Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

MATA KULIAH PEMBELAJARAN PKn DI SD


( PDGK4201 )

Disusun Oleh ;
UMMI SETYA RAHAYU
858094239

UPBJJ PONTIANAK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

1. Jelaskan pentingnya pembelajaran PKn di SD!


Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang
tercantum dalam kurikulum pendidikan. Mata pelajaran ini mengajarkan tentang
berbagai kehidupan sosial yang ada di keluarga, sekolah, maupun di masyarakat serta
mempelajari masalah-masalah yang ada di dalamnya. Mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warga negara yang memahami dan mampu yang melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Fungsi pendidikan kewarganegaraan sebagai sarana untuk membentuk siswa
menjadi warga negara yang mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban, dapat
mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam menyelsaikan
masalah pribadi, masyarakat dan negara,berkomitmen setia kepada bangsa dan negara
Indonesia dengan merefleksikan diri sebagai warga negara yang cerdas, terampil dan
berkarakter sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar lebih mengarahkan siswa untuk
selalu berinteraksi dengan guru maupun dengan temannya, maksudnya agar siswa
lebih banyak melakukan sosialisasi dan berorganisasi. Tujuannya untuk
membangunkarakter siawa sebagai makhluk sosial yang diharapkan mampu menjadi
warga negara yang baik dan berpegang tegung pada Pancasila dan UUD 1945.
Pengembangan pendidikan di sekolah dasar merupakan tahapan yang sangat
penting karena pembentukan karakter anak untuk gemar belajar terjadi pada fase ini.
Pada fase pembentukan tersebut  terjadi penyimpangan, maka kesalahan yang terjadi
akan terbawa pada tahap pendidikan selanjutnya. Oleh sebab itu, guru sekolah dasar
harus mampu menunjukkan peningkatan perhatian dan wawasan yang dimilikinya
sangat penting dilakukan agar  siswa  mendapat pendidikan yang berkualitas. Jadi
Sebagai seorang guru yang mendidik bagi siswa kita akan menghadapi berbagai
permasalahan baik dari guru maupun siswa. Maka dalam pengembangan pendidikan
Kewarganegaraan  guru harus bisa menerapakan kepada siswa nilai-nilai moral
sehingga dapat terbentuk pribadi siswa yang memiliki sikap jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, kemandrian, sikap demokratis, rasa inggin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai, sikap bersahabat, cinta damai, gemar
membaca, perduli terhadap lingkungan, perduli sosial, rasa tanggung jawab, dan sikap
religius.

2. Jelaskan keterkaitan PKn dengan IPS!


Pendidikan Kewarganegaraan menurut Depdiknas (2006), adalah mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan
UUD NRI 1945. Lebih lanjut Somantri (2001:154)mengemukakan bahwa:PKn
merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan
kemampuandasar yang berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan
negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang
dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
Menurut Branson 1999 civic education dalam demokrasi adalah pendidikan
untuk mengembangkan dan memperkuat dalam atau tentang pemerintahan otonom
(self government). Pemerintahan otonom demokratis berarti bahwa warga negara aktif
terlibat dalam pemerintahannya sendiri; mereka tidak hanya menerima didikte orang
lain atau memenuhi tuntutan orang lain.Beberapa unsur yang terkait dengan
pengembangan PKn, antara lain (Somantri, 2001):
1. Hubungan pengetahuan intraseptif (intraceptive knowledge) dengan
pengetahuan ekstraseptif (extraceptive knowledge) atau antara agama dan
ilmu. 
2. Kebudayaan Indonesia dan tujuan pendidikan nasional.
3. Disiplin ilmu pendidikan, terutama psikologi pendidikan.
4. Disiplin ilmu-ilmu sosial, khususnya “ide fundamental” Ilmu
Kewarganegaraan.
5. Dokumen negara, khususnya Pancasila, UUD NRI 1945 dan perundangan
negara serta sejarah perjuangan bangsa.
6. Kegiatan dasar manusia.
7. Pengertian pendidikan IPS
Ketujuh unsur inilah yang akan mempengaruhi pengembangan PKn. Karena
pengembangan pendidikan Kewarganegaraan akan mempengaruhi pengertian PKn
sebagai salah satu tujuan pendidikan IPS.Sehubungan dengan itu, PKn sebagai salah
satu tujuan pendidikan IPS yang menekankan pada nilai-nilai untuk menumbuhkan
warga negara yang baik dan patriotik, maka batasan pengertian PKn dapat
dirumuskan sebagai berikut (Somantri, 2001:159): Pendidikan Kewarganegaraan
adalah seleksi dan adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmuKewarganegaraan,
humaniora, dan kegiatan dasar manusia, yang diorganisasikan dan disajikansecara
psikologis dan ilmiah untuk ikut mencapai salah satu tujuan pendidikan IPS.
Beberapa faktor yang lebih menjelaskan mengenai Pendidikan Kewarganegaraan
antara lain(Somantri, 2001):
a. PKn merupakan bagian atau salah satu tujuan pendidikan IPS, yaitu bahan
pendidikannya diorganisasikan secara terpadu (intergrated) dari berbagai disiplin
ilmu sosial, humaniora,dokumen negara, terutama Pancasila, UUD NRI 1945,
GBHN, dan perundangan negara, dengantekanan bahan pendidikan pada
hubungan warga negara dan bahan pendidikan yang berkenaandengan bela
negara. 
b. PKn adalah seleksi dan adaptasi dari berbagai disiplin ilmu sosial, humaniora,
Pancasila, UUD NRI 1945 dan dokumen negara lainnya yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
c. PKn dikembangkan secara ilmiah dan psikologis baik untuk tingkat jurusan
PMPKN FPIPS maupun dikembangkan untuk tingkat pendidikan dasar dan
menengah serta perguruan tinggi.
d. Dalam mengembangkan dan melaksanakan PKn, kita harus berpikir secara
integratif, yaitu kesatuan yang utuh dari hubungan antara hubungan pengetahuan
intraseptif (agama, nilai-nilai) dengan pengetahuan ekstraseptif (ilmu),
kebudayaan Indonesia, tujuan pendidikan nasional,Pancasila, UUD1945, GBHN,
filsasat pendidikan, psikologi pendidikan, pengembangan kurikulum disiplin ilmu-
ilmu sosial dan humaniora, kemudian dibuat program pendidikannya yang terdiri
atas unsur: (i) tujuan pendidikan, (ii) bahan pendidikan, (iii) metode pendidikan,
(iv)evaluasi.
e. PKn menitik beratkan pada kemampuan dan ketrampilan berpikir aktif warga
negara, terutama generasi muda, dalam menginternalisasikan nilai-nilai warga
negara yang baik (goodcitizen)dalam suasana demokratis dalam berbagai masalah
kemasyarakatan (civic affairs).
f. Dalam kepustakan asing PKn sering disebut civic education, yang salah satu
batasannya ialah“seluruh kegiatan sekolah, rumah, dan masyarakat yang dapat
menumbuhkan demokrasi.
PKn sebagai pendidikan nilai dapat membantu para siswa membantu siswa
memilih sistem nilai yang dipilihnya dan mengembangkan aspek afektif yang
akan ditampilkan dalam perilakunya.Seperti yang diungkapkan Al-Muchtar dalam
Hand Out Strategi Belajar Mengajar (2001:33),mengemukakan bahwa:Pendidikan
nilai bertujuan untuk membantu perilaku peserta didik menumbuhkan
danmemperkuat sistem nilai dipilihnya untuk dijadikan dasar bagi penampilan
perilakunya.Pendidikan nilai bertumpu pada pengembangan sikap (afektif) oleh
karena itu berbeda dengan belajar mengajar dengan pendidikan kognitif atau
psikomotor. Pendidikan nilai secara formal diIndonesia diberikan pada mata
pelajaran PPKn yang merupakan pendidikan nilai Pancasila agar dapat menjadi
kepribadian yang fungsional.Jadi, hubungan Kewarganegaraan dengan IPS ialah
memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya
melalui pemahaman terhadap nilai-nilai dan mempersiapkan siswa menjadi warga
Negara yang baik dalam kehidupannya serta mengembangkan kemampuan siswa
menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang
dihadapinya
PKn di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi
warganegara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk
mempertahankan NegaraKesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hakikat negara
kesatuan Republik Indonesia adalahnegara kebangsaan modern. Negara
kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada
semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk
membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama, walaupun
warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.

3. Jelaskan cara menanamkan kepribadian nasional kepada anak didik!


Penanaman jiwa nasionalisme perlu dilakukan di sekolah, hal ini dikarenakan
bahwa sekolah merupakan tempat pendidikan dan pembentukan jiwa serta semangat
bagi generasi muda yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia di masa
yang akan datang. Selain itu, sejumlah besar generasi muda penerus bangsa Indonesia
masih berstatus sebagai pelajar di sekolah sehingga apabila sekolah mampu
memberikan pendidikan nasionalisme penguatan karakter bangsa Indonesia maka
akan selamatlah di masa yang akan datang.
Penanaman jiwa nasionalisme serta penguatan karakter bangsa bagi seluruh
pelajar dan mahasiswa di Indonesia akan memperkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa dalam rangka mewujudkan NKRI yang kuat dan kokoh serta berkepribadian.
Dalam rangka membentuk dan menumbuhkan rasa nasionalisme serta karakter bangsa
bagi pelajar dan mahasiswa di perlukan suatu sarana yang dapat melengkapi
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sajian informasi berupa materi yang menarik
dan relevan dengan semangat kemudahan pelajar dan mahasiswa, perlu
dikembangkan dengan tepat.
Nasionalisme dan semangat cinta tanah air harus sejak usia dini ditanamkan
pada anak-anak. Tujuannya agar sejak kecil, anak-anak  mengenal Indonesia dan
memiliki rasa cinta pada bangsa dan negara. Jika sejak kecil sudah memiliki semangat
ini, maka kita akan bangga pada generasi yang akan datang, sebab kelak saat dewasa
mereka akan ikut memajukan Indonesia dengan penuh semangat.
Untuk bisa menanamkan Nasionalisme  dan semangat cinta tanah air pada
anak-anak, kita memerlukan metode yang tepat, sesuai dengan karakteristik anak-
anak usia dini. Menurut Dian Wahyu Sri Lestari dalam 
http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/ akan ada empat metode yang bisa kita
lakukan untuk menumbuhkan  Nasionalisme dan semangat cinta tanah air.
Pertama, metode menyanyi. Anak-anak sangat menyukai menyanyi. Setiap
ingin memahami sesuatu, anak sering menggunakan metode menyanyi. Dengan
menyanyi, anak-anak akan cepat tahu dan hapal. Tidak heran jika di kelompok
bermain, metode menyanyi menjadi metode utama dalam mengajar. Di sinilah,
dengan karakteristik ini, kita bisa menggunakan menyanyi sebagai metode dalam
menanamkan semangat cinta tanah air. Untuk itu, sering-seringlah memutarkan musik
lagu-lagu nasionalisme, atau kita sebagai guru dan orang tua sering menyanyikan lagu
nasional. Dengan cara ini, anak-anak akan akrab, dan bahkan hapal lagu-lagu
nasional. Dari sinilah semangat cinta tanah air akan tertanam di dalam benak anak.
Kedua, metode wisata. Anak-anak sangat suka dengan wisata. Setiapkali
diajak wisata, anak-anak selalu histeris. Dan setelah wisata, kesan atas segala hal yang
telah dialami dalam wisata tidak mudah dilupakan. Anak-anak selalu ingat, karena
dalam wisata banyak pengalaman yang menyenangkan. Di sinilah, wisata ke tempat-
tempat bersejarah atau museum perjuangan menjadi hal penting. Di tempat wisata
inilah kita bisa menjelaskan banyak hal tentang perjuangan dalam merebut
kemerdekaan. Dari sini semangat cinta tanah air akan tertanam dalam benak anak.
Pada tingat sekolah yang lebih tinggi, jika metode wisata tidak dapat dilakukan bisa
dilakukan dengan cara menggali sejarah dan keanekaragaman bangsa Idonesia
melalui media online. Jadi kurang tepat apabila ada dinas pendidikan yang melarang
sekolah mengadakan cara karyawisata.
Ketiga, metode bercerita. Biasanya anak  senang akan cerita atau
mendongeng. Inilah saat yang tepat untuk bercerita tentang sejarah kemerdekaan atau
segala hal tentang Indonesia yang menarik. Melalui cerita ini, rasa cinta pada tanah air
akan tertanam di dalam benak anak-anak. Khususnya di sekolah metode ini bisa
