Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Khaimatun Nikmah

NIM :042947168

MATKUL : PKN

KELAS :MANAJEMEN 1A

TUGAS TTM 3

1. Jelaskan pelaksanaan Hak Asaasi Manusia di Indonesia baik dari konsep implementasi dan
penegakannya !
2. Sebutkan fungsi konstitusi bagi terbentuknya negara !
3. Sebut dan jelaskan konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi sampai
sekarang !
4. Sebutkan sistem demokrasi yang berlaku berdasarkan konstitusi tersebut !
5. Jelaskan pelaksanaan otonomi daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia !

Jawab :

1. Persoalan hak dan kewajiban adalah salah satu permasalahan sentral di dalam kontekas
kehidupan berbangsa dan bernegara . Hal ini tidak lain disebabkan karena negara
pada dasarnya adalah persekutuan hidup yang terdiri atas individu-individu atau manusia-
manusia yang memepercayakan urusan publiknya kepada negara, misalnya untuk urusan
keamanan. Dari sinilah kemudian konsep hak dan kewajiban warga negara tersebut muncul.
sebagai warga dari suatu negara maka seseorang memiliki hak untuk mendapatkan sesuatu
dari negara yang dinauinginya. Perlindungan hukum, keamanan, kehidupan layak adalah
contoh kecil dari hak yang dapat diterima oleh warga negara melalui negara yang
dinaunginya. Adanya berbagai macam hak tersebut, pada gilirannya juga melahirkan konsep
yang lain, yaitu kewajiban warga negara, maka secara moral warga negara juga memiliki
kewajiban untuk melakukan hal yang sama kepada negaranya. Kemudian muncullah beberapa
pemikiran tentang kewajiban warga negara , misalnya kewajiban untuk menghormati segala
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kewajiban untuk membela negara.
2. Fungsi konstitusi
- Fungsi penentu batas kekuasaan organ negara .
- Fungsi mengatur hubungan kekuasaan antar organ negara .
- Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara dan warga negara.
- Fungsi memberikan legimitasi terhadap kekuasaan negara.
- Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan.
- Fungsi simbolik sebagai pusat upacara.
- Fungsi simbolik sebagai sarana pengendalian masyarakat.
- Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembauran masyarakat (Agustian dan
Julianti , 2013:143).
3. - UUD 1945 (18 Agustus 1945- 27 Desember 1949)

Saat Kemerdakaan Republik Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus , republik ini belum
mempunyai undang-undang dasar. Undang-Undang Dasar 1945 resmi menjadi konstitusi
Indonesia , tepatnya pada 18 Agustus 1945. Isi dari UUD 1945 mengandung luhur bangsa.
Pokok pikran dalam pembukaan UUD 1945 berisi tujuan pembangunan nasional, hubungan
Indonesia dengan luar negeri , pernyataan kemerdakaan, dan ideologi Pancasila. Kemudian
isi atau batang tubuhnya berisi bentuk negara, lembaga negara , hingga jaminan hak dan
kewajiban warga negara dalam UUD 1945.

- UUD RIS/Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17 Agustus 1950 )

Perjalanan Republik Indonesia ternyata tidak luput dari rongrongan pihak belanda yang
menginginkan untuk kembali berkuasa di Indonesia. Akibatnya Belanda mencoba untuk
mendirikan negara-negara seperti negara Sumatera Timur ,negara Indonesia Timur ,Negara
Jawa Timur , dan sebagainya. Sejalan dengan usaha Belanda tersebut maka terjadilah agresi
Belanda 1 pada tahun 1947 dan agresi 2 pada tahun 1948. Ini mengakibatkan diadakannya
Konferensi Meja Bundar (KMB) di Belanda yang melahirkan negara Republik Serikat. Sehingga
UUD yang seharusnya berlaku untuk seluruh negara Indonesia itu , hanya berlaku untuk
negara Republik Indonesia Serikat saja. Namun konstitusi ini tak berlangsung lama. Pada
tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.

- UUD Sementara /UUDS (17 Agustus- 5 Juli 1959)

Periode federal dari Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serikat 1949 merupakan
perubahan sementara, karena sesungguhnya bangsa Indonesia sejak 17 Agustus 1945
menghendaki sifat kesatuan. Oleh karena itu, Republik Indonesia Serikat tidak bertahan lama
karena terjadi penggabungan dengan Republik Indonesia . Hal ini mengakibatkan wibawa dari
pemerintah Republik Indonesia Serikat menjadi berkurang . Kemudian tercapailah kata
sepakat untuk mendirikan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) . Bagi negara
kesatuan yang akan didirikan jelas perlu ada Undang-Undang dasar baru. Untuk itu,
dibentuklah panitia penyusunan rancangan undang-undang dasar yang disahkan pada 12
Agustus 1950 oleh badan pekerja komite nasional pusat dan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dan senat Republik Indonesia Serikat pada tanggal 14 Agustus 1950. Berlakulah undang-
undang dasar baru itu pada 17 Agustus 1950. Namun karena kondisi semakin tidak menentu,
UUDS hanya berlaku sampai 1959.

- UUD Hasil Amandemen (5 Juli 1959- sekarag )

Undang-Undang Dasar 1945 kembali berlaku sesuai dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 , yang
dikeluarkan oleh Presiden Soekarno. Perubahan Majelis Permusyawaratan Rakyat sementara
Orde Lama pada masa 1959-1965 menjadi Majelia Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde
Baru. Perubahan itu dilakukan karena Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Lama
dianggap kurang mencerminkan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan
konsekuen. Konstitusi tertuis dan berlaku di Indonesia hasil amandemen ini puladibuat
dengan lebih terperinci.

4. Sistem demokrasi yang berlaku pada konstitusi tersebut

- Demokrasi konstitusional atau demokrasi parlementer.

- Sistem demokrasi Presidensial .


- Demokrasi Terpimpin.
- Demokrasi Pancasila.
5. Pelaksanaan otonomi daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah satu
kebijakan besar yang berarti adanya pemecahan kewenangan anatar pemerintah Pusat dan
Daerah. Oleh karenanya , disamping perlu berpegang pada prinsip-prinsip sebagaimana
dikemukakan diatas juga harus taat asas. Asas otonomi daerah tersebut dapat dibedakan
menjadi dua yaitu asas yang umum dan asa yang khusus. Asas umum teridiri atas kepastian
hukum, tertib penyelenggaran negara, kepentingan umum , keterbukaan, proporsionalitas,
profesionalitas, akuntabilitas , efisiensi, dan efektivitas. Sedangkan asas khusus dapat dibagi
menjadi tiga yaitu asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan . Asas
desentralisai adalah penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah
otonom dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Asas dekonsentrasi adalah
pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusatdi
daerah /perangkat pemerintah pusat di daerah. Asas tugas pembantuan adalah penugasan
dari pemerintahan kepada daerah dari desa dan dari daerah ke desa untuk melaksanakan
tugas tertentu yang disertai dengan pembiayaan, sarana, dan prasarana seta sumber dayanya
dengan tanggung jawab melaporkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan .

Anda mungkin juga menyukai