Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN BISNIS

TUGAS 1
MANAJEMEN BISNIS RETAIL
The Billionaire Top Secret Tao Kae Noi 2011
KELOMPOK 1
The Billionaire Top Secret Tao Kae
Noi 2011

Nama Dosen :
Muhammad Yusuf. S. E., M. M. Ketua

K e t u a Kelompok :

Dano Supriatna ( 1707620011 )

Anggota Kelompok :
- Nika Fitri Norjanah (1707620047)
- Chartika Oktaviani ( 1707620067 )
- Dano Supriatna ( 1707620011 )
- Azzaky Satryo J. (1707620065)
( Sumber ; https://www.youtube.com/watch?v=TAHrJt2vvm4 )

RINGKASAN
Film ini berjudul Top Secret : The Billionaire yang dirilis pada tanggal 20 Oktober
2011 di Thailand, di mana ia meraup 38.796.264 baht, berdurasi 129 menit 58 detik ini
menceritakan tentang seorang anak muda yaitu Top Ittipat yang mempunyai ambisi besar
untuk menjadi seorang pengusaha muda sukses. Untuk mewujudkan cita-citanya itu jalan
yang harus dilaluinya tidak mudah.

(Cuplikan 1, awal transaksi Top dalam berbisnis)


Cerita berawal Ketika Top berumur 16 tahun yang seorang pecandu game online,
kemudian pengguna game lain menawarkan uang sebagai imbalan dari pembelian senjata.
Sejak saat itu Top berbisnis jasa jual beli senjata, dan mulai mendapat penghasilan sendiri,
bahkan membeli mobil impiannya. Namun bisnis tersebut tidak bertahan lama dikarenakan
akun game Top diblokir atas dasar tujuan komersil.
(Cuplikan 2, Top tidak lulus ujian masuk Universitas Negri dan bertekad ingin
membayar uang kuliahnya dengan penghasilannya sendiri)
Top menyadari bahwa ia tidak seperti kakak-kakaknya yang pintar dalam akademik,
dan hal itulah yang menjadi keresahan kedua orang tuanya. Karena tidak ingin diremehkan
dengan alesan tidak lulus ujian masuk Universitas negeri, Top ingin membuktikan bisa
membiayai dirinya masuk Universitas swasta dengan penghasilannya sendiri. Kemudian Top
memulai bisnis kembali dengan berjualan DVD Player, dengan membeli sebanyak 50 unit.
Namun, setelah dicoba DVD tersebut rusak, karena merupakan produk bajakan. Niat Top
untuk mengembalikkan DVD ke toko dan mendapat uang ganti rugi, tidak di sambut baik
oleh pemilik toko dengan anggapan itu bukan salahnya, melainkan kesalahan Top yang tidak
tau itu barang bajakan, dan akhirnya Top membawa Kembali DVD Player ke rumahnya.

(Cuplikan 3, Top masuk kuliah di Universitas Swasta)


Walaupun bisnis DVD Player gagal dilakukan, Top akhirnya masuk kuliah di
Universitas swasta dengan menggadaikan jimat ayahnya. Meskipun Top telah berkuliah, yang
selalu dipikirkannya ialah bagaimana caranya untuk memulai bisnis kembali, sehingga sering
sekali Top bolos hanya untuk melakukan pengamatan dan meminta temannya untuk merekam
materi pelajaran untuknya.

(Cuplikan 4, Top melihat peluang untuk berjualan kacang goreng dan memutuskan
untuk menyewa mesin pembuat kacang goreng)
Saat dia berusia 17 tahun, Top dibantu pamannya untuk mencoba berbisnis Kembali
dengan menjual kacang goreng khas Thailand di mall. Top lebih suka menghabiskan
waktunya untuk bisnis dan mengembangkannya dengan lebih sering melakukan pengamatan
di pasar untuk mengetahu cara membuat kacang gorang yang enak dan cara mengembangkan
usahanya, dibandingkan kuliah yang menyebabkan Top dikeluarkan dari universitas. Top
gagal dengan kuliahnya tetapi tidak dengan bisnisnya. Usaha kacang Top mulai mendapatkan
untung, Top dapat membuka beberapa cabang dari hasil kerja kerasnya disaat anak seusianya
menikmati hidup dengan bermain. Tetapi sayangnya bisnis kacang Top tidak bertahan lama,
mesin penggoreng kacang menimbulkan asap pada langit-langit mall, sehingga manajemen
mall membatalkan kontrak dan tidak mengizinkan Top untuk berjualan kembali.
Usaha bisnis kacangnya mengalami kegagalan dan saat berusia 18 tahun orang tua
Top bangkrut dan memutuskan untuk pindah ke China, namun Top memilih untuk tetap
tinggal di Thailand.
(Cuplikan 5, Top Kembali melihat potensi untuk berjualan snack rumput laut yang
sulit di dapatkan di daerahnya)
Top melihat sebuah peluang bisnis ketika Lin membawa oleh-oleh rumput laut dari
provinsi Rayong, dan mendapatkan ide untuk memutuskan berbisnis snack rumput laut. Pada
awalnya, Top membeli rumput laut mentah dan menggorengnya sendiri dengan bantuan
pamannya. tetapi rasa rumput laut tersebut pahit. Top tidak menyerah, dia membeli rumput
laut mentah dan menggorengnya kembali, hingga menghabiskan berkardus-kardus rumput
laut, tetapi rasa rumput lautnya tetap saja pahit.

(Cuplikan 6, Top menemukan solusi untuk mengatasi masalahnya)


Suatu ketika, Top pulang dari membeli rumput laut mentah, rumahnya dalam keadaan
gelap. Top masuk dalam keadaan bingung mencari dimana pamannya. Saat Top melihat ke
arah dapur, Top terkejut, pamannya tergeletak dilantai karena terlalu memaksakan diri
menggoreng rumput laut. Paman Top harus dirawat di rumah sakit. Keesokan hari, Top
kembali menggoreng rumput laut mentah, dan rasanya masih tetap sama, pahit. Tersisa hanya
satu bungkus rumput laut yang jatuh pada waktu hujan ketika pamannya terjatuh. Dengan
ragu Top menggoreng rumput laut tersebut, Top terkejut, rumput laut yang digorengnya tidak
pahit. Akhirnya Top menemukan cara agar rumput laut tidak pahit saat digoreng, yaitu
dengan diembunkan atau dicelupkan ke dalam air sebelum digoreng. Top kembali memulai
bisnisnya dan mendapat sambutan baik dari para pembeli maupun pemilik mall, penghasilan
yang didapat pun lebih banyak.

(Cuplikan 6, Top merasa harus melakukan hal lebih kepada bisnisnya untuk
membantu kedua orang tuanya)
Bisnis rumput laut Top sangat diminati oleh masyarakat, tetapi tidak cukup untuk
mengembalikan orang tuanya ke Thailand. Top berinisiatif untuk bekerja sama dengan 7-
eleven untuk mengembangkan bisnisnya. Namun hal itu tidak mudah, Top di tolak karena
kemasan dan harga produknya tidak sesuai dengan produk yang boleh dipasarkan di 7-eleven.
(Cuplikan 7, Top diterima untuk bekerja sama dengan pihak 7-eleven)
Top berhasil melakukan kerja sama dengan pihak 7-eleven, karena kemasan dan rasa
dari produk snack rumput lautnya yang disukai karyawan disana, meskipun awalnya
diremehkan. Walaupun kerja sama sudah diterima Top masih harus membuat pabrik nya
sendiri, dikarenakan permintaan produk yang harus di pasarkan sangat banyak dan tidak bisa
dilakukan hanya dengan dia dan pamannya saja. Pabrik Top pun juga harus mendapat
penilaian yang baik sebagai syarat melakukan kerja sama dengan pihak 7-eleven.

(Cuplikan 8, Top berhasil mewujudkan impiannya sebagai pengusaha muda dan


meminta orang tua nya untuk pulang ke Thailand)
Kerja keras Top untuk produknya diterima di 7-eleven membuahkan hasil. Top
menjadi pengusaha yang sukses, pada tahun 2010 penghasilan per tahun mencapai 1500 juta
Baht (sekitar 450 Milyar rupiah), mempunyai 2.500 karyawan, dan mengirimkan produknya
ke 6000 cabang 7-eleven dan mengekspornya ke 27 negara di dunia, hingga bisa mempunyai
perkebunan rumput laut di Korea Selatan.
Kesimpulan yang didapat :
Setiap usaha membutuhkan perjuangan dan kemauan keras untuk mewujudkannya. Jika
kita mau untuk bekerja keras, apa yang kita impikan akan terwujud juga dan akan sukses
nantinya. Janganlah pantang menyerah dan takut dalam mengambil resiko untuk memulai
sebuah bisnis yang akan kita jalani, asalkan yakin dan tau bagaimana strategi yang akan
membuahkan hasil. Sesuai dengan pepatah Top Ittipat di akhir cerita, yaitu “Apapun yang
terjadi jangan pernah menyerah, kalu kita menyerah maka habislah sudah.”

KETERKAITAN DENGAN MATA KULIAH MANAJEMEN BISNIS RETAIL


Keterkaitan film pendek tersebut dengan mata kuliah manajemen bisnis retail yaitu
yang pertama.

1. Motivasi tokoh utama berwirausaha. Top Ittipat termotivasi untuk membuktikan pada
orang tuanya bahwa dia bisa mandiri dan sukses seperti kakak-kakaknya, bukan
dengan prestasi akademik tetapi dengan cara yang berbeda, yaitu dengan
berwirausaha.

2. Melakukan manajemen bisnis dengan survey pasar terlebih dahulu. Ketika kita
berbisnis, maka survei dilapangan adalah langkah yang wajib dilakukan, untuk
mengetahui apa yang dinginkan pasar dan merancang strategi pemasarannya.Sehingga
kita memiliki produk yang sesuai dengn keinginan pasar dan menerapkan metode
pemasaran yang tepat. Dalam film Top Secret: The Billionaire, Top melakukan survei
pasar. Yaitu ketika berbelanja bersama Lin di pasar tradisional, Top menemukan tiga
strategi para penjual untuk menarik konsumen, yaitu: bonus, diskon dan lokasi.

HIKMAH / PELAJARAN YANG DIDAPAT


Setelah menonton film The Billionaire, kami mencatat ada beberapa pelajaran yang bisa kami
ambil untuk menjadikan diri kami sebagai seorangpengusaha yang sukses.

1. Think less, do more

Ada sebuah adegan dimana Top memeluk pamannya dan berkata “ Aku telah
mengerahkan semuanya, jika kali ini gagal aku akan berhenti, dan aku akan berhenti
menjadi orang yang keras kepala”, kemudian yang dikatakan pamannya “Tidak apa-
apa, justru jika kamu terlalu banyak berfikir kamu tidak akan mencapai seperti saat
ini”
2. Pengorbanan

Setidaknya ada 3 hal yang dikorbankan Top untuk mencapai kesuksesan, yaitu
sekolah, cinta, dan keluarga. Ia harus keluar dari sekolah untuk membantu pamannya
berjualan kacang yang mulai digemari konsumen. Dalam hal percintaan Top sering
mengalami perbedaan dalam pendapat dan keinginan yang dipertahankan dengan
kekasihnya, sehingga mengharuskan mereka bertengkar dan berpisah. Top juga harus
berpisah dengan keluarganya yang pindah ke china, dikarenakan Top masih ingin
mewujudkan impiannya.

3. Jangan pernah menyerah

Pada film ini tercatat beberapa kali Top mengalami kegagalan dan penipuan,
namun ia tidak menyerah dan terus berusaha. Dalam adegan Top Bersama dengan
ayahnya di dalam mobil setelah baru saja ditipu, ayahnya berkata “Berjualan itu tidak
semudah bermain game, bahkan orang dewasa pun sulit melakukannya (welcome to
the real world)”. Top juga menjual seluruh barang yang dipunyainya untuk
menemukan bagaimana cara membuat camilan rumput laut yang enak, bahkan hal ini
sempat membuat pamannya masuk rumah sakit.

4. Peran Partner

Tidak bisa dipungkiri bahwa peran paman Top sangatlah besar dalam film ini.
Ia lah yang membantu Top dari awal ia berjualan kacang hingga Top sukses
menjalankan bisnis snack rumput kautnya. Meskipun dalam beberapa hal mengalami
perbedaan pendapat, paman Top adalah orang yang selalu ada dalam mendukung
keinginan Top. Paman Top membantu dalam melakukan promosi Ketika berjualan di
dalam mall, mau mencoba berkardus-kardus rumput laut hingga jatuh pingsan dan
masuk Rumah Sakit, selalu menjadi tempat Top berkeluh kesah saat mengalami
kegagalan atau dalam percintaan. Hal itulah yang menjadikan paman Top seseorang
yang berharga dalam hidupnya, dan kami yakin tanpa pamannya, Top tidak akan
menjadi seperti yang saat ini.

5. Belajar dan belajar

Pada film ini ada beberapa adegan dimana Top bertanya kepada orang lain
mengenai barang yang akan dijualnya, selain itu ia juga mencatat berbagai macam hal
yang bisa menunjang usahanya. Top lebih suka mempelajari sesuatu secara langsung
atau melakukan pengamatan yang kemudian dipraktekan, dibandingkan
mendengarkan teori yang disampaikan dosen di dalam kelas.

6. Kolaborasi

Salah satu kunci sukses Top adalah keberhasilannya meminta masukan dari
seorang professor untuk mengatasi snacknya yang mudah kadaluarsa, dari professor
itulah Top mengetahui oksigen yang membuat snacknya kadaluarsa dan harus diganti
dengan nitrogen. Kemudian keberhasilan lainnya yaitu Ketika Top bisa berkolaborasi
dengan 7-eleven. Pesamaan dari keberhasilan yang di raih Top juga didasari oleh
pengetahuan dalam Pendidikan, sehingga Top ingin Kembali ke Universitas.

7. Sifat Jujur

Film ini juga mengajarkan mengajarkan sebuah nilai kejujuran. Ada adegan
dimana Top mencoba untuk menyuap seorang penjaga Mall, namun penjaga itu
berkata kepada ibu Top “Anda ibunya kan ? tolong disiplinkan anak anda”. Dan Top
belajar dari hal ini dimana pada adegan terakhir cerita, paman Top memberi sebuah
amplop uang kepada Top untuk menyuap 2 orang yang melakukan penilaian terhadap
kelayakan pabrik, namun Top tidak melakukannya dan berkata “Aku tidak mau ada
orang lain lagu yang menyalahkan orangtua ku.”

Anda mungkin juga menyukai