Anda di halaman 1dari 19

KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN
INTRANATAL
Kelompok 3
1. Dwi Febrianti Sari
2. Nanda Zulfa Azzami
Periode intranatal atau disebut juga persalinan, merupakan suatu proses pengeluaran janin
dan plasenta dari uterus, dengan ditandai meningkatnya aktivitas otot rahim ( intensitas
dan frekuensi kontraksi ) yang mengakibatkan panipisan dan pembukaan serviks serta
keluarnya lender darah ( bloody show ) dari vagina ( Manurung, 2011 ; kerjati, 2016).
Persalinan merupakan proses ketika bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu.
Pemeriksaan fisik
1. Hb Pemeriksaan darah lengkap:
A. normal = 11,4 – 15,1 gr/dl
B. Golongan darah = A, B, AB, & O
C. Faktor RH = +/-
D. Waktu pembekuan
E. Protein urine
F. Urine reduksi
2. Ultrasonografi
3. Amniosintesis
4. Amnioskopi
Faktor yang mempengaruhi
Power (kontraksi/HIS Otot uterus berkontraksi dan relaksasi
01 ibu) selama skala 1 persalinan

Passageaway Bagian tulang punggung dan jaringan


02 (jalan lahir)
lunak leher rahim/serviks,punggung,
vagina, dan introitus (liang vagina).

Passanger (janin,plasenta dan janin serta hubungan dengan jalan


03 ketuban lahir,meruakan faktor utama dalam
proses persalinan.
Faktor yang mempengaruhi
Apabila ibu mengalami cemas berlebihan
04 Psikologi Ibu maka proses pelebaran serviks akan
terhambat mengakibatkan partus lama dan
meningkatnya persepsi nyeri.
Meningkatkan hormon yang berhubungan
dengan stress.

05 Posisi Ibu Perawat dapat memberi informasi mengenai posisi


ibu bersalin untuk memberikan dukungan pada ibu
bersalin. Yaitu proses pengeluaran janin, plasenta,
dan membrane dikeluarkan melaui rahim
(Karjatin, 2016).
PEMERIKSAAN FISIK
IBU INTRANATAL

Pemeriksaan
Ultrasonografi Amniosintesis Amnioskopi
darah lengkap
TAHAP – TAHAP PROSES
PERSALINAN
Persalinan kala I

Kala II (pengeluaran)

Kala III (pelepasan uri)

Kala IV
Persalinan kala I Kala II (pengeluaran)
kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 10 cm sampai bayi lahir. Proses ini
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam
berlangsung kurang lebih 18–24 jam, yang pada multipara
terbagi menjadi 2 fase yaitu fase laten (8
jam) dan fase aktif (7 jam). pembukaan
pada primigravida 1 cm/jam dan
pembukaan pada multipara 2cm/jam.
Kala III (pelepasan uri)
Kala IV
setelah bayi lahir sampai lahirnya
placenta, yang berlangsung tidak lebih saat lahirnya placenta sampai 2 jam
dari 30 menit. uterus berkontraksi lagi pertama post partum.
untuk melepaskan placenta dari
dindingnya.
Intervensi
A. Kala 1
1. Nyeri berkurang 2. Risiko tinggi cidera berhubungan
Tujuan : nyeri berkurang dengan hipoksia jaringan, hiperkapnca
Kriteria evaluasi : Tujuan : tidak terjadi cidera janin
Kriteria hasil :
• Pasien melaporkan nyeri • DJJ dalam batas normal ( 120 –
berkurang 160 x/ menit )
• Pasien tampak relaks atau • Tidak ada perubahan periodik yang
tenang diantara kontraksi berbahaya
3. Perubahan eliminasi urine 4. Risiko tinggi kerusakan pertukaran
berhubungan dengan perubahan gas berhubungan dengan perubahan
hormonal suplai darah
Tujuan : perubahan eliminasi urine Tujuan : tidak terjadi kerusakan
teratasi sehingga memudahkan pertukaran gas
kemajuan dalam persalinan Kriteria hasil
Kriteria evaluasi : • DJJ dan variabilitas denyut dalam
• Pasien mengosongkan kandung batas normal ( 120 – 160 x/ menit )
kemih dengan cepat • TTV dalam batas normal
• Pasien bebas dari cidera kandung
kemih
KALA II
1. Nyeri akut berhubungan dengan tekanan 2. Perubahan curah jantung berhubungan
mekanik pada bagian presentasi, dilatasi / dengan fluktasi pada aliran balik vena,
peregangan jaringan, kompresi saraf, pola perubahan pada tahanan vaskular sistemik
kontraksi semakin intensif Tujuan : tidak terjadi penurunan curah
Tujuan : nyeri berkurang jantung
Kriteria hasil : Kriteria evaluasi :
• Mengungkapkan penurunan nyeri • Mempertahankan tanda vital yang tepat
• Menggunakan teknik yang tepat untuk terhadap tahap persalinan
mempertahankan kontrol, istirahat di • Menunjukkan DJJ dan variabilitas dalam
antara kontraksi batas normal
3. Kerusakan intgritas kulit / jaringan berhubungan dengan
pencetusan persalinan, pola kontraksi hipertonik, janin besar,
pemakaian forsep
Tujuan : tidak terjadi kerusakan integritas kulit
Kriteria evaluasi
• Otot otot perineal rileks selama upaya mengejan
• Bebas dari laserasi yang dapat dicegah
KALA III
1. Risiko tinggi kekurangan volume cairan 2. Nyeri berhubungan dengan trauma
berhubungan dengan kurangnya jaringan, respon fisiologis melahirkan
intake,muntah dan diaphoresis Tujuan : nyeri berkurang atau terkontrol
Tujuan: pemenuhan kebutuhan cairan Kriteria evaluasi :
terpenuhi • Pasien mengatakan nyeri berkurang
Kriteria evaluasi: • Pasien tampak relaks
• TTV dalam batas normal • Pasien tidak merintih kesakitan
• TD : 100-120/60-80 mmHg
• RR : 16-20x/menit
• N : 60-80x/menit
• S : 36,5-37,4
• Tdak ada tanda-tanda dehidrasi
3. Resiko tinggi terhadap cedera maternal
berhubungan dengan posisi selama melahirkan,
kesulitan pelepasan plasenta
Tujuan : tidak terjadi cedera terhadap ibu
Kriteria hasil
• Bebas cedera maternal
KALA IV
1. Risiko tinggi kekurangan volume cairan 2. Nyeri berhubungan dengan trauma
berhubungan dengan kelelahan, kegagalan mekanis/cedera jaringan
miometri dari mekanisme homeostatis Tujuan: nyeri berkurang atau terkontrol
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi Kriteria evaluasi
Kriteria evaluasi : • Pasien mengatakan nyeri berkurang
• Pasien tidak terdapat tanda -tanda • Pasien tampak relaks
dehidrasi • Pasien tidak merintih kesakitan
• Haluaran urine adekuat
• Mukosa bibir lembap
3. Risiko tinggi infeksi berhubungan 4. Perubahan proses keluarga
dengan adanya luka epiostomi berhubungan dengan transisi atau
Tujuan : tidak terjadi infeksi peningkatan perkembangan anggota
Kriteria evaluasi keluarga
• Tidak ada tanda tanda infeksi Tujuan: penerimaan anggota baru
• TTV dalam batas normal terutama dalam keluarganya
suhu Kriteria evaluasi:
• Ibu mengatakan merasakan
kebahagiaan memiliki bayi.
• Ibu tampak menyusui bayinya
dengan penuh cinta
• Ibu tampak
menerima kehadiran bayi
IMPLEMENTASI

tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana


asuhankeperawatan yang telah disusun atau
ditentukan sebelumnya berdasarkan rencana
tindakan yang telah dibuat, dimana tindakan yang
dilakukan mencakup tindakan mandiri
dankolaborasi (Tarwoto & Wartonah, 2003)
Thanks
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai