com/lkp-sanggar-seni-ie-lowe-wini-kupang/
LKP Sanggar Seni Ie Lowe Wini – Kupang
| Kursus Seni Tari
Lembaga Kursus & Pelatihan LKP Sanggar Seni Ie Lowe Wini – Kupang
– Kursus Seni Tari
Alamat : Jl. Pandan No. 1 Rt. 15/ Rw. 04, Kel. Airnona, Kec. Kota Raja, Kupang, NTT 85115
No. Telepon : 0380-823778
Nomor Induk Lembaga Kursus (NILEK) : 24201. 1. 0026
https://alamatpenting.com/lkp-sanggar-ombay-kupang-kupang/
LKP Sanggar Ombay Kupang – Kupang
| Kursus Seni Tari
Lembaga Kursus & Pelatihan LKP Sanggar Ombay Kupang – Kupang
– Kursus Seni Tari
Alamat : Jl. KB Mandiri II Kota Baru Rt 22 Rw 13 Kupang
No. Telepon : 0380-832366
Nomor Induk Lembaga Kursus (NILEK) : 24201. 1. 0014
Watu rere meratap, duduk di atas batu Loka Kedhu di sebelah atas. Biar teman-temannya
menegur "O teman, jangan meratap, teman! Bawa nasi yang begitu, tidak apa-apa toh?" tetapi si
Watu rere meratap terus saja.
Pada haru yang keenam, datanglah seorang laki-laki bernama Rere Wula, dia bertanya, "Kau
menangisi apa?" Watu Rere menjawab "Saya ini menangis karena mama - bapak menolak saya,
mengusir saya."
Katakan, bagaimana saya mau minta nasi untuk pergi kerja berkelompok dengan teman-teman.
Mereka tidak memberi. Sekarang saya malu, saya menangis.
Pria itu menjawab, "Baiklah!" Sesudah itu laki-laki itu menghilang saja. Dia (Watu Rere)
berbicara dalam dirinya, "Pemuda langit bernama Rere Wula"
Si Watu Rere terus saja merapat tetapi batu itu makin naik ke atas. Biar teman-temannya
mengatakan: "Jangan, teman, kembali saja," tetapi dia tidak mau.
Sesampai di langit, tiba-tiba pintu rumah terbuka. Semua bapak mertua, mama mertua
menyalami Watu Rere.
"O, selamat pagi anak mantu, semuanya menyenangkan sekali".
Rere Wula sudah lebih dulu tiba. Waktu sudah seminggu, orang dari sini mengantar (Watu Lele)
sampai ke langit. Semua orang di atas langit, mama, bapakmeretuanya, lalu menyiapkan belis,
demuanya genanp. Kerbau, rantai emas, kambing dan domba, anjing, ayam dan kuda.
Sesudah itu Watu Rere bersama suaminya Rere Wula meluai turun mengantar belis.
Pintu langit terbuka, pada batu tadi akan terkumpul semua kerbau dan belis untuk datang
mengantar kepada bapak dan saudara-saudaranya di bawah di bumi.
Sesudah itu Watu Rere bersama suaminya Rere Wula mulai turun mengantar belis.
Pintu langit terbuka (pada) batu tadi akan terkumpul semua kerbau (dan) belis (untuk) datang
mengantarnya kepada bapak dan saudara-saudaranya di bawah bumi.
Setelah itu bapak dan saudara-saudaranya memberi "me'a".
Mulai makan-minum habis dulu (hewan) yang dibunuh tadi, lalu mengenakan (Watu Re'e itu)
dengan macam-macam kain adat.
Mereka pulang kembali lewat watu itu, terus pulang lagi ke kampungnya di langit setelah
mengantar belis.
Cerita ini dari orang Seso. Wate Re'e adalah gadis Seso. Pemuda langit namanya Rere Wula.
Sejak saat itu hingga sekarang kerbau dan kuda mulai berkembang di So'a.
