Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PPL SD KYAI IBRAHIM SURABAYA


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PPL 1 PPG Prajabatan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Oleh :
Kelompok VIII

Disusun Oleh
Iklimaturrida / 4120022233

Dosen Pembimbing
Dr. H. Muhammad Sukron Djazilan, S.Ag., M.Pd.I

PENDIDIKAN PROFESI GURU


BIDANG STUDI SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulisan hasil laporan obervasi “PPL SD Kyai Ibrahim”
dapat dikerjakan sesuai dengan yang telah direncanakan. Laporan dikerjakan
berdasarkan kegiatan perkuliahan PPL I. Laporan ini disusun dengan maksud
untuk menjelaskan kepada pembaca tentang hasil obervasi di SD Kyai Ibrahim.
Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing, Dr. H. Muhammad
Sukron Djazilan, S.Ag., M.Pd.I yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan tentang mata kuliah PPL. Ucapan terima kasih tak lupa kepada Aan
Minan Nur Rahman, M. Pd sebagai kepala sekolah, Nur Sofiah, S. Si sebagai guru
pamong, peserta didik kelas V-D dan semua warga SD Kyai Ibrahim. Ucapan
terima kasih juga kepada teman kelompok PPL telah membantu dan teman kelas
A yang memberikan semangat serta dorongan dalam membantu menyelesaikan
laporan ini. 
Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat dalam menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan pembaca. Penulis menyadari bahwa laporan ini
tak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan laporan
observasi ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... iv

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Tujuan Observasi .......................................................................... 2

C. Manfaat Observasi ........................................................................ 2

D. Sasaran Observasi ......................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................. 3

A. Hasil Observasi.............................................................................. 3

B. Analisis Hasil Observasi ...............................................................16

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanan Observasi .........32

BAB III : PENUTUP ....................................................................................34

A. Simpulan Hasil Observasi .............................................................34

B. Refleksi .........................................................................................34

C. Rencana Tindak Lanjut .................................................................35

LAMPIRAN ...................................................................................................36

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik ............................ 36

Lampiran 2 Lembar Observasi RPP ................................................................ 39

Lampiran 3 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ............................. 46

Lampiran 4 Lembar Manajemen Sekolah ........................................................ 50

Lampiran 5 Lembar Lingkungan Belajar ........................................................ 53

Lampiran 6 Jurnal Harian ................................................................................ 57

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang

wajib dilaksanakan bagi setiap mahasiswa yang menempuh mata kuliah PPL I.

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini diharapkan dapat membentuk

pengalaman observasi awal proses pembelajaran akademis maupun

nonakademis yang nyata di lapangan bagi mahasiswa calon guru. Pengalaman

obervasi tersebut berupa pelaksanaan dan lingkungan belajar di sekolah.

Kegiatan observasi PPL I ini dilaksanakan selama lima hari. Kegiatan ini

dimulai dari pembekalan PPL, kegiatan tersebut dilaksanakan guna menambah

pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses PPL I. Orientasi di

sekolah dilakukan untuk mengetahui sistem dan aturan sekolah, agar

mahasiswa dapat beradaptasi.

Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan di SD Kyai Ibrahim yang

beralamat di Jl. Siwalankerto III/15, Siwalankerto, Kec. Wonocolo, Kota

Surabaya, Jawa Barat. Observasi yang telah dilakukan, mahasiswa mendapat

karakteristik peserta didik, pelaksanaan pembelajaran RPP, manajemen

sekolah dan lingkungan belajar kelas V-D.

1
B. Tujuan Obsevasi

Tujuan obsevasi yang akan dibahas pada laporan ini yaitu:

1. Mengetahui karakteristik peserta didik di SD Kyai Ibrahim

2. Mengetahui RPP di SD Kyai Ibrahim

3. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran di SD Kyai Ibrahim

4. Mengetahui manajemen di SD Kyai Ibrahim

5. Mengetahui lingkungan belajar di SD Kyai Ibrahim

C. Manfaat Observasi

1. Manfaat Teoritis

Dari laporan ini dapat menjadi bahan pengembangan pihak sekolah untuk

lebih memahami lingkungan belajar dari sudut pandang lain lagi dan sebagai

bahan untuk perbaikan perangkat pembelajaran yang sudah disusun.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang dapat diambil dari laporan ini yaitu pada laporan ini

terdapat observasi karakter siswa, sehingga laporan ini dapat digunakan

sebagai acuan dalam melakukan pembelajaran di kelas.

D. Sasaran Observasi

Sasaran Observasi dari kegiatan PPL yaitu lingkungan sekolah, pendidik,

peserta didik, manajemen sekolah dan sistem pembelajaran dikelas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi

1. Karakteristik Peserta Didik

Suasana sekolah sudah mendukung keterlaksanaannya pembelajaran yang

optimal terlihat dari ketersediaan ruangan yang cukup, lingkungan kaya teks,

fasilitas kelas untuk mendukung pembelajaran seperti proyektor, speaker dan

alat peraga. Sekolah menerapkan profil pelajar Pancasila dalam pembiasaan

sehari – hari di lingkungan sekolah maupun kelas. Pembiasaan tersebut

terlihat dari memberi salam setiap pagi dan ketika bertemu guru dimana saja.

Contoh pembiasaan lain yang menjadi budaya sekolah yaitu do’a bersama

setiap pagi sebelum memulai pembelajaran mencakup pembacaan panca ikrar,

sapta tekad mulia, dan asmaul husna.

Kesepakatan pendidik dengan peserta didik di dalam kelas terwujud pada

saat awal ajaran baru dan dipajang di dinding kelas. Kesepakatan secara lisan

tercermin dalam nilai-nilai profil pelajar Pancasila seperti melaksanakan

Sholat dhuha sebagai ibadah sunnah yang dianjurkan, membuang sampah di

tempat sampah, merawat tanaman yang ada di dalam kelas, merapikan

kembali buku bacaan yang telah dibaca, merapikan meja guru, mengganti

tanggal pembelajaran di papan tulis, mematikan alat elektronik di dalam kelas

ketika akan pulang. Sebelum melaksanakan pembelajaran, pendidik

menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik.

3
Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran, terlihat dari adanya umpan

balik dari peserta didik saat pendidik menyampaikan informasi terkait

pembelajaran. Selain itu, peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan diskusi

dan kerja kelompok dengan langkah – langkah yang terstruktur. Pendidik

memotivasi peserta didik dengan memanajemen waktu sebaik mungkin dalam

pembelajaran, sehingga peserta didik fokus untuk menyelesaikan tugas yang

diberikan. Antusias belajar dari peserta didik terlihat ketika pendidik

memberikan tugas kelompok dan peserta didik melaksanakannya dengan

tanggung jawab dan tepat waktu.

Pendidik mengecek kesiapan peserta didik dengan melaksanakan absensi

dan meminta peserta didik untuk menyiapkan alat pembelajaran. Pendidik

melatih konsentrasi peserta didik dengan melaksanakan apersepsi meliputi

menanyakan materi yang sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya, ice

breaking dan mengaitkannya pada tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Pendidik mendampingi peserta didik dalam proses

pembelajaran dengan mengamati setiap tahapan yang dilalui peserta didik saat

berdiskusi.

Pendidik menyediakan ruang ekspresi diri bagi peserta didik di kelas

melalui hasil karya siswa yang dipajang dan diapresiasi bersama. Pada

kegiatan literasi, peserta didik diperbolehkan membawa berbagai macam buku

yang disukai untuk kegiatan tersebut. Peserta didik juga diberikan kebebasan

untuk mengeksplorasi pemahaman terkait materi yang di pelajari. Pendidik

merespon peserta didik yang belum dapat mengekspresikan dirinya dengan

4
cara membimbing dan memberi contoh pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung.

Pendidik membangun atmosfer kemampuan bersosialisasi dengan cara

berkelompok, sehingga peserta didik dapat menumbuhkan sikap saling

menghargai dan berkomunikasi dengan baik. Dapat dicontohkan pada

kegiatan kerja kelompok yang dilakukan menghasilkan produk mengenai hak

dan kewajiban di masyarakat, masing-masing peserta didik mendapatkan

perannya masing-masing dengan tanggung jawab.

Beberapa hal yang dilakukan pendidik untuk menanamkan nilai – nilai

integritas dan spiritual dengan pembiasaan sebelum pembelajaran mengenai

akhlak dan karakter positif pada peserta didik. Selain itu, peserta didik

dibiasakan untuk mengucapkan kalimat Thayyibah setiap melakukan kegiatan

tertentu seperti Alhamdulillah, Basmalah dan lain-lain.

Simpulan karakteristik peserta didik kelas V di SD Kyai Ibraim yaitu

suasana sekolah dan kelas mendukung pembelajaran, terlihat dari sarana dan

prasarana yang dibutuhkan sesuai. Keterlibatan peserta didik dalam

pembelajaran aktif dan antusias. Kesiapan belajar peserta didik terwujud

dalam kegiatan apersepsi yang dilaksanakan peserta didik. Perkembangan

emosi, sosial dan spiritual peserta didik tercermin pada karakter positif yang

terwujud dalam diri peserta didik.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelengkapan komponen minimum dalam RPP guru pamong menggunakan

tiga komponen yaitu tujuan pembelajaran, langkah-langakah dan asesmen

5
pembelajaran. Penilaian RPP yang digunakan meliputi sikap spiritual dan

sosial, pengetahuan serta keterampilan. Instrumen yang ada di RPP hanya ada

keterampilan, sedangkan penilaian lain hanya menamp ilkan rubik.

Perumusan tujuan sudah mencapai pembelajaran pada KI dan KD

kurikulum 2013. Pengetahuan inti, keterampilan, dan sikap yang akan

dipelajari sudah tercantum dengan jelas, tetapi dalam penerapannya tidak

semua kompetensi pengetahuan dan keterampilan termuat dalam 1 PB di RPP

yang sudah dibuat oleh guru pamong. RPP yang digunakan sudah bebas dari

SARA pornografi, pornoaksi, dan provokasi. RPP terdapat pertanyaan

pemantik untuk menstimulus ide, gagasan dan motivasi siswa sebelum

kegiatan inti pembelajaran.

Kegiatan yang ada di RPP sudah sistematis. Keruntutan RPP mulai dari

pendahuluan, inti sampai penutup dan sesuai dengan alokasi waktu, yaitu

dalam 1 hari 170 menit (5JP). Rangkaian kegiatan RPP sudah berpikit tingkat

tinggi atau HOTS yang terlihat pada kegiatan yang dilakukan oleh siswa

seperti membuat kesimpulan, menganalisis informasi bacaan, mengevaluasi

hasil pekerjaan dan menyusun laporan. RPP belum mencantumkan kegiatan

remedial dan pengayaan.

Asesemen dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung dan di akhir

kegiatan pembelajaran. Asesmen yang disajikan dalam RPP belum mengukur

ketercapaian tujuan pembelajaran. Karena tujuan pembelajaran dan rubrik

penilaian yang disajikan tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Contohnya PB 1 tujuan pembelajarannya adalah siswa dapat mengidentifikasi

6
berbagai macam penyakit yang mempengaruhi organ peredaran darah

manusia, tetapi pada rubrik penilaian terdapat aspek yang mengukur siswa

untuk membuat menyajikan bagan atau diagram gangguan organ peredaran

darah. RPP yang digunakan sudah memberikan umpan balik bagi peserta

didik.

Konstekstual RPP berbeda dengan implementasi pada kelas. RPP hanya

dibuat secara umum dan belum memuat kearifan lokal atau budaya daerah

setempat. RPP belum mengakomodir kegiatan peserta didik dalam kesulitan

belajar.

RPP sudah menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Kalimat

yang ada pada kegiatan pembelajaran tidak langsung menunjukkan aktivitas

siswa tetapi terdapat kalimat pendukung yang seharusnya tidak perlu

dicantumkan. Susunan kalimat dan istilah yang digunakan mudah untuk

dipahami.

Komponen pendukung pada RPP belum memuat sumber atau media

pembelajaran. Kegiatan remedial tercantum pada pembelajaran 6. Sumber

referensi materi dan daftar Pustaka tidak dicantumkan.

Simpulan RPP kelas V SD Kyai Ibrahim sudah memuat ketiga aspek yaitu

Tujuan Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran dan Asesmen. Namun, jika

dianalisis lebih dalam terdapat beberapa kekurangan seperti misalnya RPP

belum memuat kearifan lokal, belum mencantumkan sumber referensi dan

daftar Pustaka, serta pada beberapa pembelajaran, asesmen yang dilakukan

belum sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Sehingga

7
perlu dilakukan evaluasi dan refleksi untuk mengembangkan RPP tersebut

menjadi RPP yang lebih baik.

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama dua hari.

Kegiatan observasi pelaksanaan pembelajaran disesuaikan juga dengan RPP

yang telah dibuat oleh guru pamong yaitu RPP Tema 4 Subtema 3

Pembelajaran ke 3 dan 4. Hasil yang kami peroleh selama kegiatan observasi

adalah pada topik pembelajaran Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab semua

peserta didik sudah belajar dengan baik. Peserta didik belajar secara

berkelompok untuk mendiskusikan hak dan kewajiban warga masyarakat

yang dituangkan dalam kegiatan menempel. Kemudian peserta didik diminta

untuk mempresentasikan hasil pekerjaan bersama kelompoknya. Namun, di

akhir pembelajaran guru belum memberikan kesimpulan hasil pembelajaran.

Selama kegiatan berkelompok, peserta didik dapat berkolaborasi dengan

baik. Namun, ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam kegiatan

berkelompok seperti ada siswa yang sibuk bermain sendiri, menggambar dan

ada siswa yang terlihat bingung saat mengerjakan tugas bersama

kelompoknya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru memberikan

arahan/pijakan kepada peserta didik tersebut untuk membantu teman satu

kelompoknya agar pekerjaan cepat selesai.

Guru juga memberi dorongan motivasi kepada peserta didik dengan

melakukan ice breaking di awal pembelajaran untuk memusatkan perhatian

peserta didik dan meningkatkan konsentrasi sebelum masuk pada

8
pembelajaran inti. Selain itu, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan

pemantik kepada peserta didik tentang apa itu tanggung jawab, bagaimana

contoh tanggung jawab di kehidupan sehari-hari dan contoh tanggung jawab

sebagai anggota masyarakat. Sehingga peserta didik satu persatu berusaha

menjawab pertanyaan guru. Usaha tersebut berhasil membuat peserta didik

aktif dalam belajar serta pembelajaran berjalan efektif dan bermakna.

Guru membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencapai

tujuan pembelajaran dengan memberikan arahan agar peserta didik mencatat

hal-hal penting terkait materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga apabila

terdapat hal-hal yang sulit dipahami, peserta didik memiliki catatan penting

untuk ditanyakan kembali kepada guru. Guru juga memfasilitasi peserta didik

yang lebih cepat dari rata-rata kelas dengan cara memberikan kesempatan

terlebih dahulu kepada peserta didik untuk menyampaikan hasil pekerjaannya

sambal menunggu pekerjaan peserta didik yang lain.

Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan modifikasi

dari RPP yang telah dibuat sebagai keputusan untuk merespons kondisi dan

situasi yang terjadi di kelas. Sebagai contoh pada RPP yang dibuat tercantum

kegiatan membaca bacaan tentang perbedaan hak, kewajiban dan tanggung

jawab. Namun, pada pelaksanaannya guru menggunakan video animasi/film

pendek untuk menunjukkan perbedaan hak, kewajiban dan tanggung jawab.

Pada RPP, guru tidak mencantumkan kegiatan kelompok. Namun, pada

pelaksanaannya guru memberikan tugas kelompok berupa kegiatan menempel

9
perbedaan hak, kewajiban dan tanggung jawab kepada peserta didik dan

kemudian dipresentasikan di depan kelas.

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada hari ini, sudah berjalan

dengan baik dan kurang lebih sudah sesuai dengan RPP yang telah dibuat

walaupun ada beberapa kegiatan yang dimodifikasi seperti penggunaan media

pembelajaran dan kegiatan secara berkelompok yang belum tercantum dalam

RPP. Selain itu, kegiatan pembelajaran yang dilakukan hari ini sudah

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

4. Manajemen Sekolah

Program yang dilakukan yaitu pembiasaan setiap hari dan ekstrakurikuler.

Sekolah memberikan kebutuhan pendidikan dasar dari guru secara jasmani

dan rohani meliputi kasih sayang, perlindungan diri, dan akhlak. Sekolah

mengupayakan pemenuhan fasilitas sesuai dengan kebutuhan siswa.

Pelaksanaan pembelajaran dan pembiasaan dilakukan dengan pembinaan

akhlak. Kegiatan kesiswaan dilakukan juga sesuai dengan visi dan misi

sekolah yaitu mengembangkan potensi, bakat, minat, dan keterampilan siswa

pada kegiatan ekstrakurikuler. Pada kegiatan pembiasaan setiap hari

dilakukan selama pembelajaran hari senin sampai jumat, sedangkan kegiatan

ekstrakurikuler dilakukan di luar pembelajaran hari kamis sampai sabtu.

Program kesiswaan yang lain sesuai dengan kalender akadamik contohnya

PHBI dan PHBN. Program lainnya yang menunjang keterampilan siswa

seperti melakukan business day atau cooking class.

10
Kurikulum yang digunakan sesuai dengan kurikulum nasional dan berpijak

nilai-nilai yang bersumber pada Al-Quran dan Hadits. Pelaksanaan kurikulum

di SD Kyai Ibrahim menggunakan kurikulum 2013, tetapi pelaksanaan di

kelas I dan IV mengadaptasi kurikulum merdeka. Sekolah belum mengajukan

pergantiaan kurikulum sehingga hanya mengadaptasi kurikulum merdeka.

Pengembangan kurikulum bercirikan nilai-nilai aqidah, kebangsaan,

spiritualisasi, dan saintific dengan menghasilkan lulusan yang memiliki

keterampilan mengaji dan Thafidz.

Penerimaan guru berdasarkan kebutuhan yang ada di sekolah. Yayasan

dan sekolah berkerja sama dalam penerimaan guru. Sekolah memberikan

informasi kebutuhan kepada yayasan, dan yayasan menyeleksi calon guru

yang akan mengajar di SD Kyai Ibrahim. Kriteria penerimaan guru

disesuaikan dengan latar belakang pendidikan yang dibutuhkan. Sekolah

melakukan pembinaan kepada guru baru secara pribadi oleh kepala sekolah,

wakabag kurikulum dan kesiswaan. Pembinaan guru secara keseluruhan

dilakukan setiap hari sabtu dengan kegiatan evaluasi dan refleksi

pembelajaran selama satu minggu. Pengembangan guru dilakukan dengan

mengikuti kegiatan di luar sekolah seperti pembekalan kurikulum merdeka.

Sekolah menyusun program selama satu tahun ajaran terkait kebutuhan

kelas, sekolah, dan kebutuhan peserta didik yang diatur dalam RAB.

Prasarana disekitar sekolah yang digunakan yaitu masjid di lingkungan

sekolah. Prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah yaitu

11
lab komputer, perpustakaan, UKS, dan aula. Sarana yang menunjang kegiatan

pembelajaran yaitu CCTV, LCD, AC, Speaker, dan komputer.

Sekolah melakukan rencana anggaran setiap bulan Juni. Sekolah

menggunakan sistem anggaran 8 standar yang meliputi standar kompetensi

lulusan, isi, proses, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, pengelolaan, pembiayaan, serta penilaian. Kemudian sekolah

menggunakan 8 standar sebagai acuan menentukan anggaran tersebut.

Sumber dana yang didapatkan yaitu SPP, DPP, BOPNAS dan BOPDA, uang

kegiatan, Kesehatan. Pelaksanaan sumber dana menyesuaikan kondisi

lapangan, jika tidak sesuai anggaran yang direncanakan maka sekolah

meminta sumber dana dari yayasan.

Sekolah menggunakan sistem informasi dari pemerintah pusat yaitu

DAPODIK yang didalamnya mencangkup data siswa, pendidik, dan orang

tua. Pihak sekolah yang bisa mengakses sistem informasi yaitu operator

sekolah. Sistem pembayaran SPP yang dilakukan secara virtual menggunakan

kode yang berbeda setiap siswa (BRIVA), sehingga pencatatan lebih mudah.

Ruangan administrasi dan tata usaha ditempatkan di depan sekolah untuk

memudahkan wali murid membayar dan mengurus administrasi sekolah.

Simpulan manajemen di SD Kyai Ibrahim program kesiswaan

dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi sekolah, pelaksanaannya tercermin

dalam pembiasaan, pembelajaran dengan menumbuhkan karakter,

pengembangan diri dan ekstrakurikuler. Kurikulum yang digunakan sesuai

dengan kurikulum nasional (Kurikulum 2013) dan mengadaptasi kurikulum

12
merdeka, selain itu berpijak nilai-nilai yang bersumber pada Al-Quran dan

Hadits. Manajemen Sumber Daya Manusia tercermin dalam proses

penerimaan guru berdasarkan kebutuhan yang ada di sekolah melalui proses

seleksi oleh Yayasan dan dibina oleh oleh pimpinan sekolah. Sekolah

menyusun program selama satu tahun ajaran terkait kebutuhan kelas, sekolah,

dan kebutuhan peserta didik yang diatur dalam RAB. Sekolah melakukan

rencana anggaran setiap bulan Juni dan menggunakan sistem anggaran 8

standar, pada pelaksanaannya menyesuaikan kondisi lapangan. Manajemen

Sistem Informasi Sekolah menggunakan sistem informasi dari pemerintah

pusat yaitu DAPODIK yang didalamnya mencangkup data siswa, pendidik,

dan orang tua. Manajemen ketatalaksanaan meliputi kerjasama dengan BRI

dan memiliki fasilitas di sekolah untuk menunjang administrasi.

5. Lingkungan Belajar di Sekolah

Sosial ekonomi siswa beragam mulai dari menengah kebawah hingga atas.

Semua siswa memiliki hak yang sama untuk memperoleh pelayanan

pendidikan dan fasilitas. Sekolah memberikan santunan bagi anak yatim untuk

siswa SD Kyai Ibrahim. Sekolah membebaskan biaya SPP untuk siswa yatim

dan subsidi biaya SPP untuk siswa yang kondisi ekonomi menengah kebawah.

Pembelajaran dilakukan secara interaktif dengan berpusat kepada peserta

didik. Pendidik melakukan pembelajaran berbasis proyek dan mengfasilitasi

pembelajaran. Pendidik melakukan manajemen kelas dengan pengaturan

tempat duduk peserta didik setiap hari. Suasana literasi kelas terasa dengan

13
adanya pajangan kaya teks dan pojok baca. Pendidik melakukan refleksi

pembelajaran di setiap hari sabtu. Refleksi dilakukan secara bersama dengan

semua satuan pendidik di sekolah.

Menyusun dan mengkomunikasikan program serta kebijakan yang

mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran dengan melakukan

rapat kinerja setiap hari sabtu. Kepala sekolah dan guru melakukan evaluasi

serta refleksi secara bersama mengenai pembelajaran dan kegiatan yang

mendukung. Hasil evaluasi tersebut digunakan untuk memperbaiki program

yang sudah dijalankan.

Sekolah sudah melaksanakan program terkait perundungan, hukuman

fisik, kekerasan seksual dan narkotika dengan mendatangkan pemateri di

bidangnya. Kegiatan terakhir yang dilakukan sekolah saat hari santri

mendatangkan kapolres untuk memberikan materi mengenai perundungan.

Sekolah memberikan aksi nyata dengan mendatangkan informan secara

langsung.

Sekolah menghargai keragaman agama maupun budaya. Hal ini tercemin

dari penerimaan siswa baru yang tidak membedakan golongan. Tidak ada

ketentuan bagi tamu agama lain untuk berjilbab saat berkunjung kesekolah.

Sekolah menerima semua siswa dari berbagai daerah.

Sekolah memberikan kesempatan adil semua gender bagi warga SD Kyai

Ibrahim. Contohnya jabatan kepala sekolah dapat diemban siapapun sesuai

14
dengan kriteria kepala sekolah. Siswa juga memiliki kesempatan yang sama

dalam pembelajaran.

Tidak ada siswa yang memiliki disabilitas tetapi guru menyediakan

psikolog bagi siswa yang bermasalah. Guru akan mendatangkan psikolog

untuk mengatasi permasalahan yang tidak dapat diatasi oleh satuan

pendidikan. Sekolah memberikan fasilitas penempatan kelas berdasarkan

kemampuan mengaji siswa.

Orang tua memberikan dukungan terhadap program ekstakurikuler dengan

memberikan ususlan jenis ekstrakurikuler yang ingin diadakan. Selain itu,

orang tua ikut berpartisipasi pengembangan diri siswa contohnya perayaan

PHBI, PHBN, lomba cooking class, dan memaksimalkan wali murid yang

memiliki profesi sesuai bidang-bidang tertentu. Sekolah juga mengudang wali

murid saat rapat komite.

Simpulan lingkungan belajar di SD Kyai Ibrahim tidak membedakan status

sosial, budaya, dan jenis kelamin dalam satuan pendidikannya. Lingkungan

belajar berjalan dengan interaktif dan kreatif, ini diwujudkan dengan

kolaborasi yang baik antara guru, siswa dan wali murid. Kolaborasi

diwujudkan dengan wali murid memberikan gagasan dan ide untuk

perkembangan lingkungan pendidikan yang ideal, sedangkan pihak sekolah

akan mengkaji gagasan dan ide tersebut untuk dapat diaplikasikan disekolah.

15
B. Analisis Hasil Observasi

1. Karakteristik Peserta Didik

Proses pembelajaran akan berlangsung efektif ditentukan oleh seberapa

tinggi tingkat pemahaman pendidik tentang karakteristik yang dimiliki

peserta didiknya. Pemahaman karakteristik peserta didik sangat menentukan

hasil belajar yang akan dicapai, aktivitas yang perlu dilakukan, dan assesmen

yang tepat bagi peserta didik. Hasil observasi karakteristik peserta didik di

SD Kyai Ibrahim meliputi budaya sekolah, budaya kelas, keterlibatan peserta

didik, kesiapan peserta didik, perkembangan emosi, perkembangan sosial,

dan perkembangan moral/spiritual.

Budaya sekolah dan kelas memberikan makna terhadap kegiatan peserta

didik di sekolah. Budaya yang positif dan kuat membuat pembentukan

karakter peserta didik menjadi efektif. Tujuan budaya  sekolah  adalah untuk

menciptakan suasana sekolah yang kondusif melalui pengembangan

komunikasi dan interaksi yang sehat antara  semua warga sekolah. Profil

Pelajar Pancasila bisa ditekankan dan dihidupkan melalui budaya sekolah dan

kelas. Budaya sekolah di SD Kyai Ibrahim terlihat dari pembiasaan religus

yang dilakukan. Pembiasaan tersebut yaitu mendengarkan lantunan Al-Quran

yang diputar ketika peserta didik datang ke sekolah, berdoa bersama,

melaksanakan sholat dhuhur dan ashar. Pembiasaan berperilaku sopan terlihat

dari kegiatan budaya 3S, menyapa dan salam kepada guru. Budaya kelas juga

dilakukan melalui pembiasaan, terlihat dari melaksankan sholat dhuha dan

peduli terhadap kondisi kelas. Kepedulian yang dilakukan peserta didik yaitu

16
merawat tanaman di kelas, merapikan meja guru, selesai pembelajarn

mematikan sumber-sumber listrik dan kesadaran peserta didik membersihkan

kelas tanpa disuruh guru. Budaya sekolah dan kelas sudah efektif di SD Kyai

Ibrahim dengan pembiasaan dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan

peserta didik.

Keterlibatan peserta didik merupakan faktor penting dari keberhasilan

proses belajar dan akademik di sekolah. Pada pelaksanaan guru pamong

sudah memberikan kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik

melalui tugas kerja kelompok. Keterlibatan yang dilakukan guru sudah

berorientasi kepada peserta didik. Keterlibatan peserta didik bisa dilakukan

dengan memberi motivasi. Tujuan pendidik memotivasi untuk mendorong

peserta didik melakukan sesuatu perbuatan dalam pembelajaran. Motivasi

membantu peserta didik terlibat aktif dan memberikan rasa auntusias dalam

belajar. Pelaksanaan guru memotivasi melalui manajemen waktu yang

dilakukan sehingga peserta didik termotivasi untuk menyelesaikan tugas.

