Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEPERAWATAAN JIWA

“Penyuluhan Kesehatan Jiwa Masyarakat”

OLEH KELOMPOK 11

1. Meldi Tatu Wadang


2. Melisa M. Molana
3. Muhammad I. Muslimin
KELAS: PPN TK 3

DOSEN PEMBIMBING:

Antonia Helena Hamu, SKep.Ns.M.Kep

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEPERAWATAAN PRODI PENDIDIKAN SARJANAA TERAPATAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Penyuluhan kesehatan
jiwa masyarakat”Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah keperawatan jiwa Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1. Latar belakang....................................................................................................................4
1.2 Tujuan...............................................................................................................................4
1.2.1 Tujuan umum.............................................................................................................4
1.2.2 Tujuan khusus............................................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................6
2.1 Pengertian penkes jiwa masyarakat.................................................................................6
2.2 Tujuan penkes jiwa dimasyarakat....................................................................................6
2.3 Factor yang mempeengaruhi penkes jiwa masyarakat.....................................................6
2.4 Metode penkes jiwa masyarakat.......................................................................................7
2.5 Media penkes jiwa masyarakat.........................................................................................8
2.6 Langkah langkah penkes jiwa masyarakat.....................................................................13
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................16
3.2Saran................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan jiwa bisa dikatakan sebagai suatu kondisi sehat baik emosional,
psikologis, dan juga sosial yang ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yang
memuaskan antara individu dengan individu lainnya, memiliki koping yang efektif,
konsep diri positif dan emosi yang stabil (Videbeck, 2010). Kesehatan jiwa seseorang
dipengaruhi oleh keseimbangan dan ketidakseimbangan antar sistem. Sistem tersebut
berfungsi sebagai salah satu kesatuan yang holistik dan bukan semata-mata
merupakan penjumlahan elemen-elemenya. Sehingga kesehatan jiwa merupakan
kondisi seseorang yang merasa sehat dan bahagia, mampu menerima orang lain
sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
(Mangindaan, 2010).
Tidak berkembangnya koping individu secara baik dapat menyebabkan
terjadinya gangguan jiwa pada seseorang. Menurut Purnama, Yani, & Titin (2016)
mengatakan gangguan jiwa adalah seseorang yang terganggu dari segi mental dan
tidak bisa menggunakan pikirannya secara normal. Gangguan jiwa merupakan
manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku akibat adanya distorsi emosi sehingga
ditemukan ketidakwajaran dalam bertingkah laku. Sedangkan menurut Nasir &
Muhith (2011), mengatakan bahwa gangguan jiwa adalah keadaan adanya gangguan
pada fungsi kejiwaan, fungsi kejiwaan meliputi proses berpikir, emosi, kemauan dan
perilaku psikotomotor, termasuk bicara. Seseorang mengalami gangguan jiwa apabila
ditemukan adanya gangguan pada fungsi mental yang meliputi: emosi, pikiran,
perilaku, perasaan, motivasi, kemauan, keinginan, daya tilik diri dan persepsi
sehingga mengganggu dalam proses hidup di masyarakat.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum


Untuk memenuhi tugas terstruktur matakuliah keperawatan jiwa yang diberikan oleh
dosen dengan topik penkes jiwa masyarakat

1.2.2 Tujuan khusus

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengerian penkes jiwa masyarakat


2. Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan penkes jiwa masyarakat
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi penkes jiwa
masyarakat
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui metode penkes jiwa
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui media penkes jiwa masyarakat
6. Agar mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah penkes jiwa
masyarakat
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian penkes jiwa masyarakat

Steuart: 1968 dalam buku Sinta Fitriani (2011), pendidikan kesehatan adalah
komponen program kesehatan (kedokteran) yang isinya perencanaan untuk perubahan
perilaku individu, kelompok dan masyarakat sehubungan dengan pencegahan
penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Kesehatan jiwa
masyarakat adalah masalah kesehatan jiwa yang ada di masyarakat

2.2 Tujuan penkes jiwa dimasyarakat

 Menyadarkan masyarakat terhadap kesehatan jiwa yang ada di masyarakat


 Mencegah timbulnya berbagai gangguan jiwa
 Menggulangi masalah kesehatan jiwa
 Memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan jiwa
 Meminimalkan dampak masalah psikososial dan gangguan jiwa terhadap individu,
kelompok dan masyarakat

2.3 Factor yang mempeengaruhi penkes jiwa masyarakat

Faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penkes,


diantaranya tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, adat istiadat, kepercayaan
masyarakat, ketersediaan waktu dari masyarakat. Materi yang disampaikan juga
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan kesehatan, maka materi yang
disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat
dalam bahasa yang mudah dimengerti masyarakat dalam bahasa kesehariannya, tidak
terlalu sulit dimengerti oleh sasaran dalam penyampaian materi sebaiknya gunakan
alat peraga untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran
dan materi atau pesan yang disampaikan merupakan kebutuhan sasaran dalam
masalah dan keperawatan yang mereka hadapi.

Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan penkes yaitu sasaran


penyuluhan dan proses dalam pelaksanaan penkes. Faktor penkes misalnya kurang
persiapan, kurang menguasai materi yang akan dijelaskan, penampilan kurang
meyakinan sasaran, bahasa yang digunakan kuranng dapat dimengerti oleh sasaran
karena terlalu banyak menggunakan istilah-istilah asing, suara terlalu kecil dan
kuranng dapat didengar, penyampaian materi terlalu monoton sehingga membosankan
. faktor sasaran misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit mengerti
materi yang disampaiakan, tingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak
begitu memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan, karena lebih memikirkan
kebutuhan-kebutuhan lain yang lebih mendesak, kepercayaan dan adat istiadat yang
telah tertanam sehingga sulit untuk diubah. Faktor proses dalam penkes contohnya
waktu penyuluhan tidak sesuai dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat tidak
sesuai dengan tempat yang ditentukan, tempat yang dekat dengan keramaian dan
bising, jumlah sasaran yang terlalu banyak sehingga sulit menarik perhatian seluruh
peserta, alat peraga dalam memberikan penyuluhan kurang ditunjang oleh alat peraga
yang dapat mempermudah pemahaman sasaran, metode yang dipergunakan kurang
tepat, bahasa yang digunakan sulit dimngerti oleh peserta.

2.4 Metode penkes jiwa masyarakat

Metode pendidikan kesehatan pada dasarnya merupakan pendekatan yang


digunakan dalam proses pendidikan kesehatan untuk menyampaikan pesan kepada
sasaran. Metode dan teknik pendidikan kesehatan adalah suatu kombinasi antara cara-
cara atau metode dan alat-alat bantu atau media yang digunakan dalam setiap
pelaksanaan promosi kesehatan . berdasarkan sasarannya, metode dan teknik
pendidikan kesehatan dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Metode pendidikan individual


metode ini digunakan apabila antara promoter kesehatan dan sasarannya dapat
berkomunikasi langsung, baik tatap muka maupun melalui sarana komunikasi
lainnya. Cara ini paling efektif karena antara petugas kesehatan dan klien dapat
saling berdialog, saling merespon dalam waktu yang bersamaan. Dalam
menjelaskan masalah kesehatan bagi kliennya petugas kesehatan dapat
menggunakan alat bantu atau peraga yang relevan dengan masalahnya. Metode
dan teknik pendidikan kesehatan yang individual ini yang terkenal adalah
councelling
b. Metode pendidikan kesehatan kelompok
Metode ini digunakan untuk sasaran kelompok. Sasaran kelompok
dibedakan menjadi 2 yaitu: kelompok kecil kalau kelompok sasaran terdiri
antara 5-15 orang dan kelompok besar yang diatas 15-50 orang. Oleh karena
itu metode pendidikan kesehatan kelompok juga dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Metode dan teknik pendidikan kesehatan untuk kelompok kecil, misalnya
diskusi kelompok, metode curah pendapat(brainstorming), bermain peran,
metode simulasi, dan sebagainya, untuk megefektifkan metode ini perlu
dibantu dengan alat bantu atau media, misalnya lembar balik, bannner, dan
slide show.
2. Metode dan teknik untuk kelompok besar, misalnya metode ceramah yang
diikuti atau tanpa diikuti tanya jawab, seminar, loka karya, dan sebagainya.
Untuk memperkuat metode ini perlu dibantu pula dengan alat bantu
misalnya, overhead projectorm slide projector, film projector dan
sebagainya.
3. Metodek pendidikan kesehatan massa, apabila sasaran pendidikan
kesehatan masal atau publik, maka metode-metode dan teknik pendidikan
kesehatan tersebuttidak akan efektif, karena itu digunakan metode
pendidikan kesehatan massa. Metode dan teknik pendidikan kesehatan
untuk massa yang sering digunakan adalah:
 Ceramah umum, misalnya dilapangan terbuka
 Penggunaan media masa elektronik, seperti radio dan televisi.
Penyampaian pesan melalui radio atau TV ini dapat dirancang
dengan berbagai bentuk, misalnya talk show, dialog interaktif, dan
simulasi.
 Penggunaan media cetak seperti koran, majalah, buku, leaflet,
selembaran poster. Bentuk sajian dalam media cetak ini juga
bermacam-macam.
 Penggunaan media luar ruang, misalnya billboard, spanduk, umbul-
umbul, dan sebagainya.
2.5 Media penkes jiwa masyarakat

Berdasarkan peran-fungsinya sebagai penyaluran pesan / informasi kesehatan, media


pendidikan kesehatan dibagi menjadi 3 yakni :

a. 1) Iklan di bus. Media cetak

1. Booklet

2. Leaflet

3. Flyer (selebaran)

4. flip chart (lembar balik)

5. rubrik atau tulisan pada surat


kabar atau majalah

6. poster
7. foto

Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran


sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini
adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubrik atau
tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi
kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup
banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik,
mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak
memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan
mudah terlipat.
a. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar
dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini
adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD, internet (computer dan modem),
SMS (telepon seluler). Seperti halnya media cetak, media elektronik ini memiliki
kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal
masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya
dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari
media ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih
untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan
berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk
mengoperasikannya.
b. Media luar ruang
1. Papan reklame

2. Spanduk

3. Pameran

4. Benner
5. Layar lebar

6. Umbul-umbul

Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun
elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar,
umbul-umbul, yang berisi pesan, slogan atau logo. Kelebihan dari media ini adalah
lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap
muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan
jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi,
sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan
selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan
keterampilan untuk mengoperasikannya.

c. Media Lain, seperti :


2) Mengadakan event, merupakan suatu bentuk kegiatan yang diadakan di pusat
perbelanjaan atau hiburan yang menarik perhatian pengunjung
(a) Road Show, suatu kegiatan yang diadakan dibeberapa tempat / kota.
(b) Sampling, contoh produk yang diberikan kepada sasaran secara gratis.
(c) Pameran, suatu kegiatan untuk menunjukkan informasi program dan pesan
pesan promosi

2.6 Langkah langkah penkes jiwa masyarakat

Menurut Swanson dan Nies dalam Nursalam dan Efendi (2008) ada beberapa langkah
yang harus ditempuh dalam melaksanakan pendidikan kesehatan, yaitu :

a. Tahap I. Perencanaan dan pemilihan strategi


Tahap ini merupakan dasar dari proses komunikasi yang akan dilakukan oleh
pendidik kesehatan dan juga merupakan kunci penting untuk memahami
kebutuhan belajar sasaran dan mengetahui sasaran atau pesan yang akan
disampaikan. Tindakan perawat yang perlu dilakukan pada tahap ini antara lain:
1) Review data yang berhubungan dengan kesehatan, keluhan, kepustakaan, media
massa, dan tokoh masyarakat.
2) Cari data baru melalui wawancara, fokus grup (dialog masalah yang dirasakan).
3) Bedakan kebutuhan sasaran dan persepsi terhadap masalah kesehatan,
termasuk identifikasi sasaran.
4) Identifikasi kesenjangan pengetahuan kesehatan.
5) Tulis tujuan yang spesifik, dapat dilakukan, menggunakan prioritas, dan ada
jangka waktu.
6) Kaji sumber- sumber yang tersedia (dana,sarana dan manusia)
b. Tahap II. Memilih saluran dan materi/media.
Pada tahap pertama diatas membantu untuk memilih saluran yang efektif dan
matri yang relevan dengan kebutuhan sasaran. Saluran yang dapat digunakan
adalah melalui kegiatan yang ada di masyarakat. Sedangkan materi yang
digunakan disesuaikan dengan kemampuan sasaran. Tindakan keperawatan yang
perlu dilakukan adalah :

1) Identifikasi pesan dan media yang digunakan.

