Disusun oleh:
DIII KEPERAWATAN
2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
karunia serta taufik hidayah-Nya lah kami dapat menjelaskan makalah yang
berjudul “Komunikasi Teraupetik Pada Remaja” tepat pada waktunya. Makalah
ini kami buat untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing Bapak
Siswoto,AMK.,S.Pd,MSI. sebagai dosen pembimbimg dari mata kuliah
Komunikasi.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua dan
keluarga besar kami yang selalu mendoakan serta mendukung dalam setiap
langkah kami menempuh Pendidikan di Akademi Kesehatan Rustida Krikilan.
Penulisan makalah ini kami tulis berdasarkan apa yang kami ketahui tentang
Komunikasi Teraupetik Pada Pasien Gangguan Jiwa.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................1
1.2. Tujuan..................................................................................................2
1.3. Manfaat................................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN..................................................................................3
2.1. Pengertian Komunikasi Terapeutik.....................................................3
2.2. Pengertian Gangguan Jiwa .................................................................3
2.3. Penyebab Gangguan Jiwa....................................................................4
2.4. Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa ….…………..................................5
2.5. Jenis – jenis Penyakit Gangguan Jiwa…..............................................7
2.6. Fase – fase Komunikasi Terapeuti… ..................................................11
2.7. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan......12
BAB 3. PENUTUP...........................................................................................20
3.1. Simpulan..............................................................................................20
3.2. Saran....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
1. Mampu memahami komunikasi terapeutik pada pasien dengan
gangguan jiwa
2. Tujuan khusus
Mahasiswa diharapkan mampu memahami :
1. Pengertian komunikasi terapeutik
2. Pengertian gangguan jiwa
3. Modifikasi model komunikasi terapeutik pada gangguan jiwa
4.Komunikasi terapeutik dalam strategi pelaksanaan tindakan
keperawatan gangguan jiwa
5. Penerapan komunikasi pada klien dengan gangguan jiwa
1.3 Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang komunikasi terapeutik yang digunakan
untuk komunikasi pada pasien dengan gangguan jiwa
2. Memberikan wawasan kepada masyarakat luas tentang komunikasi
terapeutik pada pasien dengan gangguan jiwa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
h). Kerahasiaan
P: “ Mas tak perlu kuatir ataupun cemas. Kalau mas tidak keberatan, mas bisa
sharing dengan kami tentang segala permasalahan-permasalahan ataupun
keluhan-keluhan yang sedang bapak alami. Insya Allah, kita bersama-sama
mencarikan jalan keluarnya dan saya tidak akan memberitahukannya pada
orang yang tidak berhak untuk tahu akan hal itu."
K: Beneran?
P: betul mas kami akan menjaga semua rahasia mas.
Validasi kontrak
P:" Baiklah kalau begitu, terima kasih atas waktunya mas Imam. Kami permisi
dulu. Kami akan kembali besok di jam yang sama yaitu jam 09:30 WIB dan di
tempat ini ya
K: "hm"
1. Fase Orientasi
a). Salam terapeutik
P :" Selamat pagi, mas Imam!"
K: "pagi"
b). Validasi data
P:" Bagaimana perasaan mas Imam sejak kemarin setelah kita bertemu?"
K:."baik"
P:" apakah perasaan mas Imam lebih tenang?"
K:."iya, lumayan lah"
c). Mengingatkan kontrak Topik, waktu, tempat
P:" Bagaimana mas, apakah masih ingat dengan kegiatan yang kita
rencanakan kemarin?"
K: "ingat"
P: "Apakah mas Imam masih ingat pukul berapa kegiatan yang kita
rencanakan dimulai?"
K: "09:30 WIB"
P: " Dan dimana kita akan melakukannya mas, mas Imam masih ingat?"
K: "di sini"
P:" Wah, tampaknya mas Imam bersemangat sekali."
K: "ya dongssssss
2. Fase Kerja
P: Alhamdulillah.. Mas Imam sudah sarapan?
K: Sudah..
P: Gimana rasanya enak ?
K: Enak..
P: Gimana dengan keluarga dirumah?
K: Baik, tadi sudah kesini
P: Terus tadi ngapain aja?
K: Ya ngobrol, terus main, jalan jalan ditaman belakang
P: Berarti sudah baikan dong?
K: iya sih sus.. tapi saya masih kepikiran sama tanggung jawab saya pada
keluarga, nanti gimana masa depan keluarga saya, kalau saya tidak bekerja,
saya makan apa sus?
P: oh. begitu, Begini saja mas Imam jangan pesimis dulu Allah itu sudah
mengatur rejeki kita, Sekarang tinggal mas Imam untuk berusaha dan berdoa
kepada Tuhan. Seingat saya kemarin mas Imam bilang kalau salah satu hobi
mas Imam main computer ya?
K: Iya kenapa emang?
P: Nah, Ya itu bisa dijadikan ladang pekerjaan mas Imam
K: Gimana caranya?
P: kan sekarang banyak bisnis online, coba mas Imam ikutan. Kaya jual baju,
peralatan bola atau mungkin mas imam punya ide yang lain boleh dicoba.
K: mmmm iya ya,, kenapa gak terpikirkan dari dulu ya?
P: iya mas.. apa ada yg masih dipendam ?Kalau masih ada kita bisa sharing
K: Gak Ada sus. ya itu tadi aja yg bikin saya mikir dan tidak tenang sehingga
saya ingin bunuh diri
P: Sebaiknya kalau punya jangan dipendam masalah, di sharing ke keluarga,
sahabat, atau teman mas. Nanti kalau bunuh diri kasian keluarganya, nanti
keluarga mas malah terlantar.
K: emm... iya sus, saya sekarang menyesal, atas perbuatan saya sebelumnya.
P: Nah gitu dong.. sekarang mas heksa harus berpikiran bahwa tidak ada
masalah yang tidak dapat diselesaikan.
3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses menyampaikan pesan yang dilakukan
oleh seseorang kepada pihak lain yang bertujuan untuk menciptakan
persamaan pikiran antara pengirim dan penerima pesan. Komunikasi
terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien dan menjadi hal yang
paling penting dalam upaya pengobatan dan penyembuhan pasien yang
bertujuan untuk mengubah perilaku klien guna mencapai tingkat kesehatan
yang optimal. Secara langsung, gangguan psikologis / jiwa dapat dijelaskan
dengan mengetahui penyebab psikologis itu sendiri. Penyebab tersebut
diantara lainnya seperti stres, pengalaman trauma, dan masalah pada masa
kanak-kanak. Sementara itu, gangguan fisik diakibatkan oleh penyebab fisik
yang beraneka ragam
3.2 Saran
Perawat harus bisa menghadapi pasien gangguan jiwa agar terjadi
hubungan terapeutik dengan pasien. Mampu menerapkan teknik- teknik, cara
berkomunikasi, serta faktor penghambat komunikasi pada pasien gangguan
jiwa
DAFTAR PUSTAKA
Adi Herman Surya Direja. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha
Medika. Yogyakarta
Afnuhazi, R. 2015. Komunikasi Terapeutik Dalam Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta: Gosyen Publising
Atik, L. 2011. Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien di Rumah Sakit
Santa Elisabeth Semarang. Universitas Pembangunan Nasional
Atwar Bajari. 2015. Metodologi Penelitian Komunikai. PT. Remaja
rosdakarya. Bandung
Hafied Cangara. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Raja Grafindo persada.
Depok
Pribadi Zen MH. 2013. Panduan Komunikasi Efektif Untuk Bekal
Keparawatan Profesional. D-Medika.Yogyakarta