Anda di halaman 1dari 5

DI SUSUN OLEH :

WIDYA YUNISTIRA
XII MIA 3
Sembilan Puluh Lima Persen dari Satu Juta Dolar

Judul Film : Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar


Produser : Dhamoo Punjabi , Manoj Punjabi
Sutradara : Hestu Saputra
Pemain : Chelsea Islan, Dion Wiyoko, Kimberly Rider,Niniek L. Karim,
Ferry Salim, Cynthia Lamusu, Tuti Kembang Mentari, Sellen
Fernandez, Mike Luccock , Ernest Seah , Manoj Punjabi, Merry Riana,
Julia Perez
Durasi : 106 Menit

Semua orang pasti punya mimpi yang ingin diwujudkan. Mimpi


menjadi bagian yang tidak terlepaskan dalam perjalanan hidup
seseorang karena mimpi merupakan tujuan seseorang menjalani
hidup dan tidak jarang orang dapat terinspirasi dari mimpi seseorang.
Hal inilah yang kemudian diangkat dalam sebuah film yang
merupakan kisah nyata dari seorang anak yang merantau di negeri
orang yang memimpikan kesuksesan dalam hidupnya.

“Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar” dibuka dengan konflik yang pernah
terjadi di Indonesia dimana semua keluarga keturunan Tionghoa
dicari dan ingin diusir dari Indonesia. Merry Riana (Chelsea Islan)
sebagai orang yang berketurunan Tionghoa juga ikut merasakan hal
demikian. Orang tuanya pun mengirimkan Merry ke Singapura untuk
menyelamatkan diri dan tinggal bersama Omnya yang bernama Hans.
Tak sesuai harapan, Merry tidak menemukan keberadaan omnya. Ia
mengutak-atik laptopnya setelah mendapat koneksi internet dari Ibu
Noor dan kemudian ia menemukan nomor teman lamanya Irene
(Kimberly Rider). Merekapun bertemu dan Irene membantunya untuk
dapat masuk ke asrama kampus yang terkenal ketat dengan
mengendap-endap. Namun pada akhirnya persembunyian Merry pun
diketahui oleh pihak asrama. Inilah awal mula Merry kuliah di tempat
yang sama dengan Irene dengan bantuan Alva (Dion Wiyoko) sebagai
penjamin keberadaan Merry dikampus karena ketidakadaan biaya
untuk kuliah. Ketidakberadaan ini membuat Merry bekerja sangat
keras untuk mendapatkan biaya kuliah. Berbagai hal ia lakukan demi
mendapatkan uang termasuk memasukkan uang berupa investasi ke
sebuah perusahaan yang tidak jelas yang membuatnya mengalami
kerugian yang besar dan hal ini terjadi berulang.
Kesalahpahamanpun terjadi antara Merry dan Irene yang melihat Alva
dan Merry berpelukan di Singapore Flyer yang kemudian membuat
perpecahan antara Merry dan Irene. Irenepun pergi meninggalkan
Merry dengan mengosongkan kamar asrama untuk Merry. Alva dan
Merry pun menjadi semakin dekat dan benih-benih asmara pun
tumbuh diantara mereka.

Setelah keadaan di Indonesia sudah membaik, Ibu Merry (Cynthia


Lamusu) pun datang menjenguk anaknya dan memberikan sedikit
uang untuk anaknya itu. Kedatangan Ibunya pun menjadi titik balik
seorang Merry. Ia menjadi lebih semangat dan uang pemberian
Ibunya itu ia gunakan untuk mencari pekerjaan. Dan iapun kemudian
bergabung dengan sebuah perusahaan asuransi. Hari-harinya pun
diisi dengan pertemuan dengan orang-orang yang menjadi calon
anggotanya untuk bergabung di asuransi tersebut. Namun setelah
beberapa hari ia belum juga menemukan orang yang ingin bergabung
dengannya. Pada suatu sore ia kembali bertemu dengan Ibu Noor , ia
menolong Ibu Noor yang menjatuhkan buah hasil belanjaannya
dikarenakan kantong plastik yang bolong. Ibu Noor pun membawa
Merry ke rumahnya dan mereka pun berbincang-bincang. Mengetahui
bahwa Merry bekerja di perusahaan asuransi , Ibu Noor ingin
bergabung dan meminta Merry datang esok pagi untuk menjelaskan
semua tentang asuransi tersebut. Di jalan pulang ia terjatuh karena
lelah dan Irene pun menolongnya dan merekapun kembali seperti
semula, tidak ada lagi masalah diantara mereka.

Keesokan harinya Merry pun datang menemui Ibu Noor. Ia


menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan asuransi
tersebut dan Ibu Noor memutuskan untuk bergabung sebagai
anggota Merry dengan asuransi sebesar Seratus ribu dolar. Ia sangat
bahagia karena bantuan Ibu Noor, ia dapat mengubah hidupnya.
Suatu hari , ia pun menemui ibu pemain alat musik (pengamen) yang
dulu ia pernah tolong ketika ibu itu jatuh sakit. Ibu itu memberikannya
cincin yang dulu Alva ingin berikan kepadanya namun karena
kekecewaan, Alva memberikan cincin itu kepada ibu tersebut yang
kemudian diberikan kepada Merry. Mengetahui asal cincin itu, Merry
pun mencari Alva dan menemukannya di Singapore Flyer. Dan di hari
itu juga mereka kembali dan kemudian berbahagia karena cinta
mereka terjalin kembali. Tak lama setelah itu, Irene dan Merry pun
diwisuda. Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka terutama Merry
serta orang tuanya.

Film yang diangkat dari kisah nyata seorang Merry Riana ini sangat penuh
akan inspirasi. Tema dalam film ini sangat menarik untuk diikuti karena
sangat berikatan dengan kehidupan kita semua. Mengangkat sebuah kisah
nyata dalam sebuah film adalah pilihan yang sangat tepat karena setiap
orang pasti dapat belajar dari kisah hidup orang lain untuk menjadikan
segala sesuatu lebih baik kedepannya. Kisah perjuangan seorang Merry
Riana ini sangat ditunjukan melalui setiap masalah demi masalah yang
membuat orang lebih mengerti setiap kisah dengan baik. Adegan demi
adegan dimainkan dengan sangat baik melalui tokoh-tokoh yang ada
dalam film. Nilai-nilai kehidupan sangat tercermin dalam film ini yang
mengambil latar perjuangan seorang anak untuk sukses dalam pekerjaan
dan pendidikannya serta bagaimana ia mempertahankan hidupnya
ditengah ketidakadaan dana.

Namun dibalik itu semua, film ini masih memiliki kekurangan seperti
keberhasilan seorang Merry Riana dalam mendapatkan satu juta dolar
yang tidak begitu terlihat dalam sebuah adegan sehingga penonton
terkesan masih mencari dimana adegan tersebut. Akhir dari kisah cintanya
dengan Alva (suaminya) tidak begitu terealisasi dalam adegan dan akhir
dari film terkesan masih belum selesai.
Film ini sangat bagus untuk ditonton anak-anak muda yang sedang dalam
masa-masa dan semangat-semangat kerja yang sangat besar. Nilai
semangat mewujudkan mimpi adalah nilai yang sangat cocok untuk diambil
oleh kalangan muda. Tentang bagaimana bertahan hidup, menyelesaikan
pendidikan, mengoptimalkan apa yang ada dalam diri kita dan bagaimana
menjadi seorang yang pantang menyerah. Hal-hal itulah yang perlu
dijadikan pelajaran oleh anak muda yang masih memiliki mimpi-mimpi
besar di luar sana. Kisah perjuangan yang dibalut dengan sedikit benih-
benih asrama serta konflik-konflik yang sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari menjadikan film ini semakin menarik untuk ditonton walaupun
ada bagian –bagian yang tidak terealisasi dengan baik , namun film ini
dapat menjadi saran yang baik untuk anda yang mencari referensi film
inspiratif.

Anda mungkin juga menyukai