Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Menjadi Warga Negara Indonesia Yang Baik

Disusun Oleh:

Nama : Afghan Yoga Pamungkas


NIM : 40040220650096
Pelajaran : PPKn

D4 Jurusan Rekayasa Perancangan Mekanik Demak


Universitas Diponegoro
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur tetap tercurah limpahkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menjadi Warga Negara
Indonesia yang Baik” ini. Tak lupa sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
nabi kita, Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan kepada kita agama islam yang
sempurna sebagai anugarah terbesar bagi seluruh umat manusia di dunia ini.
Dengan pertolongan dan rahmat-Nya, Alhamdulillah Saya selaku penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Menjadi Warga Negara Indonesia yang
Baik” ini dapat tersususun. Saya-pun menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan.
Untuk itu Saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini sebagai
bahan evaluasi Saya dalam pembuatan makalah berikutnya. Saya juga berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.

Depok, 6 Desember 2020

Afghan Yoga Pamungkas


DAFTAR ISI:

KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................4-5
B. Identifikasi Masalah..........................................................................6
C. Rumusan Masalah………………………………………………….6
D. Tujuan Pengetikan ............................................................................6
E. Manfaatan Pengetikan.......................................................................6

BAB II PEMBAHASAN
A. WARGA NEGARA YANG BAIK...........................................................7
B. Pentingnya Guru PKn dalam Pengembangan Karakter.................7-8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................9
B. Saran....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara dan warga negara memiliki Hubungan timbal balik dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dimana, negara memiliki tanggungjawab terhadap warga negaranya
begitu juga sebaliknya. Untuk memfomulasikan Menurut Miriam Budiardjo (Suryo, 2008:49)
“Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya di perintah oleh sejumlah pejabat dan yang
berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangan melalui
penguasaan monopolistis terhadap kekuasaan yang sah”.
Dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 yang menjadi tujuan negara adalah
“Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaiaan abadi dan keadilan sosial”. Dalam
hal ini, dapat dilihat bahwa hubungan antara negara dan warga negaranya memiliki relevansi
dalam aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menjadi warga negara yang baik (be a good citizen) merupakan suatu hasil yang
diharapkan dari hubungan antara negara dengan warga negara. Warga negara yang baik adalah
warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya mampu mengkritisi, serta partisipatif, dan
bertanggungjawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari hal tersebut, maka warga
negaranya mampu melaksanakan serta memahami keseimbangan antara hak dan kewajibannya
maka terbentuklah masyarakat yang mandiri sering disebut madani (civil society).
Masyarakat madani adalah masyarakat mandiri dapat dikatakan suatu sistem sosial yang
tumbuh berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan masyarakat. Civil society
merupakan masyarakat yang memiliki derajat budaya tertentu, kuncinya masyarakat tidak hanya
tentang pemerintah atau penguasa, tetapi juga berkaitan dengan kekuatan masyarakat yang ada di
dalam masyarakat tersebut. Pada dasarnya untuk mewujudkan civil society, pendidikan berperan
penting dalam pemberdayaan kualitas, baik kualitas siswa maupun pemberdayaan proses
pendidikannya yaitu peningkatan peranan guru dan pembelajarannya.
Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 mengatur tentang standart
isi untuk satuan Pendidkan dasar dan menengah adalah “mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara Indonesia, 4 Paradigma baru yang diusulkan dalam pendidikan
kewarganegaraan haruslah beorientasi pada civil society”.
Menurut pengamatan penulis saat ini, saat ini tingkat pemahaman serta kesadaran siswa
dalam keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik masih terlihat
minim. Serta pembelajaran yang terlalu monoton sehingga siswa kurang tertarik pada mata
pelajaran pendidikan kewarganegaraaan itu tampak terlihat dari perilaku sehari-hari siswa di
sekolah yaitu masih cendrung memiliki sikap tidak mau tau terhadap peraturan yang
diberlakukan di sekolah, masih sering menimbulkan konflik antar teman, kurang disiplin dalam
belajar, tidak memiliki jiwa nasonalisme, kurang antusias terhadap informasi kebangsaan,
bersifat indivualistis yang dipengaruhi oleh media sosial yang sangat berkembang pesat saat ini
dan perlunya peranan guru PKn dalam mendidik siswa menjadi warga negara yang mengetahui
hak serta kewajibannya dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka terdapat beberapa
permasalahan yang dapat diidentifikasi yaitu:

1. Siswa kurang tertarik pada pelajaran pendidikan kewarganegaraan


2. Sikap apatis terhadap peraturan.
3. Kurang memahami keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
4. Peran guru PPKn dalam mewujudkan civil society melalui paradigma baru pendidikan
kewargamegaraan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut di atas
maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana peran guru PKn
dalam mewujudkan civil society melalui paradigma baru pendidikan kewarganegaraan?
D. Tujuan Pengetikan
Dalam setiap penelitian pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai dengan tujuan yang jelas
tersebut akan mempermudah dalam melakukan penelitian. Adapun yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktual mengenai peran guru PKn dalam
mewujudkan civil society melalui paradigma baru pendidikan kewarganegaraan.
E. Manfaat pengetikan
Adapun manfaat yang dapat kita ambil dari penulisan makalah ini diantaranya adalah untuk
menambah wawasan kepada masyarakat tentang peran guru PKn yang sangat penting
kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Warga Negara yang Baik


Pendidikan juga merupakan hal penting dalam membangun karakter baik warga
negara.Menurut Aristoteles Good Citizenship merupakan produk dari pendidikan. Semakin
tinggipendidikan warga negara maka makin baik juga karakter yang dimilikinya.
Seharusnyaseperti itu, namun banyak juga diantara mereka para warga yang memiliki pendidikan
yangmumpuni justru yang membuat jelek sebuah negara. Contoh saja Indonesia, elite – elite
yangmemiliki pendidikan yang tinggi, yang dipercaya oleh masyarakat banyak ternyata
merugikannegeri ini. Sudah berapa nilai korupsi yang dihasilkan oleh para koruptor yang
merugikanIndonesia?. Uang yang harusnya dapat digunakan untuk kepentingan seluruh warga
negaraIndonesia malah dipakai untuk kepentingan individu atau kelompok saja. Maka dari itu,
tidakhanya pendidikan pengetahuan yang harus dikuasai namun juga harus dibarengi
denganpendidikan karkter yang cukup.
Konsep Good Citizenship dari Aristoteles ini menekankan pada karakter warga negara
itusendiri. Bagaimana warga negara mampu mengenal satu sama lain, aktif dalam
kegiatanpublik, memiliki kebaikan serta kebajikan dan warga negara yang terdidik. Jika tiap –
tiapwarga negara Indoesia mampu memiliki karakter – karakter tersebut maka negeri ini
akanjauh dari kata perpecahan. Pendidikan yang mumpuni jika tidak dibarengi dengan moral
dankarakter yang kuat juga akan sulit membangun Good Citizenship. Maka dari itu,
Warganegara Indonesia harus memahami betapa pentingnya mengenal satu sama lain
setameningkatkan kemampuan yang ada pada dirinya. Jika itu semua dapat berjalan dengan
baik,maka sila ke – 3 Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia” dapat terwujud.
B. Pentingnya Guru PKn dalam Pengembangan Karakter
Salah satu peran guru ialah sebagai pengajar yang berarti guru memiliki kompetensi yang
memadai mengenai pengetahuan yang akan disampaikan di kelas. Pentingnya pemahaman guru
mengenai konsep dan indikator karakter yang hendak dibentuk dan dikembangkan dikarenakan
guru merupakan tokoh utama dalam membentuk dan mengembangkan nilai karakter sehingga
pemahaman guru haruslah selalu ditingkatkan8 . Hal ini memperkuat bahwa hakikatnya guru
PKn haruslah memiliki pemahaman konsep yang luas dan baik terhadap nilai-nilai karakter yang
akan dikembangkan. Pemahaman tersebut dapat di peroleh guru melalui banyaknya
keikutsertaan dalam pelatihan, workshop dan kegiatan MGMP. Pemahaman tentang konsep nilai
karakter yang matang akan mempermudah guru untuk menuangkannya dalam perangkat
pembelajaran yang akan di buat.
Adanya MGMP akan sangat membantu guru dalam memahami konsep nilai-nilai
karakter yang akan dikembangkan. Tujuan MGMP pada hakikatnya membantu guru untuk 1)
meningkatkan kemampuan guru dibidang keilmuannya masing-masing dalam merancang
perangkat pembelajaran, pelaksanaan hingga evaluasi; 2) mendiskusikan permasalahan yang
dihadapi sehingga mampu bertukar pikiran untuk meningkatan kualitas pembelajaran; 3)
membantu guru memperoleh informasi untuk mengembangkan diri melalui penguasaan iptek
