Anda di halaman 1dari 26

KARYA ILMIAH

‘’ PELANGGARAN SISWA SMAN 1 KAMPAR KIRI ‘’

DISUSUN OLEH: kelompok 3

Kelas XI IPA 3

1.AMELIA ANGEL

2.HILDA RAHMADANI

3.LUCY ASTRIYANI

4.RANI NURHASANAH

5.VIEDIVA ZETA

6.ZAURAH

SEKOLAH MODEL SMAN 1 KAMPAR KIRI


KECAMATAN KAMPAR KIRI
TP. 2021-2022
ABSTRAK
Kata ‘’ bolos ‘’ sangat populer dikalangan pelajar atau siswa baik di
sekolah dasar atau di tingkat menengah. Masalah bolos sekolah yang
dilakukan siswa masih tetap menjadi budaya yang belum bisa
dihilangkan. Bolos sekolah merupakan satu dari sekian banyak kenakalan
siswa di SMAN 1 kampar kiri tahun 2022. Sekolah sebagai tempat dimana
siswa seharusnya mendapatkan pendidikan atau tempat dimana siswa
dapat merubah sikap yang tidak baik ke arah yang lebih baik atau dengan
kata lain dengan pendidikan siswa dapat mengarungi hidup yang lebih
baik.

Tindakan membolos dikedepankan sebagai sebuah jawaban atas


kejenuhan yang sering dialami siswa terhadap kurikulum sekolah. Hal ini
juga disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal dari anak itu
sendiri. Faktor eksternal yang kadang kala menjadikan alasan membolos
sekolah adalah mata pelajaran yang tidak diminati atau tidak disenangi
oleh siswa. Mereka yang tidak tahan itulah yang kemudian mencari
pelarian dengan membolos, walaupun secara tidak langsung hal seperti
ini sebenarnya bukan merupakan suatu jawaban yang baik.

Oleh karena itu perilaku membolos ini perlu mendapat perhatian


penuh dari berbagai pihak. Dengan adanya penelitian perilaku membolos
siswa mudah-mudahan dapat ditemukan jalan keluarnya untuk ke yang
lebih baik bagi penulis, pembaca, guru.
LEMBARAN PENGESAHAN

Karya ilmiah yang berjudul:

‘’ Pelanggaran siswa SMAN 1 Kampar kiri ‘’

Telah disahkan dan disetujui pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 08 Maret 2022

Disetujui oleh
Pembimbing Guru Bahasa Indonesia

Endah Sri Suryanti


NIP. 197401072008012003
KATA PENGANTAR
Asssalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah, segala puji syukur kita ucapkan kepada Allah Swt. Yang
telah memberikan kemudahan sehingga kita dapat menyelesaikan karya ilmiah
ini. Shalawat dan salam tak lupa kita curahkan kepada baginda Nabi
muhammad SAW.

Karya ilmiah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui dampak yang
terjadi dari ‘’ pelanggaran siswa SMAN 1 kampar kiri ‘’ yang kami sajikan
berdasarkan penelitian dari berbagai sumber. Dengan penuh kesabaran dan
pertolongan dari Allah SWT, sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah
ini.

Dan tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada narasumber yang
telah bersedia meluangkan waktunya dalam proses wawancara yang
dilakukan. Serta ungkapan terima kasih pula kepada ibu Endah selaku guru
mata pelajaran bahasa indonesia yang telah membantu penulis dalam
mengerjakan karya ilmiah ini.

Mungkin dalam pembuatan karya ilmiah ini terdapat kesalahan dan


kekurangan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik
dari teman-teman maupun ibu Endah demi tercapainya karya ilmiah yang
sempurna.

Lipatkain, 07 Maret 2022

Hormat kami

Penyusun kelompok 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan zaman yang semakin canggih dan modern, tidak
memungkinkan para generasi bangsa dapat menjadi lebih baik, bahkan
seiring perubahan zaman tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku
generasi bangsa ke arah yang negatif dan berujung pada kenakalan anak
– anak seperti membolos pada saat jam pelajaran berlangsung. Namun,
banyak dari generasi bangsa salah mengambil keputusan dalam
memecahkan masalah yang mereka hadapi sehingga tidak menutup
kemungkinan perilaku negatif itu terjadi, sehingga merubah perilaku
siswa, dan bisa mempengaruhi dirinya dimasa depan nanti.

Perilaku membolos sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi


bagi banyak pelajar-setidaknya mereka yang pernah mengenyam
pendidikan. Sebab perilaku membolos itu sendiri telah ada sejak dulu.
Tidak hanya di kota-kota besar saja siswa yang terlihat sering membolos,
bahkan di daerah-daerah pun perilaku membolos sudah menjadi
kegemaran.

Membolos sekolah mungkin merupakan salah satu budaya dibumi


pertiwi ini. Sering kali kita mendapati anak-anak sekolah yang
berseragam masih berkeliaran diluar sekolah pada saat jam pelajaran
dimulai bahkan ada juga mereka yang bermain dan berkeliaran di area
sekolah saat jam pelajaran berlangsung.

Untuk itu, kami ingin melakukan penelitian yang berjudul ‘’


Pelanggaran Siswa SMAN 1 Kampar kiri ‘’ salah satunya yaitu Membolos
agar para guru, siswa dan peneliti dapat mengatasi penanggulan seperti
apa yang harus dilakukan supaya keinginan siswa untuk bolos itu tidak
terjadi di SMAN 1 Kampar kiri ini serta dapat mengetahui penyebab dan
dampak akibat perbuatan membolos tersebut.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa motif dan latar belakang pemicu aktifitas bolos siswa di SMAN 1
kampar kiri?
2. Bagaimana pola kerja dan bentuk khusus yang diakibatkannya?
3. Apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mencari tahu motif dan latar belakang pemicu terbesar penyebab


aktifitas bolos siswa SMAN 1 kampar kiri.
2. Merumuskan bentuk khusus mekanisme kerja dan pola umum aktifitas
bolos yang dilakukan siswa SMAN 1 kampar kiri.
3. Mencari dan menemukan alternative solusi pemecahan masalah yang
paling mungkin dilakukan untuk mengatasi masalah bolos siswa SMAN 1
kampar kiri.

1.4 Manfaat Penelitian

Bagi siswa:

1.Dapat mengetahui dampak akibat perbuatan bolos sekolah.

2.Dapat menyalurkan aspirasi penyebab para siswa yang sering melakukan


bolos.

3.Dapat menjadi cermin bahwa perilaku bolos merupakan hal menyimpang


dan tidak ada manfaatnya.

Bagi guru:

1.Sebagai masukan konkrit guru maupun wali kelas untuk merubah kebiasaan
buruk membolos siswa SMAN 1 kampar kiri.

2.Sebagai masukan informasi untuk pengembangan dan pengambilan


kebijaksanaan proses belajar mengajar sekolah di kelak kemudian hari.
3.Sebagai masukan positif pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya dibidang pendidikan.

Bagi peneliti:

1.Dapat menentukan langkah apa yang harus dilakukan untuk mengatasi


masalah bolos yang terjadi.

2.Menjadikan peneliti bersifat cerdas dalam hal yang bersifat rasional,


emosional, spiritual dan sosial.
BAB II. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian

Metode yang kami lakukan dalam proses penelitian yang berjudul


Pelanggaran siswa SMAN 1 kampar kiri ialah berupa angket pertanyaan dan
wawancara.

2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian yang kami lakukan dalam proses penelitian yang berjudul
Pelanggaran siswa SMAN 1 kampar kiri ialah beberapa siswa kelas X dan XI ips
serta guru BK.

2.3 Instrumen Penelitian

Alat yang kami lakukan dalam proses penelitian yang berjudul Pelanggaran
siswa SMAN 1 kampar kiri ialah seperti daftar pertanyaan berupa angket dan
pertanyaan berupa wawancara.

Sumber Referensi Buku

Metodologi yang kami lakukan adalah dengan referensi buku yang berjudul
‘’ Penelitian Tindakan Kelas ‘’.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Landasan Teoritis/ kerangka teoritis
Membolos dapat diartikan sebagai perilaku tidak masuk sekolah
dengan alasan yang tidak tepat, atau membolos dapat juga diartikan
sebagai ketidakhadiran siswa tanpa adanya suatu alasan yang jelas.
Membolos merupakan salah satu bentuk dari kenakalan siswa, yang jika
tidak segera diselesaikan atau dicari solusinya dapat menimbulkan
dampak yang lebih parah. Oleh karena itu Penanganan terhadap siswa
yang suka membolos menjadi perhatian yang sangat serius.

Penanganan tidak saja dilakukan oleh sekolah, tetapi pihak keluarga


juga perlu dilibatkan. Malah terkadang penyebab utama siswa yang bolos
sering berasal dari dalam keluarga itu sendiri. Jadi, komunikasi antara
pihak sekolah dengan pihak keluarga menjadi sangat penting dalam
pemecahan siswa tersebut.

