1 : MEMBOLOS SEKOLAH
Membolos adalah perilaku siswa yang tidak masuk sekolah atau tidak mengikuti pelajaran
tanpa alasan atau dengan alasan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Salah satu faktor penyebab perilaku membolos adalah terkait dengan masalah kenakalan
remaja secara umum. Perilaku tersebut tergolong perilaku yang tidak adaptif sehingga harus
ditangani secara serius. Penanganan dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui
faktor penyebab munculnya perilaku membolos tersebut.
2 : KEBUT-KEBUTAN DI JALANAN
Geng motor adalah bagian dari suatu kultur (subkultur) masyarakat yang terbentuk dari
umumnya remaja putra atau pemuda dengan latar belakang sosial, daerah, atau pun
sekolah yang sama, yang mengasosiasikan diri dengan bersepeda motor sebagai wujud
ekspresi.
Hampir di setiap daerah di Indonesia, penduduknya memiliki setidaknya satu unit sepeda
motor per kepala rumah tangga. Faktor ekonomi, lingkungan, serta iklim di Indonesia yang
menunjang luasnya penggunaan sepeda motor menjadikan sepeda motor sebagai alat
transportasi darat terpopuler di Indonesia. Pergeseran nilai dan pandangan pun muncul
berkenaan dengan semaraknya kendaraan roda dua bermotor tersebut. Masyarakat seperti
tidak mengenal lagi batas minimal usia pengendara sepeda motor, pada praktiknya. Aturan
berkendara yang telah ada ketetapannya, yang sebetulnya dibuat demi keselamatan
bermobilisasi, seolah hanya berlaku di “jalan besar” atau di lokasi yang masuk rentang
pantau pihak berwenang, dan menaatinya merupakan suatu keputusan yang bersifat
opsional.
Pacaran, bukan hal yang lazim lagi di kalangan remaja saat ini. Mulai dari berbagai jenjang
pendidikan mereka. Mulai dari Anak-anak kuliah sampai SMP (bahkan anak SD pun mulai
mencoba-coba). Mulai dari tingkatan remaja awal sampai remaja akhir, rata-rata mereka
sudah mempunyai ‘pacar’. Macam-macam pula remaja mengekspresikan rasa cintanya
pada sang ‘pacar; dengan berbagai cara. Mulai dari yang biasa sampai yang tidak bisa
diterima secara moral karena perbuatan mereka telah melanggar ketentuan norma yang
ada. Salah satu cara yang merupakan cara yang paling tidak diterima di kalangan
masyarakat adalah seks bebas.
Seks bebas merupakan cara mengekspresikan cinta yang paling melanggar norma-norma
masyarakat. Seks bebas juga merupakan suatu hal yang “Anehnya” mulai dianggap hal
yang biasa bagi beberapa remaja di Indonesia. Mengapa? Hal ini tidak terlepas dari media-
media massa/elektronik, westernisasi (kebarat-baratan) atau pun salah pergaulan. Mereka
yang kurang pendidikan agamanya atau mereka yang kurang terdidik moral nya dan lebih
sering melihat atau menonton acara-acara yang dianggap menjadi dasar dari perbuatannya,
seperti sinetron atau film, tentu saja hal ini akan membentuk perilaku remaja yang
cenderung tersesat dalam pergaulan nya atau lebih bisa lebih buruk lagi.
Perkelahian kelompok antar remaja ini merupakan perilaku yang menyimpang dan melanggar
norma yang ada dalam masyarakat. Perkelahian kelompok antar remaja ini menimbulkan
berbagai dampak negative baik bagi para remaja yang terlibat dalam perkelahian tersebut
maupun masyarakat. Maka dari itu perlu adanya kepedulian dari pihak keluarga, sekolah,
maupun masyarakat untuk menanggulangi perkelian kelompok antar remaja.
1. Sikap Guru
Ucapan, perilaku dan gerak-gerik seorang guru itu selalu diperhatikan oleh murid-muridnya,
tidak heran jika setiap perkumpulan pelajar didalamnya kerap ada pembahasan tentang guru-
gurunya.
Sikap guru yang tidak memberikan kenyamanan bagi muridnya akan berpotensi menjadikan
murid bringas dan berani melawan gurunya, ada beberapa sikap, seperti : Tidak adil terhadap
murid, sikap yang tidak konsisten, sikap yang keras (ucapan dan tindakan), ketiga sikap ini
sangat menjamin timbulnya emosi dan tumbuhnya rasa untuk melawan dari murid terutama
bagi pelajar SMP dan SMA.
2. Manajemen Amburadul
Sekolah yang tidak memiliki manajemen yang jelas atau sudah punya panduan yang jelas
namun guru tidak mengindahkan, ini juga berpotensi lahirnya perlawanan dari pelajar yang
merasa tidak nyaman. jika aturan tidak berjalan tidak konsisten sempurna maka dampak yang
akan ditimbulkan tindakan semena-mena dari pelajar.
3. Non compact
Dalam management sekolah sepatutnya dewan guru atau menjelis guru menjalin
kekompakan dan saling menyokong, namun terkadang ada kesenjangan yang sering
ditemukan di sekolah yaitu guru yang kerap bertindak untuk kepentingan pribadi, membela
murid yang bersalah dan itu dilakukan secara terang-terangan, ini sangat berdampak negatif,
sang murid akan semakin mereja lela melawan gurunya karena merasa mendapat dukungan
dan perlindungan.
4. Faktor Keluarga
Kenapa Murid Berani Melawan Guru.?, sebab lainnya adalah faktor lingkungan keluarga
murid, murid yang sudah terbiasa memberontak dan melakukan perlawanan kepada orang
tuanya tentu di sekolah dia akan bersikap demikian, selain itu ada juga kasus yang kerap
terjadi para orang tua bersikeras membela anaknya jika terjadi problem di sekolah, meskipun
itu jelas salah anaknya namun orang tua tetap bersikeras menyalahkan pihak sekolah, dengan
ini sang anak akan menjadi-jadi dan semakin berani melawan gurunya.
8 : TAWURAN
Entah dari mulai kapan tawuran dikalangan remaja ini mulai memasuki kehidupan di
Indonesia. Tetapi sudah tidak usah ditanyakan lagi bahwa tawuran itu tidak ada manfaatnya,
jika menang maka akan masuk penjara dan jika kalah maka akan masuk rumah sakit dan
lebih parah nya lagi bahkan membawa kita menuju kematian. Bukan hanya kerugian
terhadap diri mereka sendiri pula, tetapi lingkungan sekitar tempat mereka melangsungkan
tawuran pun akan ikut serta merasakan danpak kerugian dari tawuran tersebut.
Sudah sepatut nya kita sebagai warga negara yang baik, yang mencitai tanah air kita dan
mencintai para penerus bangsa kita untuk ikut serta terjun kelapangan membantu para
aparat menindak dan memberantas tawuran dikalangan remaja. Mungkin kita tidak bisa
langsung memisahkan para remaja yang sedang tawuran karena jumlahnya yang begitu
banyak, tetapi kita dapat membantu dengan memberikan dorongan dan motivasi kepada
para penerus bangsa kita bahwasannya tawuran itu tidak ada manfaat dan untung nya.
Pihak sekolahpun tidak boleh terlewati ikut terjun dalam kasus ini, karena pendidikan yang
baik terhadap siswa di sekolah sangatlah berpengaruh terhadap prilaku yang menyimpang.
Tak lupa juga bagi para orang tua dirumah untuk selalu memantau pergaulan sang anak,
memberikan nasehat kepada putra dan putrinya serta kasih sayang kepada buah hatinya,
karena bukan tidak mungkin kenalakan remaja selain dari tawuran ini di sebabkan karena
sang anak kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Didiklah anak-anak
kita, masa depan kita, masa depan negeri kita dengan ilmu untuk meraih prestasi yang
dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia di kanca Internasional dan didiklah anak-
anak kita mada depan kita dengan akhlak yang mulia dan keimanan yang kuat. Karena
dengan iman yang kuat dalam diri seseorang maka akan membuat orang tersebut terhindar
dari hal-hal yang negatif.
9 : SUKA TERLAMBAT
Beberapa hal yang dapat menyebabkan siswa terlambat tiba di sekolah adalah sebagai
berikut :
1. Bangun kesiangan
Kejadian ini kerap dijadikan alasan yang disampaikan siswa. Terkadang karena seringnya
menggunakan alasan tersebut, guru kerap bosan mendengarkan dan memberikan teguran
bahkan hingga teguran secara tertulis.
