Disusun Oleh:
Nama : Anisa Safitri
Kelas : XII MIPA Betha
Guru Pembimbing : Yubianto, MPd.
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Karya
tulis ilmiah ini berjudul Pengaruh One Day Without Gadget Terhadap Daya Serap Siswa SMAN
10 Kaur Pentagon yang disusun sebagai syarat ujian praktik akhir mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas XII MIPA di SMAN 10 Kaur Pentagon tahun pelajaran 2019/2020.
Karya tulis ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan karya tulis ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki karya
tulis ini.
Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan
inpirasi bagi pembaca, serta melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh one day
without gadget ini.
Anisa Safitri
NISN. 0023318477
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni
“daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak
kepercayaan dan perbuatan seseorang”.
WJS. Poerwardaminta berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul
dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang
berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain (Poerwardaminta:731).
Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah
sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan
dampak yang ada
2.2 Gadget
Gadget adalah alat teknologi yang saat ini berkembang pesat yang memiliki fungsi
spesifik seperti smartphone, Iphone dan Blackberry. Gadget dengan berbagai macam
aplikasi dapat menghadirkan berbagai media sosial, sehingga sering disalahgunakan oleh
siswa dapat mempengaruhi nilai atau tingkat pencapaian akademik mereka.
Menurut Djamarah (2011 : 120-121) pada dasarnya alat ukur daya serap sama
dengan alat untuk penilaian keberhasilan belajar mengajar, sedangkan untuk
mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes
prestasi belajar (achievement test). Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes
prestasi belajar digolongkan dalam jenis penilaian sebagai berikut :
1) Tes Formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur setiap satuan bahasan tertentu
dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa
terhadap satuan bahasan tertentu. Hasil tes ini digunakan untuk memperbaiki
proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu pula, atau
dengan kata lain sebagai feedback (umpan balik) dalam memperbaiki proses
belajar mengajar. Contohnya adalah post-test dan pre-test.
2) Tes Sub-sumatif
Penilaian ini meliputi sejumlah bahan pengajaran atau satuan bahasan
yang telah diajarkan kepada siswa dalam waktu tertentu. Tujuannya ialah
selain untuk memperoleh gambaran daya serap, juga untuk menetapkan
tingkat prestasi belajar siswa. Hasilnya 17 diperhitungkan untuk menentukan
nilai rapor. Contohnya adalah tes pada saat ulangan harian.
3) Tes Sumatif
Penilaian ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap pokok-
pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester. Tujuannya adalah
untuk menetapkan tingkat keberhasilan belajar siswa salam suatu periode
belajar tertentu. Hasil tes ini digunakan untuk kenaikan kelas dan menyusun
peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah. Contohnya adalah tes
ujian semester dan tes ujian kenaikan kelas.
Berdasarkan beberapa cara mengukur daya serap siswa, peneliti hanya akan
mengambil data dari tes formatif sebagai tolak ukur daya serap siswa siswi SMAN
10 Kaur Pentagon.
2.3.2 Siswa
Siswa merupakan pelajar yang duduk dimeja belajar setrata sekolah dasar
maupun menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah keatas (SMA). Siswa-
siswa tersebut belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan untuk mencapai
pemahaman ilmu yang telah didapat dunia pendidikan. Siswa atau pesetra didik
adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk
mengikuti pembelajaran yang diselengarakan di sekolah, dengan tujuan untuk
menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketrampilan, berpengalaman,
berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri (Kompas, 1985).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
a. Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab terdapatnya variabel terikat, serta
variabel yang akan mempengaruhi atau menjadi pengaruh pada variabel terikat. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya yaitu Daya Serap Siswa Kelas XI MIPA Alpha SMAN
10 Kaur Pentagon yang disimbolkan dengan X.
b. Variabel terikat yang merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas dengan
kata lain variabel yang merupakan akibat dari variabel bebas. Pada penelitian ini
variabel terikatnya adalah Pengaruh One Day Without Gadget yang dilambangkan
dengan Y.
a. Angket (Kuesioner)
Angket (kuesioner) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Variabel yang diteliti dalam angket ini adalah one day without gadget dan
daya serap siswa. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup
langsung dengan metode pilihan (multiple choice). Dalam angket penelitian digunakan
pengukuran dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dari seseorang atau sekelompok orang
mengenai suatu gejala yang terjadi. Skala Likert memiliki gradasi dari sangat positif
hingga sangat negatif.
Aspek-aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah tentang ada tidaknya pengaruh
gadget terhadap daya serap yang diukur melalui turun atau naiknya nilai posttest yang
diujikan kepada siswa SMAN 10 Kaur Pentagon.
2. Uji Realibilitas
Realibilitas secara umum dikatakan sebagai adanya konsistensi hasil pengukuran
hal yang sama jika dilakukan dalam konteks waktu yang berbeda (Sawono, 2013).
Rumus yang digunakan adalah Korelasi Alpha Cronbach sebagai berikut:
UJI VALIDITAS
Item-Total Statistics
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation
Deleted
Cronbach's
N of Items
Alphaa
-,519 3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,830 3
Responden 1
120
100
80
60 Seri
40 es 1
20
0
Pre test Post test
Responden 2
90
80
70
60
50
40 Seri
es 1
30
20
10
0
Pre test Post test
Responden 3
120
100
80
60 Seri
40 es 1
20
0
Pre test Post test
Responden 4
90
80
70
60
50
40 Seri
30 es 1
20
10
0
Pre test Post test
Responden 5
120
100
80
60 Seri
40 es 1
20
0
Pre test Post test
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa tidak ada terjadi peningkatan daya serap siswa
yang signifikan terhadap seluruh responden. Pre test dan post test menjadi pengukur tingkat
tinggi rendahnya daya serap siswa. Karena siswa siswi pentagon ketika berkurangnya waktu
pengambilan gadget menyebabkan siswa siswi memiliki semanga belajar yang tinggi
sehingga berdampak pada daya serap siswa-siswi. Temuan ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa Gadget memberikan pengaruh terhadap Daya serap siswa.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil analisis variabel pengaruh one day without gadget dari penelitian yang berjudul
“Pengaruh One Day Without Gadget Terhadap Daya Serap Siswa SMAN 10 Kaur
Pentagon”, maka didapat kesimpulan sebagai berikut.
5.2 Saran
1. Bagi siswa
Bagi siswa, hendaknya memiliki komitmen untuk lebih mengoptimalkan
pemakaian gadget untuk meningkatkan daya serap pada Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM). Siswa juga harus aktif dalam mengikuti KBM sebagai wadah pengaplikasian
hasil daya serap pembelajaran yang dilakukan.