Disusun oleh :
TITUT ARUM FAIDA
28833133057
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses perkembangan dan pertumbuhan manusia merupakan hal
yang harus dilewati dalam tahapan kehidupan manusia di dunia.
Perkembangan dan pertumbuhan
terjadinya
ketidakseimbangan
perkembangan
dan
pertumbuhan dengan usianya. Ketidakseimbangan ini memiliki kategorikategori tertentu, salah satunya adalah retardasi mental.
Retardasi mental adalah penurunan fungsi intelektual yang
menyeluruh
gangguan
secara
bermakna
adaptasi
sosial,
dan
dan
secara
langsung
bermanifestasi
menyebabkan
selama
masa
lahir normal dan berkembang dan tumbuh dengan normal namun terlahir
dari pasangan kedua orang tua yang dua-duanya adalah retardasi mental.
Berkaitan dengan tumbuh kembang anak ternyata banyak anak
di dusun Sidowayah yang ternyata kurang mendapat perhatian secara
penuh karena kedua orang tua yang sibuk untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Karena mata pencaharian yang mereka andalkan adalah dari
berladang dan pekerjaan sampingan lainnya seperti mengolah hasil laang
alaing seperti ketela.
Dengan melihat kondisi keuarga yang seperti itu maka terjadilah
banyak kasus adanya gangguan belajar pada anak-anak disekitar RT 5 RW
3. Dari sinilah saya mengambil tema gangguan belajar dari seorang anak
yang memiliki bapak dengan gangguan pendengaran dan ibu yang
melahirkan anak pertama pada usia rawan melahirkan yaitu mendekati
usia 40 tahun.
B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Profesi Mahasiswa
Tujuan program PPM Jurusan TP IAIN Tulungagung adalah :
a. Memberikan wahana aplikasi kelimuan bagi mahasiswa
b. Meningkatkan kemampuan dalam melakukan asesmen yang sesuai
dengan kebutuhan pada bidang profesional dan kemasyarakatan.
c. Merangsang kemampuan intervensi psikoterapi terhadap problem
yang ditemukan di lapangan dengan pendekatan yang tepat
d. Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai calon
terapis, sehingga benar-benar menjadi lulusan yang siap pakai pada
bidang profesional dan kemasyarakatan.
Manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan PPM bagi mahasiswa
adalah:
a. Melatih berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang terkait
dengan bidang ilmunya.
b. Membuka wawasan konkrit tentang situasi dan kondisi lapangan yang
berkaitan dengan keahlian akademik atau bidang ilmunya.
c.
Melatih
mahasiswa
untuk
mengaplikasikan
pemahaman
dan
BAB II
ASESMEN
A. Identifikasi Kasus
1. Subjek
Berikut adalah identitas klien :
Nama
: Ahmad Thiyibi
Tempat/tanggal lahir : Ponorogo, 2003
Alamat
: Dsn. Sidowayah, Ds. Sidoharjo, Kec. Jambon, Kab. Ponorogo
Jumlah Saudara
: 1 (satu)
Anak ke
: 1 (pertama)
2. Orangtua Klien
Berikut adalah identitas orang tua klien :
Nama Ayah
: Parno
Usia
: 43
Agama
: Islam
PendidikanTertinggi : SD
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Dsn. Sidowayah, Ds. Sidoharjo, Kec. Jambon, Kab. Ponorogo
Nama Ibu
: Nyamik
Usia
: 48
Agama
: Islam
Pendidikan Tertinggi : Tidak tamat SD
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Dsn. Sidowayah, Ds. Sidoharjo, Kec. Jambon, Kab. Ponorogo
3. Susunan Keluarga
4. Riwayat Hidup
Pada masa kehamilan dengan kondisi ekonomi dan wilayah
dusun Sidowayah serta latar belakang pendidikan yang kurang,
memungkinkan calon ayah dan ibu baru tidak melakukan pemeriksaan
secara teratur ke bidan terdekat. Sehingga memungkinkan si bayi
kekurangan asupan vitamin tambahan saat dalam kandungan.
B. Jadwal Asesmen
C. Problematika
1. Keluhan/Problem Yang Dihadapi
Dari hasil observasi yang dilakukan, AT mengalami kesulitan dalam belajar.
