Anda di halaman 1dari 8

Table Manner Masyarakat China

21 Oktober 2010 pukul 14:11

Umumnya, cara makan orang China lebih informal ketimbang orang Barat, walaupun ada
aturan-aturan yang lebih lanjut mengenai interaksi dengan para tamu / orang lain. Yang
dikarena tingginya tingkat interaksi sosial sebagai hasil dari tradisi perjamuan bersama.

Penggunaan sumpit

 Sumpit harus selalu dipegang dengan benar, yaitu antara ibu jari dan dua jari pertama
pada tangan kanan.

 Bila tidak digunakan, sumpit harus selalu diletakkan rapi di atas meja dengan dua tongkat
berbaring rapi bersebelahan di kedua ujungnya. (Kesalahan dalam melakukannya akan di
ibaratkan seperti kesalahan penempatan orang kedalam peti mati sebelum pemakaman
dan merupakan kecerobohan besar).

 Sumpit secara tradisional dipegang dengan tangan kanan saja, bahkan untuk orang kidal
sekalipun. Meskipun sumpit sekarang dapat digunakan di tangan kanan dan kiri, beberapa
orang masih menganggap menggunakan sumpit secara kidal adalah etiket yang tidak
baik. Satu penjelasan rasional untuk hal ini “tidak tepat” (Sumpit Kidal) adalah ketika
diadakan perjamuan dalam batas meja bundar yang mungkin akan merepotkan /
mengganggu prosesi makan.

 Jangan arahkan sumpit pada orang lain. Hal ini dianggap menghina orang dan merupakan
kecerobohan besar.

 Janganlah menggoyang-goyangkan sumpit anda karena hal itu dianggap seolah-olah


mereka (sumpit) adalah perpanjangan dari gerakan tangan Anda (berkepribadian buruk).

 Janganlah memukul-mukulkan sumpit seperti stik drum. Hal ini dapat dianalogikan
seperti mengatakan kepada orang lain di meja, bilamana anda adalah seorang pengemis.

 Jangan menggunakan sumpit untuk memindahkan mangkuk atau piring.

 Jangan pernah mengisap/menjilati sumpit.

 Putuskan makanan apa yang hendak diambil sebelum mencapainya dengan sumpit,
jangan melayang-layangkan sumpit diatas makanan atau mengaduk-aduk piring.

 Untuk menaruh sumpit di meja, mereka dapat diletakan horizontal di piring atau
mangkuk ; ataupun tempat sumpit (umum ditemukan di restoran) juga bisa digunakan.

 Ketika mengambil sepotong makanan, jangan pernah menggunakan ujung sumpit Anda
untuk menembus/menusuk makanan seperti garpu; pengecualian termasuk merobek item
besar seperti sayuran. Dalam hal yang lebih informal, item kecil atau yang lebih sulit
untuk diambil seperti tomat ceri atau mungkin baso boleh ditusuk, tapi hal ini lebih sering
dilakukan oleh orang yang tradisional.

 Jangan menusuk sumpit secara vertikal ke dalam mangkuk nasi, karena hal ini di
analogikan menyerupai dupa yang digunakan di kuil untuk memberikan penghormatan
kepada Almarhum / Dewa. Ini dianggap kecerobohan yang fatal di meja makan.
Sumpit untuk Hidangan Lauk (Porsi Non Personal)

 Bila ada / disediakan sumpit untuk Lauk, akan dianggap tidak sopan jika anda
menggunakan sumpit anda sendiri untuk mengambil makanan dari piring bersama, atau
makan dengan menggunakan sumpit untuk Lauk tersebut.

Cara yang benar

Cara yang salah

 Suatu hal yang tidak sopan jika menggunakan ujung yang tumpul dari sumpit sendiri
untuk mentransfer makanan dari piring bersama ke piring sendiri atau mangkuk,
gunakanlah sumpit untuk Lauk sebagai gantinya.

 Ketika sumpit untuk Lauk tidak tersedia, akan dianggap sopan (dan juga untuk
kebersihan) jika menggunakan ujung tumpul sumpit milik sendiri untuk melayani tamu /
orang lain dengan mentransfer makanan dari piring lauk untuk kepiring atau mangkuk
nasi / saji tamu.

Pengecualian tersebut di atas biasanya dapat dibuat dalam pengaturan intim seperti di
rumah (lingkup keluarga decil / pasangan).

Peralatan lainnya

 Jika sup mie disajikan, terdapat banyak cara yang lebih elegan untuk memakannya
dengan memenjuput mie dengan sendok saat pengambilan pertama, dan makan dari
sendok, daripada menghirup langsung dari mangkuk ke dalam mulut dengan
menggunakan sumpit.

 Orang China tradisional makan nasi dari sebuah mangkuk kecil yang dipegang di tangan
kiri, namun tidak berarti ini etiket baik. Hal ini diyakini ini adalah cara kebanyakan orang
makan tetapi tidak sama sekali indikasi tentang bagaimana hal itu harus dilakukan
(Kebiasaan semata, bukan berarti baik). Mangkuk nasi diangkat ke mulut dan nasi disuap
dengan didorong ke dalam mulut dengan menggunakan sumpit. Beberapa orang China
merasa tersinggung / kurang tepat bila memakan nasi dari mangkuk dengan
menggunakan sendok. Jika nasi disajikan di piring, seperti yang lebih umum di Barat, hal
ini lebih diterima / disukai dan lebih praktis untuk makan dengan garpu atau sendok.
Posisi tangan harus selalu berada di atas tepi mangkuk.

Makan dari piring untuk Hidangan Lauk (Porsi Non Personal)

 Pilih makanan di hidangan yang ada di bagian atas dan terdekat dari pirinng / mangkuk
nasi anda dalam jarak jauh. Jangan menelesuri piring atau memilih makanan dari sisi
yang jauh untuk makanan favorit anda, Keculi meminta di tuangkan oleh yang terdekat.

 Secara umum, Gaya orang China lebih konservatif untuk kebiasaaan memilih lebih dari
satu atau dua gigitan makanan (mengunyah) dalam mangkuk atau piring saji, seolah-olah
anda sedang makan dengan cara Barat. Mayoritas orang China telah mengetahui cara
terbaik untuk makan untuk mengindari penularan penyakit, sebelum kebudayaan makan
Barat di perkenalkan.

 Jika penyajian dengan 2 buah mangkuk - terpisah dari mangkuk nasi dan pelat makan
disediakan, jangan pernah untuk menempatkan setiap lauk yang akan dimakan ke atas
piring saji (Masukan lauk ke nasi). Aturan ini mungkin terasa lebih santai untuk orang
asing.

 Jika piring yang tebal, tariklah mangkuk lauk dekat piring saji untuk mengurangi jarak
sumpit ketika menjuput makanan. Catatan : Mencurahkan banyak saus di atas meja
adalah kecerobohan besar.
 Setelah Anda telah memilih sebuah item makanan / mengambil lauk) jangan pernah
untuk dimasukkan kembali ke dalam piring. Langsung dimakan saja karena lebih
beretiket.

Senioritas dan tamu di meja

 Orang tua atau tamu (s) kehormatan biasanya yang pertama untuk memulai acara makan /
perjamuan.

 Si bungsu atau paling senior mungkin melayani tertua atau paling senior pertama, sebagai
bagian dari nilai Konfusianisme menghormati senior.

 Orang yang paling muda dari semua orang di meja makan biasanya akan memberikan
isyarat sebelum acara makan dimulai. Dengan ekspesi yang menyenangakan dia berkata
“Mari Kita Makan Nasi” sebagai isyarat untuk membantu diri mereka sendiri / tidak yang
meminta bantuan penyajian makanan kepada yang termuda.

 Makanan yang terbaik di piring harus diserahkan kepada, anak-anak tua, atau tamu
kehormatan, bahkan jika mereka adalah salah satu favorit. (Bentuk penghargaan)

 Kehadiran orang tertua, atau tamu kehormatan, diberi tempat duduk menghadap pintu.

 Ketika Nyoya rumah mengatakan bilamana makanan (hidangannnya) itu tidak cukup
enak rasanya, maka para tamu harus untuk tidak setuju (Protes). Dan mengatakan
kepadanya bila hidangan nya tersebut itu adalah salah satu makanan terbaik / terenak
mereka yang pernah mencicipi (Berbasa-basi demi menjaga hubungan dan
penghormatan).

Minuman

 Tuan rumah harus selalu memastikan bahwa cangkir setiap orang tidak dalam keadaan
kosong teralu lama. Seseorang tidak harus menuangkan untuk diri sendiri, tetapi jika
orang yang haus pertama kali haruslah menawarkan untuk menuangkannya bagi orang
disebelah kanan dan kiri kita.

 Dan ketika minuman anda sedang dituangkan, anda harus mengucapkan "terima kasih",
dan / atau tekan telunjuk dan jari tengah di atas meja untuk menunjukkan apresiasi,
terutama ketika Anda berada di Selatan China, misalnya Provinsi Guangdong. Tindakan
ini dilakuakan sembari menundukkan kepala Anda. (Biasanya menggugah orang yang di
hormati tersebut).

 Ketika orang-orang ingin men-dentingkan / bersulang (ber-toast) minuman bersama-sama


dalam bentuk bersorak, penting untuk mengamati bahwa para anggota yang lebih muda
harus ikut bersulang dengan mendetingkan tepi atas gelas mereka dengan tepi tepi bawah
gelas yang lebih tua / senior untuk menunjukkan rasa hormat mereka.

Saling memberi salut

 Minuman Beralkohol, biasa disebut Baijiu, sering dihidangkan sepanjang makan, dan itu
merupakan kebiasaan penyajian bagi para tamu oleh Nyonya / Tuan rumah dengan
bersikeras (secara halus)kepada tamu untuk minum bersama yang di berarti
"menunjukkan / ajakan persahabatan." Jika para tamu memilih untuk tidak minum,
mereka mungkin mengatakan, "Saya tidak dapat minum, tapi terima kasih." [Dalam
bahasa Mandarin: "Wo bu neng ia Jiu, xie xie"]

 Tuan rumah mungkin terus bersikeras menyuguhkan minuman kepada tamunya, dan para
tamu juga senantiasa menolak ajakan tuan rumah tersebut untuk "tidak" meminumnya.
Desakan tuan rumah tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan kemurahan hatinya
(Indikasi untuk lebih mengakrabkan hubungan). Oleh karena itu, penolakan oleh para
tamu harus dibuat dengan kesopanan sepenuhnya. Perlu diperhatikan : Jika Minuman
alkohol yang disajikan sudah tersedia di atas meja, para tamu diharapkan [jika tidak
dipaksa] untuk turut minum wlau hanya segelas bersama-sama dengan para tamu / orang
lainnya dalam perjamuan di meja tersebut, dan mungkin juga di meja lainnya ketika para
tamu masih ada / belum meninggalkan lokasi.

Merokok

 Merokok di China sangat lazim, terutama di kalangan laki-laki. Selama makan, tuan
rumah kadang-kadang akan membagikan rokok kepada semua orang di sekitar meja. Jika
tamu memilih untuk tidak merokok, maka ia / dia (Tamu) harus dengan sopan dapat
menolaknya. Dalam bahasa Mandarin, dengan mengatakan, “Wo bu chou yan, xie xie”.
Perjamuan berbisnis

 Selama Perjamuan Bisnis, perihal terbaik adalah untuk tidak makan sampai pada titik
kejenuhan (Kekenyangan), karena tujuan sebenarnya dari pertemuan tersebut adalah
interaksi bisnis dan bukan menikamati perjamuan makanan (euporia)

Lain-lain

 Di masa lalu, beberapa orang cenderung untuk duduk dengan jarak minimal 1 meter (3
chi), dengan orang di sebelahnya dalam 1 meja makan. Sehingga mereka tidak akan
beradu siku / bergesekan dengan tamu lainnya pada saat menikamati hidangan (Harfiah).
Saat ini, praktik ini jarang diamati.

Posisi / jarak saling renggang

 Ketika memakan makanan yang mengandung tulang-tulangan, biasanya sisa tulangnya


akan dibuang (di lolohkan) ke meja di samping kiri piring orang yang memakannya.
Meludah (lolohkan) tulang ke lantai ini hampir tidak pernah diterima.

 Bersendawa, memukul-mukul / bercengkrama, dan mambaui hidangan (menghirup


aroma) adalah hal yang dianggap wajar.

 Dengan standar Barat, percakapan saat makan sering orang China mungkin sedikit lebih
ramai, keras dan penuh perbincangan.
Suasana ramai di perjamuan adalah biasa bagi masyarakat China

 Panggilan dalam memanggil pelayan di restoran cenderung agak "kasar," (Teriakan)


dimana pelayan / pramusaji seringkali di sarankan / di minta oleh pengunjung
untuk yang berarti "cepat." / (Kuai Dian).

 Berbicara dengan mulut penuh sambil makan dengan posisi tangan masih mencari
makanan di atas meja, walaupun hanya berdua saja (makan biasa / bukan perjamuan)
adalah hal yang sangat sangat umum. Dan mencicipi makanan camilan dari piring /
wadah saji yang sama dengan tamu adalah juga lumrah adanya.

 CHINA
SEJARAH panjang kuliner China ternyata berlaku pula untuk tata cara makannya yang telah
berusia ribuan tahun. Tata cara makan China yang berkembang hingga saat ini berasal dari
zaman Dinasti Zhou pada abad ke-11. Tata cara makan ala kerajaan ini kemudian berkembang
dengan berbeda di tiap-tiap wilayah China. Dulu, perbedaan tata cara makan tergantung pada
strata sosial yang terbagi menjadi kelompok ningrat,pejabat,pedagang,rakyat biasa. Sekarang
umumnya tata cara makan hanya 2 macam, yakni tuan rumah dan tamu. tata cara makan di china
mirip seperti Jepang, hanya ada sedikit perbedaanantara lain seperti :

- Tempat duduk paling utama biasanya ditempatkan menghadap timur atau pintu masuk.
- Etnis China juga memiliki kebiasaan bersulang. Namun sulang tidak dilakukan bersamaan
melainkan
berurutan mulai dari tamu terhormat, diikuti yang duduk di sebelahnya, hingga tempat duduk
terakhir.
- Saat santapan dimulai, orang harus menjaga cara makannya agar tetap sopan. Orang muda
harus
menunggu orang lebih tua mengatakan, Ayo makan, untuk mulai makan.
- Aturan dalam memegang mangkuk, jempol harus berada di tepi mangkuk di dekat mulut.

Anda mungkin juga menyukai