Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DAN MANAJEMEN

UNIT (POAC)
Kelompok 1
1. Devia Riyana (20220305001)
2. Ni Putu Nopia (20220305004)
3. Jainab Keliwawa (20220305005)
4. Isjan Harisal Liambo (20220305006)
5. Melissa Oktofermina (20220305007)
6. Raja Arfeliantry (20220305008)
7. Theophila Monica (20220305009)
8. Firda Fadilah (20220305017)
Konsep Manajemen Unit
Manajemen merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mengatur seseorang dalam suatu
organisasi agar dapat bekerja dengan efektif dan efisien sehingga mampu mencapai tujuan dari
organisasi tersebut. Fungsi manajemen terbagi menjadi empat dimana keempat fungsi manajemen
tersebut dalam manajemen modern tidak berjalan linear, namun spiral. Siklus manajemen yang
dilakukan oleh suatu organisasi adalah merencanakan, mengorganisasi staf dan sumber daya yang
ada, melaksanakan program kerja, dan mengendalikan (pengawasan) jalannya pekerjaan. fungsi-
fungsi manajemen tersebut merupakan suatu siklus spiral.

P Planning (Perencanaan)

O Organizing (Perorganisasian)

A Actuating (Pendekatan)

C Controlling (Pengendalian/Pengawasan)
Planning (Perencanaan)
Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses manajemen, karena dengan merencanakan
aktivitas organisasi kedepan, maka segala sumber daya dalam organisasi difokuskan pada pencapaian
tujuan organisasi. Dalam melaksanakan perencanaan ada kegiatan yang harus dilakukan, yaitu
melakukan prakiraan (rencana) kegiatan organisasi dan penganggaran (budgeting). Ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan, yakni harus  S.M.A.R.T.

1 2 3 4 5
Specific Measurable Achievable Realistic Time
Langkah-Langkah Dalam
Membuat Perencanaan
1. Analisis situasi dan identifikasi masalah
2. Menentukan skala prioritas
3. Menentukan tujuan program
4. Menyusun rencana kerja operasional (termasuk didalamnya
menyusun anggaran)
Organizing (Perorganisasian)
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam
aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM yang dimiliki. Menurut George R. Terry, tugas
pengorganisasian adalah mengharmonisasikan kelompok orang yang berbeda, mempertemukan
macam-macam kepentingan dan  memanfaatkan seluruh kemampuan kesuatu arah tertentu.

Dalam pengorganisasian kegiatan yang dilakukan yakni staffing (penempatan staf) dan pemaduan
segala sumber daya organisasi. Staffing sangat penting dalam pengorganisasian. Fungsi pemimpin
disini adalah mampu menempatkan the right man in the right place. Pemimpin harus mampu melihat
potensi-potensi SDM yang berkualitas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan aktivitas roda
organisasi untuk mencapai tujuan.
Langkah-langkah perorganisasian :
1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf.
2. Mendistribusi pekerjaan ke staff secara jelas
3. Menentukan prosedural staf
4. Mendelegasikan wewenang
Penorganisasian suatu rumah sakit
berdasarkan analisis SWOT
Keuangan (Finance)
Strengths (Kekuatan)
 Cadangan dana
 Backup perusahaan induk
 Aset rumah sakit berupa gedung dan ruang-ruang
Weaknesses (Kelemahan)
 Untung/rugi
 Gaji, motivasi untuk atasi inflasi
 Peraturan-peraturan dalam pengendalian pengadaan
Opportunities (Peluang)
 Kredibilitas
Threats (Ancaman)
 Inflasi/deviasi
Penorganisasian suatu rumah sakit
berdasarkan analisis SWOT
Gedung dan Fasilitas Kesehatan
Strengths (Kekuatan)
 Lokasi strategis
 Fasilitas cukup modern dan lengkap
Weaknesses (Kelemahan)
 Pembelian alat harus melalui peraturan
 BOR (Bed Occupacy Rate)
Opportunities (Peluang)
 Tidak ada rumah sakit di wilayah tersebut
Threats (Ancaman)
 Di tahun-tahun mendatang akan banyak rumah sakit bermunculan
di tempat tersebut dengan fasilitas yang cukup baik
Penorganisasian suatu rumah sakit
berdasarkan analisis SWOT
Marketing
Strengths (Kekuatan)
 Perusahaan induk sebagai customer yang cukup berat
Weaknesses (Kelemahan)
 Tempat tidur terlalu penuh sehingga kadang-kadang menyulitkan
Opportunities (Peluang)
 Tarif bersaing
Threats (Ancaman)
 Di tahun-tahun mendatang akan muncul rumah sakit swasta yang
cukup modern
Penorganisasian suatu rumah sakit
berdasarkan analisis SWOT
Sumber Daya Manusia
Strengths (Kekuatan)
 Dokter spesialis full time cukup lengkap
 Standby 24 jam
Weaknesses (Kelemahan)
 Tidak mudah mencari tenaga dokter yang berkualitas untuk
peremajaan
 Jumlah masih dirasa kurang
 Motivasi sulit karena peraturan
Opportunities (Peluang)
 Gaji untuk tenaga perawat dan administrasi lebih besar dari rumah
sakit lain, sehingga tidak pindah ke rumah sakit lain
Threats (Ancaman)
 Motivasi di rumah sakit untuk dokter lebih baik
Ciri Rendahnya
Perorganisasian
1. Seringnya perubahan rencana
2. Gagalnya pengumpulan keberhasilan pekerjaan
3. Lambatnya pengambilan keputusan
4. Informasi yang tidak tepat sasaran
5. Rendahnya pertanggung jawaban
6. Rapat dan komunikasi berlebihan
7. Dibiarkan hal yang tidak kompeten
8. Gaji dan honor yang tidak adil
9. Berharap yang berlebihan
Actuating (Penggerakan)
Actuating adalah penggerak semua anggota kelompok untuk bekerja agar mencapai tujuan organisasi.
Actuating (penggerakan) meliputi kepemimpinan dan koordinasi. Kepemimpinan yakni gaya
memimpin dari sang pemimpin dalam mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya organisasi
agar mengarah pada pencapaian tujuan program dan organisasi. Sedangkan koordinasi yakni suatu
aktivitas membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis.
Dengan adanya pengkoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak
sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai
tujuan.
Dalam mengimplementasikan aktivitas organisasi, pelaku organisasi harus :
1. Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,
2. Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri,
3. Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau mendesak,
4. Tugas yang diberikan cukup relevan,
5. Hubungan harmonis antar rekan kerja.
Actuating (Penggerakan)
Pekerjaan memimpin meliputi lima kegiatan yaitu :
1. Mengambil keputusan
2. Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara pemimpin dan bawahan
3. Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
4. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya secara tepat
5. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha
mencapai tujuan yang ditetapkan
Tujuan Actuating (Penggerakan) adalah :
6. Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
7. Mengembangkan kemampuan & keterampilan staf
8. Menumbuhkan rasa memiliki & menyukai pekerjaan
9. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi & prestasi kerja staf
10. Membuat organisasi berkembang secara dinamis
Controlling
(Pengendalian/Pengawasan)
Controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan
aktivitas organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat
mengadakan koreksi. Dengan demikian apa yang dilakukan staff dapat diarahkan
kejalan yang tepat dengan maksud pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
Manfaat pengawasan :
1. Dapat mengetahui sejauh mana program telah dilaksanakan
2. Dapat mengetahui adanya penyimpangan
3. Dapat mengetahui apakah waktu & sumber daya mencukup
4. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
5. Dapat mengetahu staff yang perlu diberikan penghargaan/promosi
Proses Controlling :
1. Menentukan standar yang akan digunakan sebagai
dasar pengendalian,
2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai
dengan melaksanakan evaluasi terhadap kinerja serta
kompetensi SDM yang dimiliki,
3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan
standar.
4. Kembali membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan
dengan tujuan awal (rencana) kegiatan tersebut
dilaksanakan, dan mengukur capaian keberhasilannya,
5. Melakukan tindakan perbaikan.
6. Jika ada kesalahan atau penyimpangan, segera
melakukan perbaikan,
7. Meninjau dan menganalisis ulang rencana.
Pengawasan Dibedakan
Berdasarkan Sifat dan Waktunya :
1. Preventive Control : Pengawasan yang dilakukan sebelum
kegiatan dilaksanakan.
2. Repressive Control : Pengawasan yang dilakukan setelah
kegiatan berlangsung
3. Pengawasan saat proses dilakukan
4. Pengawasan berkala : Pengawasan yang dilakukan dalam
kurun waktu tertentu berdasarkan kesepakatan
5. Pengawasan mendadak (sidak) : Pengawasan yang
dilaksanakan mendadak
6. Pengawasan Melekat (waskat) : Pengawasan yang
dilakukan secara dekat terhadap staff
Pengawasan Dibedakan Berdasarkan Sifat dan
Waktunya :

1. Preventive Control : Pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan.


2. Repressive Control : Pengawasan yang dilakukan setelah kegiatan berlangsung
3. Pengawasan saat proses dilakukan
4. Pengawasan berkala : Pengawasan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu berdasarkan
kesepakatan
5. Pengawasan mendadak (sidak) : Pengawasan yang dilaksanakan mendada
6. Pengawasan Melekat (waskat)
ThankYou!

Anda mungkin juga menyukai