Anda di halaman 1dari 7

Filsafat

Pendidikan Dan
Sumber Daya
Manusia
Manusia merupakan mahluk hidup yang memiliki berbagai
potensi bawaan.
Dilihat dari potensi inteleknya, manusia disebut homo
intelectus. Manusia juga disebut homo faber, homo sacinns,
homo saciale abima, serta homo sapiens.
Filsafat pendidikan menurut Imam
Barnadib

Filsafat pendidikan Usaha untuk menemukan


diartikan sebagai aliran jawaban dari pendidikan
yang didasarkan pada beserta problema-
pandangan filosofis tokoh- problema yang ada yang
tokoh tertentu. memerlukan tinjauan
filosofis
Dari pendekatan pertama, terkait dengan kualitas potensi manusia,
terdapat tiga aliran filsafat.

Aliran naturalisme, yang menyatakan bahwa manusia memiliki


potensi bawaan (natur) yang dapat berkembang secara alami.
Tokoh aliran ini adalah Jean Jacques Rosseau.

Aliran empirisme, yang menyatakan manusia bertumbuh dan


berkembang atas bantuan atau karena adanya intervensi
lingkungan. Tokoh aliran ini adalah Schopenhauer.

Aliran konvergensi, yang memiliki pandangan gabungan antara


naturalisme dan empirisme. Tokoh aliran ini adalah John Locke.
Ketiga aliran tersebut kemudian menjadi dasar pemikiran
tentang manusia dalam kaitan dengan problema
pendidikan. Namun kemudian, Kohnstamm menambah
faktor kesadaran sebagai faktor keempat. Menurutnya,
walaupun manusia memiliki bakat yang baik, kemudian di
didik secara baik pula, maka hasilnya akan menjadi lebih
baik ada motivasi intrinsik (dorongan kesadaran dari dalam
diri) dari peserta didik itu sendiri. kohnstamm, melihat
bahwa faktor lingkungan (melieu) belum dapat memberi
hasil yang optimal bila tidak disertai dorongan dari dalam
diri peserta didik.
Menurut Hasan Langgulung, pendidikan dalam
hubungannya dengan individu dan masyarakat,
dapat dilihat dari bagaimana garis hubungnya
dengan filsafat pendidikan dan sumber daya
manusia. Dari sudut pandang individu,
sebaliknya dari sudut pandang
kemasyarakatan, pendidikan adalah sebagai
pewarisan nilai-nilai budaya. Dalam pandangan
ini, pendidikan mengemban dua tugas utama,
yaitu penigkatan potensi individu dan
pelestarian nilai-nilai budaya.
Kemajuan peradaban manusia sebagian besar
ditentukan oleh daya ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek). Makin tinggi tingkat penguasaan
Iptek, makin maju pula peradaban suatu bangsa.
Juga tingkat kualitas sumber daya manusianya.
Salah satu sarana yang paling efektif dalam
pengembangan dan peningkatan kualitas sumber
daya manusia adalah pendidikan. Sejalan dengan
tujuan tersebut, disusunlah suatu sistem pendidikan
yang layak dan serasi dengan tujuan
pengembangan sumber daya manusia sebagai
pendukung nilai-nilai budaya bagi peningkatan
kemajuan peradaban yang dimiliki.
Dalam GBHN tahun 1993 diungkapkan bahwa tujuan
pendidikan nasional yang berlandaskan filsafat
pancasila itu menghasilkan adanya hubungan timbal
balik antara filsafat hidup bangsa, filsafat pendidikan
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Begitu juga dalam amanat UUD 1945, tujuan
pendidikan itu untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Ini berarti bahwa usaha mencerdaskan
kehidupan bangsa identik dengan peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan usaha yang paling
efektif adalah melalui pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai