Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Implan
Sasaran : Akseptor KB
Hari/Tgl : Selasa 13 September 2022
Waktu : 45 Menit
Tempat : Puskesmas Sungai betung

A. Analisis Situasi
1. Peserta Penyuluhan : Akseptor KB
2. Ruangan Penyuluhan : Aula Kantor Desa
3. Pemberi Materi : Apin

B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah mengikuti penyuluhan tentang implan pada wanita usia
subur, diharapkan pada WUS di Puskesmas ………….. dapat mengerti
dan menjelaskan tentang implant seperti pengertian, jenis, cara kerja,
efektivitas, keuntungan, keterbatasan, siapa saja yang boleh dan tidak
boleh menggunakan implant, waktu, penanganan efek samping serta
konseling yang akan diberikan.
2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti penyuluhan tentang implan, diharapkan wanita
usia subur dapat:
a. Menjelaskan pengertian implan.
b. Menjelaskan jenis-jenis implan.
c. Menjelaskan cara kerja implan.
d. Menjelaskan efektivitas implan.
e. Menjelaskan keuntungan implan.
f. Menjelaskan keterbatasan implan.
g. Menjelaskan siapa saja yang boleh menggunakan implan.
h. Menjelaskan siapa saja yang tidak boleh menggunakan implan.
i. Menjelaskan waktu mulai menggunakan implan.
j. Menjelaskan penanganan efek samping implan.
k. Menjelaskan informasi yang perlu disampaikan.

C. Materi
1. Pengertian implan.
2. Jenis-jenis implan.
3. Cara kerja implan.
4. Efektivitas implan.
5. Keuntungan implant dari segi kontrasepsi dan nonkontrasepsi.
6. Keterbatasan implan.
7. Klien yang boleh menggunakan implan.
8. Klien yang tidak boleh menggunakan implan.
9. Waktu mulai menggunakan implan.
10. Penanganan efek samping implan.
11. Informasi yang perlu disampaikan.

D. Metode dan Media


1. Metode : Diskusi Pribadi atau Kelompok
2. Media : Powerpoint

E. Kegiatan Diskusi
No. Topik Waktu Kegiatan Diskusi Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit - Mempersiapkan materi dalam - Memperhatikan
bentuk PPT
- Membuka kegiatan diskusi - Menjawab
dan mengucapkan salam salam
2. Pelaksanaan 30 menit - Menyampaikan sekilas - Memperhatikan
tentang materi yang akan
didiskusikan tentang implan
- Pemandu masuk untuk
memandu jalannya kegiatan - Peserta sangat
diskusi tersebut antusias
- Menyampaikan materi diskusi
- Menyampaikan hasil akhir dari - Mendengarkan
kegiatan penyuluhan di depan - Peserta
forum memperhatikan
3. Evaluasi 5 menit - Pemandu mengevaluasi hasil - Replay materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
4. Penutup 5 menit - Kesimpulan dari penyuluhan - Mendengarkan
- Mengucapkan salam penutup, - Menjawab
mengakhiri pertemuan serta salam
mengucapkan terima kasih

F. Sumber
Alfiyah, N; Nuswantoro, D & Sunarsih. 2019, Hubungan Antara Penggunaan
Kontrasepsi Implan dengan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) dan
Pengetahuan, Pediomaternal Nursing Journal 5(2).
Arum, D. N. S & Sujiyatini. 2008, Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini,
Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Ginting, A. 2018, Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Pada Ny. N
Akseptor Baru Implan Di PMB Riana Sitanggang Jl. Gunung Simeru
Binjai Estate, Poltekkes Kemenkes RI Medan (Skripsi).
Hartanto, H. 2010, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Ningsih, S. 2017, Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Pada
Ny. N Akseptor Baru Implan Di RSUD Syekh Yusuf Gowa, Universitas
Islam Negeri (UIN) Alauddin Makasar (Skripsi).
Setiyaningrum, E. 2015, Pelayanan Keluarga Berencana & Kesehatan
Reproduksi, Jakarta: Trans Info Media.
Sulistyawati, A. 2011, Pelayanan Keluarga Berencana, Jakarta: Salemba
Medika.
MATERI PENYULUHAN

IMPLAN

A. Definisi
Implan adalah alat kontrasepsi yang berbentuk batang dengan panjang
sekitar 4 cm yang didalamnya terdapat hormon progesteron, yang
dimasukkan di dalam kulit bagian lengan atas.
Kontrasepsi implant sangat efektif, bekerja lama dan cocok untuk
hampir semua wanita untuk menunda atau membatasi kehamilan dan implan
memberikan perlindungan yang sangat efektif antara 3 hingga 5 tahun.

B. Jenis
1. Norplant
Norplan terdiri dari 6 kapsul yang secara total mengandung 216 mg
levonorgestrel, panjang kapsul adalah 34 mm dengan diameter 2,4 mm.
Kapsul terbuat dari bahan silastik medik yang fleksibel dimana kedua
ujungnya terdapat penyumbat sintetik yang tidak menganggu kesehatan
klien, enam kapsul yang dipasang menurut konfigurasi kipas di lapisan
subdermal lengan atas.
2. Implanon
Terdiri dari satu batang putih yang lentur memiiki panjang kira-kira
40 mm dan diameter 20 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-ketodesogestrel
dan lama kerjanya 3 tahun.
3. Jadena dan Indoplant
Jadena terdiri dari 2 batang yang berisi levonorgestrel dan memiliki
daya kerja 3 tahun.

C. Cara Kerja
Cara kerja implan adalah menekan ovulasi, menggangu proses
pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi, mengentalkan
lendir serviks sehingga sulit dilalui sperma, mengurangi transportasi sperma.
1. Lendir serviks menjadi kental.
2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi.
3. Mengurangi transportasi sperma.
4. Menekan ovulasi.

D. Efektivitas
Implan adalah metode yang sangat efektif untuk mencegah kehamilan
lebih dari 99,9% efektif. Menekan ovulasi, mengganggu proses pembentukan
endometrium sehingga sulit terjadi implantasi, mengurangi transportasi
sperma, lendir serviks menjadi kental.
1. Efektifitasnya tinggi, angka kegagalan norplant <1 per 100 wanita per
tahun dalam 5 tahun pertama.
2. Efektifitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun dan pada tahun ke-
6 kira-kira 2,5 sampai 3% akseptor menajdi hamil.

E. Keuntungan
1. Segi kontrasepsi
a. Daya guna tinggi.
b. Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
d. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e. Bebas dari pengaruh estrogen.
f. Tidak mengganggu kegiatan sanggama.
g. Tidak mengganggu ASI.
h. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
2. Segi nonkontrasepsi
a. Mengurangi nyeri haid.
b. Mengurangi jumlah darah haid.
c. Mengurangi atau memperbaiki anemia.
d. Melindungi terjadinya kanker endometrium.
e. Menurunkan angka kejadian kanker jinak payudara.
f. Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul.
g. Menurunkan angka kejadian endometriosis.

F. Keterbatasan
Pada kebanyakan klien, metode ini dapat menyebabkan perubahan pada
pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea atau
meningkatkan jumlah darah haid, serta menorea. Timbulnya keluhan-keluhan
sebagai berikut:
1. Nyeri kepala.
2. Peningkatan atau penurunan berat badan.
3. Nyeri payudara.
4. Perasaan mual.
5. Pusing kepala.
6. Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan.
7. Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan
pencabutan.
8. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual
termasuk AIDS.
9. Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai
dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan.
10. Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis
(rifampisin) atau obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat).
11. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000
perempuan per tahun).

G. Klien yang boleh menggunakan implan


1. Wanita dalam usia reproduksi.
2. Telah atau belum memiliki anak.
3. Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk jadena).
4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
5. Pasca persalinan dan tidak menyusui.
6. Pasca keguguran.
7. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap.
8. Riwayat kehamilan ektopik.
9. Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau
anemia bulan sabit.
10. Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen.
11. Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.

H. Klien yang tidak boleh menggunakan implan


1. Hamil atau diduga hamil.
2. Perempuan dengan perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya.
3. Memiliki benjolan atau kanker payudara atau Riwayat kanker payudara.
4. Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
5. Memiliki miom uterus dan kanker payudara.
6. Mengalami gangguan toleransi glukosa.

I. Waktu mulai menggunakan implan


1. Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak
diperlukan metode kontrasepsi tambahan.
2. Insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini tidak terjadi
kehamilan. Apabila insersi setelah hari ke-7 siklus haid, klien dianjrkan
untuk tidak melakukan hubungan seksual, atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk tujuh hari saja.
3. Apabila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan
syarat diyakini tidak terjadi kehamilan, klien dianjurkan tidak melakukan
hubungan seksual atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk tujuh
hari saja.
4. Apabila klien menyusui antara enam minggu sampai enam bulan pasca
persalinan, insersi dapat dilakukan setiap saat. Apabila menyusui penuh,
klien tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi lain.
5. Apabila setelah enam minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali,
insersi dapat dilakukan setiap saat, klien dianjurkan untuk tidak
melakukan hubungan seksual selama tujuh hari atau menggunakan
metode kontrasepsi lain untuk tujuh hari.
6. Apabila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin
menggantinya dengan implan, insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan
syarat diyakini klien tersebut tidak hamil, atau klien menggunakan
kontrasepsi terdahulu dengan benar.
7. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntik, implan dapat
diberikan pada saat jadwal kontrasepsi sutik. Tidak diperlukan metode
kontrasepsi lain.
8. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi hormonal (kecuali
AKDR) dan klien ingin menggantinya dengan norplant, insersi dapat
dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini klien tidak hamil. Tidak
perlu menunggu sampai datangnya haid berikutnya.
9. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin
menggantinya dengan implan, maka dapat diinsersikan oada saat haid
hari ke-7 dan klien dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual selama
tujuh hari atau gunakan metode kontrasepsi lain untuk tujuh hari saja,
AKDR segera dicabut.
10. Pasca keguguran, implan dapat segera diinsersikan.

J. Penanganan efek samping implan


1. Amenorea
a. Pastikan hamil atau tidak. Apabila tidak hamil, tidak memerlukan
penangangan khusus, cukup konseling saja.
b. Apabila klien tetap saja tidak dapat menerima, angkat implan dan
anjurkan menggunakan kontrasepsi lain.
c. Apabila terjadi kehamilan dan klien ingin dilanjutkan kehmilan,
cabut implan dan jelaskan bahwa progestin tidak berbahaya bagi
janin. Apabila diduga terjadi kehamilan ektopik, klien dirujuk. Tidak
ada gunanya memberikan obat hormon untuk memancing timbulnya
perdarahan.
2. Perdarahan bercak (spoting) ringan
Jelaskan bahwa perdarahan ringan sering ditemukan terutama pada tahun
pertama. Apabila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak
diperlukan tindakan apapun. Jika klien tetap mengeluh masalah
perdarahan dan ingin melanjutkan pemakaian implan, dapat diberikan pil
kombinasi satu siklus. Terangkan pada klien bahwa akan terjadi
perdarahan setelah pil kombinasi habis. Apabila terjadi perdarahan lebih
banyak dari biasa, berikan dua tablet pil kombinasi untuk 3 sampai 7 hari
kemudian dilanjutkan dengan satu siklus pil kombinasi, atau dapat juga
diberikan 50g entinilestradiol atau 1,25 mg estrogen ekiun konjungsi
untuk 14 hingga 21 hari.
3. Ekspulsi
Cabut kapsul yang ekspulsi, periksa apakah kapsul yang lain masih di
tempat, dan apakah terdapat tanda-tanda infeksi pada daerah insersi.
Apabila tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada ditempatnya,
pasang kapsul baru satu buah pada tempat insersi yang berbeda. Apabila
ada infeksi, cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru pada
lengan yang lain, atau anjurkan klien menggunakan metode kontrasepsi
lain.
4. Infeksi pada daerah insersi
Apabila terdapat infeksi tanpa nanah, bersihkan dengan sabun dan air,
atau antiseptic. Berikan antibiotik yang sesuai untuk tujuh hari. Implan
jangan dilepas dan klien diminta kembali satu minggu. Apabila tidak
membaik, cabut implan dan pasang yang baru pada sisi lengan yang lain
atau cari metode kontrasepsi lain. Apabila ditemukan abses, bersihkan
dengan antiseptic, insisi dan alirkan pus keluar, cabut implan, lakukan
perawatan luka dan berikan antibiotik oral tujuh hari.
5. Berat badan naik atau turun
Informasikan kepada klien bahwa perubahan berat badan 1 sampai 2 kg
adalah normal. Kaji ulang diet klien apabila terjadi perubahan berat
badan 2 kg atau lebih. Apabila perubahan berat badan ini tidak dapat
diterima, bantu klien mencari metode lain.

K. Informasi yang perlu disampaikan


1. Terjadinya keterlambatan haid yang sebelumnya teratur, kemungkinan
telah terejadi kehamilan.
2. Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan
ektopik.
3. Terjadi perdarahan banyak dan lama.
4. Adanya nanah atau perdarahan pada bekas insersi (pemasangan).
5. Ekspulsi batang implan.
6. Sakit kepala migran, sakit kepala berulang yang bertahap, atau
penglihatan menjadi kabur.
7. Segera hubungi dokter atau klinik bila anda medapatkan gejala-gejala
tersebut.
Pada umumnya bidan atau tenaga kesehatan memberikan KIE sesuai
dengan kebutuhan akseptor. KIE yang diberikan biasanya bersifat
interpersonal atau individu. Calon akseptor akan diberikan informasi dan
edukasi secara langsung tentang beberapa pilihan kontrasepai (informed
choice) yang tujuannya adalah untuk mempengaruhi individu, sehingga
nantinya calon akseptor dapat membuat keputusan untuk memilih jenis
kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya yang dinyatakan dalam
informed consent.
Melalui pemberian informasi dan edukasi kesehatan yang berdasarkan
evidence based dan mengandung informasi terkini secara efektif dan efisien,
akan memberikan kesempatan pada seseorang untuk memilih jenis metode
kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai