Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KELOMPOK III
MODUL 6 & 7

Ketua : SITI MAHARANI (856730927)

Anggota : ELSI MELITA (856731105)

FITRIA SETYANINGSIH (856731065)

WETI ELVITA (856730941)

UNIVERSITAS TERBUKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah segala puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang atas segala
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini hingga selesai. Adapun kami mendapat tugas
membuat makalah pembelajaran modul 6 yaitu “makanan, kesehatan,penyakit dan pencegahannya”
serta modul 7 yaitu “ pengukuran besaran,kinematika dan dinamika”. Sholawat beserta salam juga
kami hadiahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar besarnya
kepada segenap pihak yang telah membantu proses penyusun makalah ini, sehingga makalah ini dapat
di selesaikan.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata cara bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Besar harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan serta
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Bayung Lencir, 14 April 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................

MODUL 6 : MAKANAN, KESEHATAN,PENYAKIT DAN PENCEGAHANNYA .. 2

KEGIATAN BELAJAR 1 :

MAKANAN ………………………………………………………………………………………………………………………….. 3

KESEHATAN,PENYAKIT DAN PENCEGAHANNYA ………………………………………………………………….. 4-7

MODUL 7 : PENGUKURAN BESARAN, KINEMATIKA, DAN DINAMIKA …….. 8

KEGIATAN BELAJAR 1 :

PENGUKURAN BESARAN …………………………………………………………………………………………………….. 8

KEGIATAN BELAJAR 2 :

KINEMATIKA ……………………………………………………………………………………………………………………….. 9-10

KEGIATAN BELAJAR 3 :

DINAMIKA …………………………………………………………………………………………………………………………….. 11-14

PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………………………….... 15

1
MODUL 6

KEGIATAN BELAJAR I

MAKANAN, KESEHATAN, PENYAKIT DAN PENCEGAHANNYA

A. PENGERTIAN

Istilah makanan merupakan kata yang tidak asing dalam kehidupan sehari – hari.
Mengacu pada pendapat Beck (2000), makanan adalah suatu bahan yang dapat dimakan. Jika
dimakan, dicerna, serta diserap tubuh, makanan akan menghasilkan paling sedikit satu macam unsur
gizi yang berguna bagi keehatan dan kelangsungan hidup. Selain istilah makanan, dalam ilmu gizi
dikenal juga istilah pangan. Menurut Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan, pada
Bab I Pasal 1, pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah
yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambangan pangan, bahan baku pangan dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan dan pembuatan makanan dan minuman.

Walaupun menurut ahli gizi terdapat perbedaan antara istilah makanan dan pangan,
pada modul ini istilah makanan lebih banyak akan digunakan. Menurut Karsin dalam Baliwati dkk
(2010) pangan sebagai sumber zat gizi merupakan kebutuhan dasar yang paling penting bagi manusia
untuk mempertahankan hidup dan kehidupan karena pangan sebagai landasan utama untuk mencapai
kesehatan dan kesejahteraan. Baliwati dan Roosita dalam Baliwati dkk (2010) menyatakan bahwa
konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang dimakan oleh seseorang dengan tujuan
tertentu dan pada waktu tertentu. Konsumsi pangan untuk memenuhi serta juga terkait fungsi
gastronomis, identitas budaya, religi,magis, komunikasi, status ekonomi, kekuatan dan kekuasaan.

1. Makanan sebagai sumber tenaga/energi

Makanan berperan sebagai penyedia energi. Energi yang diperoleh tersebut digunakan tubuh untuk
melakukan segala aktivitas tubuh, diantaranya untuk mempertahankan proses yang dilakukan organ –
organ dalam melaksanakan aktivitas luar, mengubah makanan menjadi zat makanan yang diperlukan
tubuh, proses pertumbuhan dan menjaga tubuh agar tetap hangat.

2. Makanan sebagai bahan pembangun

Makanan memiliki peranan dalam pertumbuhan, mempertahankan struktur tubuh, dan mengganti sel –
sel yang rusak.

3. Makanan sebagai pengatur

Makanan juga berfungsi sebagai pengatur aktivitas tubuh, misalnya aktivitas (kerja) jantung,system
pengaturan suhu tubuh, kontraksi otot, system pengaturan keseimbangan air, pembekuan darah dan
lainnya.