2) Gunakan media yang sudah ada atau menggunakan media baru.

3) Pilihlah saluran dan caranya.

c. Tahap III. Mengembangkan materi dan uji coba

Materi yang ada sebaiknya diuji coba ( diteliti ulang ) apakah sudah sesuai dengan
sasarandan mendapat respon atau tidak. Tindakan keperawatan yang perlu
dilakukan adalah:

1) Kembangkan materi yang relevan dengan sasaran.


2) Uji terlebih dahulu materi dan media yang ada. Hasil uji coba akan
membantu apakah meningkatkan pengetahuan, dapat diterima, dan sesuai
dengan individu.
d. Tahap IV. Implementasi

Merupakan tahapan pelaksanaan pendidikan kesehatan. Tindakan keperawatan


yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Bekerjasama dengan organisasi yang ada di komunitas agar efektif


2) Pantau dan catat perkembangannya.
3) Mengevaluasi kegiatan yang dilakukan.
e. Tahap V. Mengkaji efektifitas

Mengkaji keefektifan program dan pesan yang telah disampaikan terhadap perubahan
perilaku yang diharapkan. Evaluasi hasil hendaknya berorientasi pada kriteria jangka
waktu (panjang / pendek) yang telah ditetapkan. Tindakan keperawatan yang perlu
dilakukan adalah melakukan evaluasi proses dan hasil.

f. Tahap VI. Umpan balik untuk evaluasi program


Langkah ini merupakan tanggung jawab perawat terhadap pendidikan kesehatan yang
telah diberikan. Apakah perlu diadakan perubahan terhadap isi pesan dan apakah telah
sesuai dengan kebutuhan sasaran. Informasi dapat memberikan gambaran tentang
kekuatan yang telah digunakan dan memungkinkan adanya modifikasi. Tindakan
keperawatan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Kaji ulang tujuan, sesuaikan dengankebutuhan.


2) Modifikasi strategi bila tidak berhasil.
3) Lakukan kerjasama lintas sektor dan program.
4) Catatan perkembangan dan evaluasi terhadap pendidikan kesehatan yang
telah dilakukan.
5) Pertahankan alasan terhadap upaya yang akan dilakukan.
6) Hubungan status kesehatan, perilaku, dan pendidikan kesehatan.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan kesehatan adalah komponen program kesehatan (kedokteran) yang


isinya perencanaan untuk perubahan perilaku individu, kelompok dan masyarakat
sehubungan dengan pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Kesehatan jiwa masyarakat adalah masalah kesehatan jiwa yang ada di
masyarakat Faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan
penkes, diantaranya tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, adat istiadat,
kepercayaan masyarakat, ketersediaan waktu dari masyarakat. Materi yang
disampaikan juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan kesehatan,
maka materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti masyarakat dalam bahasa yang mudah dimengerti masyarakat dalam
bahasa kesehariannya, tidak terlalu sulit dimengerti oleh sasaran dalam penyampaian
materi sebaiknya gunakan alat peraga untuk mempermudah pemahaman dan untuk
menarik perhatian sasaran dan materi atau pesan yang disampaikan merupakan
kebutuhan sasaran dalam masalah dan keperawatan yang mereka hadapi.

3.2 Saran

Dalam melakukan pendidikan kesehatan jiwa dpperlunya partisipasi kelompok atau


masyarakat dan media-media pendukung pendidikan kesehatan jiwa perlu
dipersiapkan dengan baik agar pendidikan kesehatan jiwa pada mmasyarakat dapat
berjalan dengann baik
DAFTAR PUSTAKA

Aat Agustini,M.KM, 2014. Promosi kesehatan, CV. BUDI UTAMA, Yogyakarta

http://repository.unimus.ac.id/1684/4/BAB%20II.pdf, langkah-langkah pendidikan


kesehatan

repository.umy.ac.id. http://repository.umy.ac.id. [Online] [Cited: Oktober 11, 2020.]

UI, Fikep dan WHO. Modul basic course comunity mental health nursing. Jakarta.
Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai