Anda di halaman 1dari 27

TEKNOLOGI INFORMASI & MEDIA BK

“ Perkembangan Teknologi Informasi Dan


Media Bk Serta Teori Belajar”
Dosen Pengampu: Armita Sari S.Pd M.Pd

Kelas: BK Reguler E’19


Anggota Kelompok 2:
Dalila Fauza Nasution (1191151022)
Dinda Nur Octari Rahma (1191151025)
Rhoma Artauli Siregar (1193351061)
Febe Simanjuntak (1193151039)
Jhonindo Paragatta (1193151042)
LATAR BELAKANG
Perkembangan media pembelajaran telah berdampak luas dalam
berbagai bidang salah satunya dalam bidang pendidikan. Dalam
bidang pendidikan penggunaan media pembelajaran digunakan
oleh para pendidik atau guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Penggunaan media dapat dilakukan oleh guru diseluruh
bidang studi, salah satunya adalah guru Bimbingan dan
Konseling. Hal yang ikut berperan dalam mengembangkan
kegiatan Bimbingan dan Konseling adalah perkembangan media
pembelajaran.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah perkembangan teknologi informasi?
2. Bagaimana Perkembangan teknologi informasi dan media BK?
3. Bagaimana Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses
layanan bimbingan konseling
4. Bagaimana Pengembangan media dalam proses layanan bimbingan dan konseling?
5. Apa itu Teori belajar? 
SEJARAH PERKEMBANGAN TI

Manual
Sangat sederhana, pemakaian alat adalah dengan menggunakan tangan manusia. Misalnya pada tahun
2500SM, manusia menggunakan abacus untuk berhitung. Dan pada tahun 400SM mereka
menggunakan kulit binatang untuk menyampaikan informasi.

Mekanik
Sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan tangan secara manual. Pada zaman ini sudah mulai
terjadi perubahan, misalnya: pada tahun 1623 seorang ilmuwan dari Jerman yang bernama Wilhem Schikard
menemukan mesin penghitung pertama. Kemudian penemmuan ini semakin berkembang dengan
ditemukannya mesin penghitung otomatis pertama. Dilanjutkan dengan penemuan-penemuan lain yang
tentu saja mempemudah kerja manusia.
 Mekanik Elektronik
Peralatan mekanik yang digerakkan secara otomatis oleh motor elektronik. Pada abad para Ilmuwan pun
menemukan berbagai penemuan mesin elektronik, misalnya pada tahun 1920 seorang ilmuwan berkebangsaan
Spanyol yaitu Leonardo Toressy Quevedo menemukan mesin penghitung otomatis pertama, selanjutnya pada
tahun 1938 seorang ilmuwan bernama George R. Stibitz. Dan masih banyak penemuan lainnya.
 Elektronik
Pada zaman ini peralatannya bekerja menggunakan elektronik penuh dan tidak dibantu lagi oleh tangan
manusia. Pada tahun 1942 beberapa ilmuwan dari IOWA College menemukan komputer digital elektronik
pertama yang mereka namai Atanasoff-Berry Computer yang penemunya bernama John V. Atanasoff, dan
Clifford Berry. Dan pada tahun 1944 Prof. Howard Aiken dari Universitas Harvard melakukan operasi
aritmetika dan logika secara otomatis. Dan sampai sekarang para ilmuwan telah menemukan berbagai macam
penemuan lain salah satunya komputer. Komputer yang ditemukan oleh para ilmuwan dimulai dari komputer
generasi pertama sampai generasi keempat.
Teknologi Informasi mengalami perubahan yang signifikan, jika dulu
manusia menggunakan goresan atau gambar, alat hitung, arsip atau
telegraf. Sekarang manusia jauh lebih cerdas karena banyaknya alat
Teknologi Informasi yang bermunculan seperti komputer, faks, ataupun
dengan telekonferensi manusia bisa memperoleh informasi.
PERKEMBANGAN TI DAN MEDIA BK
Pada masa sebelumnya (atau mungkin masa sekarang pun, dalam prakteknya masih
ditemukan) bahwa penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling cenderung
bersifat klinis-therapeutis atau menggunakan pendekatan kuratif, yakni hanya
berupaya menangani para peserta didik yang bermasalah saja. Padahal kenyataan di
sekolah jumlah peserta didik yang bermasalah atau berperilaku menyimpang
mungkin hanya satu atau dua orang saja. Dari 100 orang peserta didik
paling banyak 5 hingga 10 (5% – 10%). Selebihnya, peserta didik yang tidak
memiliki masalah (90% -95%) kerapkali tidak tersentuh oleh layanan bimbingan
dan konseling. Akibatnya, bimbingan dan konseling memiliki citra buruk dan
sering dipersepsi keliru oleh peserta didik, guru bahkan kepala sekolah.
Perkembangan Teknologi Informasi telah berdampak luas dalam berbagai bidang
kehidupan. Bidang politik, sosial dan budaya, pendidikan, ekonomi dan bisnis telah
mengaplikaskan teknologi informasi dalam memperlancar segala urusan.
Pada Standar Kompetensi Konselor Indonesia telah mengamanatkan kepada para
konselor untuk menguasai teknologi informasi untuk kepentingan pemberian layanan
Bimbingan dan Konselling di sekolah. Identifikasi layanan Bimbingan dan
Konsellingyang dapat dilakukan dengan teknologi informasi juga sudah dilakukan.
Menurut Handarini (2006), menyatakan bahwa teknologi dan internet dapat diterapkan
dalam layanan bimbingan konseling, yaitu : 1) layanan appraisal, 2) layanan informasi, 3)
layanan Konseling, 4) layanan konsultasi, 5) layanan perencanaan, penempatan dan
tindak lanjut dan 6) layanan evaluasi.
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Proses Layanan BK

 Konseling Melalui Telepon


Etika yang mengatur konselor dalam melakukan konseling melalui telepon:
1. Gunakan bahasa yang sopan sesuai dengan kondisi klien
2. Gunakan suara yang lembut, volume yang rendah dan intonasi yang bersahabat
3. Dengarkan pembicaraan sampai selesai, jangan menyela kata-kata klien apalagi pada tahap awal pembicaraan
4. Mengembangkan perasaan senang dan berfikir positif tentang siapapun yang menelepon
5. Catat hal-hal yang perlu diperhatikan lebih
6. Memfokuskan pembicaraan guna mengefektifkan penggunaan media komunikasi
7. Selalu mengakhiri pembicaraan dengan kesiapan untuk melakukan hubungan komunikasi selanjutnya.
 Konseling Melalui Video-phone
Lebih dengan sebutan video-phone counseling (VPC), merupakan bentuk
lain dari konseling telepon namun dalam penggunaan perangkat teknologi
komunikasi tambahan yang memungkinkan konselor dan klien saling
mengenal dan “bertatap muka” melalui layar monitor (display). Konseling
melalui video-phone lebih memungkinkan terjalinnya interaksi yang lebih
baik antara konselor dan konseli, dan dapat lebih mendekati karakteristik
konseling tatap muka.
Konseling Melalui Radio dan Televisi
Pada konseling radio, percakapan antara konselor dan konseli dipancarkan. Pelayanan ini umumnya bersifat informatif
atau advis, jarang hubungan konselor dan konseli mencapai taraf yang mendalam dan intensif.  Konseling melalui radio dan
televisi memungkinkan permasalahan konseli diketahui oleh umum, oleh karena itu kerahasiaan identitas konseli harus
benar-benar menjadi perhatian. Permasalahan waktu dan bagaimana masalah konseli akan membatasi keleluasaan dan
efektivitas konseling. Hal diatas dapat direalisasikan dengan menggunakan CMS (Content Management System), CMS
secara umum dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang memberikan kemudahan pada para pengunanya dalam mengelola
dan melakukan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa harus dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis.
Salah satu CMS yang dapat digunakan adalah AuraCMS dengan lisensi GPL (General Public License), open source/bebas
dimodifikasi, asli buatan komunitas Indonesia, mudah dan murah serta berbahasa Indonesia.
Layanan informasi sekolah yang dibangun dengan menggunakan AuraCMS akan bersifat dinamis, mudah digunakan,
simple dan mudah dikelola serta memiliki ukuran file yang kecil. AuraCMS dapat online dalam waktu 1 jam pada server
gratis yang banyak ditawarkan di internet. Dengan demikian AuraCMS direkomendasikan sebagai salah satu Content
Management System yang dapat digunakan sebagai media layanan informasi pada bimbingan dan konseling disekolah.
 Internet

