Anda di halaman 1dari 3

Resume Film Merry Riana (Mimpi Sejuta Dolar)

Judul: Merry Riana (Mimpi Sejuta Dolar)


Pemeran: Chelsea Islan, Dion Wiyoko, Karim Niniek, Kimberly Rider, Chyntia Lamusu,
Ferry Salim.
Rilis tahun: 24 Desember 2014
Bahasa: Indonesia, Melayu, Inggris
Genre : Drama Romantis
Produksi: MD Pictures

Awal film di mulai dengan terjadi kerusuhan di Jakarta pada 1998, yang dimana keturunan
Tionghoa menjadi korban diskriminasi terutama pihak wanita. Keluarga Merry Riana
menjadi salah satu korban kerusuhan tersebut. Sehingga membuat papah nya mengirim Merry
untuk pergi ke singapura menemui teman papah nya. Saat itu Merry baru saja lulus sekolah
menengah akhir (SMA) dia tidak ingin berpisah dari orang tua dan adik-adik nya. Namun
karena paksaan papah nya dan menurut nya disana adalah tempat yang lebih aman untuk
situasi saat itu, hingga akhirnya Merry Riana pergi ke singapura dengan bermodalkan kartu
nama teman papah nya dan laptop.

Sesampainya di singapura Merry menuju rumah teman papah nya, namun ternyata teman
papah nya tersebut sudah pindah. Merry merasa sebatangkara di singapura tidak punya
keluarga, dan jauh dari orang tua. Hingga Merry bertemu dengan Mrs. Noor yang sangat baik
hati mengizinkannya mengakses internet dengan akun miliknya. Merry menghubungi
keluarganya bahwa dia sudah sampai di singapura. Dengan tidak putus asa, melalui media
Merry mencari temannya sewaktu SMA, dan dia menemukan Irene yang memang kebetulan
sedang kuliah di singapura. Walaupun tidak begitu akrab dengan Irene namun Merry merasa
bahwa Irene adalah orang yang baik.

Dengan bantuan Irene, Merry menemukan tempat tinggal sementara sampai papah nya datang
menjemput, Merry menginap di asrama Irene dengan sembunyi-sembunyi.
Karena perbuatan Irene dan Merry tersebut melanggar aturan akhirnya Merry di usir dari
asrama itu. Namun Irene mencoba bernegosiasi dengan pihak kampus agar Merry tetap bisa
tinggal di asrama. Pihak kampus akan mengizinkan dengan syarat untuk tinggal di sana harus
menjadi mahasiswa di kampus tersebut. Dan harus melewati tes terlebih dahulu, dengan
dorongan Irene dan kepintaran yang Merry miliki akhirnya Merry lolos seleksi ujian dan
diterima di salah satu kampus terbaik di singapura.
Namun kebahagiaan nya tidak sampai di situ, senyum Merry kembali mengilang setelah tahu
dia harus membayar 40.000 dolar untuk menyelesaikan kuliahnya. Merry tidak menyerah dia
mengambil pinjaman mahasiswa, dan untuk mendapatkan pinjaman mahasiswa Merry harus
memilik penjamin. Karena tidak memiliki kerabat dan Irene juga tidak bisa menjadi penjamin
untuk nya. Dia harus mencari senior yang bersedia menjadi penjaminnya. Irene mengenalkan
Merry dengan teman seniornya yaitu Alva, awalnya Alva tidak mau menjadi penjamin untuk
Merry karena keuangan Merry yang takutnya akan menyusahkan Alva ketika kuliah nanti.
Tetapi Alva bersedia menjadi penjamin Merry dengan syarat Merry harus bisa mencari
pekerjaan sampingan.

Dengan semangat Merry mencari pekerjaan, dia menemukan pekerjaan di organisasi sosial
seperti membagikan brosur kepada orang untuk berdonasi, walaupun penghasilan di sana
tidak besar dan juga dengan status Merry sebagai mahasiswa itu akan menjadi pelanggaran
hukum, namun dengan bersikeras Merry tetap melakukan pekerjaan disana. Setelah selesai
Merry kembali ke kampusnya namun sudah tutup dia mengira telah terlambat namun Alva
memberikan sebuah dokumen yang menyatakan bahwa Alva bersedia menjadi penjamin
untuk Merry.

Hari pertama Merry bekerja di organisasi sosial dia sangat bersemangat untuk mencukupi
kebutuhannya ketika tinggal di singapura dan untuk membayar pinjaman kuliah nya. Orang
tuanya belum bisa datang menemui Merry ke singapura karena krisis keuangan yang terjadi.
Merry datang kembali ke tempat pekerjaan nya namun terjadi masalah ada yang melaporkan
bahwa mereka memperkerjakan orang tanpa surat izin, Merry terpaksa harus berhenti bekerja
di organisasi sosial tersebut.

Merry kembali mencari pekerjaan dengan di temani Alva, karena uang yang Merry miliki
cukup untuk hari itu saja jadi besok Merry harus sudah mendapatkan pekerjaan. Namun
Merry belum beruntung dan belum mendapatkan pekerjaan. Dia akhirnya menjual laptop
milik papah nya untuk ikut berinvestasi di success forever. Tetapi ternyata Merry di tipu oleh
manajer nya. Alva tetap menemani Merry mencari pekerjaan. Hingga akhirnya Merry di ajak
oleh Alva ke tempat dimana biasanya Alva bekerja untuk bertemu dengan teman Alva. Dan
Merry di terima untuk bekerja di sana. Alva memberikan pekerjaan nya kepada Merry,
karena di anggap Merry jauh lebih membutuhkan di banding dirinya. Alva memberikan buku
pada Merry yang berjudul “see how much I like you” namun Merry tidak menerimanya.

Saat Merry pulang ke asrama dia melihat kopernya berada di luar dan ternyata Irene mengusir
Merry dari asramanya karena Irene merasa Merry telah menghianatinya karena dekat dengan
Alva. Kemudian Merry mencari Alva tetapi tidak bertemu, kembali lagi ke asrama dan
ternyata Irene pun juga meninggalkan asrama dan kini Merry hanya sendirian.
Hubungan Alva dan Merry kembali membaik, mereka berdua mengikuti saham agar
keuangan mereka jauh lebih baik lagi. Merry dan Alva berhasil, hingga Merry bisa
menyumbang di sebuah acara Valentine hingga acara tersebut berjalan sukses. Alva
mengajak Merry untuk bertemu di suatu tempat, lumayan lama Alva menunggu Merry
datang, Alva berniat untuk mengungkapkan perasaannya pada Merry, Merry akhirnya datang
dan mengembalikan uang yang sempat Alva berikan dan di anggap sebagai hutang nya,
Merry berniat untuk melanjutkan investasi di saham Airlines namun Alva tidak, terjadi
perdebatan antara Merry dan Alva. Cincin yang ingin Alva berikan pada Merry dia berikan
pada seorang ibu pengemis di pinggir jalan.

Dan ternyata saham Airlines mengalami kebangkrutan, seorang mahasiswa mengaku


mengirimkan 200 dolar ke dalam rekening yang di berikan Merry, karena Merry merupakan
satu-satunya yang mengirim email, Merry terancam di deportasi karena di anggap melakukan
penipuan yang jelas melanggar hukum, Marry meminta bantuan Alva untuk masalah ini.

Ibunya Merry datang menemuinya di asrama memberikan Merry uang untuk bertahan hidup
dan dengan uang yang ibunya berikan kini Merry bekerja di perusahaan investasi, dia
menghubungi teman-temannya untuk berinvestasi namun belum juga ada yang tertarik. Di
perjalanan marry menolong ibu pengemis yang kelelahan dan di bawa kerumah sakit. Sore
hari ketika marry sudah lelah mencari investor akhirnya Merry bertemu dengan Mrs. Noor
dan membantunya pulang ke rumah. Mrs. Noor melihat buku target milik Merry dan ingin
Merry menjelaskan investasinya pada Mrs. Noor, tapi karena waktu sudah larut malam
akhirnya Mrs. Noor meminta Merry datang kembali besok. Karena kaki nya yang luka Merry
hampir jatuh di perjalanan tetapi ternyata Irene datang membantu, di asrama mereka
menyelesaikan semua kesalahpahaman yang terjadi dan hubungan mereka kembali membaik.

Keesokan harinya Merry kembali lagi ke rumah Mrs. Noor untuk menjelaskan sistem
investasi di saham nya. Awal nya Mrs. Noor siap berinvestasi ketika Merry sudah
bersertifikat, namun Merry tidak bisa dan akhirnya Mrs. Noor mau investasi kepada Merry
karena kepribadian merry. Mery menemui ibu pengemis yang di tolong nya dan ternyata
sama dengan ibu yang di beri cincin oleh Alva, ibu pengemis tersebut berterima kasih kepada
Merry karena telah menolong nya. Untuk ucapan terima kasih tersebut ibu itu memberikan
cincin itu untuk Merry.

Dan Merry sadar bahwa apa yang Alva katakan itu memang benar. Uang memang penting,
tapi uang bukan segalanya. percuma kita menjadi orang yang kaya sedunia kalau kita tidak
punya orang yang selalu menyayangi kita. Akhirnya hubungan Merry dan Alva berakhir
bahagia, Merry lulus kuliah dan bisa kembali berkumpul dengan keluarganya. Kebahagiaan
itu bukan soal uang. Tetapi bagaimana kita bisa membuat orang di sekitar kita juga merasa
bahagia..

Anda mungkin juga menyukai