Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 1 N-03:

 MUHAMMAD ARIF AZWAN


2103010018
 METINAWATI
2103010035 PROSA FIKSI
DOSEN PENGAMPU
Dody Irawan,S.Pd,M.Pd,M.Hum.
PENGERTIAN CERPEN
Cerpen adalah singkatan kata dari Cerita Pendek yaitu karangan pendek yang berbentuk prosa, yang
mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan dan
menyenangkan, serta mengandung pesan yang tidak mudah dilupakan. Cerita pendek (Cerpen)
merupakan salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa dan bersifat fiktif yang menceritakan
atau menggambarkan suatu kisah yang dialami oleh suatu tokoh secara ringkas disertai dengan
berbagai konflik dan terdapat penyelesaian ataupun solusi dari masalah masalah yang dihadapi.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba
pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis,
cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya
E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
CIRI KARAKTERISTIK CERPEN

01 02 03
Panjang karangan ± 3-10 Ceritanya fiktif dan rekaan
halaman (kurang dari 10.000 Ceritanya singkat, pendek,
kata ) padat, dan berarti dan lebih
pendek daripada novel

04 05
Penokohannya sangat
Penggunaan kata-katanya sederhana, singkat, dan tidak
sangat ekonomis dan beralur mendalam
tunggal dan lurus
MACAM-MACAM JENIS CERPEN
 Berdasarkan jumlah katanya cerpen dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut :

1 3
2
Cerpen Mini Cerpen
(Flash) Cerpen Ideal Panjang
cerpen yang memuat jumlah cerpen ini merupakan jenis
cerpen yang memuat jumlah
kata antara 750 kata hingga cerpen terpanjang yakni
kata antara 3.000 hingga
1.000 kata. memuat 10.000 kata.
4.000 kata
 Berdasarkan teknik mengarangnya cerpen dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut :

Cerpen sempurna Mass transit


Cerpen sempurna (perfect/well made short-story)
adalah cerpen yang terfokus pada satu tema Cerpen tak utuh (Slice of life short-story) adalah cerpen
dengan plot yang jelas dan memiliki ending yang yang tidak terfokus pada satu tema saja artinya tema
mudah untuk dipahami. Cerpen jenis ini pada terpencar pencar atau ada beberapa pembahasan, plot
umumnya memiliki sifat konvensional dan tidak terstruktur dan terkadang dibuat mengambang
berdasarkan pada realitas atau fakta. Cerpen jenis oleh pembuatnya. Cerpen jenis ini memiliki sifat
ini biasanya banyak disukai oleh kalangan pelajar kontemporer dan ditulis berdasarkan ide-ide atau
SMP kebawah karena bahasanya enak dibaca dan gagasan yang orisinal, sehingga lazim disebut dengan
mudah dipahami. Pembaca awam pun bisa cerpen ide atau cerpen gagasan. Cerpen ini sangat
membaca cerpen jenis ini hanya dalam tempo sulit untuk dipahami oleh pembaca awam sastra dan
kurang dari satu jam saja. harus dibaca berulang kali supaya memahami isi yang
sebagaimana mestinya.
UNSUR-UNSUR DALAM CERPEN
 UNSUR INTRINSIK

Unsur intrinsik yang menyusun suatu cerpen terdiri dari tema cerita, alur cerita atau plot,
latar, penokohan dan sudut pandang, secara lengkap dan dijelaskan sebagai berikut:
1. Tema : biasanya dalam karya sastra berisfat mengikat dan merupakan Tema merupakan suatu
gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal.
2. Alur cerita atau plot : adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai
urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. 
3. Penokohan : adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
Sementara tokoh adalah orang/pelaku yang berperan dalam cerita.
4. Latar : adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-
peristiwa didalam suatu karya sastra.
5. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut
mana pengarang memandang ceritanya. Berikut ini beberapa sudut pandang yang dapat
digunakan pengarang dalam bercerita, yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang
orang ketiga,sudut pandang pengamat serba tahu dan sudut pandang campuran
 UNSUR EKSTRINSIK

unsur ekstrinsik atau unsur -unsur yang berada diluar karya sastra yang dapat dijadikan
pembentuk sebuah karya sastra biasanya selalu menyangkut sebuah latar belakang,
meliputi latar belakang masyarakat, nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen itu sendiri
dan juga latar belakang penulis.
1. Latar belakang masyarakat : merupakan unsur yang mempengaruhi cerpen berupa
faktor-faktor di dalam lingkungan masyarakat dimana penulis berada sehingga
berpengaruh terhadap penulis itu sendiri.
2 Latar belakang penulis : adalah faktor-faktor yang terdapat dari dalam diri
pengarang itu sendiri yang memotivasi atau mempengaruhi penulis dalam menulis
sebuah cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor, antara lain: aliran
sastra penulis, aliran sastra merupakan agama bagi seorang penulis dan setiap penulis
memiliki aliran sastra yng berbeda-beda.
3. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen meliputi : nilai moral, nilai agama, nilai
sosial, dan nilai budaya.
FUNGSI CERPEN
• Fungsi rekreatif : yaitu fungsi yang memberikan rasa senang, gembira, dan menghibur para
pembacanya.
• Fungsi didaktif : yaitu fungsi yang mengarahkan dan mendidik para pembaca nya karena nilai
nilai kebenaran dan kebaikan yang termuat didalam cerpen.
• Fungsi estetis : yaitu fungsi yang memberikan keindahan bagi para pembaca karya sastra
cerpen.
• Fungsi moralitas : yaitu fungsi yang mengandung nilai moral sehingga para pembaca nya bisa
mengetahui moral yang baik dan moral yang tidak baik. Diharapkan pembacanya bisa
mengetahui akibat dari moral tidak baik bagi dirinya sehingga Ia tidak melakukan moral yang
tidak baik
• Fungsi relegiusitas : mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan teladan bagi para
pembaca nya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai