Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENGAJUAN KRENOVA 2018

KOBAT KACAU (WINGKO BABAT KACANG HIJAU)


INOVASI KULINER GIZI TINGGI PROTEIN

Oleh :
1. Yolan Fatkhis Anisya (Ketua)
2. Any Virginia (Anggota)
3. Anggun Novita Sari (Anggota)
4. Husadantik Normalita (Anggota)
5. Ni Luh Gede Trisna P. (Anggota)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2018
A. Abstrak
Wingko adalah makanan semi basah atau kudapan yang terbuat
dari tepung ketan yang dicampur dengan parutan kelapa muda
kemudian ditambahkan gula pasir. Dilakukan penganekaragaman
bahan dasar wingko dengan menggunakan bahan dasar campuran
tepung kacang hijau diharapkan mampu meningkatkan kandungan gizi
pada wingko babat.
Tujuan dari inovasi produk ini yaitu untuk mengembangkan
jajanan khas Indonesia khususnya Semarang yang memiliki nilai gizi
tinggi sebagai bentuk dari varian. Dan untuk membuat sebuah produk
yang dapat dinikmati tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal.
Perbandingan antara tepung ketan dan tepung kacang hijau
sebanyak 4:3 untuk mendapatkan komposisi adonan wingko babat
kacang hijau yang baik. Dengan proses pembuatan dipanggang diatas
teflon selama 10 menit.
Perbedaan dari produk wingko sebelumnya yaitu penggunaan
bahan dasar yang ditambahkan dengan tepung kacang hijau sehingga
wingko babat yang dihasilkan mempunyai keunggulan pada kandungan
gizi yang lebih kompleks.Apabila bisnis inovasi kuliner gizi tinggi
protein ini terlaksana, maka akan menimbulkan manfaat yang
berganda (multiplier effect) yaitu berupa pembukaan lapangan kerja
baru bagi masyarakat dan mengurangi pengangguran.
B. Latar Belakang
Wingko merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang
berasal dari Babat, Jawa Timur. Wingko babat juga berkembang di
Semarang, Jawa Tengah dan lebih dikenal sebagai salah satu oleh-oleh
khas Kota Semarang, Jawa Tengah. Wingko adalah makanan semi
basah atau kudapan yang terbuat dari tepung ketan yang dicampur
dengan parutan kelapa muda kemudian ditambahkan gula pasir.
Sebagai perekat adonan biasanya digunakan santan atau kadang-
kadang air biasa (Winarno, 2014). Wingko babat umumnya sangat
digemari oleh semua kalangan masyarakat karena memiliki cita rasa
dan tekstur yang khas.
Dalam kurun waktu yang panjang, wingko telah banyak
mengalami perkembangan, baik dari varian rasa maupun
penyajiannya. Beberapa varian rasa wingko yang tersedia di pasaran
meliputi rasa kelapa, cokelat, pisang, nangka, dan durian. Penyajian
wingko pun beraneka ragam mulai dari wingko berbentuk bundar yang
dibungkus dengan kertas hingga wingko berbentuk persegi maupun
segitiga yang dikemas dengan plastik. Namun seiring dengan adanya
diversifikasi varian rasa dan penyajian wingko, belum banyak
berkembang diversifikasi terhadap bahan dasar wingko sehingga
wingko yang dijual di pasaran umumnya masih menggunakan bahan
dasar berupa tepung ketan.
Berdasarkan survey yang peneliti lakukan di beberapa toko oleh-
oleh khas kota Semarang yaitu di toko NN Meniko dan Dyriana Bakery,
wingko yang dijual menggunakan bahan dasar berupa tepung ketan
dan kelapa parut serta belum adanya suatu diversifikasi produk wingko
yang dibuat dengan bahan dasar lain. Padahal dengan adanya
diversifikasi jenis wingko, dapat dilakukan suatu penganekaragaman
bahan dasar wingko dengan menggunakan bahan dasar campuran
yaitu menggabungkan antara tepung ketan dengan salah satu komoditi
hasil pertanian yang produksinya melimpah di Indonesia, harganya
terjangkau, memiliki nilai gizi yang lengkap, dan memiliki sifat serta
karakteristik yang khas.
Fenomena diatas merupakan peluang yang sangat potensial untuk
didirikannya usaha makanan kudapan khususnya “Wingko Babat
kacang hijau”. Kandungan gizi tepung kacang hijau dalam 100 gram,
yaitu sebanyak 360 kkal energi, 22,15 gram protein, 1,55 gram lemak,
dan 63,95 gram karbohidrat (Kemasan gasol pertanian organik).
Dimana dari segi rasa dan gizi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
konsumen, disamping rasanya enak juga mengandung karbohidrat,
protein, lemak dan serat.
C. Maksud Dan Tujuan
1. Maksud
Dengan adanya produk Wingko Babat Kacang Hijau bermaksud
untuk menambah varian rasa dari kudapan wingko babat dan
menyediakan kudapan yang tinggi akan kandungan zat gizi.
2. Tujuan
a. Membuat sebuah produk yang dapat dinikmati tanpa harus
mengeluarkan biaya yang mahal.
b. Mengembangkan jajanan khas Indonesia khususnya Semarang
dengan memiliki nilai gizi tinggi sebagai bentuk dari varian.
c. Memperkenalkan varian rasa dari produk wingko babat dengan
substitusi kacang hijau.
d. Memperkenalkan Wingko Babat Kacang Hijau ke berbagai
kalangan, bahwa kudapan tradisional juga dapat dimodifikasi
agar terlihat menarik dan dapat disesuaikan dengan
modernisasi.

D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan membuka wawasan tentang
pemanfaatan kacang hijau sebagai bahan campuran yang
dikombinasi dengan tepung kacang hijau dalam pembuatan wingko.
2. Memberikan wawasan kepada masyarakat terutama para produsen
wingko agar memiliki pengetahuan dalam pemanfaatan tepung
kacang hijau menjadi suatu produk olahan makanan yang kaya
akan zat gizi.
3. Penyedia makanan berbasis kacang hijau, dapat menumbuhkan
semangat inovasi dari masyarakat dalam berwirausaha dan
berkreasi untuk meningkatkan penghasilan.
E. Spesifikasi Teknik
1. Pembuatan Wingko Babat Kacang Hijau

Persiapan bahan Pencampuran bahan

Proses pemanggangan Proses Pengemasan

2. Resep
Untuk 6 buah
Bahan :
a. 40 gram tepung ketan
b. 30 gram tepung kacang hijau
c. 40 gram gula pasir
d. 50 gram kelapa parut muda
e. 60 ml santan kelapa tua
f. 10 gram margarine
g. Garam secukupnya
h. Vanili secukupnya
Cara Membuat Adonan :
1) Penimbangan bahan
2) Mencampur semua bahan menjadi satu hingga tercampur rata
3) Panggang diatas teflon hingga matang selama 10 menit

3. Kemasan
Kemasan produk wingko kacang hijau sebagai berikut :

F. Keunggulan dan perbedaan bila dibandingkan dengan


penemuan sebelumnya yang sejenis.
Wingko babat kacang hijau adalah kudapan dengan
memanfaatkan pangan lokal sebagai varian pertama dengan
keunggulan sebagai berikut :
1. Kandungan gizi
Wingko kacang hijau mengandung tinggi protein yang dapat
memenuhi sebagian kebutuhan protein yang dibutuhkan. Dalam
satu buah wingko babat kacang hijau mengandung energi sebanyak
152,2 kkal, protein 3,7 gram, lemak 6,8 gram dan karbohidrat 21,6
gram.
2. Cita rasa
Wingko babat kacang hijau rasanya manis gurih, teksturnya
tidak sepadat eingko yang ada dipasaran dan berwarna kecoklatan.
3. Harga
Harga 1 buah wingko kacang hijau sangat terjangkau karena
bahan-bahan yang digunakan adalah bahan pangan lokal dan
bahannya sangat mudah ditemukan dipasaran.
4. Daya simpan
Wingko babat kacang hijau mempunyai daya simpan selama 1
minggu tanpa tambahan bahan pengawet.
Perbedaan dari produk wingko babat sebelumnya yaitu dari
bahan baku untuk membuat wingko tersebut. Biasanya wingko yang
dijual di pasar berbahan dasar tepung ketan saja namun inovasi ini
mencoba menambahkan bahan bakunya dengan tepung kacang hijau,
sehingga makanan kudapan tradisional juga mempunyai kandungan
protein tidak hanya kandungan energi yang dominan tinggi.

G. Penerapan pada Masyarakat dan Dunia Industri


Penerapan inovasi kuliner gizi ini berguna bagi masyarakat.
Apabila bisnis inovasi kuliner gizi tinggi protein ini terlaksana, maka
akan menimbulkan efek manfaat yang berganda (multiplier effect)
yaitu berupa pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat dan
mengurangi pengangguran.
Penggunaan bahan kacang hijau dapat menjaga kelestarian
pangan lokal sebagai alternative makanan pokok masyarakat
Indonesia. Memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa wingko
babat tidak hanya berbahan dasar tepung ketan, melainkan dapat
disubstitusi dengan bahan lainnya seperti kacang hijau untuk makanan
kudapan tradisional.
H. Perhitungan Biaya Produksi Inovasi
Rencana biaya Wingko Babat Kacang Hijau untuk 6 buah
Bahan Gram Harga
Tepung ketan 40 gram Rp. 640,-
Tepung Kacang Hijau 30 gram Rp. 1500,-
Gula pasir 40 gram Rp. 560,-
Kelapa parut 50 gram Rp. 400,-
Santan 60 ml Rp. 480,-
Margarine 10 gram Rp 200,-
Vanili ¼ sachet Rp 5,-
Stiker besar 1 lembar Rp 500,-
Plastik 1 pcs Rp 35,-
Gudibeg 1 buah Rp 350,-
Stiker kecil 1 buah Rp 90,-
Total Biaya Rp 4760,-
BBM (Bahan Bakar Minyak) 10 % Rp 476,-
Tenaga Kerja 15 % Rp 714,-
Pajak 10 % Rp 476,-
Total Rp 6426,-
Keuntungan 25 % Rp 1607,-
Jumlah Rp 8033,-
Harga Jual per bungkus (6 pcs) Rp 8500,-
Harga jual per biji Rp 1500,-

I. Prospek Bisnis/Komersial
Usaha “Wingko Babat Kacang Hijau” bergerak dibidang makanan
kudapan. Alasan memilih di bidang makanan kudapan karena usaha
inilah yang saat ini mempunyai peminat banyak baik kalangan
menengah ke bawah maupun kalangan menengah ke atas. Modal yang
dikeluarkan pun tidak begitu banyak, namun keuntungan yang
diperoleh lebih dari cukup dari modal yang dikeluarkan. Usaha
makanan kudapan seperti ini sangat membantu untuk awal usaha dan
terbilang sedikit pesaingnya. Sasaran pemasaran ditujukan untuk
segala jenis usia khususnya anak-anak dan remaja karena dari
kandungan gizinya dapat memenuhi kebutuhan gizi anak dan remaja
yang sedang mengalami masa pertumbuhan, karena produk ini
merupakan produk padat energi.
Wingko babat kacang hijau ini juga dapat digunakan sebagai oleh-
olah khas Semarang dengan varian rasa baru dan pengaplikasian
pangan lokal yang ada di sekitar kita sebagai bahan utamanya yaitu
kacang hijau. Karena pada umumnya kacang hijau hanya disajikan
sebagai bubur, isi onde-onde, tetapi dengan adanya produksi ini,
kacang hijau akan dibuat sebagai bahan utama dalam pembuatan
wingko.

Anda mungkin juga menyukai