Anda di halaman 1dari 5

ELEMEN 2 UNIT 2

HUBUNGAN ANTARREGULASI
A. HIERARKI DAN HUBUNGAN ANTARREGULASI
Hirarki adalah: Suatu susunan hal (obyek, nama, nilai, kategori dsb) dimana hal-hal
tersebut dikemukakan sebagai berada di “atas, ”bawah” atau “pada tingkat yang
sama” dengan yang lainnya.
Regulasi di Indonesia diartikan sebagai sumber hukum formil berupa peraturan
perundang-undangan yang memiliki beberapa unsur, yaitu suatu keputusan yang tertulis,
dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat umum.
Regulasi UU tidak hanya menunjukan adanya hierarki, tetapi juga adanya hubungan yang
tidak boleh saling bertentangan atau tidak boleh terjadi tumpang tindih antar peraturan.

Prinsip-prinsip Dalam Hierarki Peraturan Perundangan-undangan di Indonesia:


1. Setiap jenis peraturan perundang-undangan materinya berbeda
2. Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus mengesampingkan peraturan
perundang-undangan yang bersifat umum
3. Peraturanperundang-undangan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan
perundang-undangan yang lebih rendah
4. Peraturan perundang-undangan yang masih berlaku hanya dapat dihapus, dicabut
atau diubah oleh peraturan perundang-undangan yang sederajat atau lebih tinggi
5. Hanya peraturan perundang-undangan tertentu saja yang dapat digunakan sebagai
landasan yuridis, artinya hanya peraturan perundang-undangan
6. Peraturan perundang-undangan baru mengesampingkan peraturan perundang-
undangan lama.
7. Dasar peraturan perundang-undangan selalu peraturan perundang-undangan yang
berada diatasnya.

Hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia diatur dalam Undang-


Undang Nomor “12 Tahun 2011” tentang Pembentukan Peraturan Perundungan-
undang. Jenis, hierarki, dan materi muatan berdasarkan Pasal 7, dan 10-14 UU
No. 12 Tahun 2011 dapat diuraikan sbb:
1. UUD 1945
UUD NRI Tahun1945 merupakan hukum dasar dalam peraturan perundang-
undangan. UUD NRITahunn1945 disahkan oleh PPKI. Apabila suatu UU diduga
bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945, pengujiannya dilakukan oleh MA.
2. Ketetapan MPR
Ketetapan MPR adalah bentuk putusan MPR yang berisi hal-hal yang bersifat
penetapan (beschikking)
Pada masa sebelum perubahan (amandemen) UUD NRI Tahun 1945, ketetapan
MPR merupakan peraturan perundangan yang secara hierarki berada dibawah
UUD NRI Tahun 1945dan diatas UU.
Pada masa awal Reformasi, Ketetapan MPR tidak lagi termasuk urutan hierarki
peraturan perundang-undangan diIndonesia.
Pada Tahun 2011, berdasarkan UU Nomor12 Tahun 2011, TapMPR kembali
menjadi peraturan perundangan yang hierark berada dibawah UUD NRI tahun
1945.
3. UU/Perppu
Undang-undang adalah peraturan perundang-undanganyangdibentukoleh DPR
dengan persetujuan bersama Presiden.
Materi muatan yang harus diatur dengan undang-undang yaitu:
 pengaturan lebih lanjut mengenahi ketentuan UUD NRI Tahun1945
 perintah suatu undang-undang untuk diatur dengan undang-undang
 pengesahan perjanjian internasional tertentu
 tindak lanjut atas keputusan MK
 pemenuhan kebutuhan hukum dalam masyarakat

Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu)


adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam
hal ihwal kegentingan yang memaksa Perppu dibentuk oleh Presiden tanpa
terlebih dahulu mendapat persetujuan DPR. Hal itu dikarenakan Perppu dibuat
dalam keadaan "darurat" Artinya, persoalan yang muncul harus segera
ditindaklanjuti Perppu tetap harus diajukan ke DPR untuk mendapatkan
persetujuan.
Jadi, bukan berarti Presiden dapat sewenang-wenang mengeluarkan Perppu
karena juga harus diajukan kepada DPR dalam persidangan berikutnya.
Sebagai lembaga legislatif, DPR dapat menerima atau menolak Perppu. Jika
ditolak oleh DPR, Perppu tersebut harus dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
lagi. Materi muatan Perppu sama dengan materi muatan undang-undang.
4. Peraturan Pemerintah
Peraturan pemerintah adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.
Lintuk dapat menjalankan sebuah undang-undang harus dibuat peraturan
pemerintah Peraturan pemerintah merupakan bentuk pelaksanaan dari suatu
undang-undang
5. Peraturan Presiden
Peraturan Presiden adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan perintah peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
6. Peraturan Daerah Provinsi
Peraturan daerah adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh
DPRD Provinsi dengan persetujuan bersama gubernur Materi muatan
peraturan daerah adalah seluruh mater muatan dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung
kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi
7. Peraturan Daerah Kabupaten
Peraturan daerah adalah salah satuproduk peraturan perundang-undangan
tingka daerahyang dibentuk oleh Kepala Daerah bersama DPRD
Kabupaten/Kota. Perda Kabupaten/Kota berisi materi muatan dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung
kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi
Selain peraturan perundung-undangan diatas, Pasal 8 UU No.12 Tahun 2011
juga mengakui jenis perundang-undangan lain, yaitu peraturan yan ditetapkan
oleh:
 MPR
 DPR
 DPD
 MA
 Makamah Konstitusi (MK)
 Badan Pemeriksa Keuangan
 Komisi Yudisial
 Bank Indonesia
 Menteri
 Badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan
undang-undang (UU) atau pemerintah atas perintah UU atau pemerintah
atas perintah UU:
 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota;
 Gubenur, bupati/wali kota, kepala desa atau yang setingkat.

Berdasarkan Pasal 9 UU No. 12 Tahun 2011 apabila dalam suatu peraturan


perundang-undangan terdapat muatan materi yang bertentangan, akan dilakukan
uji materi oleh lembaga yang berwenang, yaitu MA dan Mahkamah Konstitusi.
MA : Berwenang menguji peraturan perpu dibawah UU terhadap UU.
MK : Berwenang menguji UU terhadap UUD NRI. Tahun 1945.

B. CONTOH HIERARKI & HUBUNGAN ANTAREGULASI


Setiap peraturan perundang-undangan dibentuk tidak boleh bertentangan dengan
Selain menunjukkan hierarki suatu peraturan perundang-undangan juga harus
memiliki handafaaya Oleh karena itu dalam pembuatan peraturan perundang-
undangan Selain perhaskan muatan materi peraturan perundangan yang lebih
tinggi tingkatannya. korelasi yong positif

Adapun pola hierarki dan relasi antarperaturan dapat Anda lihat pada contoh di
bawah ini:
Hierarki dan Regulasi tentang Pemerintahan Daerah
Pemerintah daerah diatur dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal 18 Ayat (1)-(7) yang
berbunyi sebagai berikut:
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang
(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan
umum
(4) Gubernur, bupati, dan wali kota masing-masing sebagai kepala pemerintah
daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis
(5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat.
(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam
undang- undang.
Berdasarkan Pasal 18 tersebut dibuatlah undang-undang yang mengatur
tentang pemerintahan daerah. “Pemerintahan daerah” adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonom dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsi Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undan
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 18 Ayat (5) UUD NRI
Tahun 194 menjelaskan bahwa pemerintah daerah bebas menjalankan
otonomi sesuai deng karakteristik daerah masing-masing kecuali untuk urusan
yang dinyatakan sebagai unus pemerintah pusat. Berikut urusan pemerintahan
yang diatur dalam UU No. 23 Tahun 20 tentang Pemerintahan Daerah

Dalam hierarki hukum, konstitusi merupakan hukum tertinggi dan fundamental


sifatnya sehingga peraturan-peraturan dibawahnya tidak boleh bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar. Halini sesuai sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

UU Nomor 12 Tahun 2011


Bagian III
Jenis, Hierarki, Materi Muatan Peraturan Perundangan-undangan
Pasal 7
(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun 1945
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
c. Undang-Undang /Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
d. Peraturan Pemerintah
e. Peraturan Presiden
f. Peraturan Daerah Provinsi
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
(2) Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan hierarki
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pasal 8
(3) Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam
pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang diterapkan oleh MPR, DPR,DPD,
MA, MK, BPK, KY,, BI, Menteri, badan, lembaga,atau komisi yang setingkat
yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah
Undang-Undang, DPRD Provinsi, Gubenur, DPRD Kabupaten/Kota,
Bupati/Walikota,Kepala Desa atau setingkat.
(4) Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) diakui
keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang
diprintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau
dibentuk berdasarkan kewenangan.

Pasal 9
1. Dalam hal suatu Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang
Dasar NRI Tahun 1945, pengujiannya dilakukan oleh “Mahkamah Konstitusi”
2. Dalam hal suatu Peraturan Perundang-Undangan di bawah UU diduga
bertentangangan dengan UU, pengujiaanya dilakukan oleh “Mahkamah Agung”

Dari uraian diatas, tampak jelas, bahwa aturan perundang-undangan memiliki


hierarki, dan UUD 1945 hingga peraturan daerah kabupaten /kota. Peraturan-
peraturan itu dalam istilah formal disebut “Regulasi”, Yaitu seperangkat
peraturan untuk mengendalikan suatu tatanan yang dibuat supaya bebas dari
pelanggaran dan dipatuh semua anggotanya. Regulasi berasal dari berbagai
sumber, tapi bentuk yang paling umum Pemerintahan adalah “Regulasi”
pemerintahan. Peraturan Pemerintahan adalah perpanjangan dari undang-
undang.

C. CONTOH KASUS HIERARKI DAN HUBUNGAN ANTARREGULASI


Regulasi UU tidak hanya menunjukan adanya “hierarki”, tetapi juga ada
“relasi” atau hubungan yang tidak boleh saling bertentangan atau “tidak boleh
terjadi tumpang tindih antarperaturan” . Jika terjadi ini, akan terjadi kekacauan
aturan, yang menyebabkan kebingungan bagi warga negara.
Jadi, antarperaturan atau UU itu selain menujukkan hierarki, sebagaimana
tertuang dalam pasal 7 UU Tahun 12 Tahun 2011, juga harus “harmonis” dan
memiliki korelasi yang positip. Sekedar contoh, untuk melihat bagaimana pola
hierarki dan relasi antarperaturan yang serasi, dapat diamati pada otonomi
daerah.
NB. Untuk lebih jelasnya tentang UU Nomor 12 Tahun 2011 bisa dibaca buku
paket mulai halaman 81-85

Anda mungkin juga menyukai