Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

Dosen pengampu:

Sudarto, S.Kp. MPH

Disusun oleh:

Mardiana (221092023)

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEBIDANAN PRODI IV KEBIDANAN TAHUN

2022
TUGAS INDIVIDU
1. identifikasi prilaku korupsi dan aspek-aspeknya/dampaknya.

2. mengidentifikasi pesan moral/ nilai-nilai integritas/ sikap social politik yang


terlihat dari dialog, tindakan/adegan , situasi, karakter tokoh dalam film.

3. menyimpulkan keseluruhan film dari yang eksplisit dan implisit tadi sebagai
sebuah gambaran tertentu dari masyarakat.

“KELOMPOK TIDAK BELAJAR”

1. Identifikasi Prilaku Korupsi Dan Aspek-Aspeknya/ Dampaknya.

 Ada beberapa murid yang dicurigai oleh guru karena mencontek pada saat
ujian, dikarenakan mendapat nilai yang sama.
 Adanya kerjasama antara kakak kelas dan adik kelas untuk memberikan kunci
jawaban.

2. Mengidentifikasi Pesan Moral /Nilai-Nilai Integritas / Sikap Social Politik


Yang Terlihat Dari Dialog, Tindakan/Adegan, Situasi, Karakter Tokoh Dalam
Film.

 Mencontek adalah suatu bentuk kesalahan dan harus dipertanggung jawabkan


di akhirat.
 Mencontek itu adalah suatu tindakan yang melanggar hokum.
 Sebagai ketua kelas akan selalu menyunjung tinggi norma yang berlaku.
 Murid yang menjadi ketua kelas meyakinkan bahwa siswa tersebut belajar dan
mengerjakan sendiri.
 Siswa tersebut (ketua kelas ) berhasil membuktikan bahwa dirinya bias
mengerjakan soal ujian tersebut.
 Guru tersebut masih mencurigai siswa-siswa tersebut dan tetap mencari bukti-
bukti yang akurat untuk menyatakan jika siswa tersebut bersalah.
 Murid –murid sudah mengahapus bukti tindakan mencontek pada saat ujian.
 Guru menceritakan rumor yang belum pasti kebenarannya kepada siswa jika
meminum air sumur tersebut siswa tersebut akan mengakui kesalahannya.
 Guru mengiming – imingi bonus berupa nilai jika siswa tersebut mengaku
dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
 Para siswa saling mengancam jika ada yang mengaku.
 Ke 4 murid tersebut mengakui kesalahannya.

3. Menyimpulkan Keseluruhan Film Dari Yang Eksplisit Dan Implisit Tadi


Sebagai Sebuah Gambaran Tertentu Dari Masyarakat.

Disuatu sekolah ada beberapa murid yang mengikuti ujian disekolah


mendapatkan nilai yang bagus. Ke 4 siswa tersebut sebelumnya tidak pernah
mendapatkan nilai yang bagus pada saat ujian. Kemudian ke 4 siswa tersebut
dipanggil oleh guru secara bergiliran, dikarenakan adanya kecurigaan
mendapat nilai yang tinggi. Murid yang pertama pada saat ditanya menjawab
‘tidak mungkin mencontek karena pertanggung jawabannya diakhirat”. Siswa
kedua ditanya dan tidak mengaku, justru dia mengatakan bahwa mencontek
itu melanggar hokum. Dan dia membuktikan dengan mengerjakan soal.
Kemudia siswa ke 3 dan ke 4 dipanggil secara bersamaan. Dan guru tersebut
ingin membuktikan dengan melihat whatsapp. Setelah guru tersebut
mengecek whatsapp ternyata guru tidak mendapatkan bukti jika siswa tersebut
menyontek. Ternyata didalam grup whatsapp tersebut kunci jawaban yang
sudah diberikan oleh kakak kelas sudah dihapus. Kemudian ke 4 murid
dipanggil secara bersamaan dan disuguhi minum masing-masing murid. Dan
kemudian mereka meminumnya. Guru sambil bercerita rumor aneh tentang
tentang air sumur yang ada dibelakang sekolah. Siapapun yang meminumnya
pasti akan mengakui kesalahannya dalam waktu kurang dari 5 menit. Sambil
menunggu waktu berjalan, ke 4 murid saling mengirim pesan di grup
whatsapp untuk mengancam satu sama lain agar tidak mengakui
kesalahannya. Tapi waktu kesempatan untuk mengaku hamper habis dan
ternyata ke 4 murid angkat tangan dan semuanya mengakui kesalahannya.
“SELAMAT SIANG RISA”

1. . Identifikasi Prilaku Korupsi Dan Aspek-Aspeknya/ Dampaknya.

 Adanya pemberian imbalan untuk individu yang bersedia menyelesaikan


suatu pekerjaan.
 Keluarga yang mengalami kesulitan perekonomiannya.
 Kenaikan harga beras.
 Ada seorang pengusaha beras yang mau menyewa gudang untuk penimbunan
beras.

2. Mengidentifikasi Pesan Moral /Nilai-Nilai Integritas / Sikap Social Politik


Yang Terlihat Dari Dialog, Tindakan/Adegan, Situasi, Karakter Tokoh Dalam
Film.

 Seorang staf penanggung jawab gudang tidak mau diberikan uang untuk
penyewaan gudang dikarenakan gudang tersebut akan disewa untuk
pengusaha beras untuk menimbun beras yang sebentar lagi harganya akan
naik, untuk meraup keuntungan yang besar.
 Kepala bagian perizinan menolak uang diberikan oleh seseorang untuk
meluluskan perizinannya.
 Walaupun anak sedang sakit dan butuh biaya keluarga pak woko tidak tergiur
dengan uang yang diberikan pengusaha beras.
 Pengusaha beras yang tidak perduli kepentingan masyarakat hanya untuk
keuntungan pribadi dengan sengaja berencana menimbun beras.

3. Kesimpulan Keseluruhan Film Dari Yang Eksplisit Dan Implisit Tadi Sebagai
Sebuah Gambaran Tertentu Dari Masyarakat .

Ada sebuah keluarga yang bekerja disuatu kantor. Orang tersebut


Bernama pak woko. Pak woko disini bekerja sebagai penanggung jawab
Gudang. Istri pak woko disini seorang penjahit pakaian. Disuatu hari pada
saat istri pak woko sedang berada dirumah, dia mendenganrkan siaran berita
diradio yang memberitakan harga beras akan naik dalam beberapa hari lagi.
Kemudian dikanto pak woko, ada seseorang pengusaha beras yang mau
menyewa Gudang untuk penimbunan beras sebelum harga naik. Pak Woko
dan keluarga sedang mengalami kesulitan ekonomi, anak pak Woko yang
Bernama Risa juga sedang sakit. Tapi dengan ketekunan dan kejujuran pak
Woko, sehingga pak Woko tidak mau menerima uang suap untuk penyewaan
Gudang yang akan digunakan untuk penimbunan beras. Walaupun semuanya
butuh uang, bukan berarti pak Woko mau menerima suap.
“AWAS ADA UJIAN”

1. Identifikasi Prilaku Korupsi Dan Aspek-Aspeknya/Dampaknya.

 Banjir yang melanda 11 kabupaten di provinsi Kalimantan tengah.


 Kecurigaan masyarakat karena adanya illegal loging dan tambang yang tak
berizin yang mengakibatkan banjir.
 Terlalu lama pemerintah menyalurkan bantuan kepada masyarakat korban
banjir.
 Banjir membuat semua warga mengalami kerugian.

2. Mengidentifikasi Pesan Moral /Nilai-Nilai Integritas / Sikap Social Politik


Yang Terlihat Dari Dialog, Tindakan/Adegan , Situasi, Karakter Tokoh
Dalam Film.

 Dosa yang harus ditanggung oleh perusahaan tambahan yang tak berizin.
 Jangan langsung percaya dengan berita-berita yang ada di social media.
 Belajarlah yang pintar, agar bisa menjadi guru dan tercapai semua cita-cita.
 Guru laki-laki tersebut mengurungkan niatnya untuk mengambil uang khas
sekolah dikarenakan ada siswa yang ingin menjadi seperti dirinya.
 Seorang guru harus memberikan contoh yang baik untuk anak muridnya.

3. Menyimpan Keseluruhan Film Dari Yang Eksplisit Dan Implisit Tadi Sebagai
Sebuah Gambaran Tertentu Dari Masyarakat.

Diprovinsi Kalimantan tengah ada 11 kabupaten yang mengalami


bencana banjir, banyak sekali kerugian yang diperoleh seluruh warga akibat
bencana tersebut. Salah satunya keluarga salah satu guru SD didaerah
terpencil. Barang-barang berharga seperti baju, uang, motor semua mengalami
kerusakan. Pada haru itu guru tersebut harus tetap pergi kesekolah tempat
beliau bekerja karena ada ujian disekolah. Pak guru berangkat kerja ke
penyebrangan dengan jalan kaki, setelah itu menggunakan perahu untuk
penyebrangan ke sekolah. Biaya yang dikeluarkan Rp 5.000 . sambil
menunggu penumpang lain untuk menyebrang ke desa lain, pak guru bertemu
dengan temannya seorang guru juga yang bekerja ditempat yang sama. Disitu
pak guru dengan temannya membicarakan bencana banjir yang sedang
menimpa keluarganya, banyak sekali berita-berita yang simpang siur yang
menjadi penyebab banjir, bu guru selalu membicarakan penyebab banjir
tersebut pertama karena penumpukan sampah, setelah itu bu guru mencurigai
karena adanya ilegaloging dan tambang yang tak berizin, dan berita tersebut
dia dapat dari social media yang belum pasti kebenarannya. Kemudia pak
guru menanyakan masalah uang tunjangan dan dana dari pemerintah daerah.
Kemudian guru perempuan mengatakan ada dana yang sudah cair. Dan guru
perempuan tersebut sempat berkata jika memang butuh uang pakai saja pak
uang khas, sambil bergurau. Kemudian pak guru pun diperjalanan masih
kepikiran dengan kata-kata temannya yang menyarankan menggunakan uang
kas. Setibanya disekolah pak guru langsung membuka laci yang disitu tempat
penyimpanan uang kas. Setelah itu langsung diambil dan dimasukan ke dalam
tas pak guru. Setelah itu pak guru pun keluar dan menemui murid-murid yang
sedang bermain dilapangan sekolah. Pak guru mengatakan jika masih banjir
tidak perlu dating kesekolah, tetapi anak – anak tersebut pergi kesekolah
karena bosan dirumah, TV rusak, orang tua berkelahi dikarenakan dampak
dari banjir tersebut. Setelah itu murid-murid tersebut mengatakan jika mereka
tetap berangkat sekolah karena antinya akan kuliah, dan murid satunya
mengatakan karena ingin menjadi polisi, dan murid terakhir mengatakan ingin
menjadi guru seperti bapak. Kemudian guru tersebut terdiam sejenak
mendengar kata-kata dari murid yang terakhir, karena guru yang jadi
panutan/contoh anak-anak tersebut merasa dirinya seudah melakukan
kesalahan dengan mengambil uang khas untuk kepentingan pribadi.
Kemudian guru tersebut Kembali keruangan guru dan berfikir sejenak, serta
mengembalikan lagi uang khas yang sebelumnya beliau ambil. Jadilah
panutan yang baik untuk anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai