PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI DAN PARADIGMA PEMBANGUNAN
1.Pancasila sebagai sumber nilai 1) Dari sudut pandang filsafat istilah nilai atau value didalam bidang filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya keberhargaan, atau kebaikan (goodness) dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian. 2) Dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar istilah menilai. Seperti yang dikatakan Kaelan dalam Karsadi (2018: 93) bahwa menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan itu merupakan keputusan nilai yang dapat menyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik, indah atau tidak. 3) Dalam perspektif kemanfaatan nilai bagi manusia, manurut Notonagoro sebagaimana yang dikutip oleh Noor dalam Karsadi (2018: 94) membagi nilai menjadi 3 macam: 1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia 2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas 3. Nilai kerokhanian, yaitu segala seusuatu yang berguna bagi rokhani manusia. Nilai kerokhanian dapat dibedakan menjadi empat macam: a) Nilai kebenaran, yang bersumber pada unsur akal manusia (cipta) b) Nilai kebaikan yang bersumber pada unsur kehendak manusia ( karsa) c) Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa manusia (rasa) d) Nilai religius, yang merupakan nilai Ketuhanan dan bersumber pada keprcayaan Dengan memperhatikan pengertian nilai yang diuraikan diatas, Pancasila sebagai sumber nilai adalah seluruh tatanan kehidupan masyarakat bangsa dan negara dengan menggunakan pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolok ukur tentang baik buruk, benar salahnya sikap, perbuatan, dan tingkah laku warga negara masyarakat bangsa Indonesia. Pancasila sebagai nilai berfungsi sebagai norma hukum dan norma etika. Nilai Pancasila sebagai norma hukum adalah upaya mewujudkan pancasila sebagai sumber nilai dan dijadikanya nilai - nila dasar pancasila sebagai sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Operasionalisasi dari nilai dasar pancasila itu adalah dijadikanya pancasila sebagai norma dasar bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Sedangkan nilai Pancasila menjadi sumber norma etika adalah dengan menjadikan nilai dasar pancasila sebagai sumber pembentukan norma etik ( norma moral ) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Norma etik tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Norma – norma etik tersebut bersumber dari Pancasila sebagai nilai budaya bangsa. Norma etik tersebut telah diatur dalam TAP MPR No. VI / MPR / 2001 tentang etika kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain : Etika sosial dan budaya ( jujur, saling peduli, saling memahami , menghargai, mencintai, sesama anak bangsa Etika pemerintahan dan politik ( rasa bertanggung jawab, pemerintahan yang bersih, efisien dan efektif Etika eknomi dan bisnis ( persaingan sehat dan jujur, etos kerja ) Etika penegakan hukum yang berkeadilan (tertib sosial, ketenangan dan keteraturan hidup bersama ) Etika keilmuan yang berkeadilan (berpikir rasional, gemar membaca, belajar , meneliti , kretif dalam menciptakan karya – karya baru ) 2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional meliputi : a. Pancasila sebagai paradigma dibidang politik Selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas kerakyatan (sila IV Pancasila). Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara negara dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik yang santun dan bermoral
b. Pancasila sebagai paradigma dibidang ekonomi
pembangunan ekonomi berpijak kepada nilai moral pancasila yaitu ekonomi kerakyatan yang mengarah kepada kebijakan ekonomi harus untuk sebesar – besarnya kemakmuran / kesejahteran rakyat.
sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila I
Pancasila) dan kemanusiaan ( sila II Pancasila) Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individuindividu tanpa perhatian pada manusia lain.Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila Keempat Pancasila; sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia
c. Pancasila sebagai paradigma dibidang sosial budaya
Pembangunan dibidang sosial budaya perlu diselenggarakan dengan menghormati hak budaya komunitas dan hak asasi indifidu secara berimbang Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab Pembangunan sosial budaya tidak menciptakan kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial Paradigma-baru dalam pembangunan nasional berupa paradigma pembangunan berkelanjutan, yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya perlu diselenggarakan dengan menghormati hak budaya komuniti-komuniti yang terlibat, di samping hak negara untuk mengatur kehidupan berbangsa dan hak asasi individu secara berimbang
d. Pancasila sebagai paradigma dibidang pertahanan keamanan
Maksudnya pertahanan dan keamanan merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh komponen bangsa ( penyelenggara negara dan seluruh rakyat Indonesia ) Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja, tetapi juga rakyat Indonesia secara keseluruhan Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Sistem pertahanan yang bersifat semesta melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman e. Pancasila sebagai paradigma dibidang hukum Maksudnya segala produk hukum dalam NKRI tidak boleh bertentangan dengan nilai pancasila f. Pancasila sebagai paradigma dibidang iptek Maksudnya pembangunan dibidang iptek harus sesuai dengan nilai pancasila. 3. Pancasila Sebagai Sumber Nilai Moral Dan Etika Pancasila sebagai sumber nilai moral dan etika bagi bangsa Indonesia mengandung arti bahwa nilai-nilai moral yang terkandung di dalam Pancasila harus dapat menjadi pedoman dan penuntun bangsa Indonesia, baik didalam kehidupan nyata sehari-hari masyarakat maupun dalam penyelenggraan negara (kehidupan berbangsa dan bernegara). Pancasila sebagai sumber nilai moral dan etika bangsa bagi bangsa Indonesia tidak sekedar sebagai kerangka acuan masyarakat diadalam kehidupan nyata sehari-hari, tetapi juga menjadi kerangka acuan bagi para penyelenggara negara ( eksekutif, legislatif, dan yudikatif) serta lembaga-lembaga negara lainya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa cita-cita dan tujuan nasional dapat diwujudkan manakala seluruh elemen bangsa dan rakyat Indonesia menjadikan nilai-nilai moral Pancasila menjadi pedoman dan penuntun landasan moral, sikap dan tingkah laku baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita