Anda di halaman 1dari 7

BAB IV TEKS NOVEL

Novel adalah suatu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Atau definisi novel adalah suatu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan
kisah atau cerita fiksi dalam bentuk tulisan/kata-kata dan memiliki unsur intrinsik
dan juga unsur ekstrinsik.

Pengertian Sebuah novel biasanya mengisahkan/menceritakan tentang kehidupan manusia


Teks dalam berinteraksi dengan lingkungan dan juga sesamanya.

Novel Di dalam sebuah novel, biasanya pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk
mengarahkan pembaca kepada berbagai macam gambaran realita kehidupan melalui
cerita yang terkandung di dalam novel tersebut. 

Sebuah novel adalah cerita panjang (novel pendek disebut novella). Novel biasanya
mempunyai "alur cerita yang diungkap dengan aksi, cara berbicara, dan pikiran
karakter-karakternya".
Struktur Teks Novel

 Abstark : inti atau ringkasan dari cerita pendek yang dikembangkan menjadi sebuah rangkaian- rangkaian
kejadian atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerpen (setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur
abstrak).
 Orientasi : berkaitan dengan suasana, waktu, dan tempat yang berkaitan dengan alur cerita dari cerpen.
 Komplikasi : berisi urutan peristwa-peristiwa yang dihubungkan dengan sebab dan akibat.
 Evaluasi : struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks serta mulai mendapatkan
penyelesaian dari konflik yang terjadi pada cerpen
 Resolusi : bagian ini, pengarang mulai memberi solusi yang dialami tokoh.
 Koda : bagian ini, terdapat pelajaran atau nilai yang dapat dipetik dari cerpen tersebut oleh
pembaca.
Jenis-Jenis Teks Novel
Jenis-jenis novel terbagi menjadi 3 macam, yaitu jenis teks novel berdasarkan genre, berdasarkan isi dan tokohnya,
berdasarkan kebenaran cerita.

Novel Berdasarkan Genre


 Novel Romantis : Novel yang menceritakan kisah-kisah percintaan.
 Novel Misteri : Novel yang menceritakan kisah-kisah mister dan membuat pembaca
menjadi penasaran karena ceritanya penuh dengan teka-teki.
 Novel Komedi : Novel yang memuat unsur humor, guyonan sehingga pembaca menjadi
terhibur.
 Novel Horor : Novel yang mempunyai efek menegangkan bagi pembaca. Cerita yang
diangkat biasanya kisah-kisah seram, hal-hal ghaib atau mistis.
 Novel Inspiratif : Novel yang memuat kisah-kisah inspiratif. Novel jenis ini ditujukan untuk
memberikan pesan moral dan membangkitkan motivasi para pembaca.
Novel Berdasarkan Isi dan Tokohnya
 Novel Teenlit : Novel yang dibuat untuk para remaja.
 Novel Chicklit : Novel ini menceritakan mengenai wanta muda dan segala permasalahan
yang dihadapinya.
 Novel Songlit : Novel yang dibuat dari sebuah lagu/musik.
 Novel Dewasa : novel yang ditujukan untuk orang-orang dewasa (18+)

Novel Berdasarkan Kebenaran Cerita


 Novel Fiksi : Novel yang berisi tentang hal fiktif atau khayalan saja.
 Novel non-Fiksi : Novel yang bercerita mengenai kejadian nyata dari kisah sejaraj
ataupun pengalaman pribadi seseorang.
Ciri-ciri novel yang paling utama adalah sebagai berikut.

 Ceritanya panjang daripada cerpen, tapi banyak kalimat yang diulang-ulang.


 Sebuah cerpen memiliki jumlah kata lebih dari 35 ribu kata.
 Novel terdiri dari setidaknya 100 halaman.
 Waktu membaca sebuh novel memerlukan setidaknya 2 jam atau 120 menit.
Ciri-ciri  Memiliki alur/plot yang kompleks.

Novel  Tema dalam novel tidak hanya satu, tetapi muncul tema-tema sampingan.
 Tokoh/karakter tokoh dalam novel bisa banyak. 
 Ceritanya lebih dari satu impresi, emosi, dan efek.
 Alur cerita dari novel cukup kompleks.
 Seleksi cerita novel luas.
 Novel ditulis dengan narasi kemudian didukung dengan deskripsi untuk
menggambarkan suasana yang ada didalamnya.
Ciri atau Kaidah Kebahasaan Teks Novel
Sedangkan kaidah kebahasaan atau ciri atau aturan bahasa yang digunakan dalam teks novel adalah sebagai berikut:
 Berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya. 
 Biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan sebagainya.  
 Dipengaruhi oleh subjektivitas pengarangnya. 
 Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf obyektivitas yang tinggi, berusaha menarik dan menggugah nalar (pikiran) pembaca.  
 Bahasa bermakna denotatif (yaitu makna sebenarnya) juga konotatif, asosiatif (yaitu makna tidak sebenarnya), ekspresif (yaitu memberi
bayangan suasana pribadi pengarang), sugestif (yaitu bersifat mempengaruhi pembaca), dan plastis (yaitu bersifat indah untuk menggugah
perasaan pembaca). 
 Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.
 Melibatkan gaya bahasa ironi atau sindirian, yang dikatakan kebalikan dari apa yang sebenarnya,contoh: Lekas betul abang pulang baru saja
sudah jam 1 malam
 Melibatkan gaya bahasa sinisme, sindiran yang lebih kasar dari ironi untuk mencemooh, contoh:  Bersih benar badanmu nak, kata ibu
kepada anaknya yang baru main seharian
 Melibatkan gaya bahasa sarkasme, Sindiran yang sangat tajam dan kasar hingga kadang-kadang menyakitkan hati, contoh: Hai binatang
enyah kau dari sini.

Anda mungkin juga menyukai