Anda di halaman 1dari 11

AL-QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

UMAT ISLAM YANG PERTAMA

DISUSUN OLEH:

YOBEL ADITAMA PURBA (22-121-304)

AKUNTANSI C

UNIVERSITAS YAPIS PAPUA

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat
dan HidayahNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Al-
Quran Sebagai Pedoman Hidup Umat Islam Yang Pertama”. Makalah ini dibuat dengan
tujuan untuk menambah pengentahuan penyusun dan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam.

Demi kesempurnaan makalah ini, penyusun mohon kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun. Demikianlah makalah ini saya buat semoga
dapat bermanfaat bagi para pembaca semua, apabila ada kekurangan mohon maaf
sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………..


KATA PENGANTAR …...……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................4
C. TUJUAN MASALAH..........................................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................................7
A. BAGAIMANA KONDISI MASYARAKAT SEBELUM AL-QUR’AN MENJADI
PEDOMAN HIDUP?...................................................................................................................7
B. SIAPA TOKOH YANG PERTAMA KALI MEMPERKENALKAN AL-QUR’AN DAN
BAGAIMANA PROSES TURUNNYA AL-QUR’AN?.............................................................7
C. BAGAIMANA PERBEDAAN SETELAH MASYARAKAT MENJADIKAN AL-
QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP?................................................................................8
D. BAGAIMANA HUBUNGAN AL-QUR’AN DENGAN ILMU PENGETAHUAN..........9
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................10
A. KESIMPULAN...............................................................................................................10
B. SARAN...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Alquran secara istilah Terminologi adalah kalam Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW secara mutawatir (bersambung) dengan perantaraan Malaikat
Jibril, dan berpahala bagi orang yang membacanya.
Al-Quran ditinjau dari pengertiannya secara bahasa berasal dari bahasa Arab,
yakni bentuk jamak dari kata benda (masdar) dari kata kerja qara’a-yaqra’u-qur’anan
yang memiliki bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Adapun secara istilah,
Al-Quran diartikan sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
sebagai mukjizat, disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah SWT sendiri melalui
perantara malaikat jibril dan membaca Al-Qur’an dinilai sebagai ibadah kepada Allah
SWT.
Sebagai seorang mukmin kita harus meyakini bahwa Al-Qur’an adalah kalam
(perkataan; ucapan) Allah SWT. Al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang
beriman. Barang siapa yang berkata berdasarkan Al-Quran maka perkataannya tersebut
adalah benar, dan barangsiapa yang menghukumi dengannya (Al-Qur’an), maka
hukumnya adil.

B. RUMUSAN MASALAH

 BAGAIMANA KONDISI MASYARAKAT SEBELUM AL-QUR’AN


MENJADI PEDOMAN HIDUP?
 SIAPA TOKOH YANG PERTAMA KALI MEMPERKENALKAN AL-
QUR’AN DAN BAGAIMANA PROSES TURUNNYA AL-QUR’AN?
 BAGAIMANA KONDISI MASYARAKAT SETELAH MENJADIKAN AL-
QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP?
 BAGAIMANA HUBUNGAN AL-QUR’AN DENGAN ILMU
PENGETAHUAN?
C. TUJUAN MASALAH

 UNTUK MENGETAHUI KONDISI MASYARAKAT SEBLUM AL-QUR’AN


MENJADI PEDOMAN HIDUP
 UNTUK MENGETAHUI TOKOH YANG MEMPERKENALKAN AL-
QUR’AN PERTAMA KALI DAN UNTUK MENGETAHUI PROSES
TURUNNYA AL-QUR’AN
 UNTUK MENGETAHUI KONDISI MASYARAKAT SETELAH
MENJADIKAN AL-QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
BAB II

LANDASAN TEORI

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda dalam sebuah hadits: ‫ب‬‫ن‬
‫ة‬‫س‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ت‬‫ك‬ ‫م‬‫ه‬ ‫ت‬‫م‬  ‫ل‬‫ض‬  ‫ي‬
‫ر‬‫أ‬  ‫ف‬ ‫ك‬‫ر‬ Artinya: “ Telah kutinggalkan pada kalian dua perkara, yang
kalian tidak akanpernah tersesat selama kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu
Kitabullahdan Sunnah Nabi-Nya. ” (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ahmad)
Sumber hukum Islam yang pertama merupakan Alquran. Sumber hukum Islam ini
merupakan sumber hukum Islam yang memiliki kedudukan tertinggi dibanding sumber hukum
Islam lainnya. Hal ini dikarenakan Alquran berisi firman Allah yang diturunkan melalui Nabi
dan Rasul yang diutus Allah.
Salah satu fungsi Al-Quran bagi manusia adalah sebagai petunjuk lengkap dalam
menjalani kehidupan sehari-hari yang dapat menciptakan kehidupan yang nyaman, bahagia dan
sejahtera. Sebab didalam Al-Quran terdapat banyak kandungan yang dapat menjadi pelajaran dan
contoh serta bahan perenungan bagi manusia. Bagi siapa saja yang menjadikan Al-Quran sebagai
petunjuk atau pedomannya dalam menjalani hidup maka ia akan berada dijalan yang lurus dan
penuh keberkahan didalamnya. Aturan yang paling inti adalah kewajiban kepada setiap individu
untuk menjaga keselamatan agama, agama Allah, jiwa (nyawa), akal, keturunan, dan harta.

'Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Alquran itu sebagai peraturan (yang benar)
dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang
pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap
(siksa) Allah.'' (Ar-Ra'du [13]: 37.

Dalam QS. Al-Israa’ ayat 9 Allah Swt. berfirman : “Sesungguhnya Al-Qur’an ini
memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada
orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar“.

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk, bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dengan
yang bathil.” (QS. Al-Baqarah: 185).
BAB III

PEMBAHASAN

A. BAGAIMANA KONDISI MASYARAKAT SEBELUM AL-QUR’AN MENJADI


PEDOMAN HIDUP?

Al-Qur’an menggambarkan kondisi masyarakat Arab sebelum Islam dengan


istilah dholalun mubin (‫)ضالل مبين‬, kesesatan yang nyata. Allah Subahanahu wa Ta’ala
berfirman:

َ gَ‫م َويُ َعلِّ ُمهُ ُم ْال ِكت‬gْ ‫ َز ِّكي ِه‬gُ‫ث فِي اُأْل ِّميِّينَ َر ُسواًل ِم ْنهُ ْم يَ ْتلُو َعلَ ْي ِه ْم َآيَاتِ ِه َوي‬
‫انُوا‬gg‫ ةَ َوِإ ْن َك‬g‫اب َو ْال ِح ْك َم‬g َ ‫هُ َو الَّ ِذي بَ َع‬
َ ‫ِم ْن قَ ْب ُل لَفِي‬
‫ضاَل ٍل ُمبِي ٍن‬

“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan
mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah).
Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”
(QS. Al Jumu’ah: 2)
Buya Hamka menjelaskan dalam Tafsir Al Azhar, kesesatan yang nyata (‫ضالل‬
‫ )مبين‬yang dialami bangsa Arab diutusnya Rasulullah antara lain:
• Menguburkan anak perempuan hidup-hidup
• Orang kaya memeras orang miskin dengan riba
• Menyembah berhala
• Perang antar kabilah

B. SIAPA TOKOH YANG PERTAMA KALI MEMPERKENALKAN AL-QUR’AN


DAN BAGAIMANA PROSES TURUNNYA AL-QUR’AN?

Al-Qur’ān diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad SAW, melalui


Malaikat Jibril. Al-Qur’ān diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-
angsur. Waktu turun Al-Qur’ān selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2
bulan 22 hari. Terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345
huruf.
Wahyu pertama adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17
Ramaḍan tahun 610 M. di Gua Hira, ketika Nabi Muhammad SAW sedang ber-khalwat.
Dengan diterimanya wahyu pertama ini, Nabi Muhammad saw. diangkat sebagai Rasul,
yaitu manusia pilihan Allah Swt. yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya.
Mulai saat itu, Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah Swt. untuk menyampaikan risalah-
Nya kepada seluruh umat manusia.
Wahyu yang terakhir turun adalah Q.S. al-Māidah ayat 3. Ayat tersebut turun
pada tanggal 9 Ḍulhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah, ketika itu beliau sedang
menunaikan haji wada’ (haji perpisahan). Beberapa hari sesudah menerima wahyu
tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat.
Al-Qur’ān yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, menghapus
sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan
tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Qur’ān merupakan kitab suci
terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman. Oleh karena itu,
sebagai muslim, kita tidak perlu meragukannya sama sekali. Firman Allah SWT.

C. BAGAIMANA PERBEDAAN SETELAH MASYARAKAT MENJADIKAN AL-


QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP?

Berangkat dari asumsi bahwa Al-Qur’an berlaku universal dan bersifat shalihun li
Kulli Zaman wa Makan,yang berarti Al-Qur’an harus selalu dijadikan sebagai landasan
moral-teologis yang relevan bagi umat manusia dalam rangka menjawab problem-
problem sosial keagamaan sepanjang zaman ini. Bagaimana caranya?
Al-Qur’an harus selalu dijadikan sebagai landasan moral-teologis bagi umat
manusia dalam rangka menjawab problem-problem sosial keagamaan sepanjang zaman
ini. Dalam konteks ini, Al-Qur’an sebagai dasar keimanan, pemahaman dan tingkah laku
moral adalah hal yang esensial. Akan tetapi Al-Qur’an juga harus difungsikan sebagai
petunjuk bagi seluruh umat manusia, dengan memahami ideal moral yang terkandung di
dalamnya dan mengambil darinya ajaran-ajaran yang cocok untuk kemudian diterapkan
dalam waktu dan tempat yang sesuai.
Pesan sesungguhnya yang ingin disampaikan al-Qur’an kepada umat manusia
bukanlah makna yang ditunjukkan oleh ungkapan harfiah itu sendiri, melainkan ada ideal
moral yang terdapat dibalik ungkapan literal tersebut. Oleh karena itu, ayat-ayat al-
Qur’an harus dipahami dari sisi pesan moral dan maqashid asy-syari’ah-nya.

D. BAGAIMANA HUBUNGAN AL-QUR’AN DENGAN ILMU PENGETAHUAN

Hubungan Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan dan teknologi kaitannya sangat


erat. Ilmu-ilmu yang terdapat dalam Al-Qur’an ada yang langsung mudah dipahami
karena tersurat langsung pada ayat-ayatnya, namun ada pula ilmu-ilmu yang dimaksud
harus direnungkan terlebih dahulu, perlu pemikiran lebih lanjut karena hanya tersirat
pada ayat-ayatnya.
Ayat-ayat dalam Al-Qur’an selalu merangsang akal manusia untuk berpikir lebih
lanjut tentang isi ayat-ayatnya yang banyak menyangkut tentang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ayat-ayat Al-Qur’an juga tidak ada yang menghambat kemauan ilmu
pengetahuan dan teknologi, bahkan sebaliknya Al-Qur’an selalu menantang manusia
untuk menggunakan akalnya agar mendapatkan pelajaran dari ayat-ayatnya, contoh
dalam Surat Ar Rahman, 55:33 : “Hai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya kecuali dengan kekuatan.”
Ayat diatas mengandung isyarat bahwa manusia harus mempunyai kekuatan
untuk mengalahkan gaya tarik bumi, mana kala manusia ingin menembus penjuru langit
meninggalkan bumi. Kekuatan apa yang dimaksud ini? Untuk manusia yang hidup pada
zaman maju sekarang ini, tentulah tidak sulit untuk mengatakan bahwa kekuatan yang
dimaksudkan adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang peroketan yang
dapat mengantarkan manusia ke luar angkasa. Seperti contohnya pesawat luar angkasa
Apollo 11 milik Amerika Serikat dan Soyuz milik Rusia yang dapat mengalahkan gaya
tarik bumi dengan dorongan roket.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kita perlu mengetahui / memahami bahwa sesungguhnya manusia itu adalah
makhluk yang lemah. Didalam kandungan Al-Qur’an mengajarkan kita agar berperilaku
dengan akhlak karimah, seperti; kesabaran, murah hati dan lain-lain. Kita sebagai
umat Islam wajib memahami dan mempelajari dengan baik supaya kita tidak
terjerumus.
Al-Qur’an itu kitab terbaik yang diturun melalui Jibril sebagai mukjizat Nabi
Muhammad SAW. Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup umat islam.
Semua kisah yang ada didalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat –
umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi
kebenarannya.
Al-Qur’an berlaku universal dan bersifat shalihun li Kulli Zaman wa Makan,yang
berarti Al-Qur’an harus selalu dijadikan sebagai landasan moral-teologis yang relevan
bagi umat manusia dalam rangka menjawab problem-problem sosial keagamaan
sepanjang zaman ini
Jadi untuk memahami Alquran sehingga menjadi pedoman hidup bagi kita umat
Islam, tidak cukup menguasai ilmu fikih saja. Karena, begitu banyak hal-hal yang harus
kita jalani dalam kehidupan kita yang memerlukan ilmu.

B. SARAN
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas
rahmatnya dan hidayahnya yang telah memberikan kesempatan untuk saya hingga saya
bisa menulis makalah ini, dan dengan kekurangan – kekurangan yang ada pada
penulisan maka dari itu saya mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang
lebih baik.
Sekiranya dengan adanya makalah ini dapat menambah informasi bagi para
pembaca

DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/berita-update/sumber-hukum-islam-yang-digunakan-sebagai-pedoman-
hidup-1v9NVNq9bhc#:~:text=Sumber%20hukum%20Islam%20yang%20pertama
%20merupakan%20Alquran.%20Sumber,diturunkan%20melalui%20Nabi%20dan%20Rasul
%20yang%20diutus%20Allah.

https://myquran.or.id/al-quran-sebagai-pedoman-hidup/

Ash-Shiddieqy, Hasbi, 1997, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Semarang:
Pustaka Rizki Putra.

https://www.banggabersarung.com/blog/alquran-dan-hadits-sebagai-pedoman-hidup-umat-
muslim

Anda mungkin juga menyukai