Anda di halaman 1dari 5

Sistem demokrasi liberal:

 Agama adalah Urusan Masing-Masing Individu.

 Mengutamakan Kepentingan Pribadi.

 Mengutamakan Hak Asasi Yang Berkaitan Dengan Kebebasan.

 Partisipasi Politik Bisa Diikuti Semua Rakyat.

 Pemerintah Punya Kekuasaan yang Terbatas.

 Pemilu Secara Rahasia.

 Kebebasan Indovidu yang Terfasilitasi.

Kelebihan:

 Kompetisi memicu etos kerja tinggi.

 Menjunjung tinggi persamaan hak di bidang politik.

 Menghasilkan sesuatu yang berkualitas, disiplin, serta menghargai waktu.

 Belajar untuk menghormati.

 Memberikan kebebasan untuk masyarakat.

Kekurangan:

 Terdapat kesenjangan lebar antara golongan ekonomi kuat dan lemah.

 Golongan ekonomi kuat bisa membeli suara rakyat dan DPR.

 Aspirasi tidak tersalurkan seluruhnya dengan baik.

 Terjadinya kecurangan dalam demokrasi.

 Menunjukan prilaku yang sangat tidak menjunjung persatuan.

Sistem demokrasi terpimpin:

 Memudarnya sistem partai


 Presiden mendominasi
 Peran militer makin besar
 Tak ada kebebasan pers
 Sentralisasi kekuasaan
Kelebihan:

 Adanya Kabinet Kerja


 Dibentuknya Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)
 Dibentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)
 Dibentuknya Musyawarah Pembantu Pimpinan Revolusi (MPPRS)
 Kembalinya UUD 1945 sebagai dasar negara dan pemerintahan

Kekurangan:

 Penyelewengan kekuasaan presiden sehingga kekuasaan presiden berubah


mendekati pemerintahan otoriter

 Tidak berjalannya konstitusi sesuai amanat UUD 1945. Walaupun presiden


mencanangkan UUD 1945 namun pada prakteknya banyak amanat UUD yang tidak
terlaksana seperti upaya mensejahterakan rakyat dan praktek pemerintahan yang
jauh dari semangat gotong royong. 

 Muncul ide ideologi yang sesungguhnya harus banyak dipertimbangkan terlebih


dahulu. Contohnya adalah penyatuan tiga ideologi besar yaitu nasionalis, Islam dan
komunis yang disingkat menjadi Nasakom. Ketiga ideologi ini terlalu prematur untuk
disatukan sebelum adanya pertimbangan matang. 

 Kebebasan berpendapat tidak terakomodasi dengan baik karena suara pers dan
suara parlemen yang tidak sejalan dengan mudah diabaikan. 

 Melemahnya Lembaga Legislatif.

Sistem demokrasi parlementer:

 Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala


pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.

 Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi


berdasarkan undang-undang.

 Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan


memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-
departemen.

 Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

 Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif

 Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.


 Parlemen sebagai pemegang kekuasaan di negara tersebut

Kelebihan:

 Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan
legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.

 Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.

 Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet
menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

 Pembuatan keputusan memakan waktu yang cepat.

 Memberikan tanggung jawab yang baik untuk anggotanya.

Kekurangan:

 Kedudukan badan eksekutif atau kabinet sangat tergantung pada mayoritas


dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh
parlemen.

 Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan


berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat
bubar.

 Masa pemilihan umum dapat berubah-ubah dengan jangka waktu tertentu.

 Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet
adalah anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh
mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai
parlemen.

 Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman


mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk
menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
Sistem demokrasi orde baru:

 Pemusatan kekuasaan  di tangan presiden.


 Pembatasan hak-hak politik rakyat dengan penggunaan intimidasi bagi lawan politik
yang merupakan tindakan pelanggaran HAM
 Pemilu yang tidak demokratis dan kurang bersih karena adanya upaya intervensi dari
pihak yang berkuasa
 Pembentukan lembaga ektrakonstitusional dan penafsiran tunggal konstitusi oleh
penguasa.
 Maraknya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
 Hak kebebasan berpendapat dan berorganisasi dibatasi dan juga dikekang.

Kelebihan:

 Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan
pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.565.

 Sukses transmigrasi.

 Sukses KB.

 Sukses memerangi buta huruf.

 Sukses swasembada pangan.

 Pengangguran minimum.

 Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)

Kekurangan:

 Maraknya terjadi praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).

 Program pembangunan tidak merata karena terfokus pada Pusat Pemerintahan


(Khususnya Pulau Jawa) menyebabkan kesenjangan pembangungan dan juga
disebabkan sebagian kekayaan daerah banyak diambil ke pusat.

 Munculnya ketidakpuasan terhadap pemerintah di sejumlah daerah karena


kesenjangan pembangunan, terutama di daerah Aceh dan Papua.

 Kecemburuan antara penduduk daerah dengan transmigran yang mendapatkan


tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya.

 Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi, terutama Tionghoa.


Sistem demokrasi reformasi:

 Adanya partai politik yang independen, tidak dipengaruhi kekuasaan birokrat militer
dan mempunyai dukungan luas dari masyarakat.
 Adanya konsensus atau persetujuan umum mengenai aturan main politik
menyangkut pengambilan keputusan dan nilai-nilai ekonomi, sosial dan budaya.
 Adanya pemberdayaan masyarakat sipil melalui penyampaian informasi secara
transparan sehingga bisa mengambil sikap terhadap permasalahan politik negara.
 Adanya penguatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat sehingga dapat
melaksanakan fungsi kontrol dengan baik.
 Pemilihan langsung kepala pemerintahan.

Kelebihan:

 Kebebasan berbicara dan berpendapat


 Pemberantasan korupsi
 Menjamin stabilitas politik
 Demokrasi lebih terbuka
 Jumlah partai politik tidak dibatasi

Kekurangan:

 Banyak masyarakat yang salah tafsir tentang reformasi


 Masyarakat terlalu bebas
 Ditinggalkannya program prgram pemerintah yang secara konseptual cukup baik
 Banyak pemaksaan yang dilakukan oleh pihak tertentu
 Rendahnya pengetahuan tentang politik

Anda mungkin juga menyukai