Pelayanan konseling melalui fasilitas internet sudah dikenal dengan nama e-


counseling (email counseling). Contoh proses konseling via internet antara lain:
• Email Therapy
Email counseling/Email Therapy merupakan proses terapeutik yang didalamnya
terdapat kegiatan menulis selain ada kegiatan pertemuan secara langsung dengan
konselor.  Karena esensi e-counseling terletak pada menulis, respon atau bantuan
yang diberikan konselor bergantung pada informasi yang diberikan.  Konseli pun
tidak perlu mengirimkan seluruh cerita mengenai masalah yang dihadapi, cukup
dengan memilih informasi yang dirasakan pada satu situasi yang merupakan masalah.
• Cyber Counseling
Cyber counseling atau konseling maya merupakan penerapan teknologi
”jalan raya informasi” dengan memanfaatkan jasa teknologi itu seoptimal
mungkin dengan tetap menjaga karakteristik konseling. Dalam
implementasi cyber counseling dapat dilaksanakan melalui kegiatan antara
lain:
o Marketing layanan konseling » yaitu sosialisasi layanan konseling maya
kepada berbagai pihak dengan tujuan agar model konseling maya ini dapat
diketahui secara meluas oleh publik. Caranya dapat melalui iklan, melalui
internet, brosur, atau cara-cara lainnya.
o Marketing layanan konseling » yaitu sosialisasi layanan konseling maya
kepada berbagai pihak dengan tujuan agar model konseling maya ini dapat
diketahui secara meluas oleh publik. Caranya dapat melalui iklan, melalui
internet, brosur, atau cara-cara lainnya.
o Penyampaian Layanan Konseling » yaitu kegiatan layanan proses dan
penilaian konseling dengan menggunakan internet dalam berbagai lingkup
layanan konseling seperti karir, pendidikan, pribadi, sosial, keluarga, dan
sebagainya. Layanan konseling dapat berupa penyampaian informasi,
pengumpulan data, penyelesaian berbagai masalah.
• Penyediaan  materi ”self-help” » yaitu berupa seperangkat materi yang
dapat memberikan layanan sedemikian rupa sehingga klien dapat
bertindak secara mandiri dengan dipandu oleh petunjuk dalam materi
”self-help”. Dalam kegiatan ini klien tinggal mengikuti petunjuk yang
telah dikembangkan dan tersedia dalam internet.
• Supervisi dan riset » yaitu kegiatan untuk memberikan supervisi kepada
konselor yang menggunakan internet untuk mengevaluasi langkah yang
telah ditempuh serta pengembangan selanjutnya. Demikian pula cyber
konseling dapat dilaksanakan dengan maksud mengadakan riset yang
terkait dengan efektivitas kegiatan konseling dan pengembangan
selanjutnya.
 E- Counseling
Istilah konseling online dapat dimaknai secara sederhana yaitu proses konseling
yang dilakukan dengan alat bantu jaringan sebagai penghubung antara guru BK atau
Konselor dengan konseli. Syarat-syarat konselor dalam konseling online yaitu
sebagai berikut:
• Konselor harus mempunyai wawasan yang luas
• Konselor harus menguasai dan memahami teknologi yang digunakan sekarang ini.
• Latar belakang pendidikannya harus dari bimbingan dan konseling dan minimal
tamatan strata satu
• Konselor harus bisa memguasai semua teknik-teknik dalam konseling
 Vidioconverenca

Videoconverence adalah penggunaan komputer jaringan yang


memungkinkan penggunanya untuk melakukan interaksi berupa gambar
dan suara. Dengan kata lain konferensi atau pertemuan melalui video.
Videoconverence memakai telekomunikasi untuk menyatukan beberapa
orang di beberapa lokasi yang secara fisik terpisah untuk suatu
pertemuanVideoconverence ini akan membantu proses pelayanan
konseling bagi konselor dan konseli yang berada di daerah yang
berbeda.
PENGEMBANGAN MEDIA
DALAM PROSES LAYANAN BK

Media pelayanan sebagai bagian dari teknologi pelayanan memiliki enam manfaat
potensial dalam memecahkan masalah pelayanan. Enam manfaat tersebut adalah:
• Meningkatkan produktivitas pendidikan.
• Memberikan kemungkinan pelayanan yang sifatnya individual.
• Memberikan dasar lebih ilmiah pada pelayanan.
• Pelayanan lebih mantap.
• Proses pendidikan menjadi langsung / seketika,
• Akses pendidikan menjadi lebih sama.
 Klasifikasi media berdasarkan tujuan kelas.
Audio motion visual, Audio still visual, Audio semi motion, Motion visual,
Still visual, Audio, Cetak.
 Klasifikasi media berdasarkan penggunaanya.
Berdasarkan sasarannya, media dibagi menjadi 3 yaitu:
• Media pelayanan yang penggunaanya secara individual.
• Media pelayanan yang penggunaanya secara kelompok (baik kelompok
kecil maupun kelompok kelas).
• Media pelayanan yang penggunaanya secara missal.
 Disamping itu media dapat pula dibedakan berdasarkan cara
penggunaanya menjadi media pelayanan yang penggunaanya secara :
• Tradisional atau konvensional
• Media pelayanan modern atau kompleks.
 Atas dasar klasifikasi tersebut di atas, Hamidjojo mengklasifikasikan
media sebagai berikut :
• Media dan Teknologi pendidikan yang penggunaannya secara massal.
Misal: televisi.
• Film dan slides.
• Radio.
 Penggolongan media dan teknologi pelayanan atau pendidikan yang
metode penggunaannya secara individual adalah sebagai berikut :
• Kelas atau laboratorium elektronika.
• Media oto instruktif.
• Kotak unit pengajaran.
 Media dan teknologi pendidikan yang metode penggunaannya secara
konvensional.
• Beberapa media pendidikan modern antara lain:
• Ruang kelas otomatis.
• System proyeksi berganda.
• System inter komunikasi.
TEORI BELAJAR
 Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik merupakan teori yang mempelajari perilaku dalam
proses pembelajaran, hal ini dikarenakan analisis yang dilakukan terletak pada
perilaku yang nampak, terukur, tergambarkan dan dapat diprediksi. Belajar
merupakan merupakan upaya melakukan perubahan perilaku manusia yang
disebabkan oleh pengaruh lingkungannya. Behaviorisme bertujuan untuk
mengetahui bagaimana perilaku individu yang belajar dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Contoh, peserta didik dapat dikatakan memiliki kemampuan
membaca jika ia bisa menunjukkan kemampuan membacanya dengan baik.
Teori Belajar Kognitifistik
Teori   belajar   kognitifistik merupakan pendekatan belajar yang lebih mementingkan proses belajar dari
pada hasil belajarnya. Teori belajar kognitif sering disebut sebagai model perseptual. Teori ini memandang
bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya. Proses pembelajan menggunakan pendekatan teori ini dianggap
sebagai suatu proses internalisasi ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan
lainnya. Aktifitas belajar dalam pendekatan ini melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
Teori Belajar Konstruktivistik
Dalam teori belajar konstruktivistik proses belajar merupakan suatu proses pembentukan (kontruksi)
pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri seseorang yang sedang
mengetahui (Schunk, 1986). Artinya, proses pembentukan pengetahuan dilakukan oleh peserta didik itu
sendiri. Peserta didik harus aktif selama kegiatan pembelajaran, aktif berpikir, menyusun kosep, dan
memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Terwujudnya gejala belajar ditentukan oleh niat
belajar peserta didik itu sendiri
 Teori Belajar Humanistik

Humanistik sendiri bersal dari kata "human" yang berarti manusia. Dalam arti luas humanistik dapat dikatakan
sebagai upaya memanusiakan manusia melalui proses pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, teori humanistik
sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak
berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang
proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal.

 Teori Belajar Sibernetik

Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang cukup baru terdengar di kalangan para pendidik. Teori ini
menekankan pembelajaran dapat terjadi dimana dan kapanpun tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Pendidik
dan peserta didik dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dalam jarak yang
jauh. Pada situasi pandemi covid-19 seperti saat ini, teori belajar sibernetik menjadi pilihan utama dalam
melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online dari tempat/rumah masing-masing.

 
 Teori Belajar Sibernetik
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang cukup baru terdengar di
kalangan para pendidik. Teori ini menekankan pembelajaran dapat terjadi dimana
dan kapanpun tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Pendidik dan peserta didik dapat
melaksanakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dalam jarak
yang jauh. Pada situasi pandemi covid-19 seperti saat ini, teori belajar sibernetik
menjadi pilihan utama dalam melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ)
atau online dari tempat/rumah masing-masing.
KESIMPULAN

Sistem teknologi informasi saat ini telah berkembang dengan sangat pesat sesuai dengan
perkembangan jaman dan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Dengan adanya
kemajuan teknologi informasi tersebut, manusia dengan mudah dapat mengakses informasi dari
belahan dunia manapun dengan sangat cepat sehingga kebutuhan manusiapun menjadi semakin
cepat terpenuhi. Begitupun TIK di dunia bimbingan konseling, perkembangan teknolgi saat ini
mempermudah para konselor untuk mengembangkan layanan konseling dimasyarakat melalui
internet ataupun media lainnya, selain itu klien juga bisa lebih mudah mengakses jasa layanan
konseling tanpa tatap muka melalui telepon dan jika ingin bertatap muka walaupun tidak bertemu
secara langsung kini sudah tersedia fasilitas video call, yang memudahkan bagi klien dan
konseling yang berjauhan.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai