produk ini akan menjadi halohidrin
• Reaksi ini kadang-kadang dianggap sebagai penambahan asam
hypofalous HOX, tetapi jauh lebih mudah dirasionalisasi sebagai reaksi
adisi halogenasi dengan adanya air sebagai nukleofil dominan.
• Halo alkohol (halohidrin) yang terbuat dapat digunakan lebih lanjut untuk
memproduksi epoksida. Reaksi ini terjadi dengan mereaksikan halohidrin
dengan basa
Cincin aromatik pada reaksi
disamping tidak bereaksi
dengan Br2 dengan kondisi
yang digunakan

• Pada prakteknya, sedikit alkena yang larut dalam air dan pembentukan
bromohidrin biasa dilakukan dalam pelarut seperti dimetil sulfoksida,
CH3SOCH3(DMSO) menggunakan reagen N-bromosuksinimida (NBS) sebagai
sumber Br2 nya.
• NBS stabil dan dapat ditangani dengan mudah yang lampat terurai dalam air
untuk menghasilkan Br2 dengan kecepatan yang diatur. Bromin dapat digunakan
dalam reaksi adisi, tetapi lebih berbahaya dan lebih susah menaganinya
dibandingkan dengan NBS
Adisi alkena dengan H2O: Hidrasi

• Alkena tidak bereaksi dengan air (H2O), karena tidak ada elektrofil
untuk memulai reaksi adisi dengan alkena.
• Ikatan air OH terlalu kuat sehingga air terlalu lemah bersifat asam da
tidak memungkinkan hidrogen bertindak sebagai elektrofil.
• Reaksi bisa terjadi jika alkena direaksikan dengan air dan asam kuat
(HA) dengan mekanisme yang sama dengan adisi HX.
• Produk dari reaksi adalah alkohol. Penambahan air ke dalam
molekul disebut hidrasi.
Sehingga protonasi ikatan rangkap 2 alkena menghasilkan
intermediet karbokation , yang bereaksi dengan air untuk
menghasilkan produk alkohol yang terprotonasi (ROH 2 + ).
Kehilangan H+ dari alkohol terprotonasi menghasilkan alkohol
netral dan mengembalikan kaltalis asam
Mekanisme Reaksi

1. Atom hidrogen pada elektrofil H3O + (H3O + = H 2 O + H + ) diserang oleh elektron  dari
nukleofilik ikatan rangkap yang akan membentuk ikatan C-H yang mengakibatkan atom
karbon lainnya bermuatan +. H2O menjadi netral karena telah kehilangan H+
2. H 2 O yang dapat berperan sebagai nukleofil, selanjutnya menyumbangkan pasangan
elektron bebasnya kepada atom C yang bemuatan positif untuk membentuk ikatan C-O.
Akibatnya atom O kekurangan elektron ( menjadi bermuatan +).
3. H2O akan bertindak sebagai basa yang akan mengambil H+ dari H2O+ yang menghasilkan
produk akhir alkohol dan H3O+. H3O+ artinya merupakan larutan air yang mengandung
asam katalis yang pada awal reaksi digunakan .
• Adisi elektrofil pada alkena relatif lambat karena ikatan 
harus diputus. Selanjutnya, penambahan nukleofil pada
karbokation terjadi dengan cepat karena tidak ada ikatan
yang perlu diputus pada langkah ini.
• Katalis dapat meningkatkan laju reaksi tetapi tidak
dikonsumsi selama berlangsungnya reaksi. Jadi, proton
menambah alkena pada langkah pertama dan dikembalikan
k e c a m p u r a n r e a k s i p a d a l a n g k a h t e r a k h i r. S e c a r a
keseluruhan, proton tidak dikonsumsi. Karena katalis yang
digunakan dalam hidrasi alkena adalah asam, hidrasi adalah
reaksi yang dikatalisis oleh asam.
• Dilaboratorium, alkena biasa di hidrasi dengan menggunakan
prosedur oksimerkurasi
• Ketika alkena direaksikan dengan merkuri (II) acetate Hg(O2CCH3)2
dalam larutan THF, elektrofilik adisi Hg2+ dapat terjadi dengan cepat.
Intermediet organomerkuri selanjutnya direaksikan dengan NaBH4
dan akhirnya terbentuklah alkohol.
Oksimerkurasi alkena mirip dengan pembentukan halohidrin. Reaksi diinisasiasi
dengan adisi elektrofilik Hg2+ pada alkena untuk menghasilkan intermediet ion
merkurinium. Selanjutnya adisi nukleofilik H2O terjadi diikuti dengan kehilangan
proton dan menghasilkan organopmerkuri. Langkah akhir, organomerkuri
bereakasi NaBH4 untuk menghasilkan alkohol
Adisi alkena oleh borana
Cara lain untuk mengubah
alkena menjadi alkohol adalah
dengan dua reaksi berurutan
yang dikenal sebagai
hidroborasi-oksidasi.

• Atom atau molekul tidak perlu muatan positif untuk menjadi


elektrofil.
• Borane (BH3), adalah elektrofil karena boron memiliki oktet
yang tidak lengkap.
• Boron menggunakan tiga orbital sp2nya untuk membentuk
tiga ikatan dengan hidrogen, sehingga ia memiliki orbital p
kosong yang dapat menerima bagian dalam sepasang
elektron.
Tahapan reaksi hidroborasi-oksidasi

1. Hidroborasi

Mekanisme Hidroborasi :
• Boron yang merupakan elektrofil menerima elektron  dari alkena dan
membentuk ikatan dengan salah satu karbon Sp2 dan memberikan ion
hidrida (H-) sebagai nukelofil pada atom karbon SP2 lainnya.
2. Oksidasi

• Ion hidrogen peroksida (nukelofil) berbagi pasangan elektronnya dengan boron (elektrofil)
• Pergeseren 1,2-alkyl shift menggantikan ion hidroksida dan mengakibatkan boron tidak
lagi bermuatan negatif
• Ion hidroksida membagi pasangan elektronnya dengan boron R2BOCH2CH2CH3.
• Ion alkoksida lepas dan mengakibatkan boron tidak lagi bermuatan negatif
• Protonasi dari ion alkoksida selanjutnya menghasilkan alkohol.
Adisi alkena oleh karbena

• Jenis reaksi adisi alkena lainnya adalah reaksi antara karbena dan alkena
untuk menghasilkan siklopropna.
• Karbena, R2C: merupakan molekul yang mengandng divalent karbon dengan
hanya 6 elektron pada kulit valensinya.
• Molekul ini sangat reaktif dan bersifat sebagai elktrofil karena kekurang
elektron. Oleh karena itu Karbena bereaksi dengan nukleofil seperti alkena.
• Reaksi berlangsung dalam 1 langkah tanpa intermediet
• Salah satu cara paling sederhana dalam menghasilkan karbena
yang tersubstitusi adalah dengan mereaksikan CHCl3 dengan
basa kuat seperti KOH.
• Kehilangan proton dari CHCl 3 akan menghasilkan anion
triklorometanida :CCl 3 dengan melepaskan ion Cl- akan
menghasilkan :CCl2
Reduksi alkena : Hidrogenasi

Reduksi : peningkatan densitas elektron pada karbon melalui :


• pembentukan ikatan CH
• atau pemutusan ikatan C-O C-N atau C-X
Platinum dan palladium merupakan katalis yang paling sering digunakan untuk
hidrogenasi alkena. Paladium biasanya digunakan sebagai bubuk yang sangat
halus dalam bahan inert arang (charcoal) (Pd/C) untuk memaksimalkan luas
permukaan. Platium biasa digunakan sebagai PtO2
Reduksi bisa terjadi pada gugus fungsi yang lain seperti aldehida,
keton ester. Reduksi tidak bisa terjadi pada aromatik
Oksidasi alkena

Oksidasi terjadi jika densitas elektron pada atom


C menurun, hal ini bisa disebabkan oleh :
• Pembentukan ikatan C-O, C-N, C-X
• Pemutusan ikatan C-H

Epoksidasi

Hidroksilasi

Adisi alkena oleh ozon


Epoksidasi

Alkena dapat dioksidasi membentuk senyawa epoksida dengan cara:


1. Mereaksikan dengan asam peroksi (RCO3H)
2. Mereaksikan senyawa halohidrin dengan basa
Adisi alkena oleh asam peroksi

Asam peroksi merupakan suatu asam karboksilat dengan


atom oksigen yang berlebih
Mekanisme reaksi

• Atom oksigen dari gugus OOH (O yang melekat pada H) dari asam peroksi merupakan
elektrofil. Gugus ini menerima elektron dari ikatan  dari alkena, yang menyebabkan
ikatan O-O lemah dari asam peroksi terputus.
• Elektron dari ikatan O-O terdelokalisasi, menyebabkan ikatan π dari kelompok C -O
terputus dan mengambil proton
• Ketika ikatan O-H putus, elektron ikatan (nukleofil) mengadisi karbon sp2 lain dari alkena.
• Jadi, atom oksigen adalah elektrofil dan nukleofil. Ini adalah contoh lain dari reaksi
serempak (concerted reaction) — yaitu, semua ikatan dan pemecahan ikatan terjadi di
langkah yang sama.
Hidroksilasi

Penambahan gugus hidroksi pada alkena dapat dilakukan dengan


menghidrolisis epoksida yang akan menghasilkan 1,2 -diol
Adisi alkena oleh ozon
• Ketika suatu alkena direaksikan dengan ozon (O3) pada suhu rendah,
ikatan  dan  dari ikatan rangkap putus dan karbon-karbon yang
berikatan rangkap satu sama lain sekarang berikatan dengan oksigen.
• Reaksi ini merupakan reaksi oksidasi (ozonolisis) karena jumlah ikatan C-
O meningkat.
Pembentukan ozonida

• Elektrofil (oksigen berikatan rangkap di salah satu ujung molekul ozon)


mengadisi salah satu karbon sp2, dan nukleofil (oksigen bermuatan
negatif di ujung lainnya) menambah karbon sp2 lainnya. Produk tersebut
adalah molozonide.
• Molozonida tidak stabil karena memiliki ikatan O-O, secara cepat terjadi
penataan ulang membentuk ozonida
Pembentukan senyawa karbonil

Karena ozonida mudah meledak, senyawa ini tidak terisolasi. Sebaliknya,


senayawa ini segera dikonversi menjadi keton dan / atau aldehida oleh
dimetil sulfida (CH3SCH3) atau Zn dalam asam asetat (CH3CO2H).

Anda mungkin juga menyukai