Antusiasme peserta didik terlihat dari langsungnya melaksanakan tugas sesuai

instruksi guru. Keterlibatan peserta didik di kelas V-D yang dilaksanakan

sudah berpusat pada siswa dan guru sebagai fasililator.

Kesiapan peserta didik dilakukan melalui pengecekan kondisi dan materi

yang diajarkan. Seorang pendidik harus mengetahui kemampuan awal peserta

didiknya. Jika kemampuan awal peserta didik telah diketahui oleh pendidik,

maka pendidik tersebut akan dapat menetapkan dari mana pembelajarannya

akan dimulai. Kompetensi awal yang dilakukan pada pelaksanaan di kelas

17
tidak menggunakan tes awal atau tes diagnostik. Kompetensi awal penting

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi.

Guru pamong di kelas menerapkan melalui mengapersepsi peserta didik

dengan menghubungkan pengetahuan awal untuk mengerjakan tugas.

Kompetensi awal materi yang dilakukan belum sepenuhnya sesuai dengan

kebutuhan peserta didik.

Perkembangan emosi berperan dalam membantu mempercepat dan

membantu proses pembelajaran. Suasana emosi yang positif membawa

pengaruh pada otak manusia dan akan berpengaruh pula pada proses dan hasil

belajar. Suasana kelas untuk mengekpresi diri peserta didik terlihat dari

dinding kelas, tata letak kursi, dan fasilitas yang mendukung pembelajaran.

Dinding kaya teks yang digunakan merupakan hasil karya peserta didik. Hasil

kerajinan peserta didik juga dipanjang di kelas. Tata letak kursi yang

membuat peserta didik bisa mengekpresikan diri dengan bermain dengan

leluasa. Ekspresi diri juga terlihat dalam pembelajarn yang membebaskan

peserta didik menentukan materi jawaban yang ingin ditulis tetapi tetap

mengikuti perintah guru. Proses pembelajaran yang dilaksanakan sudah

membawa suasana emosi dan kelas yang senang dan tidak memberi rasa takut

pada peserta didik.

Perkembangan sosial adalah kemampuan peserta didik untuk berinteraksi

dengan lingkungannya. Kemampuan yang diperoleh dalam pembalajaran

untuk saling berkomunikasi dan kerja sama. Pelaksanaan di kelas V-D untuk

mendukung kemampuan bersosialisasi dengan menggunakan pembelajaran

18
kolaboratif. Manfaat yang diperoleh dalam pembelajaran kolaboratif peserta

didik dapat bersikap membantu dan berbagi dalam pembelajaran. Sikap

membantu terlihat dari saat melaksankan tugas menuliskan hak dan

kewajiban. Peserta didik masing-masing memiliki tugas untuk menyelesaikan

dan bertukar pendapat yang akan dituliskan. Kegiatan yang dilakukan melalui

tukar pendapat membantu peserta didik untuk menghargai pendapat teman

dan bisa menentukan jawaban yang lebih baik. Guru menfasilitasi

keterampilan sosial yang dilakukan melalui kerja kelompok dengan

menyiapkan bahan dan mengamati hasil tugas. Perkembangan sosial sudah

terlaksana di kelas V-D melalui kegiatan kerja kelompok dan guru

membimbing tugas yang dilakukan.

Perkembangan moral dan spiritual yang baik penting dalam kesuksesan

belajar peserta didik   dalam pembentukan karakter. Perkembangan moral dan

spiritual dapat dibangun melalui metode teladan, metode pembiasaan, metode

nasehat, dan pembinaan akhlak. Pelaksanaan yang dilakukan di kelas V-D

sudah menggunakan ketiga metode tersebut. Metode teladan terlihat dari guru

yang memberikan contoh cara melakukan salam yang benar. Metode

pembiasaan dan pembeinaan akhlak terlihat dari budaya sekolah yang

dilakukan peserta didik yang menanamkan nilai religious. Metode nasehat

terlihat dari guru memberikan penjelasan sebelum melakukan pembelajaran

dan menghubungan nilai-nilai karaktet pada pembelajaran. Pelaksanaan yang

dilakukan di sekolah dan kelas sudah membangun nilai-nilai intergritas dan

spiritual untuk perkembangan peserta didik.

19
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Guru mengajar di kelas perlu adanya acuan pembelajaran sebagai

pedoman menciptakan alur kegiatan pembelajaran yang sistematis. Salah satu

pedoman pembelajaran yang penting bagi guru adalah RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran). RPP dibuat untuk menggambarkan alur kegiatan

pembelajaran yang terstruktur untuk memenuhi suatu kompetensi dan capaian

pembelajaran peserta didik. Komponen utama yang harus ada pada RPP

meliputi Tujuan Pembelajaran, Kegiatan atau Langkah-Langkah Pembelajaran

dan Assesment. 

Pada pelaksanaan pembelajaran di SD Kyai Ibrahim, RPP yang digunakan

mengacu pada RPP di Kurikulum 2013 dengan format 1 lembar yang berisi

ketiga komponen utama yaitu Tujuan Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran

dan Assesment. RPP dibuat sesuai dengan pertemuan tema, subtema dan

pembelajaran yang akan diajarkan. Hasil observasi yang telah kami lakukan,

kegiatan pembelajaran peserta didik SD Kyai Ibrahim Surabaya Kelas V

sudah memasuki Tema 4 Sehat Itu Penting Subtema 3 Cara Memelihara

Kesehatan Organ Peredaran Darah Manusia Pembelajaran 1 sampai dengan 6. 

Analisis hasil observasi pada RPP yang telah dibuat oleh guru kelas,

kelengkapan komponen minimum pada RPP sudah meliputi tujuan

pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan asesmen yang terdiri dari

penilaian sikap spiritual dan sosial, pengetahuan serta keterampilan. Pada

aspek esensial dan bermakna, RPP yang disusun guru kelas merumuskan

tujuan pembelajaran yang memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable,

20
Achievable, Relevant, dan Time) dan tidak menimbulkan penafsiran ganda dan

mengandung perilaku hasil belajar.     RPP yang telah disusun oleh guru pada

Tema 4 Subtema 3 Pembelajaran 1 sampai dengan Pembelajaran 6 sudah

sesuai dengan Capaian Pembelajaran (KI dan KD dalam Kurikulum 2013). 

Konsep utama yang  akan dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan, dan sikap

yang akan dipelajari sudah tercantum dengan jelas. Tetapi, dalam

penerapannya tidak semua kompetensi pengetahuan dan keterampilan termuat

dalam 1 PB di RPP yang sudah dibuat oleh guru. 

Pada PB 1, memuat materi pembelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.

Namun, untuk muatan IPA tidak memunculkan kompetensi keterampilan

hanya memunculkan kompetensi sikap dan pengetahuan. Pada PB 2, muatan

pelajaran yang disajikan hanya dua muatan yaitu Bahasa Indonesia dan IPA

saja sedangkan pada KD terdapat tiga muatan yaitu Bahasa Indonesia, SBdP

dan IPA. Kemudian, pada PB 2 kompetensi keterampilan dan pengetahuan

hanya termuat pada muatan SBdP saja sedangkan pada muatan IPA hanya

memuat kompetensi pengetahuan. Pada PB 3 sampai dengan PB 6, semua

kompetensi sudah termuat dalam tujuan pembelajaran dan sesuai dengan KD.

