Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH ONE DAY WITHOUT GADGET TERHADAP DAYA SERAP

SISWA SMAN 10 KAUR PENTAGON

Disusun Oleh:
Nama : Anisa Safitri
Kelas : XII MIPA Betha
Guru Pembimbing : Yubianto, MPd.

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI BENGKULU


SMAN 10 KAUR PENTAGON
KABUPATEN KAUR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Karya
tulis ilmiah ini berjudul Pengaruh One Day Without Gadget Terhadap Daya Serap Siswa SMAN
10 Kaur Pentagon yang disusun sebagai syarat ujian praktik akhir mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas XII MIPA di SMAN 10 Kaur Pentagon tahun pelajaran 2019/2020.
Karya tulis ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan karya tulis ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki karya
tulis ini.
Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan
inpirasi bagi pembaca, serta melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh one day
without gadget ini.

Bintuhan, Januari 2020


Penulis

Anisa Safitri
NISN. 0023318477
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
berkembang secara pesat, hal ini menunjukkan peningkatan percepatan pendidikan dan
sumber daya manusia dalam berbagai aspek. Pendidikan menjadi fokus dalam perkembangan
teknologi ini, sebab tingkat pendidikanlah yang mampu mempengaruhi percepatan
perkembangan teknologi sekaligus dalam lingkup yang lebih luas menunjukkan tingkat maju
atau tidaknya suatu negara. Dengan kata lain pendidikan merupakan usaha menumbuh
kembangkan suatu sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran.
Menurut Dwi Siswoyo (2008:18), secara teknis pendidikan adalah proses dimana
masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga-
lembaga lain) dengan sengaja mentransformasikan warisan budayanya, yaitu pengetahuan,
nilai-nilai, dan keterampilan keterampilan dari generasi ke generasi.
UU No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan pasal 3, menyebutkan bahwa :
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Mengacu pada fungsi tersebut, terlihat peran pendidikan dalam hal kemajuan suatu
negara sangat besar. Sedangkan, proses yang dimaksud dalam sistem pendidikan yaitu proses
pembelajaran yang secara tidak langsung berkaitan dengan daya serap pelajar didalam
pembelajarannya
Gadget memiliki dampak negatif dari segi kesehatan, peningkatan resiko kanker
akibat radiasi, ketulian, mata perih atau bahkan rabun karena pencerahan maksimal secara
berkala pada gadget, tablet atau komputer. Segi sosial, cenderung autis atau asyik
dengan gadgetnya sendiri, tidak bisa mengontrol diri sendiri akibat sosialiasi kurang, cepat
bosan ketika ada yang menasehati, banyak mengeluh, egois tidak terkendali, hidup menjadi
tidak teratur akibat kecanduan gadget. Segi budaya, lunturnya adat atau kebiasaan yang
berlaku, masuknya budaya barat secara perlahan, hilangnya rasa nasionalisme dan lebih cinta
pada produk asing.
Hal tersebutlah yang membuat penulis tertarik melakukan penelitian tentang seberapa
besar pengaruh metode one day without gadget dalam proses pembelajaran siswa dalam hal
ini merupakan kemampuan daya serap siswa SMAN 10 Kaur Pentagon. Sehingga
dibentuklah karya ilmiah berjudul “ Pengaruh One Day Without Gadget Terhadap Daya serap
Siswa SMAN 10 Kaur Pentagon”

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan sebuah masalah sebagai berikut :
1. Apakah one day without gadget berpengaruh terhadap daya serap siswa di SMAN 10
Kaur Pentagon

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
pengaruh one day without gadget terhadap daya serap siswa SMAN 10 Kaur Pentagon.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.

1.4.1 Bagi penulis


Penelitian dapat memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman penulis
khususnya dalam meneliti pengaruh one day without gadget terhadap daya serap
siswa.

1.4.2 Bagi pembaca


A. Penelitian dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjut serta
kontribusi yang berarti sebagai media pembelajaran mengenai pengaruh one day
without gadget terhadap daya serap siswa
B. Penelitian dapat dijadikan sebagai masukan kepada para siswa untuk mengetahui
pola belajar yang tepat terhadap individunya agar tingkat daya serap yang
maksimal pada proses pembelajarannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni
“daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak
kepercayaan dan perbuatan seseorang”.
WJS. Poerwardaminta berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul
dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang
berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain (Poerwardaminta:731).
Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah
sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan
dampak yang ada

2.2 Gadget
Gadget adalah alat teknologi yang saat ini berkembang pesat yang memiliki fungsi
spesifik seperti smartphone, Iphone dan Blackberry. Gadget dengan berbagai macam
aplikasi dapat menghadirkan berbagai media sosial, sehingga sering disalahgunakan oleh
siswa dapat mempengaruhi nilai atau tingkat pencapaian akademik mereka.

2.3 Daya Serap Siswa


2.3.1 Daya Serap
Daya serap adalah kemampuan atau kekuatan untuk melakukan sesuatu untuk
bertindak dalam menyerap pelajaran (KBBI, 1990:15). Jadi daya serap dapat
dikatakan sebagai suatu kemampuan untuk menangkap dan memahami sebuah
materi hingga individu mampu menjabarkan kembali materi yang diterima dengan
benar. Serta daya serap juga dijadikansebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman individu terhadap materi pembelajaran yang diberikan oleh guru
selama proses kegiatan belajar mengajar.

Menurut Djamarah (2011 : 120-121) pada dasarnya alat ukur daya serap sama
dengan alat untuk penilaian keberhasilan belajar mengajar, sedangkan untuk
mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes
prestasi belajar (achievement test). Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes
prestasi belajar digolongkan dalam jenis penilaian sebagai berikut :

1) Tes Formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur setiap satuan bahasan tertentu
dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa
terhadap satuan bahasan tertentu. Hasil tes ini digunakan untuk memperbaiki
proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu pula, atau
dengan kata lain sebagai feedback (umpan balik) dalam memperbaiki proses
belajar mengajar. Contohnya adalah post-test dan pre-test.
2) Tes Sub-sumatif
Penilaian ini meliputi sejumlah bahan pengajaran atau satuan bahasan
yang telah diajarkan kepada siswa dalam waktu tertentu. Tujuannya ialah
selain untuk memperoleh gambaran daya serap, juga untuk menetapkan
tingkat prestasi belajar siswa. Hasilnya 17 diperhitungkan untuk menentukan
nilai rapor. Contohnya adalah tes pada saat ulangan harian.
3) Tes Sumatif
Penilaian ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap pokok-
pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester. Tujuannya adalah
untuk menetapkan tingkat keberhasilan belajar siswa salam suatu periode
belajar tertentu. Hasil tes ini digunakan untuk kenaikan kelas dan menyusun
peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah. Contohnya adalah tes
ujian semester dan tes ujian kenaikan kelas.

Berdasarkan beberapa cara mengukur daya serap siswa, peneliti hanya akan
mengambil data dari tes formatif sebagai tolak ukur daya serap siswa siswi SMAN
10 Kaur Pentagon.
2.3.2 Siswa
Siswa merupakan pelajar yang duduk dimeja belajar setrata sekolah dasar
maupun menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah keatas (SMA). Siswa-
siswa tersebut belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan untuk mencapai
pemahaman ilmu yang telah didapat dunia pendidikan. Siswa atau pesetra didik
adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk
mengikuti pembelajaran yang diselengarakan di sekolah, dengan tujuan untuk
menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketrampilan, berpengalaman,
berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri (Kompas, 1985).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Yakni
yang berdasarkan suatu gejala, peristiwa dan fenomena aktual terhadap data kuantitatif.
Metode deskriptif berupa pendeskripsian secara sisteatis, faktual, dan akurat dari sifat-sifat
populasi tertentu, dengan kata lain dapat menggambarkan secara detail.

3.2 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 10 dan 11 SMAN 10 Kaur
Pentagon. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 siswa kelas
10 dan 5 siswa kelas 11.

3.3 Variabel penelitian


Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu :

a. Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab terdapatnya variabel terikat, serta
variabel yang akan mempengaruhi atau menjadi pengaruh pada variabel terikat. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya yaitu Daya Serap Siswa Kelas XI MIPA Alpha SMAN
10 Kaur Pentagon yang disimbolkan dengan X.
b. Variabel terikat yang merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas dengan
kata lain variabel yang merupakan akibat dari variabel bebas. Pada penelitian ini
variabel terikatnya adalah Pengaruh One Day Without Gadget yang dilambangkan
dengan Y.

3.4 Teknik Pengumpulan data


Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Angket (Kuesioner)
Angket (kuesioner) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Variabel yang diteliti dalam angket ini adalah one day without gadget dan
daya serap siswa. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup
langsung dengan metode pilihan (multiple choice). Dalam angket penelitian digunakan
pengukuran dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dari seseorang atau sekelompok orang
mengenai suatu gejala yang terjadi. Skala Likert memiliki gradasi dari sangat positif
hingga sangat negatif.

3.5 Instrumen Penelitian


Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas dua. Instrumen pertama berupa angket
(kuesioner) untuk mengukur pengaruh one day without gadget terhadap daya serap siswa
SMAN 10 Kaur Pentagon. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, yakni jawaban
kepada responden telah disediakan sehingga responden cukup memilih jawaban yang
tersedia. Menggunakan alternatif jawaban yakni Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N),
Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Instrumen kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah prestest dan postest
kepada siswa SMAN 10 Kaur Pentagon untuk mengetahui pengaruh one day without gadget
terhadap daya serap siswa SMAN 10 Kaur Pentagon dalam kegiatan pembelajaran.