2
C. BAHAN DAN ZAT MAKANAN

Bahan makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah untuk dihidangkan.

Karsin mengutip pengelompokkan pangan berdasarkan FAO yang disebut dengan pola pangan
harapan. Menurut nya bahan makanan dapat dikelompokkan menjadi Sembilan kelompok yaitu 1 padi
– padian, 2 umbi – umbian, 3 pangan hewani berasal hewan, 4 minyak dan lemak berasal dari tumbuh
– tumbuhan dan hewan, 5 buah/biji berminyak berasal dari buah tumbuh – tumbuhan , contoh mete
,kelapa, wijen dan kemiri, 6 kacang – kacangan berasal dari tumbuhan polong.

D. KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN

Kebutuhan pangan dan gizi seseorang dipengaruhi oleh (1) tahap perkembangan, (2) factor
fisiologis, (3) kondisi kesehatan, (4) aktivitas fisik dan ukuran tubuh

E. PENYAKIT – PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAKANAN

1. Penyakit keracunan yang ditimbulkan oleh mikroorganisme yang mencemari makanan.

2. Penyakit karena cacing.

3. Penyakit yang ditimbulkan oleh zat - zat dalam makanan

4. Penyakit yang timbulnya berkaitan dengan diet

F. PEDOMAN SUSUNAN MAKANAN SEHAT

1. Susunan makanan memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan

2. Susunan makanan terdiri dari berbagai ragam jenis bahan makanan sehingga dapat
mengandung semua zat yang diperlukan

3. Susunan makanan mengandung serat dan zat tepung yang cukup

4. Susunan makanan tidak banyak mengandung makanan/kue yang manis – manis dan tidak
banyak mengandung banyak gula

5. Susunan makanan tidak memiliki kandungan garam tinggi

6. Susunan makanan tidak memiliki kandungan lemak/gaji tinggi

3
KEGIATAN BELAJAR 2

KESEHATAN, PENYAKIT DAN PENCEGAHANNYA

A. PENGERTIAN

Menurut WHO (1974), yang dikutip oleh EFFENDI (1995), sehat adalah keadaan yang
sempurna dari fisik, mental, dan social jadi tidak hanya bebas dari penyakit atau bebas dari
kelemahan. Sehat juga ditentukan kesempurnaan keadaan jasmani dan rohani dan sosialnya seseorang.

Menurut Soemirat (2010) secara sederhana keadaan sakit dinyatakan mengacu pada (1)
penyimpangan dari keadaan normal baik struktrur maupun fungsinya, (2) keadaan saat tubuh tidak
dapat berfungsi sebagai mana mestinya, dan (3) keadaan patologis

Maknanya jika seseorang merasa sakit,ia memberi tanda tentang ada sesuatu yang tidak
seharusnya atau mengganggu dirinya sehingga merasakan tidak enak, tidak nyaman, atau
mengganggu. Penyebab seseorang merasa tidak enak, tidak nyaman dan terganggu disebut penyakit.
Jadi penyakit merupakan sesuatu yang mengganggu dan menimbulkan masalah terhadap kesehatan
sehingga seseorang ysng terserang penyakit akan merasa menderita. Secara fisiologis atau anatomis
tubuh ,aktivitas orang tersebut menjadi tidak normal.

B. USAHA KESEHATAN PERORANGAN,MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN

Usaha kesehatan (hygiene) perorangan lebih menitik beratkan pada usaha peningkatan nilai
kesehatan perorangan. Contoh usaha kesehatan perorangan, antara lain makan makanan yang
memenuhi gizi, merebus air sampai matang, menggosok gigi secara teratur, memasak makanan
dengan memperhatikan nilai gizinya.

Usaha – usaha tersebut diarahkan untuk memenuhi tiga tujuan, yaitu mencegah timbulnya
penyakit, memperpanjang masa hidup manusia dan mempertinggi nilai kesehatan.

Usaha kesehatan lingkungan (sanitasi) adalah usaha yang lebih menitikberatkan pada
perbaikan lingkungan hidup secara fisik atau kepada factor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
perorangan /masyarakat.

4
C. PENYAKIT MENULAR DAN PENCEGAHANNYA

1. Cara penularan penyakit

a. Masuk melalui saluran pernapasan

b. Masuk melalui saluran pencernaan

c. Masuk melalui kulit

2. Penyebab penyakit menular

a. Serangga

b.Cacing

c. Protozoa

d. Bakteri

e. Virus

f. Jamur

3. BERBAGAI PENYAKIT MENULAR YANG UMUM DI INDONESIA

a. Scabies

b. Ankylostomiasis (Infeksi cacing tambang)

c. Askariasis

d. Enterobiasis (Infeksi cacing kremi)

e. Filariasis (Infeksi cacing filaria)

f. Amebiasis (Disentri Amuba)

g. Malaria

h. Toksoplasmosis

i. Kolera

j. Demam tifoid (tifus)

k. Difteri

5
l. Disentri Hasiler

m. Tetanus

n. Tuberkolosis

o. Campak

p.Demam berdarah dengue

q. Hepatitis oleh virus

r. Poliomielitis

s. Rabies

t. Panu (tinea versicolor)

4. CARA – CARA PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR SECARA UMUM

a. Mempertinggi nilai kesehatan

b. Memberikan vaksinasi/imunisasi

c. Pemeriksaan kesehatan berkala

D. BERBAGAI PENYAKIT MENURUN/DIWARISKAN

1. Brakidaktili

2. Polidaktili

3. Osteogenesis Imperfekta

4. Kebotakan

5. Kelainan kekentalan secret kelenjar mukosa

6.Penyakit tulim bisu jenis tertentu

7. Albinisme

8. Hemofili

9. Buta warna parsial (ketidakmampuan membedakan warna merah dan hijau)

10. Talasemia

11. Diabetes mellitus

12. Hypertensi

13. Jantung Istemik

6
E.Cara mengajarkan penyakit disekolah dasar

Seperti dengan cara mrngajarkan makanan ,tentunya anda juga punya pengalaman dalam
mengajarkan penyakit. Berikut ini disampaikan suatu alternative dalam mengajarkan
penyakit.Sebelum mengajar, anda perlu menyiapkan hal – hal sebagai berikut :

1. Kertas manila, spidol, beberapa kertas HVS, isolasi band/slotip, pelubang kertas, beberapa kertas
warna dan kotak bekas korek api (16 buah)

2. Kertas HVS dipotong dan dibagi menjadi empat bagian.

3. Lubangi beberapa kertas HVS, kumpulkan bagian kertas yang bulat dalam alat pelubang tersebut.

Lakukan hal serupa terhadap kertas warna merah.Pisahkan antara hasil yang berwarna putih dan
merah. Banyak kertas potongan yang bulat bulat kira kira cukup untuk mengisi kotak korak api
masing – masing warna delapan kotak.

4. Tentukan 16 siswa anda untuk menstimulasikan penularan dan pewarisan penyakit.

Seperti halnya mengajarkan makanan, mengajarkan penyakit pun dilakukan dengan pendekatan yang
dimulai dengan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan materi yang dijelaskan.

7
MODUL 7

PENGUKURAN BESARAN, KINEMATIKA DAN DINAMIKA

KEGIATAN BELAJAR 1

PENGUKURAN BESARAN

A. SATUAN

Suatu ciri khas dalam fisika adalah pengukuran besaran.Setiap pengukuran adalah
perbandingan.Semua besaran fisika dapat dinyatakan hanya dengan enam satuan baku atau satuan
dasar. Tiga diantaranya adalah satuan panjang (meter, m) dan satuan massa (kilogram,kg) satuan
waktu (sekon,s). Satuan dari besaran mekanika yang lain merupakan gabungan antar dua atau tiga
satuan dasar itu. Misalnya satuan gaya adalah Kg.m/s2 yang dikenal sebagai Newton (N).

Satuan baku lainnya adalah kelvin (K) untuk besaran temperature ,ampere (A) untuk besaran
arus listrik. Satuan baku panjang adalah meter. Pada tahun 1960, meter didefinisikan sebagai
1.650.763,73 panjang gelombang cahaya jingga yang dipancarkan oleh gas 86Kr (Krypton 86)

Satuan buku massa adalah kilogram (Kg). Massa baku itu adalah silinder platina – iridium yang
disimpan pada International Bureau of Weight and Measures di Sevres, dekat Paris,Prancis.

B. PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN

Pengukuran teliti sangat diperlukan dalam fisika. Namun demikian, tidak ada pengukuran
yang tepat secara mutlak. Dalam pengukuran, terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini bersumber
pada ketelitian alat ukur yang terbatas dan ketidakmampuan kita untuk membaca di luar bagian skala
terkecil yang ditunjukkan.

C. PENGUKURAN PANJANG, LUAS DAN VOLUME

Yaitu :

1. Pengukuran panjang

2. Pengukuran luas

3. Pengukuran volume

4. Pengukuran massa dan berat

5. Pengukuran massa jenis

6. Pengukuran waktu

8
KEGIATAN BELAJAR 2

KINEMATIKA

A. KERANGKA ACUAN DAN PERGESERAN

Dalam fisika, kita sering menggunakan suatu himpunan sumbu koordinat untuk
menggambarkan kerangka acuan, Sumbu X digambarkan dengan garis horizontal dan sumbu Y
digambarkan dengan garis vertical. Perpotongan dua sumbu itu, titik O (0,0), adalah titik asal. Benda
benda yang berada di sebelah kanan titik asal O pada sumbu X mempunyai koordinat X yang
biasanya dipilih positif sehingga benda – benda sepanjang sumbu X disebelah kiri O mempunyai
koordinat X negative. Benda – benda sepanjang sumbu Y yang berada diatas O dipilih mempunyai
koordinat Y positif sedangkan dibawah O mempunyai koordinat Y negative.

B. KECEPATAN

Dalam fisika dikenal istilah laju (speed) yang mengacu pada seberapa jauh sebuah benda
melintas dalam selang waktu tertentu. Secara umum, laju rata – rata sebuah benda didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak ini.

Laju rata – rata = Jarak yang ditempuh

Waktu yang diperlukan

Dalam bahasa sehari – hari istilah laju dan kecepatan (velocity) sering kali dapat
dipertukarkan. Dalam fisika kita membedakan dua istilah itu. Laju hanya mempunyai nilai positif dan
satuannya. Sementara itu kecepatan digunakan untuk menunjukkan besar (nilai numeric) dari
cepatnya suatu benda yang sedang bergerak dan arah geraknya. Jadi kecepatan merupakan besaran
vector. Laju didefinisikan dalam jarak total yang ditempuh, sedangkan kecepatan didefinisikan dalam
pergeseran sebagai berikut :

Kecepatan rata – rata = pergeseran

Waktu yang diperlukan

9
C. KECEPATAN SESAAT

Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata – rata dalam selang waktu sangat kecil.
Berdasarkan persamaan (7.8) kita mendefinisikan kecepatan sesaat sebagai kecepatan rata – rata
dalam batas (limit) Δt menjadi sangat kecil, mendekati nol. Untuk gerak satu dimensi kita dapat
menuliskan kecepatan sesaat, v sebagai berikut :

v= lim Δx

Δt 0 Δt

D. PERCEPATAN

Jika kecepatan benda yang bergerak mengalami perubahan, dikatakan bahwa benda itu
dipercepat. Percepatan rata – rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi dengan waktu
yang diperlukan untuk membuat perubahan ini sehingga diperoleh berikut ini :

Percepatan rata – rata = perubahan kecepatan

Waktu yang diperlukan

E. GERAK DENGAN PERCEPATAN KONSTAN

Marilah kita sekarang memperhatikan gerak satu dimensi dengan percepatan konstan. Gerak
semacam ini sering disebut geraek lurus berubah beraturan. Dalam hal ini, percepatan rata – rata sama
dengan percepatan sesaat. Gerak semacam ini dapat dijumpai dalam kehidupan sehari – hari, misalnya
gerak benda yang jatuh ke tanah, gerak bola yang ditendang, dan gerak peluru yang ditembakkan.

F. GERAK VERTIKAL

Jika anda melemparkan bola vertical ke atas, bola itu akan jatuh kembali ke bumi. Salah satu
contoh gerak vertical adalah gerak benda jatuh. Percepatan yang dialami oleh benda – benda yang
bergerak jatuh disebut precepatan gravitasi (g) yang besarnya g = 9,80 m/s2

10
KEGIATAN BELAJAR 3

DINAMIKA

A. GAYA DAN GERAK

1. Hukum pertama Newton

Isaac Newton (1642 – 1727) menyusun teori tentang gerak. Dalam bukunya Principia
terangkum dalam “tiga hukum gerak”. Hukum pertama mirip dengan gagasan Galileo yang dapat
dinyatakan sebagai berikut :

Sebuah benda yang diam akan tetap diam dan sebuah benda yang bergerak akan melanjutkan
geraknya dengan kecepatan konstan (laji konstan dalam garis lurus) jika tidak ada interaksi
dengan benda lainnya.

2. Gaya

Gaya dapat didefinisikan sebagai suatu pengaruh yang dapat mengubah kecepatan suatu
benda. Definisi ini sesuai dengan istilah dorongan atau tarikan, bahkan mempunyai makna lebih jauh
karena berlaku untuk benda – benda yang tidak bersentuhan. Benda yang dilepaskan (kecepatan awal
nol) dari ketinggian tertentu akan jatuh dan bergerak makin cepat karena gaya tarik bumi.

3. Hukum kedua Newton

Hukum kedua Newton memberikan definisi kuantitatif tentang gaya yang dapat dinyatakan
sebagai berikut :

Gaya neto yang bekerja pada suatu benda sama dengan hasil kali massa benda dan
percepatannya. Arah gaya ini sama dengan arah percepatan itu.

4. Hukum ketiga Newton

Pengalaman sehari – hari menunjukkan bahwa gaya yang dilakukan pada suatu benda berasal
dari benda lain atau dilakukan oleh benda lain. Sebagai contoh kita memukul paku dengan sebuah
palu berarti bahwa suatu gaya dilakukan oleh paku dan gaya itu berasal dari palu atau dilakukan oleh
palu. Ternyata laju palu berkurang secara cepat dan berhenti. Hal ini berarti paku yang melakukan
gaya pada palu. Hubungan ini merupakan contoh hukum ketiga newton yang dapat dinyatakan
sebagai berikut :

Apabila sebuah benda melakukan gaya pada benda lain, benda kedua melakukan gaya yang
sama, tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.

11
E. ENERGI

1. Usaha

Dalam kegiatan belajar sebelumnya kita telah mengetahui bahwa gaya menghasilkan
perubahan. Gaya dapat membuat benda bergerak berubah lintasannya dan menyebabkan benda
berhenti. Fisika usaha atau kerja adalah besaran yang merupakan besarnya perubahan yang
ditimbulkan oleh gaya ketika gaya itu bekerja pada suatu benda.

Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan F yang bekerja pada suatu benda yang mengalami
pergeseran x sama dengan hasil kali besar komponen gayaFx dalam arah pergeseran itu dan besar
pergeseran x. Jika sudut antara gaya Fx dalam arah pergeseran itu dan besar pergeseran x. Jika sudut
antara gaya F dan pergeseran x adalah θmaka diperoleh :

Fx = F cos θ

Dan usaha yang dilakukan adalah

W = Fx x = (F cos θ) x

2. Energi

Energi merupakan kata yang sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Ketika
kita berkata bahwa suatu benda mempunyai energy kita mengartikan bahwa benda itu mampu secara
langsung atau tidak langsung melakukan gaya terhadap benda lain dan melakukan kerja pada benda
ini. Sebaliknya ketika kita melakukan usaha pada suatu benda kita menambahkan sejumlah energy
pada benda itu yang besarnya sama dengan usaha yang kita lakuukan.Satuan energy sama dengan
satuan usaha yaitu joule dalam SI.

a. Energi kinetic

Perhatikan rumus berikut ini :

W = Fx

A=F

b. Energi potensial

Usaha mengangkat suatu benda bermassa m secar vertical suatu gaya kearah atas sekurang kurangnya
sama dengan berat benda, mg, harus diberikan misalkan oleh tangan kita. Untuk mengangkat benda
itu sampai ketinggian h dari posisi y1 sampai posisi y2 .

12
3. ENERGI MEKANIK DAN KEKEKALANNYA

Misalkan pada posisi 1 suatu system mempunyai energy kinetic EK 1 serta energy potensial
EP1 dan pada posisi 2 sistem itu mempunyai energy kinetic EK2 serta energy potensial EP2.Jika hanya
gaya – gaya konservatif yang bekrja pada system itu,WNC = 0 dalam persamaan dan kita memperoleh
hal berikut :