Konten yang dipelajari pada RPP sudah bebas dari muatan SARA

pornografi, pornoaksi, serta provokasi. Selain itu, RPP juga memuat

pertanyaan pemantik untuk menstimulus ide, gagasan dan motivasi siswa

sebelum kegiatan inti pembelajaran. Alur kegiatan yang ada pada RPP, sudah

runtut, sistematis mulai dari kegiatan pendahuluan, inti sampai penutup dan

sesuai dengan alokasi waktu, yaitu dalam 1 hari 170 menit (5JP). Rangkaian

21
kegiatan pembelajaran pada RPP, sudah berorientasi pada penguatan

kompetensi dan berpikir tingkat tinggi atau HOTS yang terlihat pada kegiatan

yang dilakukan oleh siswa seperti membuat kesimpulan, menganalisis

informasi bacaan, mengevaluasi hasil pekerjaan dan menyusun laporan.

RPP dibuat secara berkesinambungan dan sederhana. Hal ini sesuai

dengan hasil observasi yang telah dilakukan bahwa urutan pembelajaran pada

RPP sudah sistematis dan logis dimulai dengan kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan penutup yang dilaksanakan sesuai dengan alokasi

waktu yang sudah ditentukan. Pada kegiatan akhir pembelajaran terdapat

kegiatan tanya jawab dengan siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang

sudah dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi materi apa saja

yang sudah dipelajari, bagian-bagian mana dari materi pembelajaran yang sulit

menurut siswa dan beberapa pertanyaan lain yang perlu didiskusikan sebelum

pembelajaran diakhiri. Kesederhanaan RPP dapat dilihat bahwa RPP sudah

menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami mulai dari usunan kata,

kalimat dan beberapa istilah dalam RPP. Walaupun ada beberapa kalimat yang

ada pada kegiatan pembelajaran tidak langsung menunjukkan aktivitas siswa

tetapi terdapat kalimat pendukung yang seharusnya tidak perlu dicantumkan.

Namun, hal tersebut tidak mengurangi esensial dari rangkaian kegiatan

pembelajaran di RPP.

Selain dari aspek kelengkapan komponen, aspek esensial,

berkesinambungan dan kesederhanaan pada RPP, aspek kontekstual juga

sangat mendukung penyusunan RPP agar kegiatan pembelajaran yang

22
dilakukan efektif dan sesuai dengan konteks. Namun, pada RPP yang telah

disusun oleh guru belum sesuai dengan aspek konstektual. Hal ini karena RPP

belum memuat alternatif kegiatan untuk bisa diimplementasikan pada

lingkungan sekolah yang berbeda, karena RPP yang dibuat hanya secara

umum saja. RPP belum berisi kegiatan untuk siswa yang mengalami hambatan

atau kesulitan belajar sehingga belum bisa dikatakan dapat mengakomodir

siswa dengan kebutuhan yang berbeda. Selain itu, RPP juga belum memuat

kearifan lokal atau budaya daerah setempat sehingga belum dapat dikatakan

kegiatan pembelajaran yang berbasis kearifan lokal.

Pada bagian akhir RPP memuat Assesment yang digunakan untuk

pedoman penilaian pembelajaran peserta didik. Assesment yang dilakukan

oleh guru disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran dan capaian

pembelajaran setiap pertemuan. Assesment meliputi penilaian sikap spiritual,

sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan pada setiap pembelajaran. Namun,

ada beberapa kekurangan yang membuat struktur dalam susunan RPP menjadi

kurang lengkap diantaranya adalah dalam RPP belum tercantum assesment

awal pembelajaran beserta cara penilaiannya. Guru melakukan assesment

ketika proses pembelajaran berlangsung dan di akhir kegiatan pembelajaran.

Assesment yang disajikan dalam RPP juga belum mengukur ketercapaian

tujuan pembelajaran. Karena tujuan pembelajaran dan rubrik penilaian yang

disajikan tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Contohnya PB 1

tujuan pembelajarannya adalah siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam

penyakit yang mempengaruhi organ peredaran darah manusia, tetapi pada

23
rubrik penilaian terdapat aspek yang mengukur siswa untuk membuat

menyajikan bagan atau diagram gangguan organ peredaran darah.

Assesment yang disajikan dalam RPP PB 2 sudah selaras dengan kegiatan

pembelajaran. Assesment yang disajikan dalam RPP PB 3 belum selaras

dengan kegiatan pembelajaran karena pada kegiatan belajar siswa membaca

kemudian mendeskripsikan isi pantun sedangkan pada rubrik penilaian, aspek

yang dinilai adalah siswa dapat membuat pantun jenaka. Assesment yang

disajikan dalam RPP PB 4 belum selaras dengan kegiatan pembelajaran

karena pada kegiatan belajar tidak ada muatan Matematika sedangkan pada

asesmen terdapat rubrik penilaian matematika. Assesment yang disajikan

dalam RPP PB 5 belum selaras dengan kegiatan pembelajaran karena pada

kegiatan belajar tidak ada kegiatan untuk menyajikan bagan atau diagram

gangguan organ peredaran darah sedangkan di rubrik penilaian ada kriteria

siswa harus menyajikan diagram atau bagan tersebut. Assesment yang

disajikan dalam RPP PB 6 sudah selaras dengan kegiatan pembelajaran.

Assesment pada RPP yang disusun oleh guru secara keseluruhan sudah

memberikan umpan balik bagi siswa, karena sudah sesuai dengan alur

kegiatan pembelajaran mulai dari tujuan, langkah-langkah sampai dengan

penilaian. Selain itu, kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan

Pembelajaran secara keseluruhan sudah jelas mulai dari tujuan pembelajaran,

langkah-langkah pembelajaran dan asesmen. Namun, rubrik penilaian pada

salah satu PB di RPP tidak dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

karena belum sesuai dengan muatan pembelajaran dan kompensi yang akan

24
dicapai. Sehingga, pada salah satu PB di RPP mencantumkan asesmen yang

kurang sesuai dengan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran.

RPP yang esensial juga perlu mencantumkan komponen pendukung

sebagai informasi tambahan mengenai pemilihan sumber/media pembelajaran

sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik. Selain itu adanya

komponen pendukung tersebut meliputi kegiatan remedial dan pengayaan bagi

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Namun, dalam RPP yang telah

dibuat oleh guru belum termuat sumber/media pembelajaran yang mendukung

pembelajaran. Kegiatan remedial dan pengayaan tercantum dalam RPP PB 6

atau dilakukan ketika pembelajaran sudah memasuki akhir subtema. Selain itu,

di dalam RPP belum mencantumkan sumber referensi materi dan daftar

pustaka. Sehingga hal ini perlu adanya pengembangan RPP agar dapat

memenuhi semua aspek penyusunan RPP yang terdiri dari komponen

minimum, esensial dan bermakna, berkesinambungan, konstekstual, sederhana

serta adanya komponen pendukung.

3. Pelaksaan Pembelajaran

Analisis mengenai pelaksanaan pembelajaran sangat berkaitan dengan

pembelajaran yang bermakna. Untuk mencapai pembelajaran yang bermakna

paling tidak ada lima hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

 Sikap dan gaya mengajar

Sikap demokratis dan simpati akan menjadi senjata ampuh bagi guru

untuk menarik perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran. pada observasi

25
yang kami lakukan, guru sudah bersikap demokratis dan simpati, hal ini

terlihat saat guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan

guru selalu memberi apresiasi kepada setiap kelompok yang presentasi di

depan kelas.

 Penyampaian materi pelajaran

Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran yang kami lakukan,

guru menyampaikan materi dengan lancar dan tidak tersendat-sendat. Hal ini

menunjukkan bahwa guru telah menguasai materi dengan baik. Penyampaian

materi pembelajaran dengan baik akan memudahkan peserta didik untuk

memahaminya, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

 Penggunaan strategi dan metode belajar

Strategi dan metode mengajar yang dipilih perlu disesuaikan dengan

kondisi terkini di ruang kelas, daya tangkap siswa, relevan dengan materi dan

didukung oleh sarana belajar yang tersedia. Berdasarkan hasil observasi, untuk

mengelompokkan hak dan kewajiban, materi disajikan dalam kegiatan

berkelompok. setiap kelompok disajikan potongan kertas yang bertuliskan hak

dan kewajiban, kemudian masing-masing kelompok menempelkan pada kertas

lalu mempresentasikannya. setelah itu kelompok lain mengomentari dan

bertanya jawab dengan kelompok yang presentasi. Dengan kegiatan seperti

itu, siswa terlibat aktif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

 Penggunaan media belajar

Media belajar yang digunakan oleh guru menjadi salah satu faktor

berhasilnya sebuah pembelajaran. Media yang menarik akan membuat peserta

26
didik fokus pada pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong, semua peserta didik

fokus saat video animasi mengenai hak, kewajiban, dan tanggung jawab

diputar. Tidak ada satupun peserta didik yang tidak memperhatikannya.

Setelah video selesai diputar, guru memberikan pertanyaan kepada peserta

didik dan peserta didik berhasil menjawabnya. Hal ini membuktikan bahwa

media pembelajaran yang menarik, dalam hal ini video pembelajaran, dapat

memusatkan perhatian peserta didik dan peserta didik dapat mencapai tujuan

pembelajaran.

 Pengaitan materi dan pengetahuan siswa

Pada kegiatan awal pembelajaran terlihat guru melakukan apersepsi

dengan mengaitkan materi hak, kewajiban, dan tanggung jawab dengan

pengalaman peserta didik di lingkungan rumah. Hal tersebut memang perlu

dilakukan agar terciptanya kebermaknaan proses pembelajaaran yang dialami

peserta didik. Materi pelajaran yang disampaikan perlu dikaitkan dengan

pengetahuan dan pengalaman peserta didik sehari-hari. Jika materi pelajaran

dirasa jauh dengan pengetahuan dan pengalaman siswa, guru perlu

memodifikasi materi pelajaran menjadi bentuk sederhana. Membuat contoh-

contoh sederhana sesuai dengan kehidupan sosial dan lingkungan alam siswa.

4. Manajemen Sekolah

Manajemen kesiswaan merupakan salah satu upaya yang dilakukan agar

bisa memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada para peserta didik dari

27
mulai proses penerimaan siswa baru hingga ia meninggalkan lembaga

pendidikan tersebut. Penyelenggaraan manajemen kesiswaan harus mengacu

pada peraturan yang berlaku ketika programnya akan dilaksanakan.

Manajemen kesiswaan merupakan bagian keseluruhan dalam manajemen

sekolah. Kegiatan yang dilakukan manajemen peserta didik harus bisa

dilakukan secara fungsional untuk kehidupan para peserta didik, baik saat di

sekolah maupun di masa depannya. Manajemen kesiswaan di SD Kyai

Ibrahim telah dilakukan dengan efektif dengan penyediaan kebutuhan peserta

didik meliputi kebutuhan dasar, fasilitas pendidikan, kasih sayang,

perlindungan diri, akhlak dan pengembangan diri (ekstrakurikuler dan

intrakurikuler). Seluruh program kesiswaan tercermin dalam visi dan misi

sekolah. SD Kyai Ibrahim selain memberikan pengajaran meliputi

penyampaian informasi juga pendidikan karakter dan akhlak islami.

Dalam proses pendidikan, pelaksanaan manajemen kurikulum harus bisa

dilakukan agar perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi kurikulum

bisa berjalan secara efektif, efisien dan optimal. Manajemen kurikulum

berfungsi untuk meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan Sumber Daya

kurikulum melalui pengelolaan yang sudah terencana, meningkatkan

efektivitas dan relevansi pembelajaran siswa didik atau lingkungan.,

meningkatkan tingkat efektivitas kinerja pengajaran atau aktivitas siswa didik

agar bisa mencapai tujuan pembelajaran yang tepat. Manajemen kurikulum di

SD Kyai Ibrahim menggunakan kurikulum nasional yaitu kurikulum 2013

dengan mengadaptasi kurikulum merdeka pada pelaksanaannya.  Selain itu,

28
penggunaan kurikulum khusus sekolah yaitu tahfidz dan mengaji karena

sekolah tersebut berbasis agama, sehingga salah satu program unggulannya

yaitu kemampuan peserta didik dalam bidang ilmu Al-Qur’an. Untuk

meningkatkan efektivitas dalam pelaksanaan pembelajaran, pendidik beserta

seluruh pimpinan sekolah melaksanakan refleksi secara berkala.

Proses pendidikan berhubungan dengan berbagai macam upaya untuk bisa

mengembangkan mutu sumber daya manusia. Manusia dengan mutu tinggi

pada dasarnya sudah digambarkan serta dirumuskan dengan jelas dalam

sebuah rumusan tujuan pendidikan yang searah dengan tujuan pembangunan.

Dalam pelaksanaanya di sekolah, manajamen sumber daya manusia harus bisa

dilakukan sebaik mungkin. Terlebih orang-orang yang berada dalam bidang

pendidikan harus memiliki kompeten yang tinggi dalam bidangnya. Beberapa

hal yang perlu dilakukan yaitu melakukan analisis jabatan, seleksi pegawai,

orientasi dan penempatan, pelatihan. Kegiatan tersebut telah dilakukan dalam

pengembangan sumber daya manusia di SD Kyai Ibrahim dapat dicontohkan

proses seleksi melalui yayasan untuk menghindari nepotisme atau

kesubjektivitasan dalam pemilihan, kemudian setelah diterima makan akan

dilaksanakan orientasi melalui kepala sekolah dan pimpinan. Selain itu untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia di SD Kyai Ibrahim, setiap bulan

mengadakan pelatihan atau pengembangan diri oleh pendidik.

Manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan yang mengatur untuk

mempersiapkan segala perlatan/material bagi terselenggaranya proses

pendidikan di sekolah. Manajemen sarana dan prasarana merupakan

29
keseluruhan proses perencanaan pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan.

Tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan meliputi pengadaan

sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan

secara seksama, mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan secara teliti dan tepat. Jadi, tujuan dari manajemen sarana dan

prasarana pendidikan yaitu agar dapat memberikan kontribusi yang optimal

dan profesional (yang berkaitan dengan sarana dan prasarana) terhadap proses

pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Proses

pemenuhan sarana dan prasarana SD Kyai Ibrahim telah dilaksanakan

sebagaimana mestinya karena tersedianya seluruh fasilitas yang menunjang

proses pembelajaran dan administrasi sekolah, sehingga kegiatan dalam

pendidikan dapat terlaksana dengan baik seperti ruang kelas terdapat

proyektor/LCD, soundsystem dan alat peraga.

Manajemen keuangan dilakukan untuk menentukan berjalannya kegiatan

pendidikan sekolah. Sementara itu dalam pelaksanaanya juga harus

memperhatikan pada prinsip manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan juga pengendalian. Beberapa

kegiatan yang berhubungan dengan manajemen keuangan seperti

mendapatkan dan menetapkan sumber pendanaan, pemanfaatan, pelaporan,

pemeriksaan sampai pertanggungjawabannya. Sumber pendanaan SD Kyai

Ibrahim berasal dari SPP, DPP, Uang kegiatan, BOPDA dan BOPNAS.

Pemanfaatannya telah diatur dalam rapat kerja tahunan setiap bulan Juni.

Pelaksanaannya menyesuaikan dengan program kegiatan yang ada dan

30
anggaran yang tersedia. Pelaporan dilaksanakan setiap catur wulan dan LPJ

Kegiatan.

Sistem perencanaan yang ada dalam lembaga dan berguna untuk

memudahkan staff mengurus berbagai kegiatan manajemen dan administrasi

sekolah yang dapat diakses secara online merupakan sistem informasi

manajemen sekolah. Tujuannya digunakan untuk memudahkan segala

aktivitas yang ada pada suatu lembaga, dengan demikian semua pihak yang

berkaitan dengan lembaga akan lebih mudah untuk berinteraksi. Segala

informasi yang berkaitan dengan lembaga dapat diakses dengan sangat mudah

dan valid. Sistem informasi manajemen sekolah tentu meringankan masalah

yang ada dalam manajemen dan administrasi sekolah. Pengelolaan manajemen

sistem informasi SD Kyai Ibrahim melalui satu pintu di tata usaha yang

mengadministrasikan seluruh data siswa, orang tua, dan data penunjang

lainnya dalam DAPODIK. Pendidik tidak dapat mengakses secara langsung,

namun kemudahan dalam mengakses data peserta didik tidak terbatas, pihak

admin memvasilitasi segala kebutuhan pendidik. Untuk menunjang sistem

informasi dan administrasi sekolah, tersedia ruang tata usaha dan sekolah

bekerja sama dengan beberapa instansi seperti bank BRI.

5. Lingkungan Belajar di Sekolah

Sekolah merupakan lembaga yang dibangun untuk melakukan

pembelajaran peserta didik, seperti belajar membaca, menulis, serta

mengajarkan perilaku yang baik. Untuk mendapatkan tujuan tersebut,

31
dibutuhkan lingkungan belajar yang ideal. Indikator lingkungan yang ideal

sebagai berikut :

 Kesamaan Hak peserta didik

 Keamanan

 Pembelajaran dikelas yang afektif, interaktif, dan menyesuaikan dengan

kemampuan peserta didik.

 Dukungan kepala sekolah, pendidik, dan orang tua murid

SD Kyai Ibrahim sudah memenuhi semua aspek yang disebutkan diatas,

hal ini hasil dari observasi yang telah dilakukan. Sekolah memberikan

santunan kepada anak yatim dan bantuan pendidikan kepada peserta didik

yang kurang mampu. Kesetaraan Hak baik untuk laki-laki dan perempuan

dalam menduduki jabatan struktural baik lingkup sekolah maupun kelas.

Dukungan kepala sekolah untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran

dengan selalu melakukan refleksi dari kegiatan yang sudah dilakukan, setiap

hari sabtu diadakan rapat evaluasi program yang sudah dan yang akan

dilakukan, serta evaluasi tahunan setiap 6 bulan sekali. Dalam eveluasi,

pihak sekolah selalu melibatkan orang tua murid untuk aktif memberikan

kritikan, masukan dan dukungan pada program yang dilaksanakan.

Dari hasil evaluasi diatas Sekolah Dasar Kyai Ibrahim mempunyai

lingkungan belajar yang ideal, yang memberikan kesamaan hak, keamanan,

pengembangan mutu pembelajaran dan mendapat dukungan orang tua murid.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi

1. Penghambat

32
Awal pelaksanaan observasi kami mengalami hambatan dari kesibukan

guru pamong sehingga tertundanya observasi RPP yang direncanakan hari

selasa menjadi hari rabu. Observasi pelaksanaan pembelajaran dan

karakteristik peserta didik tidak bisa dilakukan saat hari pertama karena

sekolah melaksanakan ANBK. 

2. Pendukung

Semua pihak sekolah memberikan dukungan moral dan materil. Kepala

sekolah memberikan arahan terkait peraturan, kurikulum, dokumen, dan hal-

hal yang mendukung observasi. Guru pamong memberikan kesempatan untuk

melaksanakan observasi secara menyeluruh.

33
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan Hasil Observasi

Berdasarkan hasil dan analisis observasi di SD Kyai Ibrahim tentang

karakteristik peserta didik, RPP, pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah

dan lingkungan belajar sudah baik. Karakteristik peserta didik sudah

mencerminkan karakter Profil Pelajar Pancasila melalui pembiasaan yang

dilakukan di sekolah atau kelas. Kesiapan pendidik mengidentifikasi peserta didik

belum cukup baik karena hanya menggunakan apersepsi di awal pembelajaran.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sudah mencakup komponen utama

yaitu tujuan, kegiatan dan asesemen. Terdapat beberapa penilaian yang belum

mencantumkan instrumen sesuai tujuan pembelajaran. RPP belum memuat

kearifan lokal, sumber referensi dan daftar pustaka. Pelaksanaan pembelajaran

sesuai dengan urutan RPP yang dibuat. Tetapi pada pelaksaaannya pendidik

memodifikasi kegiatan  dan media pembelajaran. Manajemen sekolah sudah

sesuai dengan visi dan misi yang dijabarkan dalam kurikulum sekolah.

Lingkungan belajar peserta didik tidak membedakan status sosial, budaya, dan

jenis kelamin.

B. Refleksi

Selama kegiatan PPL berlangsung terdapat hal positif yang didapatkan, hal-

hal positif tersebut diantarannya yaitu mendapatkan penanaman nilai-nilai

karakter yang terdiri dari karakter spiritual dan sosial, mendapatkan pengalaman

34
dalam melakukan kegiatan yang ada di sekolah seperti mengikuti pembiasaan 3S

(Senyum, Sapa, Salam) di pagi hari untuk menyambut peserta didik datang,

membaca doa, sapta tekad mulia dan panca ikrar bersama siswa-siswi SD Kyai

Ibrahim Surabaya, serta mengikuti pembiasaan sholat sunnah dan wajib

berjamaah. Selain itu, kami juga mendapatkan pengalaman dalam mempelajari

manajemen sekolah yang terstruktur, proses pembelajaran terpadu, dan

mempelajari berbagai macam karakteristik peserta didik sehingga nantinya dapat

kami terapkan ketika menjadi guru di sekolah.

C. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil observasi rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu

asistensi mengajar. Rencana tersebut berupa membantu guru pamong dalam

pembelajaran. Asistensi bertujuan mendapatkan pengalaman dalam rencana dan

pelaksanaan pembelajarannya.

35

Anda mungkin juga menyukai