TINGGI
Oleh:
22602241055
Abstrak
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sosial orang yang memiliki sifat disiplin terlihat dari
kesediaan untuk mereaksi dan bertindak terhadap nilai-nilai yang berlaku, yaitu
nilai-nilai yang tertuang dalam bentuk: ketentuan, tata tertib, aturan, tatanan
hidup, atau kaidah kaidah tertetu. Jadi disiplin dalam bidang latihan ini harus
dimiliki oleh setiap atlet yang bertujuan untuk mencapai prestasi maksimal, dan
disiplin tersebut dapat ditingakatkan menjadi disiplin diri, dengan demikian dapat
dikatakan seorang atlet yang memiliki tingkat disiplin diri yang tinggi maka setiap
latihan yang dilakukan akan memproleh hasil yang maksimal maka dapat
dikatakan atlet akan dapat meraih sebuah prestasi dalam biadang olahraga yang
digelutinya. Begitu juga sebaliknya jika seorang atlet kurang memiliki disiplin diri
dalam mengikuti latihan yang dilakukan maka seorang atlet tidak dapat mencapai
hasil latihan yang maksimal sehingga menurunnya prestasi olahraga yang
digelutinya.
Disiplin dalam latihan merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan
organisasi dan atlet itu sendiri. Kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pendisiplinan pegawai
adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk
pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai tersebut secara
sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan pegawai yang lainnya serta
meningkatkan prestasi kerjanya. (Siagian, 2008).
Prestasi adalah hasil belajar yang merupakan penekanan dari kecakapan -
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki sesorang, sedangkan indikasinya
dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk pengetahuan,
ketrampilan berpikir, maupun ketrampilan motorik. Witherington (2003:155),
Prestasi kerja juga diartikan sebagai sesuatu yang dikerjakan yang dihasilkan atau
diberikan seseorang atau sekelompok orang (Dharma, 1991).
PEMBAHASAN
A. Atlet Berprestasi
Atlet berprestasi adalah atlet yang ikut serta dalam pertandingan Nasional
pada level tertinggi dan mampu mencapai prestasi tinggi sebagai tim Nasional
(Bompa, 1994:23). Beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa atlet
berprestasi adalah atlet yang memiliki prestasi dan dengan upaya yang maksimal
mampu mencapai level prestasi tinggi dengan turut serta berpartisipasi dalam
pertandingan tingkat nasional maupun internasional. Atlet yang memiliki prestasi
biasanya lebih berorientasi pada kemajuan prestasi yang akan diperolehnya.
Prestasi tersebut akan terkait dengan karakter yang dimiliki oleh seorang atlet
tersebut.
1) Faktor fisik
Faktor fisik berhubungan dengan struktur bentuk tubuh atlet yang ideal,
misalnya tinggi badan dan berat badan atlet. Adapun struktur antropometrik
berhubungan dengan pengukuran kemampuan atlet dalam melakuakan gerakan-
gerakan yang berkaitan dengan cabang olahraga yang ditekuni. Fisik yang prima
merupakan salah satu aset penting yang harus diperhatikan dan dipertahankan
oleh seorang atlet.
2) Faktor teknik
3) Faktor taktik
Faktor taktik dan strategi adalah konsep penting dalam pembinaan atlet.
Taktik dapat digunakan selama dalam latihan atau pada saat menghadapi lawan
secara langsung maupun tidak langsung. Taktik dan strategi dalam proses latihan
terkait dengan bagaimana kekuatan dan cara pelatih untuk menimbulkan respon
fisiologis dengan menggunakan taktik yang diatur ke dalam sistem yang baik
juga.
B. Kedisplinan Atlet
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Gilang Ginanjar h, (2014). Profil Kontrol Diri Dan Disiplin Atlet Renang
Jawa Barat Peraih Medali Emas Pon Xviii Riau. Jurnal Perpustakaan. Upi. Edu.