*SELESAI*
Kalau dilihat dari cara bermainnya, permainan "juru" (beberapa daerah lainnya disebut : jedhe
leke) permainan ini mirip dengan engklek. Permainan ini dimulai dengan menentukan siapa
pemain pertama dengan cara melakukan apa yang disebut “Hoepilang Hoepilang ” dan atau
“suit”. Selanjutnya, langkah-langkah permainannya adalah sebagai berikut: Pemain pertama
melempar batu pada kotak nomor 1. Pemain pertama menginjak kotak nomor 2,3,4 dan
seterusnya dengan menggantungkan salah satu kakinya. Pada kotak ke 5 posisi kedua kaki
menginjak tanah selanjutnya, pemain mengambil batu pada kotak nomor 1 dan kembali ke pososi
awal. Pemain akan diganti dengan pemain lain apabila batu yang di lemparkan keluar dari garis
atau menyentuh garis atau kaki pemain menyentuh garis. Pemain pertama akan mendapatkan
bintang dan menggambarkan bintang tersebut dan kemudian akan menjadi rumahnya yang hanya
bisa diinjak oleh pemiliknya.
Permainan sangat penting digunakan dalam pembelajaran matematika. Jenis permainan yang
digunakan dalam pembelajaran matematika haruslah yang memiliki fenomena-fenomena yang
terkait dengan materi/konsep matematika yang akan dipelajari oleh anak-anak. Permainan "Juru"
memiliki fenomena matematis dan juga fenomena karakter tertentu.
Baca Juga:
Fenomena Matematis:
Ketepatan kaki pada waktu menempatkan kaki pada angka yang sudah ditentukan. Misalnya:
batu pertama dilemparkan ke kotak nomor 1dan demikian seterusnya. Meskipun waktu itu area
permainan tidak beri angka.Selain itu, pada gambar area bermain terdapat
bentuk geometri,bentuk persegi panjang, persegi empat, setengah lingkaran.
Fenomena Karakter:
Teridentifikasinya fenomena matematis dan fenomena karakter pada permainan "Juru" maka
permainan ini bisa digunakan dalam pembelajaran matematika berbasis karakter dan permainan
ini dapat dijadikan konteks sebagai starting point dalam pengembangan konsep-konsep yang
disebutkan. Permainan ini dapat juga digunakan sebagai apersepi dalam pembelajaran konsep-
konsep yang disebutkan sebelumnya.
Baca juga: Permainan Tradisional : “Dha’o Bure” atau "Mae Watu" dan Fenomena
Matematisnya
Kalau dilihat dari cara bermainnya, permainan "juru" (beberapa daerah lainnya disebut : jedhe
leke) permainan ini mirip dengan engklek. Permainan ini dimulai dengan menentukan siapa
pemain pertama dengan cara melakukan apa yang disebut “Hoepilang Hoepilang ” dan atau
“suit”. Selanjutnya, langkah-langkah permainannya adalah sebagai berikut: Pemain pertama
melempar batu pada kotak nomor 1. Pemain pertama menginjak kotak nomor 2,3,4 dan
seterusnya dengan menggantungkan salah satu kakinya. Pada kotak ke 5 posisi kedua kaki
menginjak tanah selanjutnya, pemain mengambil batu pada kotak nomor 1 dan kembali ke pososi
awal. Pemain akan diganti dengan pemain lain apabila batu yang di lemparkan keluar dari garis
atau menyentuh garis atau kaki pemain menyentuh garis. Pemain pertama akan mendapatkan
bintang dan menggambarkan bintang tersebut dan kemudian akan menjadi rumahnya yang hanya
bisa diinjak oleh pemiliknya.
Permainan sangat penting digunakan dalam pembelajaran matematika. Jenis permainan yang
digunakan dalam pembelajaran matematika haruslah yang memiliki fenomena-fenomena yang
terkait dengan materi/konsep matematika yang akan dipelajari oleh anak-anak. Permainan "Juru"
memiliki fenomena matematis dan juga fenomena karakter tertentu.
Baca Juga:
Ketepatan kaki pada waktu menempatkan kaki pada angka yang sudah ditentukan. Misalnya:
batu pertama dilemparkan ke kotak nomor 1dan demikian seterusnya. Meskipun waktu itu area
permainan tidak beri angka.Selain itu, pada gambar area bermain terdapat
bentuk geometri,bentuk persegi panjang, persegi empat, setengah lingkaran.
Fenomena Karakter:
Teridentifikasinya fenomena matematis dan fenomena karakter pada permainan "Juru" maka
permainan ini bisa digunakan dalam pembelajaran matematika berbasis karakter dan permainan
ini dapat dijadikan konteks sebagai starting point dalam pengembangan konsep-konsep yang
disebutkan. Permainan ini dapat juga digunakan sebagai apersepi dalam pembelajaran konsep-
konsep yang disebutkan sebelumnya.