Bila siswqa menyampaikan ini sebagai alasannya maka guru hendaknya mencari data
sebenarnya tentang penyebab siswa tersebut kesiangan. Bisa saja siswa tersebut bangun
kesiangan karena ia harus membantu orang tuanya, bisa juga siswa terlambat karena
Menunggu orang tuanya yang sedang sakit, atau bisa juga siswa tersebut bergadang
semalaman menonton televisi. Nah, bila sudah mengetahui penyebab tersebut maka guru
akan mampu memberikan sanksi yang tepat dalam kasus tersebut.
2. Masalah keluarga
Penyebab siswa terlambat ke sekolah bisa juga disebabkan karena adanya masalah keluarga
yang siswa alami. Penyebab ini tidak hanya membuat siswa terlambat tiba di sekolah tetapi
juga bisa menyebabkan siswa mengalami penurunan prestasi. Masalah dalam keluarga yang
siswa alami bisa saja karena salah seorang keluarg yang sakit, keributan dalam keluarga, dan
masalah keluarga yang lainnya. Mengetahui penyebab siswa Lambat tiba di sekolah karena
penyebab ini, maka guru mampu memberikan tindak lanjut yang tepat.
Penyebab siswa terlambat tiba di sekolah bisa juga karena faktor kesulitan akses menuju
sekolah. Anda tentunya mengetahui bagaimana kondisi lokasi tempat tinggal beberapa siswa.
Bagi siswa yang tinggal dengan jarak yang cukup jauh dari sekolah tentu ketika mereka
kadang terlambat tiba di sekolah maka perlu dimaklumi sedikit. Apalagi Anda yang mengajar
di daerah terpencil, tertinggal dan terluar di wilayah NKRI, tentu akes siswa menuju sekolah
sedikit terganggu.
4. Keluyuran
Penyebab siswa terlambat tiba di sekolah yang satu ini kerap dilakukan oleh siswa yang
bermasalah. Mereka dari rumah berangkat ke sekolah namun tidak langsung ke sekolah. Bisa
saja mereka duduk berlama-lama pinggir jalan, atau siswa bermain ketempat video game.
Keluyuran di jam sekolah ini mungkin sedikit sulit bagi guru untuk mengawasinya, peran serta
dan dukungan dari orang tua siswa dan masyarakat sangat berpengaruh bagi siswa agar
tepat waktu tiba di sekolah.
5. Malas ke sekolah
Penyabab siswa terlambat tiba di sekolah juga bisa disebabkan karena siswa malas ke
sekolah. Peristiwa ini sering dialami oleh beberapa guru yang bertugas di daerah pedesaan.
Ada saja siswa yang hingga perlu di nasihati diiming-imingi uang saku labih untuk mau ke
sekolah. Baru dengan pemberian uang saku lebih, anak tersebut mau ke sekolah.
Penyebab siswa terlambat tiba di sekolah adalah kurang disiplinnya siswa dalam menyiapkan
perlengkapan sekolah. Siswa yang belum mempersiapkan buku pelajaran bahkan cenderung
tergesa-gesa dalam mencari perlengkapan belajar. Ketika data itu penting, maka siswa akan
mencari dan mencarinya hingga ketemu. Keadaan ini bisa membuat siswa terlambat untuk
tiba di sekolah. Jadi penting diberikan pemahaman kepada siswa untuk bisa mempersiapkan
kelengkapan sekolah dengan baik.
Penyebab terjadinya kenakalan remaja (menonton majalah/video porno) ada beberapa factor
diantaranya:
a). factor Keluarga
Kehrmonisan suatu keluarga juga berpengaruh. Seorang anak akan lebih mudah menangkap
situasi yang ada sekitarnya. Apalagi saat si anak dalam masa-masa ABG dalam masa ini si
anak memiliki emosi yang masih labil. Untuk itu situasi keadaan rumah tangga juga
berpengaruh pada perkembangan anak. Banyak orang tua yang acuh terhadap anak. Sibuk
dengan karir dan pekerjaannya, hingga lupa bahwa dia memiliki buah hati yang butuh
perhatian. Banyak orang tua yang memiliki pemikiran yang salah. Ada yang berfikir
kebahagiaan anak dapat tercukupi jika semua kebutuhannya tercukupi.