DOSEN PEMBIMBING :
IBU, MEGARIYAWATI, M. Pd
DISUSUN OLEH :
WAN DENADA DAMAWANGSA
OKTA VIANI
ATIKAH NUR
A. MENULIS SEBAGAI BENTUK
KETERAMPILAN BERBAHASA
Setiap penulis harus mempunyai tujuan yang jelas dari tulisan yang
akan ditulisnya. Menurut Suriamiharja (1997: 10), tujuan dari menulis
adalah agar tulisan yang dibuat dapat dibaca dan dipahami dengan benar
oleh orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap bahasa
yang dipergunakan. Sedangkan menurut Suparno dan Mohamad Yunus
(2008: 3.7), tujuan yang ingin dicapai seorang penulis bermacam-macam
sebagai berikut:
1. Menjadikan
1. Menjadikan pembaca
pembaca ikut
ikut 2. Membuat
2. Membuat pembaca
pembaca tahu
tahu 3. Menjadikan
3. Menjadikan
berpikir dan
berpikir dan bernalar.
bernalar. tentang hal
tentang hal yang
yang diberitakan.
diberitakan. pembaca beropini.
pembaca beropini.
5. Membuat
5. Membuat pembaca
pembaca senang
senang 6. Membuat
6. Membuat
4. Menjadikan
4. Menjadikan pembaca
pembaca dengan menghayati
dengan menghayati nilai-nilai
nilai-nilai pembaca
pembaca
mengerti.
mengerti. yang dikemukakan
yang dikemukakan seperti
seperti nilai
nilai terpersuasi oleh
terpersuasi oleh isi
isi
kebenaran, nilai
kebenaran, nilai agama,
agama, nilai
nilai karangan.
karangan.
pendidikan, nilai
pendidikan, nilai sosial,
sosial, nilai
nilai
moral, nilai
moral, nilai kemanusiaan
kemanusiaan dan dan
nilai estetika.
nilai estetika.
menulis bermanfaat untuk mengetahui
kemampuan diri dengan aktif berpikir dalam
menuangkan ide dan gagasan kedalam sebuah
tulisan, menambah wawasan dan informasi,
menumbuhkan keberanian dan kreatifitas.
E. MANFAAT
MENULIS
F. TAHAPAN DALAM MENULIS
1. Pramenulis
(prewriting)
2. Penyusunan Draf
(drafting)
3. Merevisi
(revising)
4. Penyuntingan
(Editing)
5. Pemublikasian
(publishing)
G. TEORI DASAR
MENULIS
MacArthur (2007:2) menyatakan writing is a powerful tool for getting thing done and a
language skill to convey knowledge and information (menulis merupakan keterampilan
berbahasa untuk menyampaikan gagasan dan informasi).
Ariadinata (2009:5) menyatakan bahwa menulis merupakan sarana paling ampuh untuk
menyampaikan gagasan. Seorang penulis yang baik, mampu menyampaikan gagasan
dengan baik pula.
(Keraf, 2004:35) keterampilan menulis, sebagaimana keterampilan berbahasa yang lain,
menuntut penguasaan aspek bahasa yang meliputi (a) penguasaan secara aktif sejumlah
besar perbendaharaan kata, (b) penguasaan kaidah-kaidah sintaksis secara aktif, (c)
kemampuan menemukan gaya (genre) yang paling cocok untuk menyampaikan gagasan,
dan (d) tingkat penalaran atau logika yang dimiliki seseorang.
Wardhana (2007:33) menyatakan bahwa menulis adalah suatu keahlian dalam
menuangkan suatu ide, gagasan atau gambaran yang ada di dalam pikiran manusia
menjadi sebuah karya tulis yang dapat dibaca dan mudah dimengerti atau dipahami
orang lain.
H. MENENTUAN TEMA DAN JUDUL
a. Tema
Dalam menulis, tema dibutuhkan karena merupakan ide dasar yang berada di balik sebuah
artikel atau cerita dan memegang peran penting dalam menyatukan kata-kata menjadi satu
kesatuan yang koheren. Tema dianggap sebagai “otot” atau “kendaraan” cerita. Ada dua
cara untuk mengungkapkan tema dan Anda bisa memilih salah satunya. Tema dapat
dinyatakan secara eksplisit, biasanya dilakukan dalam korespondensi bisnis, tulisan teknis,
dan editorial. Tema juga dapat dinyatakan secara implisit, biasanya dilakukan dalam cerita
pendek, novel, dan naskah film.
b. Judul
merupakan hal pertama yang dilihat pembaca untuk menentukan perilakunya, yakni akan
membeli atau membaca hasil karya tulis Anda atau tidak. Judul juga memiliki fungsi yang
berbeda dengan tema dan topik sebuah tulisan. Judul berfungsi sebagai penarik minat dan
menentukan perilaku pembaca.
Judul yang bagus pastinya akan lebih cepat menarik pembaca dan menimbulkan
keingintahuan mereka tentang isi atau gagasan yang dibahas dalam tulisan. Tapi, penulis
seringkali kesulitan menentukan judul yang menarik sekaligus mewakili keseluruhan isi
tulisan. Penulis harus memahami menentukan judul untuk karangan non fiksi dan fiksi
cukup berbeda.
I. PERUMUSAN MASALAH DAN PEMBATASAN
MASALAH
Setelah ditemukan apa yang menjadi fokus masalah, lalu diadakan perumusan masalah.
Perumusan masalah merupakan pemetaan variabel-variabel yang terkait dengan fokus
masalah. Tidak semua variabel hasil identifikasi dari masalah melatarbelakangi atau
terkait dengan fokus masalah, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Dalam
merumuskan masalah penelitian ada 3 aspek yang perlu diperhatikan yaitu:
1) substansi/isi masalah:
2) Formulasi rumusan
harus berbobot dan 3) Teknis
masalah
orisinil.
J. PENETAPAN METODE PENULISAN DAN
TUJUAN PENULISAN
Kerangka karangan adalah konsep yang berisi tentang poin utama dari sebuah
gagasan untuk dijadikan karya tulis yang disusun dengan runtut, logis,
spesifik, terukur dan sistematis. Terdapat lima model karangan yang sering
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni karangan eksposisi, narasi,
persuasi, argumentasi dan deskripsi. Dalam membuat karya tulis, seorang
pengarang sangat perlu untuk membuat kerangka agar karya yang dihasilkan
bisa sesuai dengan parameter sebuah karya.
L. PENATAAN KARANGAN