Disusun guna memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Seminar PKN
Dosen Pengampu Dra. Nani Nur’aeni, M.Pd.
Disusun Oleh:
Deni Setiwan 41032161200022
Dewi Sapitri 41032161200012
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Seminar PKN dengan tema "Nilai Agama Sebagai Isi
Pembelajaran PKN”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak. Akhirnya,
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi dan modernisasi yang diiringi dengan berkembangnya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi tentunya membawa dampak yang sangatbersar bagi
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan pedoman hidup yang kuat untuk
menghindarkan manusia dari dampak negatif yang disebabkan karena kemajuan
teknologi yang pesat, salah satunya adalah dengan menanamkan pendidikan agama
dan karakter bangsa. Akibat globalisasi dan Modernisasi tentunya dampak negatifnya
membuat Bangsa Indonesia sedang (Generasi muda) mengalami degradasi moral
pada tataran yang mengkhawatirkan. Degradasi nilai dan moral tidak lagi terbendung.
Karakter yang tidak berkembang dengan baik menjadi salah satu penyebab angka
kenakalan remaja dan kriminalitas yang tinggi. Penyimpangan moral yang
bermunculan diantaranya tawuran, penggunaan narkoba, dan seks bebas. Hilangnya
nilai dan moral pada remaja, tentu menjadi tantangan serius bagi pendidikan, sebagai
lembaga yang memiliki peran penting dalam terwujudnya generasi bangsa
kebanggaan.
Disini pendidikan karakter dalam dunia pendidikan nasional menjadi yang sangat
penting, tetapi bukan berate implementasinya dapat dengan mudah dalam
penamaannya. Sehingga membutuhkan strategi dan Specifik approach. Pendidikan
karakter pada intinya membentuk bangsa yang teguh, kompetitif, berakhlak mulia,
bermoral, toleran, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya
dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Pusat kurikulum telah
mengidentifikasi sejumlah nilai pembentuk karakter bersumber dari agama, Pancasila,
budaya dan tujuan pendidikan nasional. Nilai - nilai karakter bangsa yang
dikembangkan sekarang ini, yaitu: nilai religius, jujur, toleransi, disiplin,kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab (Narwati, 2011:29-30).
Di dalam dunia pendidikan sejumlah mata pelajaran dapat membentuk karakter
bangsa, salah satu di antaranya adalah PPKn. Mata pelajaran PPKn merupakan mata
pelajaran yang sarat isi dengan nilai - nilai Pancasila untuk membentuk kepribadian.
Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang
studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dan dihubungkan dengan konteks
kehidupan sehari-hari sehingga mampu menciptakan lingkungan belajar yang
mendukung dalam pembentukan karakter warga sekolah. Pendidikan karakter dalam
pembelajaran PPKn dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap
bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Oleh karena itu tentu saja ada hubungan
pendidikan kewarganegaraan dengan pendidikan agama islam (Nilai Religius) bahwa
pendidikan kewarnegaraan yang disebut pendidikan yang interdisipliner dimana
didalam pendidikan kewarganegaraan terdapat unsur - unsur yang yang terkandung
dalam pendidikan agama. Begitu sebaliknya dengan pendidikan agama islam juga ada
nilai-nilai dan unsur-unsur yang terkandung dalam pendidikan kewarganegaraan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hubungan Pendidikan dan Agama?
2. Apakah Nilai Agama Bagian dari Pembelajaran PKN?
3. apakah Internalisasi dan Revitalisasi Nilai Agama dengan Mata pelajaran PKN ?
C. Tujuan
1. Untuk Memahami Hubungan Pendidikan dan Agama
2. Untuk Mengetahui Nilai Agama Bagian dari Pembelajaran PKN
3. Menggali lebih jauh bagaimana Internalisasi dan Revitalisasi Nilai Agama dengan
Mata pelajaran PKN
BAB II
KAJIAN KONSEPTUAL
Penulis : Budiman
Intitut : UIN Banten
Tahun Publikasi : 2018
Pada dasarnya, kualitas sekolah akan tercermin pada kualitas hasil peserta
didiknya, dimana tenaga pendidik dituntut agar mengedepankan pola pembinaan
secara intensif dan terprogram untuk mencapai tujuan Pendidikan, sebagai wujud dan
tanggung jawab dalam mengangkat harkat dan martabat agama, bangsa dan negara.
Terdapat tiga model pelaksanaan pembinaan nilai – nilai karakter keagamaan yaitu :
1. Model Pendidikan karakter berbasis kelas, yaitu proses hubungan komunitas kelas
dalam konteks pembelajaran. Artinya, relasi antara guru dengan pembelajar bukan
monolog, melainkan dialog dengan banyak arah, proses pelaksanaan nilai – nilai
keagamaan yang diharapkan adalah mengarahkan pada kebutuhan siswa terhadap
berfikir murni dan positif dalam menerima pelajaran dan menjadikan hati sebagai
pengontrol keikhlasan/ ketulusan menerima pelajaran.
2. Model Pendidikan karakter berbasis kultur sekolah, model ini membangun budaya
sekolah yang mampu membentuk karakter siswa dengan bantuan penata social
sekolah agar nilai terbentuk dan terbatinkan dalam diri siswa. Proses pelaksanaan
nilai – nilai keagamaan yang diharapkan adalah mengarah pada pengendalian diri,
dan menerima realitas lingkungan sebagai bagian hidupnya, sehingga siswa
merasakan pentingnya perprilaku (berakhlak) mulia disegala tempat dan
kesempatan yang ada.
3. Model Pendidikan karakter berbasis komunitas, keterlibatan komponen keluarga
siswa, masyarakat dan lingkungan sekolah di sekitar sekolah merupakan bagian
integral dari upaya pelaksanaan nilai – nilai karakter social keagamaan.
Ada 6 (enam) nilai religious yang disampakan atau ditanamkan dalam pembelajaran
PPKn yaitu :
1. Nilai Ibadah
Nilai Ibadah ini sesuai dengan fakta yang ada, guru menyampaikan nilai
ibadah di dalam pembelajaran PPKn. Selain menanamkan nilai ibadah lewat
pembelajaran guru juga mempraktikkan secara langsung nilai ibadah tersebut,
guru membimbing siswa untuk mengawali dan mengakhiri pembelajaran
dengan berdoa.
2. Nilai Ruhul Jihad
Nilai ruhul jihad ini ditanamkan oleh guru kepada siswa di dalam
pembelajaran PPKn yaitu dengan Dengan cara menyisipkan materi tentang
nilai ruhul jihad di dalam pembelajaran PPKn di kelas. Di dalam RPP yang
dibuat oleh guru tidak ditemukan materi yang secara gamblang menerangkan
tentang ruhul jihad. Akan tetapi pada praktiknya guru menyampaikannya
dengan menyisipkan di dalam materi pembelajaran PPKn yang disampaikan di
kelas. Adapun maksud ditanamkan nya nilai ruhul jihad supaya siswa
memiliki semangat juang dalam menuntut ilmu. Selain itu juga menjadi sarana
bagi guru untuk menumbuhkan rasa haus akan ilmu supaya siswa tidak
gampang berpuas diri dengan ilmu yang didapat.
3. Nilai Akhlak
Nilai Akhlak Ini ditanamkan oleh Guru menanamkan nilai akhlak di dalam
pembelajaran PPKn di dalam kelas yaitu dengan Dengan cara menyisipkan
nilai akhlak di dalam pembelajaran PPKn di kelas. Selain itu guru menyiapkan
materi tentang nilai akhlak. Penanaman nilai akhlak dirasa penting karena
akhlak adalah faktor pembentuk kepribadian seseorang. Baik buruknya
perilaku seseorang tergantung dengan akhlaknya. dapun cara yang
menyampaikannya kurang lebih sama dengan nilai lainnya.
4. Nilai Kedisiplinan
Nilai Kedisiplinan, guru menyisipkan konten atau materi yang berhubungan
dengan nilai disiplin di dalam pembelajaran PPKn, Selain itu guru
menyiapkan materi pokok tentang nilai kedisiplinan walaupun tidak dijelaskan
secara mendetail. Selain menyampaikan materi untuk menunjang terbentuknya
disiplin di diri para siswa guru juga memberikan contoh nilai disiplin kepada
siswa melalui perilaku guru. Salah satunya dengan masuk kelas tidak telat dan
berpakaian sesuai dengan peraturan yang berlaku di sekolah. Dengan demikian
diharap siswa dapat mencontoh apa yang sudah dicontohkan guru PPKn.
Kesimpulannya guru menyisipkan konten atau materi tentang nilai
kedisiplinan ketika pembelajaran PPKn di kelas. Walaupun sifatnya hanya
sisipan tetapi murid bisa menangkap pesan yang disampaikan oleh gurunya.
Dibuktikan dengan bagaimana mereka berperilaku di dalam kelas saat
pembelajaran berlangsung.
5. Nilai Keteladanan
Nilai Keteladanan, berbeda dengan nilai-nilai lainnya, penyampaian nilai
keteladanan lebih kepada memberikan contoh kepada siswa oleh guru PPKn.
Walaupun tidak jarang juga guru menceritakan beberapa tokoh-tokoh dengan
harapan siswa bisa meneladani setiap kebaikan yang terkandung dalam cerita
tersebut.
Kesimpulannya adalah nilai keteladanan memang penting untuk disampaikan,
akan tetapi akan lebih baik lagi ketika yang menyampaikannya ataupun guru
juga menerapkan nilai-nilai yang disampaikannya di dalam setiap tindak
tanduknya. Hal ini sesuai dengan teori yang telah dijabarkan sebelumnya,
bahwasanya nilai keteladanan adalah tentang bagaimana murid mencontoh
sikap guru bukan hanya berdasarkan tentang materi.
6. Nilai Amanah dan Ikhlas
Nilai Amanah dan Ikhlas, guru menyampaikan nilai amanah dan ikhlas di
dalam pembelajaran PPKn di dalam kelas. Tujuan disampaikannya nilai
amanah dan ikhlas untuk membentuk pribadi yang jujur, dapat dipercaya serta
menjadi pribadi yang tidak memiliki pamrih di setiap apa yang dilakukannya
D. Keterkaitan Nilai Spiritual Dengan Mata Pelajaran PPKn Pada
PendidikanKarakter Di Sekolah Dasar
1. Penulis : Hanifah Zahran Robani, M. B. Vira Adi
Kristiasari & Veronika Chandra Kirana
2. Tujuan peneliti : SDNN BILOKKA
3. Tahun Publikasi :-
Karakter, NIlai Spiritual, pendidikan Kewarganegaraan,
Pendidikan agama dan pendidikan moral mendapatkan tempat yang wajar dan
leluasa dalam sistem pendidikan nasional Indonesia. Undang-undang Nomor 2
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IX pasal 39 butir 2 misalnya
mengatakan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib
memuat pendidikan Pancasila, pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan.
Pendidikan agama biasanya diartikan pendidikan yang materi bahasanya berkaitan
dengan keimanan, ketakwaan, akhlak dan ibadah kepada Tuhan. Dengan
memperhatikan visi dan misi Pendidikan Kewarganegaraan yaitu membentuk warga
negara yang baik, maka selain mencakup dimensi pengetahuan, karakteristik
pendidikan Kewarganegaraan ditandai dengan memberi penekanan pada dimensi
sikap dan ketrampilan civics. Jadi intinya adalah bahwa hubungan pendidikan
kewarganegaraan dengan pendidikan agama islam adalah bahwa pendidikan
kewarnegaraan yang disebut pendidikan yang interdisipliner dimana didalam
pendidikan kewarganegaraan terdapat unsure-unsur yang yang terkandung dalam
pendidikan agama. Begitu sebaliknya dengan pendidikan agama islam juga ada nilai-
nilai dan unsure-unsur yang terkandung dalam pendidikan kewarganegaraan. Jadi
hubungannya sangat erat
Dalam keterkaitan nilai spiritual dengan PPKn dalam pendidikan karakter di SD
inovasi yang digunakan yaitu drama sebagai metode pengenalan toleransi. Hal ini
dapat dimulai dengan mengkreasikan drama yang didalamnya terdapat siswa yang
berbeda-beda sehingga masing-masing anak akan dapat saling mengenal satu sama
lain. Kemudian, dalam pembelajaran masing-masing anak dilatih untuk berpendapat
dengan cara diskusi kecil. Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk
mengajarkan sikap toleransi sejak dini yaitu seperti: mengenalkan simbol-simbol
keberagaman antar suku, agama, budaya maupun kepercayaan. Selain itu dapat pula
dibuat kelas yang di dalamnya terdapat anak-anak dengan latar belakang yang
berbeda-beda, sehingga anak dapat saling mengenal dan menghargai adanya
perbedaan. Dalam bermain peran tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan
namun terdapat cara untuk mengatasi kelemahan tersebut.
BAB IV
PENUTUP
Nilai Spiritual sudah menjadi bagian dari isi pembelajaran Pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan. Karena Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri merupakan sebuah
mata pelajaran yang terintegritas dan memfokuskan pada pembentukan peserta didik
yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia dan suku bangsa yang
menjadi warga Negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan
pancasila dan Undang – Undang dasar 1945. pendidikan kewarganegaraan dengan
nilai spiritual (agama) pendidikan agama islam adalah pendidikan yang interdisipliner
dimana di dalam pendidikan kewarganegaraan terdapat unsur-unsur yang yang
terkandung dalam pendidikan agama. Begitu sebaliknya dengan pendidikan agama
islam juga ada nilai-nilai dan unsur-unsur yang terkandung dalam pendidikan
kewarganegaraan. Program Pkn menitikberatkan pada pembentukan insan yang
religius, demokratis, cerdas, terampil, dan sejahtera serta cinta bangsa dan bernegara
serta mampu menjaga nama baik martabat bangsa dan negara dalam pergaulan antar
bangsa-bangsa di dunia. Secara prosedural pembelajaran Pkn menyiapkan bahan ajar
pilihan yang secara fungsional kearah pembinaan, pengembangan, dan pembentukan
potensi diri anak didik baik dalam lingkugan fisik maupun nonfisik secara demokratis,
humanis, dan fungsional.
SUMBER LITERATUR
Budiardjo, (2020) Dasar – Dasar Ilmu Politik. Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama
Budiman, B. (2018). HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN
PENDIDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. QATHRUNÂ, 5(2), 67-80.
Undang-Undang Sistem PendidikanNasional (SISDIKNAS) No 20Tahun2003.
Nugroho wahyu H, suyahman, suswandari. (2019) PERANAN MATA PELAJARAN
PPKn DALAM RANGKA MENUMBUHKAN NILAI KARAKTER RELIGIUS
SISWA KELAS IV DI SDN 3 WURYOREJO KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2017 /2018. CIVICS EDUCATION AND SOCIAL
SCIENSE JOURNAL(CESSJ). Volume 1, Nomor 1, Juni 2019