Dalam proses pembelajaran perhatian AT mudah teralihkan dengan sesuatu yang baru,
lambat dalam mengikuti instruksi, kesulitan mengikuti ritme atau meniru gerakan yang
dicontohkan. Selain itu AT juga selalu membuat kesalahan hitungan yang
sama, kesulitan dalam mengurutkan dan membedakan huruf, serta kehilangan huruf dan
angka saat menulis.
Saat klien diminta untuk mengerjakan soal matematika klien
tidak bisa mengerjakannya padahal soal tersebut adalah untuk kelas 2
SD. Kemudian klien diminta untuk membaca buku cerita anak TK ia juga
mengalami kasulitan dalam mengeja 1 kalimat saja. Selain itu klien
seharusnya sekarang duduk di kelas 1 SMP namun pada kenyataannya
masih duduk di kelas 5 SD.
Berdasarkan keluhan di atas dapat disimpulkan bahwa klien
mengalami gangguan dalam belajar.
2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui gangguan apa yang dihadapi AT
dan seberapa besar gangguan yang dialaminya. Sehingga dengan mengetahui secara
keseluruhan maka dalam pemberian intervensi(treatment) akan lebih tepat sasaran.
D. Anamnesis
1. Autoanamnesis(kluhan klien)
Keluhan yang disampaikan klien adalah ia mengakui bahwa ia
tidak bisa dan dalam dirinya ia terkadang menolak untuk diajari orang
dewasa disekitarnya. Saat klien datang ke posko PPM saya mencoba
untuk mengajarinya, awalnya ia menerima namun ketika dia mulai tidak
bisa ia akan meminta bantuan dari temannya. Dan ketika saya mencoba
9
Namun
ia
menyadari
bahwa
keluarganya
sibuk
dengan
10
klien
yang
masih
sangat
membutuhkan
perhatian
(terlalu
diperolehnya
dahulu,
sehingga
tidak
ada
perkembangan
sesuai
pengahasilannya
musim
pun
yang
tidak
bisa
sedang
berlangsung.
dipastikan.
Dengan
Sehingga
ini
pun
11
Orang dewasa di rumahnya yang semua sibuk bekerja dan saat dimana
harus berkumpul dan saling bercengkerama mereka hilang karena
dihabiskan hanya untuk meluapkan kasih sayang tanpa memperdulikan
bahwa sebenarnya si anak butuh kehadiran orang tua. Saat si anak ingin
meluapkan keluh kesahnya di sekolah tidak ditemuainya orang tuanya,
saat pulang. Sehingga si anak melampiaskan kesendiriannya kepada
teman-temannya, karena sepulang sekolah waktunya habis digunakan
untuk bermain. Sehingga si anak bisa dikatakan kurang perhatian dan
kasih saying.
7. Riwayat Kesehatan Fisik Dan Psikologis
Dengan riwayat sakit yang pernah dialami si klien, yaitu dengan
adanya benjolan di dada sebelah kiri yang bisa dikatakan tumor jinak
ini. Dan kurangnya vitamin tambahan saat hamil serta proses kelahiran
yang dramatis memungkinkan si klien mengalami adanya disfungsi otak
minimal,
yang
mungkin
bermanifestasi
dalam
berbagai
bentuk
12
BAB III
INTERPRETASI HASIL ASESMEN (SESUAI KASUS)
A. Aspek Intelektual
Dari hasil observasi yang telah dilakukan, AT mempunyai
gangguan
organic
yaitu
dan
pelajaran
berhitung.
atau
menghubungkan
para
guru
gangguan
akan
melihat
ioni
karena
aspek
dikdatis.
kemampuan
Psikolog
belajar
dan
adanya
orang
yang
mau
untuk
mengoreksi
urutan
tersebut.
Ini
lebih
suka
bermain
dengan
anak-anak
di
bawah
usianya
prestasinya.
AT
seakan-akan
protes
terhadap
situasi
yang
fokus
pada
adiknya
daripada
kehangatan
emosi
keduanya.
14
tidak
ini
akan
mempertahan
prognosis
negative
yang
perlu
dihilangkan.
I. Tinjauan Kasus (landasan teori)
Yang jadi permasalahannya adalah siapa yang akan meneruskan
cara belajar yang saya terapkan pada klien saat peserta PPM kembali ke
Tulungagung.
16
BAB IV
RANCANGAN PROGRAM TERAPI
A. Tujuan Intervensi
Intervensi yang saya terapkan adalah terapi perilaku dengan
tujuan yaitu:
1. Melemahkan atau mengeliminasi perilaku maladaptif
2. Memperkuat perilaku adaptif
3. Tidak adanya reaksi kecemasan yang bersifat melemahkan
B. Pendekatan/Teknik
Dengan tujuan seperti di atas saya menggunakan teknik
C. Rencana Intervensi
Dalam masa PPM kami yang selama 30 hari kami menjadwalkan
2 kali pertemuan dalam 1 minggu yaitu pada hari Minggu dan Selasa pada
pukul 08.00 sampai selesai.
METODE
SES
KEGIATAN
EVALUASI
WAKTU
TERAPI
TERAPI
TARGET
Ketrampila
Membuat
120
Celengan
menit
Bernyanyi
90 menit
Bermain
150
permainan
menit
CAPAIAN
n
Art
Therapy
Terapi
bermain
tradisional
Ketrampila
n
Membuat
kerajinan
tangan
17
TARGE
Art
therapy
Berwisata
Mewarnai
90 menit
gambar
I
Berkunjung
120
ke taman
menit
baca dusun
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa klien mengalami
gangguan belajar akibat kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang
tuanya. Itu disebabkan orang tua yang sibuk untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari sehingga melupakan tugasnya sebagai orang tua. Tugas orang
tua bukanlah hanya memenuhi kebutuhan fisik saja namun juga kebutuhan
psikologisnya berupa kehadirannya menghadapi keluh kesah dan cerita si
anak.
Dukungan dari orang tua juga sangat diperlukan dalam tumbuh
kembang anak. Selain itu sedikit paksaan dan hukuman juga diperlukan
untuk membuat anak bertanggung jawab dalam setiap tugas yang diberikan.
Seperti teori yang di ucapkan Erickson, bahwa disharmonis dan harmonis itu
diperlukan agar manusia tahu menempatkan dirinya. Misalnya seperti tugas
perkembangan pada anak usia sekolah yaitu industry vs inferiority bahwa ia
harus memiliki ketekunan dan rendah diri dimana ia harus tahu bahwa hidup
itu perlu sebuah aturan untuk membatasi kehidupan agar tidak mengganggu
kehidupan orang lain. Jadi menurut Erickson pada usia ini anak seharusnya
sudah diajari tentang hokum atau aturan yang ada di rumah, sekolah,
tetangga dan masyarakat. Selain itu ia harus mampu hidup bersama dengan
orang lain dan bekerja sama dengannya. Sehingga memiliki inisiatif yang
tinggi dan mudaj bergaul dan mencapai apa yang diinginkan. Dan sebaliknya
jika anak pemalu dan penuh rasa bersalah ia akan mengembangkan
perasaan inferior atau kurang berharga.
Belum selesai
Saran untuk keluarga klien sebenarnya inilah salah satu bentuk
protes klien terhadap kedua orang tuanya yang kurang perhatian dan kasih
sayang. Karena orang tua terlalu sibuk dengan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari. Sehingga melupakan tugasnya sebagai orang tua. Untuk
pembaca semoga dengan membaca tumpukan kertas penuh tinta ini bisa
19
sedikit memberi manfaat, sebagai calon orang tua atau yang sudah menjadi
orang tua agar lebih memperhatikan kebutuhan psikologis anak. Untuk
mahasiswa apabila masih ada kekurangan dalam laporan ini apabila ada
yang ingin melanjutkan semoga lebih mengetahui sebab dan hasil yang lebih
sempurna.
20
DOKUMENTASI
Saat memberikan terapi perilaku dengan memberi memori yang tepat dan
benar dalam hal berhitung
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Sularyo, Titi Sunarwati dan Muzal Kadim. 2000. Sari Pediatri, Retardasi
Mental. Vol 2 No. 3. (Jurnal dengan topic khusus)
Musbikin, Imam. 2008. Mengatasi Anak-anak Bermasalah.Yogyakarta : Mitra
Pustaka
Nuryanti, Lusi, S. Psi., M. Psi, Psikolog. 2008. Psikologi Anak. Jakarta : PT
Indeks
23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar hadir
Panduan observasi
Hasil observasi
Guide wawancara
Verbatim wawancara
Surat-surat
Dokumentasi
24