diganti dengan mengamati dan mendiskusikan film yang menggambarkan rasa
nasionalisme.
Keempat, metode gambar dan buku. Kenalkan buku sedini mungkin, terutama
buku bergambar yang disukai anak-anak. Khusus di sekolah mulai lengkapi buku
sebagai gerakan menumbuhkan literasi. Pilihlah buku-buku bergambar tentang
pahlawan dan perjuangan bangsa Indonesia. Ceritakan gambar-gambar kemerdekaan
itu pada anak. Anak pasti suka. Anak akan selalu ingat gambar wajah-wajah pahlawan
Indonesia. Di sinilah semangat cinta tanah air akan tertanam di dalam benak anak.
Pada tingkat yang lebih tinggi metode ini dapat dilakukan dengan cara menelusuri
jejak pahlawan sesuai kompetensi dasar yang sedang di ajarkan.
Selain menggunakan empat metode di atas, penanaman rasa cinta air  di
lingkungan sekolah atau pendidikan dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
1.  Membiasakan upacara bendera. Agar tetanam rasa cinta air, guru harus harus
memberi contoh dengan membiasakan hadir tepat waktu pada saat upacara
bendera
2. Suksekan gerakan budaya bersih, guru harus memberikan contoh budaya bersih
bukan sekedar memerintah dan memberikan sanksi.
3. Jika dekat dengan makam pahlawan, guru dianjurkan membawa siswa
mengunjungi taman makam pahlawan sambil menceritakan sejarah perjuangan
salah satu pahlawan yang diketahuinya
4. Biasanya sekolah mengadakan parade yang menampilkan anak-anak dengan
kostum cita-cita atau profesi, biarkan anak-anak berkreasi dengan imajinasi dan
dukung mereka.
5.  Membiasakan anak ikut lomba dengan kompetisi sehat, tanamkan sikap fair play.
Bimbing anak-anak ketika saat mengalami kekalahan. Bersaing secara sehat akan
menumbuhkan sikap berani bersaing dengan kreatif dan tetap jujur. Anak-anak
kita kelak yang akan memimpin Indonesia. Sikap yang tertanam sejak kecil akan
membuat bangsa ini kelak tegak dengan ketangguhannya.
6. Mengajak lebih memilih dan mengutamakan produk dalam negeri. Produk dalam
negeri tidak kalah dengan produksi luar negeri. Harus guru dan orang tua lebih
dulu yang mencontohkan sikap cinta produk Indonesia sebelum meminta anak
mengikuti arahan kita.
7. Jika akan berwisata pilih tujuan wisata keliling Indonesia lebih dulu sebelum ke
luar negeri.
8. Kenalkan dengan permainan tradisional.
Meski permainan tradisional kini memudar, berbagai alat tradisional masih bisa
didapatkan walau tak mudah. Atau Sahabat Ummi bisa berkreasi membuat alat
permainan sendiri bersama anak.
9. Kenalkan dengan tokoh berprestasi Indonesia. Jika memungkinkan, bertemu
langsung akan lebih membuat kesan untuk anak.
10. Jika tinggal di luar negeri, ajak anak untuk sering ikut acara kebangsaan di
KBRI, sesekali mengajak anak ikut perlombaan yang menampilkan aksi anak
negeri. Mendengarkan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di luar negeri lebih
mengharukan dibanding di dalam negeri.
11. Bagi umat Islam  bekali anak dengan pemahaman Al Quran Quran tetap
merupakan pondasi utama segala keutamaan dan kebaikan termasuk salah satunya
mencintai tanah air. Dengan adanya bekal dari Al Quran, anak akan mulai terlatih
untuk mencintai negeri tapi bukan sebagai nasionalisme sempit. Dalam Islam,
semua tempat yang mengagungkan kalimat tauhid adalah satu tanah air.

4. Berikan satu contoh kasus yang berkaitan dengan HAM dan berikan jalan keluarnya!
Pembantaian di Talangsari, Lampung pada tahun 1989
Hak yang dilanggar : Hak kelangsungan hidup seseorang dan kebebasan menganut
agama yang diyakini.
Penyebab : Adanya tuduhan kelompok islam radikal kepada kelompok Warsidi
sehingga ada oknum yang melakukan pembantaian terhadap kelompok ini dan
menewaskan setidaknya 130 orang.
Penyelesaian : Menghasilkan sebuah deklarasi perdamaian untuk menghindari
perkara di pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai