Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1. Dokumentasi
5

5 2

1. Bunga tulip dari cabai teropong merah


2. Bunga sepatu dari cabai teropong hijau
3. Bunga lily dari timun zucchini
4. Daun dari wortel
5. Bunga teratai dari tomat
6. Bunga mawar dari tomat
4.1.2. Form Penilaian
Tanggal Praktikum : 12 Oktober 2018
Kelompok : 8
Anggota : 1. Hafifah Rinda Mahesti
2. Ratnaduhita R
3. Rina Maulina
Nama Praktikum : Garnish
No. Nama Garnish Warna Bentuk Keserasian Kerapian
Bunga tulip dari cabai teropong
1.
merah
Bunga sepatu dari cabai
2.
teropong hijau

3. Bunga liliy dari timun zucchini

4. Daun dari wortel

5. Bunga teratai dari tomat

6. Bunga mawar dari tomat


Saran :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................
Ungaran, 12 Oktober 2018

Dosen Pengampu Penanggung Jawab Praktikum

Dyah Kartika Wening, S.Pd. Hafifah Rinda Mahesti

4.2 Pembahasan
Pada praktikum garnish ini bertujuan untuk membuat aneka garnish
(hiasan) sesuai dengan hidangan yang akan disajikan. Praktikum ini dilakukan
pada tanggal 12 Oktober 2018. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini
antara lain yaitu Cabai Teropong Merah, Cabai Teropong Hijau, Timun Zucchini,
Wortel dan tomat.

Hal yang pertama dilakukan adalah menyiapkan alat, bahan dan


menyiapkan air es terlebih dahulu. Kemudian bahan dicuci dan mulai dibentuk
garnish dengan menggunakan pisau garnish, dan gunting sesuai dengan bentuk
yang akan dibuat. Setelah dibentuk garnish direndam dengan air es agar tetap
segar dan bentuk garnish menjadi lebih kaku sehingga bentuk garnish akan lebih
terlihat bagus. Banyak sekali aneka garnish yang setelah dibentuk harus direndam
dalam air es untuk mencapai bentuk yang sempurna, misalnya kuntum bunga
mekar dari cabai teropong. Pada saat merendam dalam air dingin, garnish yang
baru dibentuk akan menyerap air, sehingga secara otomatis akan mengembang.
Garnish juga dapat direndam dalam air biasa tapi proses mengembangnya tentu
akan memakan waktu lebih lama dibanding saat merendam dalam air es.
(Hernanto, 2011:11)

Pada praktikum kali ini didapatkan hasil yaitu pada pecobaan membuat
garnish berbentuk bunga tulip dari cabai teropong merah. Dari pecobaan yang
telah dilakukan, didapatkan hasil yang kurang menarik dan kurang rapi bentuknya.
Hal tersebut karena selama melakukan percobaan, kami masih ragu-ragu dalam
menggoreskan pisau untuk membelah cabai untuk menjadi beberapa kelopak
bunga. Pada kelompok kami juga terdapat kesalahan dalam melakukan percobaan
yaitu menggoreskan pisau garnish yang ragu-ragu dan menyebabkan cabai
menjadi patah ketika dibentuk menjadi kelopak bunga tulip. Setelah selesai
dibentuk menjadi bunga tulip, kemudian cabai tersebut dimasukkan ke dalam
baskom yang berisi air es dengan tujuan supaya cabai berbentuk bunga tersebut
dapat mekar dan terlihat menarik.

Setelah pembuatan garnish menggunakan cabai teropong merah, kemudian


kami membuat garnish berbentuk sepatu dari cabai teropong hijau. Pada
percobaan ini, kami berhasil melakukannya tetapi pada percobaan ini terdapat
kesulitan dalam memisahkan batang isi cabai yang menempel pada kelopak cabai.
Saat pembuatan ini, cabai teropong hijau kemudian samping sampingnya dipotong
kecil kecil berbentuk segitiga dengan tujuan untuk variasi. Akan tetapi dalam
melakukannya hasil tidak simetris antara samping kanan dan samping kiri. Hal
tersebut juga disebabkan karena keraguan dalam memotong pada praktikan.
Dalam membuat garnish diperlukan ketegasan dalam menggores untuk
membentuk suatu hiasan dari bahan apapun agar hasilnya terlihat cantik dan
menarik (Novriyanda, 2004).

Pada percobaan membuat garnish bunga lily dari timun zucchini,


kesalahan yang terjadi sama halnya dengan pembuatan garnish lainnya yaitu
karena keraguan dalam menggoreskan pisau yang menyebabkan hasil yang
didapatkan tidak rapid an menjadi bergerigi. Kami merasa percobaan kami pada
pembuatan bunga lily dari timun zucchini ini kurang berhasil yang disebabkan
karena masih takut dalam menggoreskan pisau. Timun jepang atau zucchini
bentuknya mirip mentimun hijau dengan tekstur yang renyah (Winneke O,
2011).Tetapi kurang trampilnya kami dalam menggoreskan pisau garnishnya
menyebabkan hasilnya kurang memuaskan.

Hasil dari kelompok kami pada pembuatan garnish bentuk daun dari wortel
yaitu kurang tepat karena dalam membuat lubang-lubang pada daun yang
seharusnya dijadikan sebagai tulang daun terlihat tidak simetris. Pada pembuatan
garnish bentuk bunga teratai dari tomat juga terdapat kesulitan. Kelompok kami
mendapat tomat yang terlalu matang jadi susah untuk dipotong membentuk
segitiga dan ketika dipotong dan akan dimekarkan cenderung lembek dan seperti
akan patah. Sama halnya pada saat pembuatan bunga mawar dari tomat, kendala
pada kelompok kami yaitu karena tomat yang digunaka terlalu matang jadi susah
untuk dikupas melingkar dan selalu putus putus ketika dikupas melingkar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Garnish merupakan hiasan makanan yang umumnya bisa dimakan,
dibentuk sedemikian rupa sehingga menunjang penampilan suatu
hidangan, sekaligus menggugah selera makan seseorang.
2. Tingkat kesegaran dan kematangan bahan serta ketajaman pisau yang
digunakanyang akan dibuat garnish mempengaruhi bentuk garnish yang
akan dihasilkan.
3. Pada praktikum garnish terdapat bentuk garnish yang tidak sempurna
seperti daun dari wortel, bunga lily dari timun zucchini yang disebabkan
ragu-ragu dalam menggoreskan pisau pada objek yang akan dibuat
garnish ataupun praktikan mengalami tremor ketika melakukan percobaan
yang menyebabkan bentuk hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Dalam
pembuatan garnish pemilihan bahan yang segar dan alat yang tajam akan
menunjang untuk menghasilkan garnish yang bagus dan menarik.
5.2 Saran
1. Dalam pembuatan garnish ini yang dibutuhkan yaitu kepercayaan diri dan
jangan takut-takut dalam menggoreskan pisau pada objek yang akan
dibentuk agar hasil yang didapatkan sesuai yang diinginkan.
2. Usahakan menggunakan pisau yang tajam dan menggunakannya dengan
tepat agar dapat hasil yang sempurna
DAFTAR PUSTAKA

Guggenmos, K. & McVety, P. J. (2010). Culinary essentials. California: McGraw-


Hill Companies inc.

Nunung, & Yauchti, D. (2011). Garnish cantik dan simpel dari sayur dan buah.
Jakarta: Demedia Pustaka.

Hernanto, F. 2011.Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya:Jakarta.

SA, Novriyanda. (2004). Seni Ukir Buah dan Sayuran Hiasan dalam Rangkaian
Bunga dan Dekorasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Winneke, O., 2011. Hiasan makanan mempengaruhi selera makan.


http://www.detikfood.com (14 Oktober 2018).
LAMPIRAN
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai