Anda di halaman 1dari 2

1.

Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam, hal ini terlihat
dari banyaknya ayat Al-Quran (Q.S. Al-Mujadilah : 11) yang memandang orang
berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulia, di samping itu hadist-hadist Nabi yang
banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Tak hanya itu,
menuntut ilmu memang suatu kewajiban sebagai seorang muslim. Kata ilmu di dalam
Al-Quran telah disebut lebih dari 800x, hal ini menunjukkan bahwa islam sangat lekat
dengan nuansa yang berkaitan dengan ilmu. Al-quran merupakan sumber ilmu
pengetahuan, ayat-ayatnya senantiasa memerintahkan kita untuk menuntut ilmu
seperti ayat pertama yang diturunkan al-Quran adalah iqra’ (perintah membaca).
2. Manusia menurut agama Islam adalah makhluk Allah yang berpotensi. Manusia
menurut Alquran memiliki potensi untuk meraih dan mengembangkan ilmu dengan
seizin Allah. Di dalam al-Quran ada tiga kata yang digunakan untuk menunjuk
kepada manusia, kata yang digunakan adalah bashar, insan atau nas dan bani adam.
Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), ruhani (spiritual), dan akal (mind).
Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan
dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan
takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang
melekat dalam dirinya. Dari Q.S. Al-Ankabut : 59 dapat kita pahami bahwa setiap
manusia yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, maka Allah akan
menunjukkan jalan kepada mereka. Maka dari itu kita harus memanfaatkan potensi
yang ada dalam diri kita untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh.
DOI: https://doi.org/10.33592/islamika.v13i1.153

3.  http://dx.doi.org/10.32678/alfath.v11i1.875
 Q.S Ali ‘Imran ayat 18 menjelaskan kedudukan dan martabat ulama sangat
istimewa di hadapan Allah dalam hal kesaksian, karena hanya kesaksian Allah,
malaikat, dan ulamalah yang adil. Peran ulama menurut penafsiran Ibnu Kathῑr
dan Sayyid Quṭub yaitu menyampaikan ajaran sesuai dengan ajaran Alquran
menjelaskan kandungan Alquran, dan menyelesaikan permasalahan dan peroblem
agama di masyarakat.
 Kedudukan ilmu sangatlah penting bagi manusia karena menurut imam ghazali,
ilmu merupakan inti kebahagiaan di dunia maupun akhirat, dan buah dari ilmu
adalah meraih kedekatan kepada Allah, ilmu dapat menimbulkan kemuliaan di
dunia dan akhirat, ilmu merupakan cahaya yang dianugerahkan Allah kepada
hambanya yang dikehendaki karena memang ilmu itu adalah anugerah yang
dicurahkan oleh Allah ke dalam hati sebagai cahaya, tentu keberadaan ilmu dapat
menerangi jalan yang ditempuh pemiliknya sehingga ia dapat melihatnya secara
jelas dan akan membuat pemiliknya kepada tujuan akhir yang terpuji.
4. para ulama adalah orang-orang yang takut kepada Allah. Sebagaimana disebutkan di
ۡ ‫مۡ ن ِّعب اِّدِّه ٱل ۡخ شى ٱ َّّلِل ما ي َِّّن إ وٲنُهُ ۥ كذ ٲِّل ۗك ۡ ل ِّم ُمۡ خت ِّل ٌف أ ۡنع ٰـ ۡۡل‬
dalam salah satu ayat: ِّ‫ِّب‬
‫“ وٱ وٓا َّن ٱ َّّلِـــل عِّزي ٌز غفُـــو ٌر و ِّم ن ٱلنَّا ِّس وٱلـــ َّد ِّ إ ْۗ ُؤا مٰ ٓــــ عُل‬Dan demikian (pula) di antara
manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-
macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.” (Q.S. Faathir [35]: 28) Berdasarkan ayat di atas, tidaklah merupakan
sesuatu yang mustahil jika ulama adalah orang yang sangat tinggi ilmunya utamanya
ilmu agama karena ulama adalah pewaris nabi. Dengan ilmu manusia menjadi
berbeda dengan makhluk lainnya. Al-Ghazali (tt.) berkata: “ilmulah yang
membedakan manusia dari binatang, dengan ilmu ia menjadi mulia bukan dengan
kekuatan fisiknya sebab dari sisi ini unta jauh lebih kuat, dan bukan kebesaran
tubuhnya sebab gajah pasti melebihinya, juga bukan dengan keberaniannya sebab
serigala lebih berani darinya. Manusia diciptakan hanya untuk ilmu”.

Anda mungkin juga menyukai