Membolos sekolah menurut sebagian pakar psikologis merupakan


sifat bawaan alami yang dimiliki setiap manusia. Manusia sejak pertama
kali dilahirkan memiliki sifat-sifat yang tidak selalu bersifat positif dalam
arti baik. Di dalam diri manusia juga melekat gen-gen yang merupakan
faktor pembawa keturunan sifat-sifat buruk dan jahat. Contohnya sifat
menguasai dan menjajah. Sifat malas sekolah pun demikian. Sifat malas
yang paling umum menjadi motif latar belakang bolos dipicu okeh
keinginan hidup enak, santai dan tidak punya banyak beban.

Tetapi memang tidak setiap bentuk pelanggaran bolos siswa dilatar


belakangi sifat malas siswa. Ada beberapa kasus dimana siswa bolos
bukan hanya disebabkan oleh sifat malas semata. Ada juga yang memang
terpaksa. Contohnya mulai dari hal yang sederhana seperti faktor cuaca
sampai pada faktor dan hal yang sulit dijelaskan. Contohnya kondisi
psikologis individu. Faktor inilah yang ingin diteliti lebih dalam melalui
karya ilmiah yang akan dibuat.

Menurut Santi Kumala Sari ( 2002 ), jenis kelamin laki-laki dan


perempuan berdasarkan sifat genetic yang diperolehnya selama ribuan
tahun lalu dari nenek moyang manusia memiliki ciri khas yang berbeda.
Laki-lai cenderung mengarah pada hal-hal yang bersifat kepemimpinan,
kekuatan dan keperkasaan. Sedangkan wanita lebih pada sifat-sifat
keibuan, kasih sayang dan kelembutan hati. Dalam dunia pendidikan,
perbedaan sifat genetic antara laki-laki dan perempuan tampaknya juga
memiliki banyak perbedaan mendasar. Contohnya laki-laki cenderung
menggunakan logika dan akal sehat, sedangkan perempuan cenderung
menggunakan perasaan dan instingnya.

Bagi seorang wanita jika ia merasa sudah nyaman dan aman pada
posisi tertentu, maka ia cenderung berusaha mempertahankannya.
Sedangkan laki-laki sebaliknya secara alami ia memiliki sifat suka
berpetualang. Akibatnya laki-laki cenderung berbuat dan bertingkah laku
semaunya sendiri, bebas dan tidak suka dikekang. Sedangkan wanita
cenderung memiliki sifat penurut, mudah diatur dan tidak suka
melanggar peraturan atau tata tertib yang ada.

3.2 Hasil Penelitian

1.Komponen motif dan latar belakang bolos siswa

Komponen motif dan latar belakang perilaku bolos yang dilakukan oleh siswa
menurut penelusuran peneliti terdiri dari 3 sebab dasar yaitu:

1 .sikap malas belajar

2. materi pelajaran yang sulit

3. sikap dan cara guru mengajar yang tidak menyenangkan

Sikap malas belajar bisa disebabkab oleh banyak hal mulai dari faktor
pengaruh budaya lingkungan, pembiasaan orang tua, maupun pengaruh
lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri. Sikap malas belajar menurut
sebagian pakar pendidikan hanya bisa diatasi dengan cara penegakan disiplin
dan penerapan sanksi hukum. Namun menurut sebagian yang lain cara seperti
itu hanya akan memperparah keadaan. Oleh sebab itu bimbingan, penyuluhan,
dan terapi psikologis yang dilakukan terus-menerus merupak satu-satunya
jalan keluar yang paling tepat untuk mengatasi masalah ini.

Untuk masalah bolos siswa yang disebabkan sulitnya materi pelajaran yang
harus dipelajari, secara teori hanya bisa diatasi dengan cara memperbaiki
metoda dan gaya mengajar guru. Umpamanya dibuat dengan metode gaya
mengajar yang menyenangkan dan berkualitas.

Dari angket pertanyaan yang kami teliti, narasumber ingin sistem


pembelajaran yang tidak memaksa untuk selalu benar dan dapat poin tertinggi
dan tidak melulu memberikan tugas padahal materi yang disampaikan sulit
untuk dipahami. Ada baiknya guru tersebut menjelaskan materi dengan tegas,
santai serta tidak terburu-buru mengejar waktu dan mengadakan ulangan
harian ketika materi yang disampaikan sudah dapat sepenuhnya dimengerti
dan persentase remedial pun akan berkurang.