ΔEK + ΔEP = 0

C.ASAS PESAWAT SEDERHANA

1. Gaya putar

a. Torka dan moment gaya

Ukuran efek putar gaya disekitar titk sumbu 0 adalah momen gaya atau torka ι = FL yang
merupakan hasil kali antara besar gaya F dan lengan momen L.Dalam (a) lengan momen L paling
panjang sehingga momen gaya ι adalah maksimum. Dalam (d) garis kerja gaya melewati O dan L = 0
sehingga momen gaya ι = 0

b. Gaya – gaya sejajar

Apabila dua gaya atau lebih yang sejajar bekerja pada suatu benda, pertama – tama kita
menentukan apakah benda itu dalam keadaan setimbang. Apabila sebuah benda berada dalam keadaan
setimbang dan dua gaya sejajar atau lebih bekerja padanya, kita dapat mengatakan sebagai berikut :

1.jumlah gaya – gaya yang bekerja padanya dalam satu arah harus sama dengan jumlah gaya – gaya
yang bekerja padanya dalam arah berlawanan.

2.Jumlah momen momen searah jarum jam di sekitar suatu titik pada benda itu harus sama dengan
jumlah momen – momen yang berlawanan arah jarum jam.

c. Kopel

Apabila anda memutar roda kemudi mobil atau setang sepeda motor ,anda memberikan gaya
– gaya sejajar pada benda yang sama. Dua gaya ini tidak berada dalam keadaan setimbang Karena dua
gaya itu tidak bekerja pada garis lurus yang sama. Gaya itu disebut kopel dan mempunyai efek putar
atau momen.

Kopel adalah sepasang gaya yang bekerja pada suatu benda yang sama besarnya dan
berlawanan arah, tidak bekerja sepanjang garis lurus yang sama. Kopel memberikan momen pada
benda itu dan cenderung memutarnya, tidak menghasilkan gaya resultan tunggal dan tidak cenderung
menggerakkan benda itu dari satu posisi ke posisi lainnya.

13
2.Pesawat

Pesawat adalah peranti yang meneruskan gaya atau momen gaya untuk tujuan tertentu. Semua
pesawat memungkinkan suatu gaya yang diberikan pada suatu tempat untuk mengatasi gaya lain pada
tempat yang berbeda. Untuk mengatasi gaya, diperlukan usaha. Pesawat melakukan usaha dengan
mengambil energy pada salah satu bagian dan memberikan energy itu pada bagian lain, mungkin
dalam bentuk yang berbeda.

a. Pengganda gayadan pengganda jarak

Pesawat bisa dirancang untuk meningkatkan besar gaya atau untuk meningkatkan jarak atau
laju benda yang bergerak. Dalam pesawat mekanis, energy masukan diberikan oelh sebuah gaya yang
disebut kuasa atau upaya dan energy keluaran diperoleh karena mesin itu digunakan untuk melakukan
usaha dalam menggerakkan beban.

Pesawat yang dirancang dengan kuasa kecil untuk menggerakkan beban yang lebih besar
disebut pengganda gaya.

b. Efisiensi pesawat

Usaha yang dikerjakan oleh pesawat terhadap bebannya


(menggerakkan,mengangkat,memotong,dan sebagainya) disebut usaha yang berguna atau energy
keluaran yang berguna. Dalam pesawat mekanis sederhana kita dapat mengukur energy keluaran yang
berguna ini sebagai beban dikalikan jarak beban yang digerakkan oleh pesawat.Usaha yang dilakukan
terhadap gesekan mengubah energy masukan menjadi energy panas yang terbuang dan sedikit energy
derau (noise) yang akhirnya menjadi energy panas juga.

Beberapa pesawat sederhana antara lain yaitu ; Tuas, katrol, Bidang miring, Roda dan gandar, serta
gir.

14
PENUTUP

Berkebal bimbingan dari tutor yang selalu setia mendampingi kami, kami bersyukur pada

akhirnya kami dapat menuntaskan tugas praktik 1 untuk mata kuliah Konsep Dasar IPA di SD /pdgk

4103.

Terima kasih sebesar – besarnya penyusun ucapkan kepada seluruh pihak yang telah

mendukung proses pembuatan makalah ini hingga selesai.Dengan tersusunnya makalah ini kiranya

dapat bermafaat bagi para pembaca dan dapat memperoleh saran maupun kritik dari tutor sebab

penyusun menyadari masih banyak kekurangan didalam makalah sederhana ini.

Akhir kata assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

PENYUSUN

15
DAFTAR PUSTAKA

Buku materi Pokok PDGK 4103/Konsep dasar IPA di SD,Yosaphat Sumardi dkk,Edisi 2

Anda mungkin juga menyukai