Anda di halaman 1dari 4

Keong Emas

Dahulu kala hiduplah keluarga yang yang beranggotakan empat orang,


Jayanegara, Liku, serta 2 orang anaknya yang bernama Dewi Candra dan Galuh
Ajeng. Kakak beradik tersebut memiliki sifat yang sangat bertolak belakang.

_Keong Emas_

Suatu ketika, Jaya dan anaknya yang bernama Inu Kertapati mengunjungi
rumah Jayanegara untuk bersilaturrahmi. Jaya bermaksud untuk menjodohkan Inu
dengan salah satu putri Jayanegara. Tetapi Inu masih bingung dan dia membutuhkan
waktu 5 tahun untuk memilih antara Dewi dan Ajeng untuk dijadikan calon istrinya.
Sebelum Inu pulang, ia memberikan 2 hadiah untuk mereka. Ajeng memilih kado
yang besar dan Dewi mendapat sisanya. Setelah menerima hadiah, Ajeng tidak
terima karena hanya mendapat sebuah cincin. Sedangkan Dewi mandapat perhiasan
berlian. Karena tidak terima, Ajeng meminta hadiah Dewi yang diberikan Inu.
Lima tahun telah berlalu, Inu kembali mengunjungi rumah Jayanegara untuk
memutuskan pilihan antara Dewi atau Ajeng yang akan menjadi calon istrinya. Ketika
dia sampai di rumah Jayanegara, dia terkejut karena Dewi hanya memakai cincin,
sedangkan Ajeng memakai perhiasan yang seharusnya dipakai Dewi. Sejak itu, Inu
menjadi tahu sifat asli antara Dewi dan Ajeng. Dan Inu lebih memilih Dewi daripada
Ajeng untuk menjadi calon istrinya.
Karena tidak terima, Ajeng dan ibunya pergi ke tempat mbah dukun di Gunung
Demit untuk menyihir Dewi menjadi keong. Pada saat yang telah ditentukan, Ajeng

mengajak Dewi ke sungai untuk menyihir menjadi keong. Dan Ajeng berhasil menyihir
Dewi. Ketika sampai di rumah, Ajeng bilang kalau Dewi hilang saat jalan-jalan.
Ketika mendengar bahwa Dewi hilang, Inu segera mancari Dewi. Dewi
ditemukan seorang janda tua yang tinggal di desa Dadakan. Ketika Inu tertidur, dia
mendapat petunjuk kalau Dewi berada tidak jauh dari tempat dia mencari.
Ketika Inu berjalan, dia melihat seorang nenek yang tengah diserang buaya.
Dengan segera dia menolong nenek tadi. Kemudian nenek tadi mengajak Inu ke
rumahnya. Inu lalu menceritakan tujuan dia ke desa Dadakan. Dan akhirnya nenek
tadi mengambil keong mas dan menceritakan bahwa keong tersebut adalah Dewi
Candra.
Setelah itu Inu mengajak Dewi pulang ke rumah. Sampailah mereka di rumah,
Ajeng dan Liku terkejut. Mereka tidak menyangka Dewi dapat menjadi manusia lagi.
Sesegera mungkin Ajeng dan Liku kabur dari rumah. Mereka takut rahasia yang
selama ini mereka simpan terbongkar. Tiba-tiba wajah mereka jadi jelek, mereka
tidak

sadar

dan

saling

menyakiti.

Ajeng

serta

Liku

akhirnya

meninggal.

A. UNSUR INTRINSIK DARI CERITA RAKYAT KEONG MAS


Tema

: Perjuangan Seorang Wanita Untuk Mempertahankan Hidupnyayang Telah


Dikutuk Menjadi Keong Mas

Alur

: Alur Maju Yaitu : Alur Yang Peristiwanya Berurutan Mulaidari Cerita Awal
Hingga Akhir

Latar :1.
Latar Tempat : Kerajaan Daha, Rumah Penyihir,Sungai,Rumahnenek,Desa Dadapan,Tengah
Hutan2.
Latar Waktu Pagi Hari,Sore Hari Dan Malam Hari3.

Latar Suasanasedih,Bahagia,Kekawatiran,Ketegangan.
Sudut Pandang

: Orang Ketiga

Yaitu Cerita Dikisahkanmenggunakan Kata Ganti Orang Ketiga, Seperti: Mereka Dan Dia.
Tokoh

: Candra Kirana(Keong Mas), Dewi Galuh, Raden


Inukertapati(Pangeran),Penyihir,Nenek,Bagindakertamatra,Kakek Sakti.

Penokohan/Perwatakan:1.
Candra Kirana (Keong Mas)

: Memiliki Watak Tabah,Baikhati,Sabar.2.

Dewi Galuh

: Memiliki Watak Yang Selalu Iri,Tamak,Jahat Dandengki.3.

Raden Inu Kertapati(Pangeran) : Memiliki Watakpemberani,Penolong,Baik Hati, Dan


Bijaksana4.
Penyihir (Burung Gagak)

:Memiliki Watak Jahat.5.

Nenek

: Memiliki Watak
Penolong,Baikhati,Pemurah,Pengasih,Penyayang.

Baginda Kertamatra

: Baik Hati.

Kakek Sakti

:Memiliki Watak Cerdik,Penolong

Amanat

: Janganlah Memiliki Sifat Iri Hati Dan Dengki Kepadaseseorang


Karena Apabila Kita Memiliki Sifat Iri Hati Akan Membuatkita
Kehilangan Akal Sehat.

B. UNSUR EKSTRINSIK DARI CERITA RAKYAT KEONG MAS

Nilai Sosial
Nilai Budaya
Nilai Ekonomi
Nilai Moral

Anda mungkin juga menyukai