Anda di halaman 1dari 12

BAB 6

Tujuan Dan Perkembangan Konsep


Pendidikan Jasmani

Nama : Galing Adi


Nim: D0422014
Kelas : PENJAS A
A. Tujuan Pendidikan
Sebagaimana pembahasan dalam bab 3, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
bemokratis serta bertanggung jawab.

Visi pembangunan Pendidikan Nasional sampai tahun 2025 yaitu inginmenciptakan


insan Indonesia cerdas dan kompetitif, yaitu insan yang Cerdassecara komprehensif, yang
meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdassosial, cerdas intelektual, dan cerdas
kinestetis. Sesuai dengan pembahasan babV ini tentang dasar pendidikan jasmani, maka aspek
cerdas yang langsungbersinggungan dengan pendidikan jasmani adalah aspek cerdas
kinestetika Cerdas Kinestetika memiliki makna Beraktualisasi diri melalui olahraga untuk
mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas,
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan pasal 6 ayat (1)
menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran Pendidikan jasmani, olahraga dan Kesehatan.

Sejak diberlakukanya undang – undang sidiknas tahun 2003, belum ada laporan hasil penelitian
resmi tentang keberhasilan Pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan baik untuk jenjang
SD,SMP,maupun Sma hasil penelitian pusat kesegaran jasmani dan rekreasi, kemendikbud tahun 1993,
tingkat kesegaran jasmani pelajar di Indonesia menunjukan klasifikasi ‘sedang’ sebanyak 29.97% (6.304
pelajar) dan klasifikasi ‘kurang’ sebanyak 29.70% (6.246 pelajar). Angka – angka tersebut menunjukan
tingkat kesegaran jasmani para pelajar masih rendah. Dengan referensi ini mudah-mudahan
menggugah dan memotifasi para mahasiswa pendidikan olahraga khusunya untuk melakukan
penelitian penelitian, baik melalui skripsi maupun kajian ilmiah lainnya. Penelitian dibidang
pendidikan pada dasarnya adalah mengadakan evaluasi pendidikan secara umum, yang meliputi
tiga unsur utama, yaitu: input, transformasi (proses), dan output.
Input : dalam dunia pendidikan adalah calon siswa, yang harus dinila terlebih dahulu tingkat
kemampuannya untuk menentukan diterima atau tidaknya sebagai siswa, selain untuk
menentukan program pengajaran yang akan diterapkan.

Transformasi : diibaratkan sebagai mesin yang bertanggung jawab mengubah bahan mentah
menjadi bahan jadi, tranformasi terdiri dari sebagai unsur yaitu guru dan personil lainya, bahan
pelajaran, metode metode mengajar dan system evaluasi, sarana penunjang dan system
administrasi

Output : bahan jadi atau siswa yang dihasilkan oleh transformasi. Siswa yang akan dinyatakan
lulus, harus dinilai terlebih dahulu agar dapat ditentukan tingkat kualitasnya.

Dalam penelitian pendidikan olahraga kesehatan dan rekreasi sekalipun bisa dilakukan
dengan meneliti ketiga unsure tesebut secara keseluruhan, atau hanya dibatasi pada satu unsur,
misalnya unsure output saja.
B. Tujuan Pendidikan Dalam Literatur
Para pakar pendidikan jasmani di Amerika berpendapat bahwa untuk bidang
pendidikan jasmani perlu ditambah dengan satu ranah lagi yaitu ranah jasmani (Amarino
dkk, 1980:65) dalam Arma Abdullah dan Agus Manaji. Ranah ini berisikan tujuan
berfungsinya dengan baik sistem tubuh sehingga individu dapat secara baik menghadapi
tuntutan lingkungan terhadap dirinya umapanya tujuan meningkatkan daya tahan, kekuatan
dan kelenturan. Ranah Psikomotor menekankan pada pengintegrasian secra harmonis antara
sitem syaraf dan otot otot untuk menghasilkan gerak yang diinginkan, seperti gerak
melemparkan bola.

menganalisis tujuan pendidikan jasmani yang dirumuskan oleh 22


orang pakar pendidikan jasmani yang dijumpai dalam literature pendidikan
jasmaniTujuan-tujuan pendidikan itu diklasifikasikannya dalam lima aspek,
yaitu: 1.Perkembangan Kesehatan jasmani dan organ organ tubuh
2.perkembangan mentan emosional 3.perkembangan neuromuscular 4.
perkembangan sosial 5. perkembangan intelektual.
C. Atribut Berpendidikan Jasmani
Sebagaimana telah dikemukakan diatas hasil akhir yang ingin dicapaidengan pelajaran
pendidikan jamani yang diberikan di sekolah adalah individu yang berpendidikan jasmani.
Apakah atribut dari individu yang berpendidikan jasmani itu? Konferensi Nasional tentang
Kesegaran Jasmani Siswa Sekolah Menengah (National Conference on Fitness of
Secondary School Youth) Amerika dalam laporannya dengan judul "Pemuda dan Kesegaran
Jasman (Youth and Fitness) memberikan daftar atribut dari individu yang berpendidikan
jasmani, seperti berikut:

SIKAP : 1. Berkeinginan besar untuk sehat


2. menyadari nilai prosedur keselamatan di atas air
3.membutuhkan, melakukan kegiatan jasmani tiap hari untuk kesegaranjasmani

pengetahuan : 1. mengetahui makna sikap tubuh yang baik dan bagaimana hubungan sikap tubuh dengan
kesehatan
2. mengetahui fungsi tubuh yang baik dan menerima tanggung jawab untuk memelihara
kesegaran jasmani
3.memahami pentingnya makna kesegaran jasmani

Keterampilan : 1. kemampuan untuk membuat sikap tubuh yang baik dan memeliharanya dalam duduk,
berdiri dan berjalan
2. meningkatkan ketrampilan dalam olahraga bela diri
3.meningkatkan ketrampilan paling kurang empat cabang olahraga perorangan.
D. Perkembangan dan konsep ilmiah

Dalam perkembangnya konsep dan istilah berubah dari masa kemasa, Halini bisa
terjadi karena perkembangan dan tuntutan masyarakat. Perubahan Peraturan perundang-
undangan, Pergantian Pejabat Menteri sehingga kurikulum dan perangkatnya berubah baik
konsep, istilah maupun cakupan materi pembelajarannya. Sebelum Indonesia merdeka
tahun 1945 pernah digunakan istilah Latihan badan, berubah menjadi Latihan Jasmani,
kemudian berubah menjadi Gerak Badan.
Bila dipelajari pula berbagai macam tujuan dekat pendidikan jasmani maupuri hasil
akhir dari pendidikan jasmani, pemakaian istilah pendidikan jasmani ini tidaklah tepat
karena yang dididik bukan hanya jasmani tetapi peserta didik seutuhnya, yang terdiri dari
jasmani dan rohani atau jiwa dan raga, suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, tetapi
dapat dibedakan.
E. Pendidikan Jasmani sebagai salah satu disiplin ilmu

Kalau diperhatikan istilah pendidikan jasmani yang sekarang telah ada yang menggantinya
dengan ilmu latihan atau ilmu olahraga atau ilmu gerak / kinesiologi dapatkah disimpulkan bahwa
pendidikan jasmani itu satu disiplin ilmu? Atau apakah pendidikan jasmani itu satu profesi atau
kedua-duanya? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut perlu dikaji terlebih dahulu apa yang
dimaksud dengan disiplin ilmu dan apa pula dengan profesi.
Menurut Frost (1975:38) satu disiplin adalah satu cabang pengetahuan yang diteliti dan
diajarkan semata-mata untuk dapat lebih banyak mengetahuinya. la terdiri dari fakta asas dan teori
yang telah diakui kebenarannya atau telah didukung oleh banyak bukti pengetahuan hanya untuk
diketahui adalah tujuan dari disipin. Bagi mereka yang berkecipung dalam satu 8 disiplin aplikasi
praktis dari pengetahuan itu menjadi nomer dua.
1 Profesi menurut Frost adalah satu pekerjaan yang mensyaratkan pengetahuan khusus,
pendidikan khusus yang intensive dan relative lama, satu filosofi komitmen dan pelayanan, dan
standar perilaku serta pencapaian yang tinggi. Pendidikan professional berikhtiar mempersiapakan
individu yang kompeten dalam ketrampilan profesinya melalui media kurikulum dan ia memilki
kesungguhan untuk belajar terus, dan lebih menekankan pada pelayanan yang dapat diberikan dari
pada imbalan materi yang diterima dari pekerjaan yang dilakukan.
Apa yang dimaksud dengan disiplin telah dijelaskan diatas. Yang belum dijawab apakah pendidikan
jasmani itu satu disiplin akademik atau ilmu. Para ahli berpendapat satu disiplin harus memiliki satu
tubuh pengetahuan. Tubuh pengetahuan dari pendidikan jasmani adalah bagian-bagian dari
pengetahuan yang berasal dari banyak disiplin yang tejalin menjadi satu unit yang terintegrasi yang
berhubungan dengan pendidikan jasmani. Tubuh pengetahuan pendidikan jasmani berasal dari
disiplin lainnya, antropologi, sosiologi, psikkologi, fisika dan disiplin lainnya. Dapat dikatakan
disiplin pendidikan jasmani bersifat antar disiplin dan silang disiplin. Antar disiplin itu
berlandaskan pada pengetahuan yang diambil dari beberapa disiplin lain, umpamanya anatomi,
fisiologi, psikologi.
F.Perdebatan Pendidikan jasmani dan olahraga

Secara tradisional pendidikan jasmani dipahami sebagai satu mata pelajaran di sekolah, yang
mempunyai banyak tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui berbagai ragam aktivitas jasmani.
Walaupun banyak dari aktivitas jasmani itu berisikan aktivitas olahraga, tetapi pelaksanaan aktivitas
itu tidak memiliki karakteristik yang memberikan makna kepada olahraga.
Menurut Dewan Internasional dari Olahraga dan Pendidikan Jasmani atau Internasional
Council of Sport and Physical Education (1964:9) olahraga adalah aktivitas jasmani apapun yang
dimiliki ciri permainan dan ada unsure satu perjuangan dengan diri sendiri, atau dengan orang lain
atau satu tantangan alam. Selanjutnya dijelaskan bila aktivitas ini berunsur kompetisi maka harus
selalu dilaksanakan dengan semangat sportivitas.
Olahraga menurut Abdul Gafur (1983:6) adalah "Bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang
terdapat dalam permainan, perlombaan dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka
memperoleh reaksi, kemenangan dan prestasi optimal".
Menurut Cookley (1976:12) olahraga adalah satu aktivitas kompetitif yang
melembaga yang memerlukan jasmani yang relative kompleks dari individu,
yang partisipasinya di motivasi oleh gabungan dari kepuasan intrinsik yang
terkait dalam aktivitas itu sendiri dan hadiah eksternal yang diperoleh dengan
berpartisipasi Dewan Internasional untuk Pendidikan Jasmani dan Olahraga
dengan tegas menyatakan bahwa olahrag adalah bagian integral dari
pendidikan keseluruhan peserta didik, yang berarti kegiatan olahraga yang
dirancang dan dilaksanakan di lembaga pendidikan harus berimplikasikan
pendidikan.
Olahraga dapat digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai,
mengembangkan kepribadian dan perilaku yang baik, menguasai ketrampilan,
memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani. Dalam pendidikan, olahraga
adalah bermain, dan bertujuan dari guru pendidikan jasmani adalah untuk
mencapai tujuan program. Tujuan peserta didik adalah berpartisipasi dalam
permainan dan memperoleh kegembiraan atau kesenangan.
Terimakasih dan mohon maaf apabila banyak
kesalahan dalam penulisan ppt bab 1 sampai 6

TERIMAKASIH YA :v

Anda mungkin juga menyukai