Anda di halaman 1dari 4

Tugas Resume Ulumul Hadist

Nama : Nahla Fatha Winarti


NIM : 1212020176
Kelas : E
Dosen Pengampun : Achmad Nasrullah M.Ag

Hadis adalah segala yang dinisbatkan kepada Nabi SAW.baik perkataan, perbuatan,
maupun keizinannya. Menurut Muhadditsin, khabar identik dengan hadis. Sekalipun
ada segolongan yang mengkhususkan khabar yang selain hadis seperti
sejarah.Adapun Atsar ialah segala yang dinisbatkan kepada sahabat
Rasul.Sebagian ulama berpendapat bahwa Atsar adalah periwayatan secara mutlak
dari Rasulullah SAW.atau sahabat1

Esensi Hadist

 ‫ماأضف إلى النب ّي صلى هللا عليه وسلم من قول أفعل الزمن قول او فعل اوتقرير او نهوها‬
Adalah segala sesuatu yang di sandarkan kepada Nabi Muhamamad SAW
ucapan,perbuatan,petunjuk,maupun sifat,

Posisi Hadist atau Sunnah pada pembentukan hukum Islam

‫مكانة الحديث او السنة على النشوي‬

Landasan Filosofi

a. QS Al Baqarah

1
Mahmud Ali Fayyad, Metodologi Penetapan Keshahihan Hadits,( Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), 17.
َ‫ٱختَلَف‬ ۟ ُ‫ٱختَلَف‬
ْ ‫وا ِفي ِه ۚ َو َما‬ ْ ‫س ِفي َما‬
ِ ‫ق لِيَ ْح ُك َم بَيْنَ ٱلنَّا‬ َ َ‫ش ِرينَ َو ُمن ِذ ِرينَ َوَأن َز َل َم َع ُه ُم ٱ ْل ِك ٰت‬
ِّ ‫ب بِٱ ْل َح‬ َ ‫اس ُأ َّمةً ٰ َو ِح َدةً فَبَ َع‬
ِّ َ‫ث ٱهَّلل ُ ٱلنَّبِ ِّيۦنَ ُمب‬ ُ َّ‫َكانَ ٱلن‬

‫ق بِِإ ْذنِ ِهۦ ۗ َوٱهَّلل ُ يَ ْه ِدى َمن‬ ۟ ُ‫ٱختَلَف‬


ِّ ‫وا فِي ِه ِمنَ ٱ ْل َح‬ ۟ ُ‫فِي ِه ِإاَّل ٱلَّ ِذينَ ُأوتُوهُ ِم ۢن بَ ْع ِد َما َجٓا َء ْت ُه ُم ٱ ْلبَيِّ ٰنَتُ بَ ْغ ۢيًا بَ ْينَ ُه ْم ۖ فَ َهدَى ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ‫وا لِ َما‬

ْ ‫ص ٰ َر ٍط ُّم‬
‫ستَقِيم‬ ِ ‫يَشَٓا ُء ِإلَ ٰى‬

Artinya:
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah
mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan
bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara
manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih
tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka
Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk
orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka
perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk
orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

b. Akal yang menerima adanya prinsip ketuhanan ditengah jalan ada hambatan
yaitu nafsu dan Allah menghadirkan Solusi dengan mengutus para nabi dan
Rasul

c. Jumlah Nabi : 234 ribu (Berdasarkan Hadis nabi Saw)

d. Jumlah Rasul : 130 orang (Sumber kitab Hadis)

e. Tetapi yang dicatat oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an ada 25 Nabi dan Rasul

Ruang lingkup Ulumul Hadits

a. Rawi, matan, sanad


ْ uُ‫يَق‬،‫ا ُه َر ْي َرة‬uuَ‫ ِم َع َأب‬u ‫س‬
b. ُ‫ول‬u ْ ‫قَا َل‬، ‫احبَ ْرنا َع ٰ ْب ُد ال َّرزَاق‬
َ ُ‫احبَ ْرنا َم ْع َم ٌر عَنْ َه ََّم ِام ْب ِن ُمنَبهٍَّ انَّه‬ ْ ‫قَال‬، ‫الح ْنظَالِ ُّي‬
َ ‫ق بْنُ ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ ْ ‫َح َّدثَنَا ِإ‬
ُ ‫س َحا‬

‫رة؟‬u‫ا ُه َر ْي‬uَ‫ا َأب‬uuَ‫َّث ي‬


ُ ‫ د‬u‫الح‬ َ ‫ضا قَال َر ُج ٌل ِمن َح‬
َ ‫ا‬u‫ َم‬، َ‫در َموت‬ َ ‫صالةُ َمنْ َأ ْحد‬
َّ ‫َث َحتَّ يَت ََو‬ ُ ‫قَا َل َر‬
َ ‫سو ُل هّللا صلى هللا عليه وسلم ال َتُقبَ ُل‬

َ ‫سادَد ٌءَأ ْو‬


)‫ضاط (رواه البخار‬ َ َ‫ُف‬

1. Rowi : Rasulullah Saw - Abu Hurairah - Hisyam ibnu munabah - ma'mar -


abdul razak - Ishaq bin Ibrahim - Al-Bukhari

2. Sanad : ِAl Bukhari - Ishaq bin Ibrahim - Abdul Razak - Ma'mar - Hisyam Ibnu
Munabah - Abu Hurairah - Rasulullah Saw

َ ‫سادَد ٌءَأ ْو‬


3.Matan : ‫اط (رواه‬u‫ض‬ َ َ‫رة؟ ف‬u‫ا ُه َر ْي‬uَ‫َّث يَا َأب‬ َ ‫ َما‬، َ‫ضا قَال َر ُج ٌل ِمن َحد َر َموت‬
ُ ‫الحد‬ َ ‫صالةُ َمنْ َأ ْحد‬
َّ ‫َث َحتَّ يَت ََو‬ َ ‫ال َتُقبَ ُل‬
‫البخار‬

Landasan kewenangan Nabi atau Rasul

a. Pemberi kabar yang nyata


b. Diajarkan kitab dan hikmah
c. Tidak memiliki isi yang bersifat tersembunyi
d. Tidak tau perkara ghaib

Fungsi Nabi dan Rasul

a. Memberikan Solusi dari apa yang menjadi perdebatan


b. Memberikan kabar gembira yang dibekali kitab dan suhuf

Posisi Hadist/ Sunnah pada Al Qur'an untuk memperjelas


Sunnah atau Hadis menempati posisi penting dalam Islam yakni sebagai sumber
hukum kedua setelah al-Qur’an. Tidak semua persoalan keagamaan ditemukan
jawabannya dalam al-Qur’an. Maka dari itu, para ulama merujuk kepada sunnah
atau hadis sebagai otoritas hukum kedua setelah al-Qur’an. Dalam sejarahnya,
istilah sunnah kemudian disinonimkan dengan istilah hadis. Ulama muhaddis|in pada
umumnya mengidentikkan antara sunnah dengan hadis, yakni segala sabda,
perbuatan, ketetapan dan sifat-sifat Nabi. Akan tetapi jika kita memperhatikan
perspektif historisnya, maka sunnah dan hadis sesungguhnya merupakan dua
konsep yang berbeda meskipun di antara keduanya terdapat jalinan yang erat

Anda mungkin juga menyukai