Untuk motif dan latar belakang bolos siswa yang disebabkan oleh faktor
ketidaksukaan siswa dengan seorang guru dapat dilakukan dengan cara
mempertemukan kedua belah pihak dan mencari akar persoalan pertama
munculnya rasa ketidaksukaan siswa pada guru ataupun sebaliknya. Terkadang
guru tersebut tidak berlaku adil terhadap siswa dan lebih pro ke siswa yang
berprestasi kepercayaan sepenuhnya diserahkan kepadanya. Sedangkan siswa
yang nakal ini merasa kurang diperhatikan dan berbuat seenaknya lah mereka
untuk menarik perhatian guru tersebut. Komunikasi antara siswa dan guru itu
sangat penting hendaknya seorang guru berlaku adil terhadap seluruh siswa
dan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan siswa sebaiknya guru berperan
untuk menasehati tanpa adanya bahasa yang merendahkan serta mencari akar
permasalahan yang terjadi. Ketika terjadi kesalahan siswa ada seorang guru
tersebut berperan menghakimi dan berkata kasar terhadap siswa tanpa
disadari telah membuat hati siswa tersinggung hal itu membuat timbulnya
perasaan dendam dan ketidaksukaan siswa terhadap guru.

2. Pengaruh faktor kondisi psikologis

Pada dasarnya manusia punya kecendrungan untuk mencari rasa aman.


Oleh sebab itu, secara alami pula manusia punya kecendrungan untuk taat
hukum dan peraturan. Siswa yang normal cenderung mencari rasa aman dan
taat serta patuh peraturan yang ditetapkan sekolah. Oleh sebab itu, manakala
ia merasa telah melanggar hukum atau tata tertib yang diterapkan disekolah,
maka ia akan merasa tidak nyaman dan gelisah.

Pengecualian hanya terjadi pada siswa yang benar-benar mengalami


penyimpangan perilaku dalam arti memiliki penyakit psikologis. Mereka yang
memiliki penyakit psikologis hanya bisa diatasi dengan 2 cara. Kedua cara itu
adalah penegakan disiplin melalui sanksi hukum bertingkat dari yang ringan
sampai berat ataupun dengan alternatif lainnya seperti menyalurkan hobi
siswa pada aktifitas dan kegiatan positif sekolah.

Adapun faktor lain yang mengakibatkan siswa bolos sekolah yaitu:

a.faktor sekolah

faktor sekolah yang berisiko meningkatkan munculnya perilaku membolos


pada remaja antara lain peraturan yang dirasa terlalu ketat bagi anak,
kebijakan mengenai pembolosan yang tidak konsisten, interaksi yang minim
antara orang tua siswa dengan pihak sekolah, guru-guru yang tidak suportif,
atau tugas-tugas sekolah yang kurang menantang bagi siswa.

b.faktor personal

Misalnya terkait dengan menurunnya motivasi atau hilangnya minat akademik


siswa, kondisi ketinggalan pelajaran, belum mengerjakan PR, dan terlambat
masuk.

4.Pola bolos siswa

Meneliti pola bolos yang dilakukan siswa penting untuk memilih dan
merencanakan program pencegahan yang mungkin dan tepat dilakukan. Dalam
kasus ini, peneliti merumuskan pola bolos yang dilakukan siswa kedalam
bentuk paling umum yaitu:

a.Siswa datang kesekolah, tetapi tidak masuk kelas.

Jika pola bolos siswa semacam ini, biasanya hanya berlangsung untuk jam-jam
pelajaran tertentu. Itu berarti, akar masalah utamanya adalah cara mengajar
guru atau materi pelajaran yang diberikan benar-benar dianggap sulit oleh
siswa. Tetapi ada juga kasus dimana siswa menganggap remeh mata pelajaran
yang diberikan. Akibatnya siswa enggan belajar di kelas. Hal ini dilakukan siswa
dengan melakukan aktifitas seperti bermain diluar kelas, berkeliaran di area
sekolah dan pergi makan ke kantin belakang sekolah. Pada kasus ini, siswa
melakukan bolos saat jam pelajaran tertentu karena merasa sangat lapar dan
memutuskan untuk pergi kekantin. dan mereka juga bolos mencari aktifitas
lain seperti main volly dikarenakan jenuh dan bosan pada pelajaran tertentu.

b.Siswa bolos dan tetap dirumah

Kebiasaan bolos kedua yang sering dilakukan ialah tidak datang kesekolah.
Pola bolos ini disebabkan karena rendahnya tingkat kedisiplinan siswa
terhadap waktu. Akibat kebiasaan yang sering bermain gadget/ game online
hingga larut malam menyebabkan siswa susah untuk bangun lebih awal.
Bahkan mereka rela begadang untuk dapat mengakses internet padahal besok
paginya mereka harus sekolah. Terkadang mereka akan bangun jam 8 pagi dan
mereka telah melewatkan 1 jam pelajaran pertama. Hal tersebut membuat
pola pikir siswa untuk sengaja tidak usah masuk kelas karena melihat situasi
dan jadwal jam pelajaran telah berlangsung lama.