serta 4) meningkatkan sikap kepercayaan diri sehingga guru selalu mengembangkan
pembelajaran yang inovatif9 . Berdasarkan hal tersebut jelas bahwa melalui adanya MGMP
sangat efektif untuk membantu guru bertukar pikiran dan memahami konsep nilai-nilai karakter
yang akan dikembangankan dalam pembelajaran.
Peran guru juga salah satunya ialah kemampuan mengembangkan nilai-nilai karakter di
dalam perangkat pembelajaran yang telah terlebih dahulu dibuat. Adanya perangkat
pembelajaran tentu mempermudah guru untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Adapun hal-
hal yang harus dimuat dalam perangkat pembelajaran ialah tujuan pembelajaran/ kompetensi,
materi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi. Implementasi pembelajaran
tersebut dimulai dari pembuatan silabus dan RPP yang dimulai dari 1) pengkajian kompetensi
inti dan kompetensi dasar; 2) mengidentifi kasi tujuan dan capaian indikator yang akan di capai;
3) pengembangan materi pokok untuk dapat menentukan nilai-nilai karakter yang akan
dikembangkan; 3) melibatkan siswa dalam pembelajaran aktif sehingga nilainilai karakter
tersebut mampu di amati dengan baik; dan 4) melakukan penilaian sikap.
Penyusunan perangkat pembelajaran dalam tulisan ini dapat dilakukan melalui beberapa
tahap mulai 1) penanaman nilainilai karakter dalam penyusunan rencana pembelajaran mulai dari
tujuan, metode, media, dan evaluasi; 2) penanaman nilai-nilai karakter dalam pelaksanaan
pembelajaran mulai dari pengembangan bahan ajar yang menekankan penanaman pada nilai-nilai
karakter, penyediaan kasus-kasus yang memerlukan pemecahan masalah, pemilihan metode yang
memfokuskan pada pelaksanaan pembelajaran yang partisipasi aktif sehingga pelaksanaan
pembelajaran dilakukan secara optimal; 3) penilaian yang bertumpu pada penilaian sikap
(afektif) yang memuat nilai-nilai karakter seperti sikap menghargai perbedaan. Penyusunan
perangkat pembelajaran yang tepat tentu akan mempermudah guru untuk mencapai tujuan
pembentukan karakter peserta didik yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep Good Citizenship dari Aristoteles ini menekankan pada karakter warga negara
itusendiri. Bagaimana warga negara mampu mengenal satu sama lain, aktif dalam
kegiatanpublik, memiliki kebaikan serta kebajikan dan warga negara yang terdidik. Jika tiap –
tiapwarga negara Indoesia mampu memiliki karakter – karakter tersebut maka negeri ini
akanjauh dari kata perpecahan. Pendidikan yang mumpuni jika tidak dibarengi dengan moral
dankarakter yang kuat juga akan sulit membangun Good Citizenship. Maka dari itu,
Warganegara Indonesia harus memahami betapa pentingnya mengenal satu sama lain
setameningkatkan kemampuan yang ada pada dirinya. Jika itu semua dapat berjalan dengan
baik,maka sila ke – 3 Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia” dapat terwujud.
Dalam mewujudkan masyarakat yang memiliki karakter-karakter diatas dibutuhkannya peran
guru PKn. Diantaranya adalah peran guru PKn ialah kemampuan mengembangkan nilainilai
karakter yang dikembangkan di dalam perangkat pembelajaran yang telah terlebih dahulu dibuat.
Adanya perangkat pembelajaran tentu mempermudah guru untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki. Penyusunan perangkat pembelajaran dalam tulisan ini dapat dilakukan melalui
beberapa tahap mulai 1) Penanaman nilai-nilai karakter dalam penyusunan rencana pembelajaran
mulai dari tujuan, metode, media, dan evaluasi; 2) Penanaman nilai-nilai karakter dalam
pelaksanaan pembelajaran; 3) penilaian yang bertumpu pada penilaian sikap (afektif) yang
memuat nilai-nilai karakter seperti sikap menghargai perbedaan.
B. Saran
Untuk menjadikan seluruh warga negara Indonesia menjadi warga yang baik maka
diperlukannya guru PKn yang berkualitas untuk memberikan Pendidikan karakter sejak dini
hingga sampai jenjang perguruan tinggi.
C. Daftar Pustaka
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131474282/penelitian/PERAN+GURU+PKn+DALAM+PENDI
DIKAN+KARAKTER_2.pdf

http://digilib.unimed.ac.id/26085/9/9.%203133311003%20BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai