Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PEMBELAJARAN DEDUKTIF

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI

Disusun oleh:
Dhiya Muatif
Nissa Firanita
Indira Rizki Pratami
M. Dzulkifli Rusyd
M. Taufiq Nur Alauddin

Fakultas Agama Islam


Jurusan Pendidikan Agama Islam
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018
Daftar Isi

BAB I: Pendahuluan

A. Latar
Belakang…………………………………………………………………........2
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..3

BAB II: Pembahasan

A. Pengertian …………………………………………………………………….4
B. Penalaran Pembelajaran Deduktif……………………………………………..5
C. Kelebihan dan Kelemahan…………………………………………………….6
D. Dasar Pertimbangan Pembelajaran Deduktif………………………………….7
E. Langkah-Langkah dan Strategi Pem. Deduktif……………………………….8
F. Upaya Pemecahan Kasus…………………………………………………….10
G. Metode-metode yang digunakan……………………………………………..11

BAB III: Penutup

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..13
B. Saran…………………………………………………………………………13
C. Daftar Pustaka………………………………………………………………..14

1
BAB I: Pendahuluan

A. Latar Belakang

Belajar adalah sesuatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan


manusia. Kegiatan belajar dapat mengembangkan potensi-potensi yang
dibawa sejak lahir. Komponen-komponen yang ada dalam kegiatan
pembelajaran adalah guru dan siswa. Seorang guru dituntut mempunyai
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang profesional dalam memberikan
pembelajajaran terhadap siswa-siswanya.

Perkembangan pengetahuan saat ini telah melaju dengan pesat dan erat
hubungannya dengan perkembangan tekhnologi. Maka seharusnya seorang
guru harus mampu menyesuaikan kondisi perkembangan yang telah ada
saat ini dengan lebih mengembangkan sesuatu pembelajaran atau metode
yang harus dilakukan ketika melakukan pembelajaran kepada siswanya.

Ada banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses


pembelajaran. Dalam memilih metode pembelajaran, guru tidak boleh
memilih secara asal-asalan. Metode yang digunakan haruslah metode yang
direncanakan berdasarkan pertimbangan perbedaan individu diantara
siswa, yang dapat memberi feedback dan inisiatif murid untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya. Dapat dikatakan berhasil atau
tidaknya kegiatan pembelajaran, tergantung pada efektif tidaknya metode
pembelajaran yang dipergunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Namun berdasarkan hasil pengamatan, dengan metode pembelajaran
konvesional yang selama ini diterapkan oleh seorang guru, hasil
pembelajaran yang diinginkan belum dapat tercapai secara optimal, karena
siswa belum diberi kesempatan secara luas untuk mengembangkan minat,
bakat, dan kemampuannya. Pembelajaran yang dilakukan terkesan

2
monoton dan tidak menggairahkan siswa untuk belajar lebih aktif lagi. Hal
itu mengakibatkan siswa kurang berminat untuk mengikuti dan
melaksanakan proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang
diinginkan tidak dapat tercapai secara optimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Strategi Pembelajaran Deduktif?
2. Bagaimana Karakteristik Strategi Pembelajaran Deduktif?
3. Apa saja Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran
Deduktif?
4. Bagaimana Dasar-Dasar Pertimbangan dan Langkah-Langkah
Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Deduktif?

C.Tujuan dan Manfaat


Tujuan membuat makalah ini adalah sebagai bukti bahwa kami
mampu menyelesaikan dengan sesuai dengan materi yang diberikan
dan sesuai dengan waktu yang diberikan. Selaian daripada tujuan di
atas kami berharap makalah ini, dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Digunakan sebagai sumber referensi dan penambah wawasan
kita mengenai strategi pembelajaran deduktif.
2.  Acuan kita mahasiswa atau calon pendidik dalam proses
belajar menjadi seorang pendidik/guru yang professional.
3.  Sebagai motivasi untuk para pembaca lebih mengetahui dan
menggali tentang  pembelajaran deduktif, yang masih sedikit
sumber yang menerangkannya

3
BAB II: Pembahasan

A. Pengertian
Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi model
pembelajaran induktif. Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep
dan generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan
guru secara aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada
urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berpikir, cara
memotivasi dan waktu yang diperlukan serta biasanya pada pembelajaran
pendekatan deduktif seorang guru harus lebih aktif daripada siswanya.
Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan
simulasi. Dalam strategi pembelajaran deduktif pesan diolah mulai dari
hal yang umum kepada hal yang khusus, dari hal abstrak kepada hal yang
nyata, dari konsep-konsep yang astrak kepada contoh- contoh yang
konkrit, dari sebuah premis menuju ke kesimpulan yang logis.
Pembelajaran deduktif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan penalaran dari umum ke khusus. Pembelajaran deduktif
merupakan imbangan yang sangat dekat bagi model pembelajaran
induktif.
Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi,
mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif
dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama
pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang
diperlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang
Guru harus lebih aktif daripada siswanya. Pembelajaran dilakukan dengan
metode ceramah, tanya jawab dan simulasi.

4
Ciri-ciri pembelajaran deduktif adalah sebagai berikut:
a) Berorientasi pada siswa
b) Berstruktur tinggi
c) Penggunaan waktu yang lebih efisien.
d) Kurang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu.

B. Penalaran Pembelajaran Deduktif


Penalaran pembelajaran dedutif Penalaran deduktif merupakan prosedur
yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah
diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Penalaran deduktif
tergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah mungkin akan
membawa kita kepada hasil yang salah, dan premis yang tidak tepat juga
akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat. Tercatat beberapa
penjelasan tentang deduksi dalam biologi, di antaranya:
a) Proses penalaran dari konsep umum diturunkan ke kesimpulan fakta
khusus
b) Proses penalaran yang konklusinya diturunkan secara mutlak dari
premis-premisnya
c) Suatu argument adalah valid deduktif jika dan hanya jika bahwa tidak
mungkin konklusi salah padahal premisnya benar.
Pembuktian yang menggunakan penalaran deduktif biasanya
menggunakan kalimat implikatif yang berupa pernyataan jika …, maka….
Kemudian, dikembangkan dengan menggunakan pola pikir yang disebut
silogisme, yaitu sebuah argumen yang terdiri atas tiga bagian. Di
dalamnya terdapat dua pernyataan yang benar (premis) yang menjadi dasar
dari argument itu, dan sebuah kesimpulan (konklusi) dari argument
tersebut.

5
C. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Deduktif
Kelebihan Pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990):
1. Waktu yang dibutuhkan singkat.
2. Kombinasi metode pada pendekatan deduktif akan mengurangi
kelemahan pendekatan deduktif.
3. Pada kelas yang kuat pendekatan deduktif akan lebih memudahkan
peserta didik menangkap konsep yang diajarkan.
4. merupakan cara yang mudah untuk menyampaikan isi-isi pelajaran
menghemat masa dan tenaga, amat sesuai untuk peserta didik bertahap
kognitif tinggi dan mudah menyempurnakan sukatan pengajaran.

Kekurangan pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990):


a. Biasanya dirasakan sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami
suatu konsep yang abstrak, bila tidak didahului dengan contoh– contoh
yang kongkrit. Bahkan bila anak masih di dalam tahap operasi kongkrit
tentang konsep konsep yang abstrak tidak bermakna bagi peserta didik.
b. Pendekatan deduktif di khawatirkan menyebabkan ingatan lebih
penting
c. Peserta didik menjadi pasif hanya menurut pola pengerjaan yang
disajikan oleh pendidiknya.
d. Kurang bermanfaat untuk peserta didik yang lemah, strategi ini lebih
berpusatkan pendidik dan kurang meningkatkan kemahiran berfikir.

D. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran Deduktif


Dasar pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran deduktif:
a. Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan yang di lihat dari
materinya Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah

6
dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat
khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau
ciri-ciri. Strategi Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan
konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
b. Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru:
1. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa.
2. Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching). Dengan Pengajaran
Beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa.
Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah
satu mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat
kepada suatu topik tertentu.
c. Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa:
1. Strategi Klasikal
2. Strategi Kelompok Kecil
3. Strategi Individual.
d. Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa:
1. Strategi Tatap Muka. Akan lebih baik dengan menggunakan alat
peraga.
2. Strategi Pengajaran Melalui Media. Guru tidak langsung kontak
dengan siswa, akan tetapi guru “mewakilkan” kepada media. Siswa
berinteraksi dengan media.

E. Langkah Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Deduktif


1) Langkah-langkah strategi pembelajaran deduktif di buat dalam siasat
pembelajaran.
a. Kegiatan pra-pembelajaran.
1. Motivasi

7
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan
siswa. Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa mempunyai
kemampuan untuk belajar, oleh karena itu membangkitkan
motivasi. Merupakan salah satu peran dan tugas guru dalam setiap
proses pembelajaran. Memberikan motivasi, mendorong siswa
untuk belajar. Hal ini dilakukan oleh guru untuk membangkitkan
rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang akan di sampaikan, dan
didukung dengan pemberian reward oleh guru berupa tepuk tangan
serta pujian terhadap siswa yang telah menjawab. Contoh Motivasi:
Pernahkah kalian ketahui bahwa makhluk hidup memiliki beberapa
ciri khusus apa sajakah itu?
2. Tujuan
Tujuan dalam strategi pembelajaran deduktif merupakan komponen
yang utama. Segala aktifitas guru dalam pembelajaran, mestilah
diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini
sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan yaitu

keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

3. Tingkah laku

Tingkah laku masukkan guru memberikan informasi tentang


pembelajaran yang akan dilakukan melalui media gambar atau
secara real sehingga membangkitkan rasa keingin tahuan siswa
terhadap materi.

b. Penyajian informasi
Pengurutan dalam pembelajaran deduktif dikemukakan terlebih
dahulu mengenai konsep-konsep materi, kemudian turun ke fakta.
Dalam materi pelajaran digolongkan dalam 4 kategori, yaitu:
fakta,prosedur, konsep, dan prinsip. Besarnya satuan pembelajaran

8
Merupakan batasan waktu yang digunakan oleh guru dalam
penyampaian materi kepada siswa besarnya satuan pembelajaran
dapat ditentukan oleh tingkat kesulitan meteri yang akan di ajarkan
contohnya: Ada beberapa indikator dilaksanakan dalam beberapa
kali pertemuan. Untuk materi yang sulit digunakan alokasi waktu
2x45 menit. Sedang untuk materi yang sedang di gunakan waktu
yang dibutuhkan 1x45 menit. Penyajian isi Guru harus sudah
menyiapkan bahan ajar yang akan di sampaikan kepada siswanya.
Dimana bahan ajar ini telah di olah dari berbagai sumber dan
dilengkapi dengan multimedia yang akan digunakan, guru
menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab. Materi disampaikan mulai dari yang umum ke yang
khusus atau dari konsep-konsep ke fakta-fakta. Media yang
digunakan realita, buku pelajaran,sehingga dalam penyajian isi
dapat di terima oleh pesdik.. Guru menggunakan metode ceramah.
c. Peran peserta didik.
Latihan Peserta didik di berikan tugas mengamati tingkah laku
cicak dan bunglon dalam adaptasi. Misalnya siswa dapat memahami
adaptasi tingkah laku pada cicak dan bunglon. digunakan metode
ceramah dan pengamatan terhadap tingkah laku bunglon. Balikan
Memperkuat pemahaman, memberitahukan kesalahan, memperbaiki
proses belajar yang salah. Untuk memperoleh hasil belajar yang
memuaskan terdapat hubungan yang erat antara balikan dan
penguatan.
d. Pengetesan
1. Tingkah laku masukan Guru memberikan penjelasan atau ulasan
singkat terhadap materi yang telah disampaikan. Kemudian

9
dilanjutkan dengan pemberian, dengan pemberian pertanyaan
singkat sebelum mengadakan pratest.
2.  Pra-tes Guru memberikan pra-tes kepada siswa dengan tujuan
dapat mengetahui seberapa jauh siswa menguasai materi yang
akan di ajarkan.
3. Tes sambil jalan Guru sambil mengajar juga mengetes siswa
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan
4. Pasca test Di berikan kepada siswa untuk mengukur tingkat
pencapaian siswa, terhadap materi yang telah disampaikan. Tes
dapat berupa tes tertulis maupun lisan.
e. Kegiatan tindak kelas
1. Remidiasi: memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa
yang memerlukannya. Dengan memberikan penjelasan kembali
terhadap materi yang belum di mengerti missal guru
“menjelaskan kenbali tentang ciri ciri tumbuh dan
berkembang?”
2. Pengayaan: Pengayaan merupakan suatu aplikasi terhadap
materi
pembelajaran agar siswa lebih memahami secara detail atau
lebih luas, sehinnga siswa akan lebih banyak pengetahuan
khususnya pada materi yang telah di sampaikan.

F. Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran Deduktif

Agar proses pembelajaran yang menggunakan Strategi Pembelajaran Deduktif


dapat berjalan efektif dan efisien,saharusnya:

1. Di mulai dengan menyatakan generalisasi secara jelas;


2. Menulis definisi dipapan tulis;

10
3. Menjelaskan istilah-istilah dalam definisi;
4. Secara hati-hati menekankan hubungan-hubungan sifat dalam
generalisasi;
5. Mengilustrasikan dengan contoh; dan
6. Memberikan kesempatan peserta didik memberi atau
mengerjakan contoh  berikutnya.

G. Metode-Metode dalam Pembelajaran Deduktif.

Dalam pembelajaran deduktif dan pembelajaran induktif menggunakan


Metode-metode dalam pembelajaran, misalnya:
a. Metode Ceramah

Metode Ceramah Yang dimaksud dengan ceramah ialah penerangan dan


penuturan secara lisan. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan
uraiannya, pengajar dapat menggunakan alat bantu seperti gambar-
gambar. Tetapi metode utama, berhubungan antara pengajar dengan
pembelajar ialah berbicara. Peranan dalam metode ceramah adalah
mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang
dikemukakan oleh pengajar. Ceramah yang wajar dipergunakan yaitu
sebagai berikut:

1. Kalau pengajar akan menyampaikan fakta (kenyataan) atau pendapat


dan tidak, terdapat bahan bacaan yang merangkum fakta atau pendapat
yang dimaksud.
2. Kalau pengajar harus menyampaikan fakta kepada pembelajar yang
besar jumlahnya atau karena besarnya kelompok pendengar sehingga
metode-metode yang lain tidak mungkin dapat dipergunakan.
3. Kalau pengajar adalah pembicara yang bersemangat dan akan
merangsang pembelajar untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan.

11
b. Metode Observasi
pengobservasi (observer) hendaknya telah menetapkan terlebih dahulu
aspek-aspek apayang akan diobservasi dari tingkah laku seseorang.
Aspek-aspek tersebut hendaknya telah dirumuskan secara operasional,
sehingga tingkah laku yang akan dicatat nanti dalam observasi
hanyalah apa-apa yang telah dirumuskan tersebut.

c. Metode diskusi

Metode diskusi adalah: Suatu cara mempelajari materi pelajaran


dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu
argumentasi secara rasional dan objektif. Cara ini menimbulkan
perhatian dan perubahan tingkah laku anak dalam belajar. Metode
diskusi juga di maksudkan untuk dapat meransang siswa dalam belajar
dan berfikir secara kritis dan mengeluarkan pendapatnya secara
rasional dan objektif dalam pemecahan suatu masalah.

d. Metode tugas kelompok

Metode Kerja kelompok adalah metode pembelajaran yang dipilih guru


untuk menguasai materi pelajaran yang harus diselesaikan oleh siswa
secara kelompok.

12
BAB III: Penutup

A. Kesimpulan
Pembelajaran deduktif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan penalaran dari umum ke khusus. Pembelajaran deduktif
merupakan imbangan yang sangat dekat bagi model pembelajaran
induktif. Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi,
mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif
dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama
pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang
diperlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang
guru harus lebih aktif.

B. Saran

Kami menyadari dalam penyusunan dan penjelasan yang ada di dalam


makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami
menyarankan untuk dilakukan suatu pengkajian yang lebih mendalam
mengenai materi ini. Dan demi perbaikan makalah kami selanjutnya kami
mohon saran dan ktitik pembaca yang tentunya membangun. Demikianlah
hasil karya tulis kami yang terangkim dalam suatu makalah semoga
bermanfaat dan akhirnya kami ucapkan terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmadi, Abu. dan Tri Prasetya, Joko, 1997. Strategi Belajar


Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia, Cet. I
2. Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar,  Bandung:
Remaja Rosdakarya.
3. J.J. Hasibuan & Moedjiono. (2006). Proses Belajar
Mengajar,  Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2009).
4. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,   Kualitatif,
dan R&DBandung: Alfabeta. Suherman, dkk. (2001).
5. Model-model Pembelajaran Inovatif,  Bandung: Alfabeta. Zaini,
Hisyam dan Muthe, Bermawy Muthe. 2008. Strategi Pembelajaran
Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

14

Anda mungkin juga menyukai