3.Pencegahan dan cara mengatasi perilaku bolos siswa

1) Memperhatikan siswa sehingga mereka tertarik datang dan merasakan


manfaat sekolah adalah dengan melakukan pengenalan terhadap apa yang
menjadi minat tiap siswa, apa yang menyulitkan bagi mereka, serta bagaimana
perkembangan mereka selama dalam proses pembelajaran. Dengan perhatian
seperti itu siswa yang berkeinginan melanggar aturan akan merasa di
intiminasi dan diawasi hal tersebut membuat siswa takut melanggar aturan
tata tertib sekolah.

2. Memberikan sanksi atau dengan pemanggilan orang tua terhadap siswa


yang bolos dengan cara seperti menghadap tiang bendera hingga selesai
pelajaran berlangsung karena hakikatnya manusia itu memiliki rasa malu
terhadap sesama manusia dengan begitu mereka akan jera dan tidak
mengulanginya lagi. Supaya siswa merasa takut dan tidak mengulangi untuk
meninggalkan kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Guru
sebaiknya bersikap keras kepada para siswa yang meninggalkan pelajarannya.
Paling tidak didak boleh mengikuti kelas selama beberapa waktu atau
membuat surat pernyataan.
3. Metode pembelajaran yang diberikan guru harus efisien dan mudah
dimengerti. Apabila proses pembelajaran selama 2-4 jam berfokus pada
penyampaian materi saja, hal itu dapat memicu sebagian siswa cepat merasa
bosan dan tidak tertarik dengan pelajaran yang berlangsung. Sebaiknya setiap
penyampaian materi dibarengi dengan sistem tanya jawab untuk
menambah/memperbaiki nilai siswa yang kurang. Supaya siswa merasa takut
dan tidak mengulangi untuk meninggalkan kelas saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Selanjutnya upaya yang dapat dilakukan unutk
mengatasi siswa yang membolos adalah kegiatan di luar kelas yang menarik
dan absensi setiap jam mata pelajaran yang dipilih oleh sebanyak 2 siswa.
Apabila para siswa sudah merasa mulai jenuh dengan cara pengajaran di luar
kelas, guru dapat melakukan pengajaran di luar kelas seperti di perpustakaan
atau studi pengamatan kecil-kecilan dengan kegiatan di luar kelas, sehingga
siswa juga sekalian dapat melakukan refreshing, tidak harus belajar di kelas
setiap harinya. Kegiatan seperti itu mungkin dapat mengatasi para siswa yang
merasa jenuh dan dengan kegiatan di lauar kelas, mereka walaupun berada di
luar tapi tetap dapat mengikuti pelajaran.

4.Bangun komunikasi. sebisa mungkin untuk membangun komunikasi yang


baik antara guru dan siswa, dengan begitu seiring berjalannya waktu ia akan
mulai merasa nyaman dengan guru dan menjadi lebih terbuka kepada guru.
Dalam membangun komunikasi tidak lupa guru harus menyelipkan rasa empati
kepada siswanya, karena seorang guru di tuntut harus mampu menjadi
pendengar dan mengerti apa yang dirasakan oleh siswanya.

5. Berikan Pemahaman tentang Manfaat Belajar. agar lebih semangat dalam


mengikuti proses belajar maka guru harus memberikan pemahaman kepada
siswanya tentang manfaat belajar. Adapun manfaat belajar yang tidak di
ketahui akan menjadi tahu, mengasah kemampuan otak, membiasakan siswa
dengan kompetensi, bisa bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain,
dan masih banyak lagi. Dengan begitu siswa akan lebih paham dengan dunia
pendidikan.

6.Bila membolos karena bangun kesiangan cara mengatasinya ialah dengan


memasang alarm jam sesuai jadwal yang telah ditetapkan, tidur tepat waktu ,
siapkan segala keperluan sekolah seperti buku-buku pelajaran dan periksa
apakah ada tugas /Pr yang harus dikerjakan, dan sering berfikir positif dan
semangat untuk aktifitas hari selanjutnya.

Akibat siswa yang sering bolos akan berdampak pada nilai raport dan
penguasaan materi yang dimiliki sedikit. Meskipun dalam teori guru harus
bersedia membantu anak mengejar pelajaran yang ketinggalan, tetapi
dalam prakteknya hal ini sukar dilaksanakan. Kelas berjalan terus.
Bahkan meskipun ia hadir ia ti dak mengerti apa yang diajarkan oleh guru
karena ia tidak mempelajari dasar dasar dari mata pelajaran yang diperlukan
untuk mengerti apa yang diajarkan. Dan akan berakibat pada nilai, bahkan
ketidakhadiran siswa dijadikan faktor utama naik kelasnya siswa tersebut.
Seringnya aktifitas bolos juga akan membuat siswa tidak disiplin dalam waktu.

Peran dan Fungsi Bimbingan Konseling ( BK ) dalam Mengatasi Siswa yang


Suka Membolos

Jika ada siswa yang bermasalah melanggar aturan sekolah maka langsung
dipanggil oleh guru BK untuk dilakukan pembinaan yang cenderung kearah
penghakiman. Guru Bk hendaknya juga harus bisa berfungsi sebagai teman
bagi siswa dan pelajar hingga bisa menjadi tempat curhat. Bimbingan konseling
memberikan rasa nyaman kepada siswa-siswi dengan memberikan pencerahan
dan solusi terhadap masalah yang dihadapi siswa baik stres pelajaran,
keluarga, pertemanan dan sebagainya.

Melalui pendekatan personal, harapannya siswa dapat lebih terbuka


dengan permasalahannya, sehingga pembimbing dapat memahami dan
mendapat gambaran secara jelas apa yang sedang dihadapi siswa.
Menghentikan sepenuhnya kebiasaan membolos memang tidaklah mudah dan
sangatlah minim kemungkinannya. Tetapi, usaha untuk menimimalisir
kebiasaan tidak baik tersebut tentu ada.

Penanganan yang dilakukan BK terhadap siswa yang bolos ialah pertama, bagi
siswa yang 1 hari bolos yaitu pemanggilan dari guru piket dan akan diberi
hukuman tertentu seperti membersihkan perkarangan sekolah, lari keliling
lapangan dan berdiri menghadap tiang bendera. Yang kedua, siswa yang 3 hari
bolos akan dilaporkan kewali kelas jika siswanya sering terlambat, bolos/cabut
dijam pelajaran. Apabila tidak ada juga perubahan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Bolos itu sendiri diartikan sebagai perilaku/tindakan siswa untuk tidak hadir
dan tidak mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung disekolah.Alasan
Paling banyak siswa yang memilih untuk bolos ialah sikap malas dan tidak ada
keinginan untuk belajar ada juga materi pelajaran yang kurang disukai oleh
siswa dan alasan terlambat bangun. Alasan tersebut disebabkan oleh
rendahnya tingkat kepedulian siswa terhadap pendidikan dan menganggap
remeh nilai pelajaran disekolah.

Hal tersebut dipengaruhi oleh perkembangan zaman yang semakin canggih


yaitu mengakses internet hingga lupa waktu.penyalahgunaan gadget yang
salah akan memengaruhi kita untuk lupa terhadap sekitar. Hendaknya kita
sebagai siswa harus pandai dalam membagi waktu dan pandai memilih
pergaulan diluar sekolah.

Tempat-tempat yang biasanya digunakan oleh siswa untuk membolos yaitu


kantin. Mereka yang memilih bolos dikantin ini dikarenakan lapar saat jam
pelajaran berlangsung. Dan mereka yang bolos karena alasan terlambat
bangun akan berdiam diri dirumah dikarenakan ingin mencari posisi nyaman
dan dapat bersantai-santai.
Dampak yang dapat ditimbulkan dari siswa membolos pelajaran yaitu
ketinggalan pelajaran, nilai yang semakin jatuh, dimarahi guru, pergaulan yang
semakin luas dan tidak ada dampak yang ditimbulkan dari siswa yang
membolos pelajaran.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi siswa yang membolos
pelajaran yaitu guru yang seharusnya dapat mengerti bagaimana kondisi siswa
dan sering melakukan komunikasi dengan siswa yang bermasalah dengan
begitu mereka akan terbuka dan merasa nyaman untuk dapat bercerita dan
menjelaskan alasan mereka melakukan pelanggaran disekolah. Bagi siswa yang
melanggar aturan sekolah hendaknya diberi sanksi yang tegas untuk dapat
membuat siswa tersebut jera dan tidak mengulanginya lagi.
Akibat yang ditimbulkan dari membolos yaitu tidak naik kelas, dikeluarkan dari
sekolah, nilai ulangan tidak sesuai harapan, ketinggalan pelajaran, gagal dalam
ujian, dan prestasi belajar menurun.

4.2 Saran
Sebagai peneliti, kami mengetahui bahwa Karya ilmiah kami jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami harap agar pembaca dapat
memberikan saran dan masukan untuk peneliti. Agar dapat dijadikan sebagai
acuan dan sumber referensi.

Kami harap, Karya ilmiah yang berjudul ‘’ Pelanggaran Siswa SMAN 1


Kampar kiri ‘’ dapat membantu para guru dan siswa untuk dapat mengetahui
apa-apa saja penyebab siswa bolos dan penanggulan apa yang harus
dilakukan untuk kedepannya untuk pembentukan kepribadian siswa yang
baik bagi bangsa dan agama.
DAFTAR ISI

Halaman judul

Abstrak..................................................................................

Halaman pengesahan............................................................

Kata pengantar......................................................................

Daftar isi ...............................................................................

Bab I Pendahuluan

1.1Latar Belakang

1.2Rumusan Masalah

1.3Tujuan Penelitian

1.4Manfaat Penelitian

Bab II Metodologi Penelitian

2.1 Metode Penelitian

2.2 Objek Penelitian

2.3 Instrumen Pemelitian

Bab III Pembahasan

3.1Landasan Teoritis

3.2Hasil Penelitian

Bab IV Penutup

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

Lampiran..........................................................................................................

Daftar Pustaka.................................................................................................
Lampiran
Angket pertanyaan siswa kelas X IPS

1.Apa arti bolos bagi kamu ?

a. bermain c. tidak masuk kelas

b. menghindari pelajaran yang tidak d. Tidak kesekolah

menyenangkan

2. Kenapa kamu lebih memilih bolos dibandingkan belajar disekolah ?

a. malas belajar c. ingin bertemu pacar

b. ingin bermain d. merasa pintar

3. Apa yang membuat kamu merasa nyaman saat bolos sekolah ?

a. materi pelajaran yang sulit c. gurunya tidak menyenangkan

b. bermasalah dengan teman d. bekerja

sekelas

4. Metode sistem pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan ?

a. tidak memaksa c. belajar diluar kelas

b. gurunya harus tegas d. gurunya harus ramah

5. Pada saat bolos sekolah apakah kalian memiliki masalah dengan gurunya ?

a. iya pernah 1 kali c. Iya sering

b. tidak ada d. Tidak

6. Tempat apa yang kamu datangi ketika bolos sekolah ?

a. kantin c. rumah teman

b. sekolah lain d. Belakang sekolah

7. Siapa saja yang menemanimu saat bolos sekolah ?

a. teman c. guru

b. pacar d. orang tua

8. Kenapa kalian lebih memilih bolos kekantin ?

a. karna lapar c. ingin merokok

b. karna ingin tidur d. tempatnya nyaman

9. Apakah ada hari-hari tertentu kalian bolos sekolah ?

a. tidak ada c. tergantung guru mapel yang masuk

b. ada, hari senin d. tidak pasti

10. Apakah orang tuamu mengetahui kalau anaknya sedang bolos disekolah ?
a. tau c. tahu, tapi tidak peduli

b. tidak d. tahu, lalu menasehatinya

11. Bagaimana reaksi orang tuamu ketika mengetahui anaknya bolos sekolah ?

a. biasa saja c. marah

b. menasehati supaya tidak d. tertawa

mengulanginya lagi

12. Apakah sifat bolos kamu tersebut dipengaruhi oleh gen orangtuamu ?

a. iya, dari ayah c. tidak ada

b. iya, dari ibu d. tidak ada

13. Hukuman apa yang kalian dapatkan saat bolos sekolah ?

a. membuang sampah c. dibiarkan saja oleh guru

b. lari keliling lapangan d. berdiri menghadap tiang bendera

14. Apakah hukuman tersebut membuat kalian jera untuk tidak mengulanginya lagi ?

a. sedikit c. iya

b. tidak sama sekali d. tidak peduli

15. Sudah berapa kali kamu bolos sekolah ?

a. baru 1 kali c. lebih dari 5 kali

b. 2 kali d. lebih dari 10 kali

16. Apa yang kamu rasakan saat sedang bolos sekolah ?

a. senang c. tidak senang

b. gelisah d. biasa saja

17. jika kamu bolos sekolah, apakah kamu bertanggung jawab atas apa yang kamu kerjakan ?

a. iya c. tidak peduli

b. tidak d. tidak tahu

18. Apakah kamu tidak merasa bersalah saat bolos sekolah ?

a. tidak sama sekali c. sedikit merasa bersalah

b. sangat merasa bersalah d. tidak peduli

19. Apakah didalam relung hati kecilmu ada niatan untuk tidak bolos sekolah lagi ?

a. ada 25 % c. ada 50 %

b. tidak ada d. ada 80 %

20. Menurut kamu apakah bolos itu bermanfaat ?

a. sangat bermanfaat c. sangat penting

b. tidak bermanfaat d. tidak penting


DAFTAR PUSTAKA

Al faruq, jalaludin Mufadhol. 2010. Psikologi Pendidikan Usia Remaja.


Lampung: Indigo Wahana.

Brata, I Gede Nyoman. 2010. Sifat-sifat Turunan dan Evolusi Gen Manusia.
Bali: Ngurai Rai Press.

Diharja, Parminto. 1991. Ilmu Logika Fisika dan Metafisika Alam Semesta.
Palembang: PT. Cakrawala Ilmu.

Hakim, Lukman. 2022. Filsafat Hukum. Sebuah Pengantar Pemikiran


Jakarta: Dinasara, 2022.

Hanafi Taufiq. 2009. Kumpulan Tips dan Trik Jitu Menangani Anak
Bermasalah di sekolah. Makasar: CV. Bintang Jaya Timur.

Masda, Mutiatun Nikmah F. 2008. Cara Cerdas Melahirkan Siswa Jenius.


Lampung: Rantai Ilmu Presss.

Muliawan. 2010. Metedologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: CV.


Warna Ilmu Press, 2010.

Nurkholis, Syamsudin. 2006. Melacak sebab-Musabab Perilaku


Menyimpang Pada Siswa SLTP Kota Metro Lampung. Skripsi S1 pada
Universitas Muhammadiyah Metro Lampung tahun 2006.

Pranata, kardi. 2008. Terapi Psikologis Untuk Remaja. Makasar: CV. Bintang
Jaya Timur.

Pratama, Ruslan Eko. 2008. Patologi pendidikan. Yogyakarta: CV. Nanotekno


Medika Press.

Sari, Santi Kumala. 2002. Sifat Genetic Manusia. Yogyakarta: PT Warta Kota
Press.

Suhendro, Sukoco. 2008. 10 Siswa paling Bermasalah dan Penangannya,


Jurnal Kependidikan, Al Fikr Medan, Edisi juli 2008.

Widyawati, Wiwik. 1996. Penyimpangan Psikologis Dalam Dunia


Pendidikan. Lampung: Indigo wahana.
Wawancara Narasumber Guru BK SMAN 1 kampar kiri

1. Apa yang ibu lakukan jika ada siswa yang ketahuan bolos dibelakang
sekolah?
Jawab: Ibu akan memanggil siswa yang melanggar peraturan tersebut
untuk menemui ibu diruang BK. Kemudian ibu akan menanyakan kenapa
masalah tersebut bisa terjadi.
2. Bagaimana ibu menyelesaikan masalah pelanggaran bolos sekolah
yang dilakukan oleh siswa?
Jawab: Pertama ibu akan menasehati anak tersebut untuk tidak
mengulanginya lagi dan akan ibu berikan sanksi berupa hukuman agar
mereka jera. Jika hari berikutnya mereka mengulangi kesalahan yang
sama lagi, ibu akan menghubungi dan memberitahu wali kelas siswa
yang bolos tersebut agar dapat dibina. Dan jika tetap tidak ada
perubahan ibu akan memberikan surat pemanggilan orang tua.
3. Apakah efektif cara mengatasi siswa yang sering bolos dengan
memberikan surat pemanggilan orang tua?
Jawab: Bisa dikatan efektif, karena dengan bertemunya ibu dengan
orang tua siswa yang bolos ini ibu dapat menanyakan kebiasaan-
kebiasaan apa saja yang membuat siswa ini sering bolos selama
disekolah. Seperti kebiasaan sering pulang larut malam,tidak pernah
belajar dan kurangnya komunikasi orang tua dengan anak. Dan jika telah
diketahui penyebab anak nya bolos ibu akan lebih mudah mengatasi/
memberitahu cara penanganan seperti apa yang harus dilakukan agar
siswa ini tidak bolos lagi. Terkadang orang tua tidak tahu perilaku
anaknya yang sering melanggar peraturan disekolah dengan
pemanggilan ini diharapkan mereka dapat menasehati dan menegur
anaknya.
4. Alasan apa yang sering digunakan siswa yang bolos sekolah?
Jawab: Yang pertama karena alasan terlambat bangun dan
mengakibatkan mereka malas untuk pergi kesekolah mengingat jam
pelajaran telah berlangsung. Kedua alasan tidak menyukai mata
pelajaran tertentu dikarenakan materi yang dijelaskan susah dimengerti
dan cara penyampaian materi oleh gurunya tidak menyenangkan
membuat siswa tersebut mudah bosan dan meninggalkan pelajaran
tersebut.
5. Dari tahun ke tahun, apakah persentase bolos siswa di SMAN 1 Kampar
kiri ini menurun/meningkat?
Jawab: Untuk tahun 2021-2022 persentase nya meningkat, bahkan ada
sekitar 10 orang yang di skors beberapa hari bahkan 1 minggu
dikarenakan seringnya kebiasaan bolos disekolah.

Anda mungkin juga menyukai