Aspek-aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah tentang ada tidaknya pengaruh
gadget terhadap daya serap yang diukur melalui turun atau naiknya nilai posttest yang
diujikan kepada siswa SMAN 10 Kaur Pentagon.

3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian


Uji coba instrumen digunakan untuk mengetahui validitas dan realibilitas instrumen.
Responden yang digunakan dalam uji coba adalah siswa SMAN 10 Kaur Pentagon yang
berjumlah 10 orang. Hasil dari instrumen yang valid dan reliabel akan digunakan untuk
analisis data selanjutnya, sedangkan instrumen yang tidak valid dan tidak reliabel akan
direvisi dari instrumen penelitian.
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu
instrumen. Menurut Sugiyono (2013: 172), valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan
dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur. Uji
validitas yang digunakan dalam pengujian ini menggunakan uji validitas dengan
analisis faktor (Exploratory Factor Analysis). Rumus validitas angket yang akan
digunakan adalah korelasi product moment sebagai berikut:

2. Uji Realibilitas
Realibilitas secara umum dikatakan sebagai adanya konsistensi hasil pengukuran
hal yang sama jika dilakukan dalam konteks waktu yang berbeda (Sawono, 2013).
Rumus yang digunakan adalah Korelasi Alpha Cronbach sebagai berikut:

Varians total Kriteria Reliabilitasnya adalah : Jika “rhitung > rtabel”.

3.6 Metode Analisis Data


BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


A. Uji validitas dan realibilitas

UJI VALIDITAS

1. Uji validitas one day without gadget

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if


Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted

x.1 6,90 1,878 -,162 -,426a


x.2 6,90 1,433 ,080 -1,178a
x.3 7,20 1,511 -,378 ,706

No Butir Soal r hitung R tabel 5% (5) Kriteria


1 - 0,162 0,707 Tidak valid
2 0,080 0,707 Tidak valid
3 -0,378 0,707 Tidak valid

2. Uji validitas daya serap siswa

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation
Deleted

y.1 7,40 2,489 ,822 ,625


y.2 7,50 2,722 ,808 ,653
y.3 7,90 3,211 ,479 ,969

No Butir Soal r hitung R tabel 5% (5) Kriteria


1 0,822 0,707 valid
2 0,808 0,707 valid
3 0,479 0,707 Tidak valid
UJI REALIBILITAS

1. Variabel one day without gadget


Reliability Statistics

Cronbach's
N of Items
Alphaa

-,519 3

2. Daya serap siswa

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,830 3

Variabel r hitung R tabel 5% (5) Kriteria


One day without
gadget -0,519 0,707 Tidak valid

Daya serap siswa 0,830 0,707 Valid

3. Hasil Pre Test dan Post Test

Responden 1

120
100
80
60 Seri
40 es 1

20
0
Pre test Post test
Responden 2

90
80
70
60
50
40 Seri
es 1
30
20
10
0
Pre test Post test

Responden 3

120
100
80
60 Seri
40 es 1

20
0
Pre test Post test

Responden 4

90
80
70
60
50
40 Seri
30 es 1
20
10
0
Pre test Post test
Responden 5

120
100
80
60 Seri
40 es 1

20
0
Pre test Post test

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa tidak ada terjadi peningkatan daya serap siswa
yang signifikan terhadap seluruh responden. Pre test dan post test menjadi pengukur tingkat
tinggi rendahnya daya serap siswa. Karena siswa siswi pentagon ketika berkurangnya waktu
pengambilan gadget menyebabkan siswa siswi memiliki semanga belajar yang tinggi
sehingga berdampak pada daya serap siswa-siswi. Temuan ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa Gadget memberikan pengaruh terhadap Daya serap siswa.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Hasil analisis variabel pengaruh one day without gadget dari penelitian yang berjudul
“Pengaruh One Day Without Gadget Terhadap Daya Serap Siswa SMAN 10 Kaur
Pentagon”, maka didapat kesimpulan sebagai berikut.

5.2 Saran
1. Bagi siswa
Bagi siswa, hendaknya memiliki komitmen untuk lebih mengoptimalkan
pemakaian gadget untuk meningkatkan daya serap pada Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM). Siswa juga harus aktif dalam mengikuti KBM sebagai wadah pengaplikasian
hasil daya serap pembelajaran yang dilakukan.

2. Bagi Peneliti berikutnya


Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan referensi
untuk melanjutkan penelitian, serta dengan meneliti faktor-faktor lain yang berkaitan
dengan hasil dari one day without gadget yang dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai