Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

Referensi yang digunakan sebagai bahan analisa adalah sebagai berikut :

 Kansil, C.S.T., Drs. SH, Sistem Pemerintahan Indonesia, Aksara Baru, Jakarta 1970.
 Kansil, C.S.T., Drs. SH, Peraturan Tata Pemerintahan Indonesia, Pradnya Paramita,
Jakarta 1981.
 Kansil, C.S.T., Drs. SH, Hukum Tata Pemerintahan Indonesia, GHALIA Indonesia,
Jakarta, 1983.

Berdasarkan tiga referensi diatas, terdapat beberapa penjelasan mengenai analisis referensi
tersebut berdasarkan urutan pemilihan referensi sebagai berikut :

1. Kansil, C.S.T., Drs. SH, Sistem Pemerintahan Indonesia, Aksara Baru, Jakarta 1970.

Dalam hal ini, penulis menentukan referensi mengenai sistem pemerintahan Indonesia
sebagai point pertama karena mempelajari sistem pemerintahan Indonesia sangatlah penting
sebelum kita beranjak pada tata peraturan pemerintahan dan hukum yang mengatur jalannya
sistem pemerintahan itu sendiri. Tujuannya adalah untuk meningkatkan rasa nasionalisme,
belajar dari sejarah ketatanegaraan, menyempurnakan sistem dan tata pemerintahan negara
yang dicita-citakan oleh Undang-Undang Dasar 1945. Sehingga, untuk mencapai cita-cita
yang terkandung dalam UUD 1945 dan TAP MPR No. IV/MPR/1973 diperlukan
pengetahuan yang mendalam dan menyeluruh tentang seluk-beluk pemerintahan negara
Republik Indonesia.

Sebagaimana kita ketahui bahwa sejarah sistem pemerintahan indonesia sejak


berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 kemerdekaan, Konstitusi RIS, Undang-Undang
Dasar Sementara 1950 sampai dengan perubahan Undang-Undang Dasar 1945, seiring
bergulirnya waktu terus mengalami perubahan sekaligus berusaha tiada henti mencari cela
untuk dapat menemukan sistem yang memang ideal bagi pemerintahan Indonesia
kedepannya.

Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam mengatur
pemerintahannya. Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu
kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena
sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem
pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis.
Jika suatu pemerintahan mempunyai sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu
akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes
hal tersebut. Sehingga, sistem pemerintahan dapat diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang
terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan
memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. 

Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga,


yaitu Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau
kekuasaan menjalankan pemerintahan; Kekuasaan Legislatif yang berate kekuasaan
membentuk undang-undang; Dan Kekuasaan Yudiskatif yang berate kekuasaan mengadili
terhadap pelanggaran atas undang-undang. Komponen-komponen tersebut secara garis besar
meliputi lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif. Masyarakat.

Berdasarkan penjelasan UUD ’45, Indonesia menganut sistem Presidensial. Tapi


dalam praktiknya banyak elemen-elemen Sistem Pemerintahan Parlementer. Jadi dapat
dikatakan Sistem Pemerintahan Indonesia adalah perpaduan antara Presidensial dan
Parlementer.

Berdasarkan undang – undang dasar 1945 sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia
adalah sebagai berikut : 

1. Negara Indonesia berdasarkan atas hukum, tidak berdasarkan kekuasaan belaka. 


2. Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan yang tidak terbatas) 
3. Kekuasaan Negara yang tertinggi berada di tangan majelis permusyawaratan rakyat. 
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi dibawah MPR. Dalam
menjalankan pemerintahan Negara kekuasaan dan tanggung jawab adalah ditangan prsiden.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. Presiden harus mendapat persetujuan
dewan perwakilan rakyat dalam membentuk undang–undang dan untuk menetapkan anggaran
dan belanja Negara.
6. Menteri Negara adalah pembantu presiden yang mengangkat dan memberhentikan mentri
Negara. Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR.
7. Kekuasaan kepala Negara tidak terbatas. presiden harus memperhatikan dengan sungguh –
sungguh usaha DPR.
2. Kansil, C.S.T., Drs. SH, Peraturan Tata Pemerintahan Indonesia, Pradnya Paramita,
Jakarta 1981.
Setelah mengetahui sistem pemerintahan Indonesia, maka kita perlu mengetahui
bagaimana tata peraturan pemerintahan yang ada di Indonesia. Hal ini diperlukan karena
setiap pemerintahan memiliki peraturan yang harus dipatuhi. Tata peraturan pemerintahan
adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa berisikan suatu perintah
atau larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu serta dengan maksud untuk
mengatur tatatertib dalam kehidupan. Sehingga, dengan adanya peraturan, diharapkan seluruh
masyarakat dapat menjalankan peran dan fungsinya berdasarkan peraturan yang berlaku.

3. Kansil, C.S.T., Drs. SH, Hukum Tata Pemerintahan Indonesia, GHALIA Indonesia,
Jakarta, 1983.
Hukum tata pemerintahan Indonesia merupakan bagian akhir dari pembahasan ini
karena sistem pemerintahan dan segala peraturan yang ada di dalamnya diatur/diikat oleh
hukum tata pemerintahan, dimana hukum itu sendiri adalah sekumpulan peraturan yang berisi
perintah dan larangan yang dibuat oleh pihak yang berwenang sehingga dapat dipaksakan
pemberlakuaanya berfungsi untuk mengatur masyarakat demi terciptanya ketertiban disertai
dengan sanksi bagi pelanggarnya. Dalam ilmu hukum, hukum tata pemerintahan disebut juga
sebagai hukum tata usaha negara atau hukum adminitsrasi negara. Sistem hukum Indonesia
adalah seperangkat aturan hukum, baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang berhubungan
satu dengan yang lainnya untuk mencapai masyarakat Indonesia yang tertib, adil dan damai.
Hukum tata pemerintahan menunjukkan pengertian bagaimanakah alat-alat
perlengkapan administrasi negara (pemerintah) melakukan atau melaksanakan pemerintahan,
atau melaksanakan fungsinya; sehingga dgn kata lain, hukum tata pemerintahan adalah
keseluruhan aturan hukum yang menjadi landasan dan mengatur bagaimana alat-alat
perlengkapan administrasi negara melakukan tugas atau fungsinya.

Berikut landasan hukum tata pemerintahan Indonesia :


 Landasan Idil
 Landasan konstitusional
 Pembukaan UUD 1945
 Batang Tubuh UUD 1945
 Penjelasan UUD 1945
 Lembaga-Lembaga Negara menurut UUD 1945
 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, maka disimpulkan bahwa didalam suatu sistem


pemerintahan terdapat tata peraturan pemerintahan dan hukum tata pemerintahan yang
tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Tanpa peraturan dan hukum yang mengatur, sistem
pemerintahan tidak akan berjalan dengan baik dan cita-cita bangsa yang terkandung
dalam UUD 1945 tidak akan bisa tercapai.

Walaupun pada kenyataannya masih terdapat tujuan dan cita-cita bersama yang
belum berhasil diwujudkan, tetapi sudah seyogyanya kita sebagai generasi penerus
bangsa ini terus berpacu mengerahkan segenap kemampuan yang ada demi memberikan
sesuatu yang terbaik bagi bangsa kita.

Anda mungkin juga menyukai