Anda di halaman 1dari 40

PERSALINAN

oleh
titi astuti
PENGERTIAN

 Proses kelahiran janin pada usia kehamilan


sekurang2nya 28mg atau bila bayi
dilahirkan dengan berat 1000gr lebih.
 Dasar: viabilitas bayi
 Persalinan normal (eutosia): proses
kelahiran janin pada kehamilan cukup
bulan (aterm 40mg).
 Pada letak memanjang dan presentasi
belakang kepala, yang disusul dengan
pengeluaran plasenta dan seluruh
proses kelahiran itu berakhir dalam
waktu kurang dari 24 jam, tanpa
tindakan/pertolongan, dan tanpa
komplikasi (Sudradji, 1993 H.47).
FAKTOR-FAKTOR DALAM PERSALINAN
(5P)

 Passenger
a. Fetus: usia gestasi, besar, letak (situs),
presentasi, posisi, sikap (habitus),
jumlah fetus.
b. Plasenta
 Passage
a. Konfigurasi dan diameter serviks
b. Dilatasi servik, distensibilitas SBR
 Power
a. Primer: intensitas, lama, dan frekuensi
kontraksi uterus.
b. Sekunder: usaha untuk mengejan.
 Position
Posisi ibu saat persalinan
 Psychologic Response
Pengalaman sebelumnya, kesiapan
emosional, persiapan, support
system,lingkungan
MEKANISME PERSALINAN
NORMAL
1. Engagement
Turunnya kepala janin ke dalam PAP.
2. Fleksi
Kepala janin masuk ke dalam PAP
dengan sikap fleksi.
3. Rotasi Dalam
Berputarnya kepala janin agar sesuai
dengan diameter rongga penggul.
4. Ekstensi
Kepala janin dilahirkan dari sikap fleksi
maksimal ke sikap/gerakan ekstensi
kepala.
5. Restitusi
Kepala janin berputar kembali pada
keadaan sebelum rotasi dalam.
6. Rotasi Luar
Saat kepala janin lahir, akan mengadakan
rotasi luar untuk menyesuaikan dengan
bahu.
Engagement, Fleksi Internal Rotasi
Ekstensi Ekstensi Complete
Aspiration External Rotation
Delivery of shoulder Expulsion
PROSES KEPERAWATAN PERSALINAN
NORMAL
KALA I
Wanita akan melaporkan beberapa hal berikut
ini:
• Dimulai kontraksi, kekuatan, frekuensi, dan
lama.
• Keluar lendir yang disertai bloody show.
• Keluar cairan dari vagina (ketuban pecah
spontan.

Pengkajian:
Bedakan antara true labor dan false labor
(kontraksi, serviks, dan janin).
Lembar dokumen/form waktu masuk:

1. Prenatal record: review kembali:


• Usia
• tinggi dan berat badan
• resiko kehamilan
• kesehatan umum
• kondisi medik sekarang/ alergi
• status pernafasan
• riwayat pembedahan
• status obstetrik dan riwayat obstetrik dan kehamilan
sebelumnya dan kini
• masalah obstetrik lainnya, HPHT, dan TP
2. Wawancara awal: tanyakan yang tidak ada
dalam prenatal record:
• keluhan dan ada alasan datang ke KB
• kontraksi (mulainya, frekuensi, lama,
kekuatan, karakteristik)
• keluaran dari vagina
• Ketuban
3. Faktor Psikososial: menentukan bantuan
yang dipeerlukan.
• Interaksi verbal
• bahasa tubuh (rileks, tegang)
• kemampuan persepsi
• tingkat ketidaknyamanan.
4. Strees maternal
5. Kultural
6. Stress paternal
7. Pemeriksaan fisik: GSA (general sistem
assessement), erasat leopoid, auskultasi
DJJ, kontraksi uterus, periksa
vagina/periksa dalam
8. Periksa Lab (variasi institusi):
• Urin spesimen (status hidrasi
spec.gravity, warna, jumlah, status
nutrisi/keton, komplikasi/protein)
• Darah (Hb, Ht, hitung darah lengkap)
• Ketuban pecah
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Awal pengkajian:
 Cemas B.d kurang pengetahuan
tentang prosedur pemeriksaan fisik,
kurang pengalaman atau persiapan
persalinan.
 Resiko cedera B.d kurang periksa
darah urin.
Pengkajian selanjutnya:
 Nyeri B.d kontraksi yang intensif.
 Defisit volume cairan B.d penurunan
intake/intake tidak adekuat.
 Gangguan mobilitas fisik B.d status
bagian terendah janin, status ketuban,
monitoring janin.
 Perubahan pola eliminasi urin B.d
penurunan intake cairan, cairan IV, tirah
baring, kurang privasi, analgesik,
anastesi.
Pengkajin stress selama
persalinan:
 Gangguan pertukaran gas ada janin
B.d posisi maternal, hiperventilasi.

 Tidak efektifnya koping individu B.d


kurang pengetahuan cara
mengurangi nyeri.
Perencanaan
Tujuan:
Selama kala I wanita akan:
• Mendemonstrasikan kemajuan persalinan yang normal.
• Mengungkapkan kepuasan dengan bantuan dan
dukungan staf dan keluarga.
• Mengungkapkan keinginan untuk berpartisipasi selama
persalinan.
• DJJ dalam batas normal.
• Status hidrasi yang adekuat melalui intake peroral
atau infus.
• BAK setiap 2 jam untuk mencegah distensi V.U.
• Mendorong partisipasi keluarga
Implementasi:
1. Standard of care intrapartum
 Nursing practise: pengkajian dan intervensi
untuk kesejahtraan ibu dan janin, kemajuan
persalinan (fisik dan psikologis) dan perawatan
kenyamanan bayi segera setelah lahir.
 Health education: menjelaskan persalinan,
perawatan kesehatan selama interpartum,
mengatasi nyeri dan ketidaknyamanan dan
partisipasi keluarga.
2. Penerimaan klien baru.
3. Asuhan keperawatan fisik selama
persalianan
 Kebersihan umum.
 Cairan.
 Intravena (prn).
 Eliminasi: BAB dan BAK.
 Ambulasi dan posisi.
4. Intervensi kedaruratan
 Prolaps tali pusat.
 Distress janin.
 Kontraksi tidak adekuat.
 Pendarahan pervaginam.
5. Infeksi
 Mengurangi nyeri dengan teknik
relaksasi.
 Dukungan keluarga atau orang terdekat.
 Persiapan kelahiran.
Evaluasi:
• Kemajuan persalinan yang normal, DJJ tanpa
ada tanda distress.
• Klien puas dengan bantuan orang terdekat dan
staf.
• Klien mengungkapkan ingin partisipasi dalam
perawatannya dan bertoleransi sepanjang
persalinan.
• Hidrasi adekuat.
• BAK dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
• Klien menyebutkan tindakan yang mengurangi
nyeri dan memberinya kenyaman.
Kala II

Pengkajian
 Tanda-tanda kala II

 Kontraksi, DJJ, dan kemajuan persalinan

 Lama kala II: Primi (25-75’; x=57’), multi


(13-17’; x=14,4’)
Diagnosa Keperawatan:
 Resiko cedera ibu dan janin B.d penggunaan
valsava manuver yang tidak tepat.
 Tidak efektif koping individu B.d pimpinan
melahirkan berlawanan dengan keinginan ibu
untuk mengedan.
 Nyeri B.d upaya mengedan dan distensi
perineum.
 Cemas B.d tidak mampu mengontrol BAB
dengan upaya mengedan.
 Resiko cedera ibu B.d posisi yang tidak benar.
Perencanaan:
Klien akan:
 Berpartisipasi aktif dalam proses
bersalin.
 Tidak ada cedera selama proses bersalin
(juga pada janin).
 Mendapatkan kenyamanan dan dukungan
dari keluarga.
Implementasi:

Perhatian sebelum melahirkan:


 Posisi ibu
 Upaya mengedan
 DJJ
 Pimpinan melahirkan
 Tempat melahirkan
Pertolongan kelahiran

Evaluasi:
 Klien berpartisipasi dalam persalinan.

 Tidak ada cedera pada ibu dan bayi.

 Bayi lahir sehat.

 Ibu merasa nyaman.

 Keluarga mendukung.
KALA III

Pengkajian
• Tanda-tanda lepasnya plasenta.
• Status fisik ibu: tanda-tanda vital,
kontraksi, pendarahan.
• Status janin.
Diagnosa Keperawatan

• Resiko defisit volume cairan


(pendarahan) B.d atoni uterus setelah
kelahiran
• Retensi urine B.d efek persalinan dan
kelahiran pada sensasi traktus urinarius.
• Nyeri B.d kerusakan integritas kulit
perineum (episiotomi) karena proses
persalinan.
• Resiko cedera B.d ambulasi dini
• Resiko perubahan peran menjadi orang
tua B.d nyeri postpartum atau keletihan,
kecewa dengan jenis kelamin bayi
• Perubahan proses keluarga B.d tambahan
anggota keluarga
• Tidak efektifnya menyusui B.d kurang
pengalaman
PERENCANAAN
Tujuan
• Jumlah darah/lochea kurang satu
pembalut/jam
• BAK dalam 6-8 jam setelah melahirkan
• Klien mengungkapkan kepuasan (lega) dengan
proses bersalin
• Proses kedekatan (bonding and attachment)
dimulai
Diagnosis Keperawatan
• (Resiko) defisit volume cairan B.d intake tidak
adkuat dan (atau) perdarahan intrapartum
• Tidak efektifnya koping individu (ibu) B.d
kurang persiapan kala III
• Cemas B.d kurang pengetahuan kelahiran
plasenta
• Resiko pendarahan B.d kontraksi tidak
adekuat
Perencanaan
Tujuan klien akan:
• Melahirkan plasenta dengan pendarahan
kurang dari 500ml
• Disiapkan untuk sensasi yang akan
dialami selama kelahiran plasenta
• Memulai proses bonding dan attachment
(hubungan dekat ibu dan keluarga)
Implementasi
• Pertolongan kelahiran pasenta
• Kebersihan klien
• Kedekatan ibu, bayi, dan keluarga
• Pengawasan kontraksi dan pendarahan
Evaluasi
• Plasenta lahir dan perdarahan kurang
dari 500ml
• Ibu disiapkan untuk sensasi yang akan
dialami selama kelahiran plasenta
• Ibu dan keluarga memulai proses
bonding dan attachment (hubungan
dekat ibu dan keluarga)
KALA IV
Pengkajian
GSA
• Tanda-tanda vital
• Uterus; kontraksi, posisi, tinggi
• Kandung kemih
• Lochea
• Perineum
• Suhu
• Kenyamanan
• Tanda dan masalah potensial (perdarahan, hipertensi,
onfeksi, kehilangan)
• Klien mengunkapkan kenyamanan meningkat setelah
tindakan keperawatan untuk mengurangi
ketidaknyamanan.
Implementasi
• Pencegahan perdarahan dan syok
hipovolemik
• Pencegahan distensi kandung kemih
• Mempertahankan keamanan
• Mempertahankan kenyamanan
• Mempertahankan kebersihan
• Mempertahankan keseimbangan cairan
dan nutrisi
• Kebutuhan akan dukungan psikososial
• Pindahkan keunit perawatan/ pemulihan
Evaluasi
Tujuan
• Jumlah darah/lochea kurang satu
pembalut/jam
• BAK dalam 6-8 jam setelah melahirkan
• Klien mengungkapkan kepuasan (lega) dengan
proses bersalin
• Proses kedekatan (bonding and attachment)
dimulai
• Klien mengunkapkan kenyamanan meningkat
setelah tindakan keperawatan untuk
mengurangi ketidaknyamanan.

Anda mungkin juga menyukai