Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRESENTASI PKN

MODUL 2 – KARAKTERISTIK PKN SEBGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pembelajaran PKn di SD (PDGK4201)
Tutor : Tini Sugiartini, M.Pd.

Disusun oleh:

Kelompok 2

NAMA NIM
ELSYE ELISABETH 857428586
FERAWATI BENYAMIN 857428619
IRAWATI 857433642
TRI HASTUTI 857430851
YANE IRMAWATI 857430281

PROGRAM STUDI : S1 PGSD Masukan Sarjana


POKJAR / KELAS : Kota Bandung / B
MASA REGISTRASI : 2019.2

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANDUNG


UNIVERSITAS TERBUKA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul Karakteristik PKN sebagai Pendidikan Nilai dan Moral. Isi dari
makalah ini menjelaskan tentang Pendekatan PKn sebagai Pendidikan Nilai dan Moral di SD,
Pendidikan Nilai dan Moral dalam standar isi PKn di SD dan Hubungan Interaktif Pengembangan Nilai
dan Moral dalam PKn SD.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekhilafan.
Oleh karena itu, kepada pembimbing dan para pembaca dimohon saran dan kritik konstruktif demi
kesempurnaan makalah ini dan untuk pembelajaran bagi kami dalam menyusun makalah dengan lebih
baik lagi dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun dan umumnya bagi
mahasiswa lain yang membaca. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Amin

Bandung, Oktober 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan nilai dan moral memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan budi
pekerti dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia
yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga
masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum
adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya.
Oleh karena itu, hakikat dari Pendidikan Nilai dan Moral dalam konteks pendidikan di Indonesia
adalah budi pekerti, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia
sendiri.
Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan Pendidikan
Nilai dan Moral pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial
yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian masal
dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, seperti Jakarta, gejala
tersebut telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal
sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam
pembentukan kepribadian siswa. Berkaitan dengan pembahasan di atas, bahwa pendidikan nilai dan
moral adalah sebuah wadah pembinaan akhlak. Maka hal ini perlu adanya sebuah pendekatan yang
akan membawa siswa atau peserta didik untuk memaknai dan menerapkan dalam kehidupan sehari-
hari di masyarakat.
Disampaikan itu kepada calon pendidik, khususnya seorang guru yang kemudian dijadikan
sebagai pengetahuan untuk menerapkan nilai dan moral dalam pembelajaran PKn di Sekolah Dasar
maupun di tingkat selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendekatan PKn sebagai pendidikan nilai dan moral di MI/SD?
2. Bagaimana pendidikan nilai dan moral dalam standar isi PKn di MI/SD?
3. Bagaimana hubungan interaktif pengembangan nilai dan moral dalam PKn MI/SD?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pendekatan PKn sebagai pendidikan nilai dan moral di MI/SD.
2. Untuk megetahui pendidikan nilai dan moral dalam standart isi PKn di MI/SD.
3. Untuk mengetahui hubungan interaktif pengembangan nilai dan moral dalam PKn MI/SD.
BAB II
LAPORAN ISI MODUL

A. Pendekatan PKN sebagai Pendidikan Nilai & Moral di SD


WHAT DOES IT MEAN BY VALUE LESSON?
(Pendidikan Nilai)
“….value is neither taught nor cought, it is learned”. Herman’s quote (1972)

Pendikan Nilai
 Melalui proses belajar antar masyarakat yang mempunyai ragam budaya
 Sudah berlangsung lama dalam bentuk tradisi seperti dongeng, nasihat, simbol, kesenian
daerah
 Menghadapi tantangan besar saat ini karena perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi

Menurut Pembukaan UUD 1945


 Alinea ke 4: Pemerintah Negara Indonesia dibentuk antara lain untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Cerdas secara psikologis dan sosial, cerdas disini artinya:
 cerdas rasional, emosional, sosial dan spiritual.
Jadi, seluruh warga negara Indonesia patut belajar dan berkembang supaya memiliki cerdas
pikiran, perasaan dan perilaku. Oleh sebab itu, Pendidikan Nilai dan Moral di sekolah adalah
sangat penting.

B. Pendidikan Nilai danMoral dalam SI PKn di SD


a) Fokus PKn :
1. Pembentukan Karakter
2. Memahami dan melakukan hak dan kewajiban
3. Memiliki karakter yang sesuai Pancasila dan UUD 1945
Sebenarnya, apa tujuan kita belajar PKn?
Dengan pembelajaran PKn kita akan mampu:
1. Berpikir KRK – kritis, rasional , kreatif
2. Partisipasi aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak cerdas
3. Demokratis sehingga dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain [mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban]
4. Berinteraksi dengan bangsa lain terkait dengan perkembangan teknologi saat ini

b) Kandungan Nilai dan Moral dalam PKn


1. Persatuan dan Kesatuan bangsa
2. Norma, hukum, dan peraturan
3. HAM
4. Kebutuhan warganegara
5. Konstitusi negara
6. Kekuasaan dan politik
7. Pancasila
8. Globalisasi

c) Lingkup isi PKn dalam SD


 Disesuaikan dengan keadaan dan umur siswa,
Kelas 1 : menerapkan hidup rukun, hak, kewajiban
Kelas 2 : gotong royong dan menampilkan sila Pancasila
Kelas 3 : mengenal norma di masyarakat
Kelas 4 : memahami pemerintahan desa dan pusat
Kelas 5 : Memahami pentingnya keutuhan NKRI
Kelas 6 : Memahami peranan politik LN dalam era globalisasi

C. Hubungan Interaktif Pengembangan Nilai dan Moral dalam PKn


1) Hubungan interaktif proses pengembangan nilai dan moral dengan proses pendidikan
disekolah dilihat dalam paradigm pendidikan secara konseptual dan operasional
2) Setiap individu warga negara seyogianya mengerti dan memiliki komitmen terhadap
fondasi moral demokrasi yakni menghormati hak oranglain, mematuhi hukum yang
berlaku, partisipasi dalam kehidupan masyarakat, dan peduli terhadap perlunya kebaikan
bagi umum
3) Pendidikan nilai berdasarkan teori Pieget : pendidikan nilai moral atau nilai etis yang
dikembangkan berdasarkan pendekatan psikologi perkembangan moral kognitif yang
menitikberatkan pada dan pengembangan perilaku moral yang dilandasi oleh penalaran
moral yang dicapai dalam konteks kehidupan masyarakat
4) Jean Piaget : Heteronomy segala aturan oleh anak dipandang sebagai hal yang datang dari
luar jadi bersifat eksternal dan dianggap sakral karena aturan itu merupakan hasil
pemikiran orang dewasa. Autonomi adalah Anak mulai menyadari adanya kebebasan
untuk tidak sepenuhnya menerima aturan itu sebagai hal yang datang dari luar dirinya.
Tingkatan ini anak menunjukkan kemampuan untuk mengkritisi aturan dan memilih
aturan yang tepat atas dasar kesepakatan dan kerjasama dengan lingkungannya.
5) Kohlberg mengajukan postulat atau anggapan dasar bahwa anak membangun cara
berpikir melalui pengalaman termasuk pengertian konsep moral seperti keadilan,
hak,persamaan, kesejahteraan manusia.
6) Kohlberg : menolak pendidikan nilai/karakter traditional yang berpijak pada pemikiran
bahwa ada seperangkat kebajikan/keadaban (bag of virtues) seperti kejujuran, budi baik,
kesabaran, ketegaran yang menjadi landasan perilaku moral yang memberi implikasi
bahwa tugas guru adalah membelajarkan kebajikan itu melalui percontohan dan
komunikasi langsung keyakinan serta memfasilitasi peserta didik untuk melaksanakan
kebajikan itu dengan memberinya penguatan.
7) Kohlberg : Mengajukan pendekatan pendidikan nilai dengan menggunakan pendekatan
klarifikasi nilai ( value clarification approach).
BAB III
PEMBAHASAN

Pertanyaan
Kelompok 3 Bu Kharisma
1. mengapa pendidikan nilai dan moral itu sangat penting?

Kelompok 1 PA ATO
2. bagaimana kita mengimplementasikan pendidikan nilai dan moral disekolah?

Kelompok 4 bu eli
3. apakah ada cara kreatif untuk mengajarkan Pendidikan Nilai dan Moral ini disekolah, supaya dapat
mengilhami dan mengembangkan murid-murid kita (saling share)?

Jawaban
1. kelompok 3
Penting karena untuk membentuk manusia yang utuh dalam konteks beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, yang memiliki moral dan berakhlak mulia, yang memiliki kemandirian,
keterampilan, ketekunan, nilai kebangsaan sehingga mereka bisa menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung-jawab.
2. kelompok 1
Implementasi disekolah dimasukkan kedalam pembelajaran kurikulum secara berkelanjutan dan
menyeluruh dari kelas 1-6.
3. kelompok 4
Cara kreatif
a. kegiatan bermain (games/teamwork) yang disesuaikan dengan usia anak.
b. melalui dongeng
c. membantu masyarakat sekitar contoh: mengunjungi panti asuhan, kegiatan sosial
d. bermain drama singkat. Contoh dengan tema peduli, pengorbanan, rasa hormat
BAB IV
KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah yang kami buat maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik Pkn sebagai:
a. Konsepsi Pendidikan nilai moral menurut Piaget yang menitikberatkan pada
pengembangan kemampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah moral
dalam Pendidikan.
b. Konsepsi Pendidikan nilai moral menurut Kohlberg yang menitikberatkan pada
penalaran moral melalui pendekatan klarifikasi nilai yang memberi kebebasan kepada
peserta didik untuk memilih posisi moral.
c. Pendidikan PKn seharusnya dapat diaplikasikan secara praktikal yang dapat dimulai dari
lingkup keluarga, kemudian diintegrasikan dengan lingkungan sekolah, kemudian dapat
diaplikasikan secara langsung dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

B. SARAN
1. Untuk peserta didik : Diharapkan setelah membaca pemaparan makalah ini, peserta didik
dapat lebih memahami bahwa Pendidikan nilai dan moral bukan hanya melalui konsep-
konsep rumit, namun lebih kepada aksi nyata praktis dalam kehidupan sehari-hari.
2. Untuk pendidik : Diharapkan para pendidik lebih banyak menerapkan Modelling dalam
pembelajaran PKn. Karena jika peserta didik hanya dituntut memhami konsep, itu hanya
akan mengubah sisi kognitifnya saja. Namun, pembelajaran PKn lebih tepatnya harus
mengubah sisi afektif peserta didik menjadi lebih baik dalam nilai dan moral.
3. Untuk Pembaca : Diharapkan makalah ini dapat menjadi acuan untuk menerapakan
Pendidikan nilai dan moral secara lebih praktis, bukan hanya mengedepankan teori atau
konsep semata.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Piaget, J. (1932). The Moral Judgement of The Child. London: Kegan Paul, Trench, Trubner and Co.
Crain, W. C.(1958). Theories of Development, Prentice Hall.
Kohlberg. L. (1976) “Moral Stages and moralization : The cognitive-developmental approach”.
Moral Development and Behavior: Theory, Research, and Social Issues.
_______(2006) Peraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Standar
Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, Jakarta: Depdiknas

Anda mungkin juga menyukai