Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia 1. Fungsi PERENCANAAN a. Batasan Perencanaan - Merumuskan masalah - Menentukan kebutuhan dan SDM - Menetapkan tujuan program pokok - Menyusun langkah-langkah praktis b. Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangan Perencanaan - Manfaat: 1. Tujuan yang ingin dicapai dan caranya 2. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan 3. Jenis dan jumlah staf yang diinginkan, uraian tugas 4. Efektifitas kepemimpinan dan pengaruhnya 5. Bentuk standar pengawasan yang akan dilakukan - Kelebihan: 1. Berbagai aktifitas organisasi teratur 2. Menghilangkan jenis pekerjaan yg tdk efektif 3. Dpt digunakan mengukur hasil kegiatan 4. Memberi landasan pokok fungsi manajemen -Kekurangan: 1. Keterbatasan mengukur informasi 2. Perencanaan yang baik butuh dana 3. Hambatan psikologis bagi pimpinan dan staf karna harus menunggu hasil yang akan dicapai 4. Menghambat timbulnya inisiatif baru tentang perubahan tertunda hingga perencanaan berikutnya 5. Menghambat tindakan baru yang harus diambil oleh staf c. Prinsip Perencanaan: 1. Mengetahui ciri dari suatu rencana yang baik: a. Mempermudah tercapainya tujuan organisasi b. Dibuat oleh orang yang benar memahami c. Rencana harus diikuti oleh program terperinci d. Tidak boleh terlepas dari pemikiran pelaksanaan e. Disusun secara sistematis dan prioritas yg jelas f. Terdapat tempat pengambilan resiko takterduga g. Bersifat luwes, penyesuaian bila ada perubahan h. Bersifat praktis, dilaksanakan sesuai kondisi i. Perencanaan merupakan prakiraan keadaan 2. Melihat proses perencanaan (rangkaian kegiatan) What: kegiatan yang dijalankan mencapai tujuan Where: dimana kegiatan itu dilakukan When: kapan kegiatan itu dilakukan Who: siapa yang melakukan Why: mengapa kegiatan itu dilakukan How: bagaimana cara melakukan 3. Melihat proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus diselesaikan dengan menggunakan tehnik ilmiah, dengan prinsip: a. Mengetahui sifat hakiki dan masalah yang dihadapi b. Mengetahui data yang akurat c. Menganalisis dan menginterpretasi data d. Menetapkan beberapa alternatif pemecahan masalah e. Memilih cara terbaik memecahkan masalah f. Menilai hasil yang telah dicapai d. Langkah-langkah Perencanaan 1. Analisis situasi – analisis data laporan yang dimiliki pleh organisasi (data primer) atau data skunder dari lembaga lain, lalu observasi dan wawancara. Data yang diperlukan: a. Data tentang penyakit dan kejadian sakit b. Data potensi organisasi kesehatan c. Keadaan lingkungan dan geografi d. Data sarana dan prasarana 2. Identifikasi masalah dan prioritasnya Dari data tersebut dianalisis untuk merumuskan masalah dan dilakukan prioritas masalah berdasarkan kriteria yang ditetapkan 3. Penentuan Tujuan (SMART) – perlu memahami pertanyaan: a. Berapa besar sumber daya yang dimiliki organisasi? b. Berapa jauh masalah akan dipecahkan? c. Kapan target tersebut dicapai? 4. Penghkajian hambatan dan kelemahan Tujuannya: mencegah timbul hambatan yg sama - Dilakukan prediksi kemungkinan hambatan yg terjadi pada saat melaksanakan program kerja. - Jenis hambatan internal (dari organisasi) dan eksternal (faktor lingkungan) 5. Penyusunan Rencana Kerja Operasional (RKO) Menetapkan alternatif kegiatan dan sumber daya pendukung, dengan format: Why: alasan utama disusunnya RKO What: apa tujuan yang ingin dicapai How: bagaimana cara mengerjakannya Who: siapa pelaksananya dan siapa sasarannya 2. Fungsi PENGORGANISASIAN Adalah satu fungsi manajemen dengan langkah untuk menetapkan, menggolongkan, dan mengatur berbagai macam kegiatan, serta menetapkan tugas- tugas pokok, wewenang, dan pendelegasian wewenang dari pimpinan kepada staf melakui fungsi pengorganisasiannya, agar tujuan organisasi dapat dicapai.
a. Batasan Pengorganisasian – alat untuk
memadukan dan mengatur semua kegiatan yang berkaitan dengan personel, finansial, material, dan tata cara pencapaian tujuan organisasi. b. Manfaat Pengorganisasian 1. Pemberian tugas untuk perorangan & kelompok 2. Hubungan organisatoris antar anggota organisasi 3. Pendelegasian wewenang 4. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik organisasi c. Langkah-langkah Pengorganisasian 1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf 2. Membagi pekerjaan dalam kegiatan kelompok 3. Menggolongkan kegiatan pokok ke satuan kegiatan praktis 4. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya 5. Penugasan personel yang cakap dengan memilih dan menetapkan staf yang dipandang mampu melaksanakan tugas. 6. Mendelegasikan wewenang, tugas staf, dan mekanisme pelimpahan wewenang yang dapat diketahui melalui struktur organisasi d. Wewenang dalam Organisasi Wewenang adalah kekuasaan untuk memerintah atau meminta orang lain untuk berbuat sesuatu, yang dibatasi uraian tugas, sesuai dengan fungsi dan kedudukannya dalam sebuah organisasi. Wewenang ini antara lain: 1. Wewenang lini (line authority): pelimpahan wewenang dari atas ke bawah dan pengawasan yang dilakukan secara langsung oleh pimpinan ke staf penerima wewenang tersebut 2. Wewenang staf (staff authority): wewenang yang diberikan kepada staf khusus untuk membantu kelancaran tugas-tugas staf yang diberikan wewenang ini 3. Wewenang staf dan lini: perpaduan antara wewenang staf dan wewenang lini yang merupakan bentuk struktur organisasi yang paling umum. e. Pengembangan Organisasi • Upaya pihak manajer untuk mengembangkan stafnya yang lebih dikenal dengan pengembangan SDM. • Hal pokok dalam fungsi pengorganisasian adalah pembagian tugas harus dilakukan dengan jelas dan sesuai kemampuan staf, sehingga mereka dapat berkembang menjadi kelompok kerja yang kompak dan dinamus, serta terarah dalam melaksanakan tugas yang diberikan 3. Fungsi AKTUASI • Lebih menekankan pada bagaimana manajer mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya yang ada, baik manusia maupun sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. • Hal pokok yang perlu mendapat perhatian bagi para manajer adalah peranan manajerial, motivasi staf, kerjasama, dan komunikasi antar staf. a. Tujuan Fungsi Aktuasi 1. Menciptakan kerjaama yang lebih efisien 2. Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf 3. Menubuhkan rasa mencintai pekerjaan 4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang membangkitkan motivasi dan prestasi kerja staf 5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis b. Hambatan Fungsi Aktuasi • Kegagalan manajer dalam membangkitkan motivasi staf, karena manajer kurang memahami hakikat perilaku dan hubungan antar manusia. • Seorang manajer akan menggunakan pengetahuannya tentang perlikau manusia agar staf bekerja optimal 4. Fungsi PENGAWASAN/PENGENDALIAN • Pengawasan dilakukan untuk mengendalikan tujuan yang diacapai • Pengendalian adalah cara untuk mengontrol jalannya suatu kegiatan atau prgram yang dilakukan melalui pengawasan. • Lebih dikenal sebagai “controlling” sebagai akhir dari proses manajemen • Komponen-komponen yang berkaitan meliputi: prinsip, manfaat, proses objek, dan jenis pengawasan. a. Prinsip Pengawasan – menentukan standar keberhasilan yang dituangkan dalam bentuk target dan prosedur kerja, yang nantinya dapat dibandingkan dengan hasil yang dicapai atau dikerjakan oleh staf. Jika ditemukan penyimpangan atau kesenjangan, maka harus segera diatasi. Prinsip2nya: 1. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur 2. Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan 3. Standar untuk kerja harus dijelaskan kepada semua staf karena kinerja staf akan terus dinilai oleh pimpinan. Pemberian reward pada yang dianggap mampu bekerja. • Ada 2 jenis standar pengawasan: 1. Standar norma, dibuat berdasarkan pengalaman staf dalam melaksanakan kegiatan program yang sejenis atau yang dilaksanakan dalam situasi yang sama di masa lalu 2. Standar kriteria, diterapkan untuk kegiatan pelayanan oleh staf yang sudah mendapat pelatihan. Terkait dengan tingkat profesionalisme staf. b. Manfaat Pengawasan 1. Dapat mengetahui sejauh mana kegiatan telah dilaksanakan oleh staf, sesuai dengan standar rencana kerja, dan sumber daya 2. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan efisien 3. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan 4. Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan, atau diberikan pelatihan lanjutan c. Proses Pengawasan 1. Mengukur hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh staf maupun organisasi 2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan tolok ukur atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Standar yang dipakai RKO, anggaran, tugas dan wewenang staf, mekanisme kerja, petunjuk pelaksana, dan target kegiatan. 3. Memperbaiki penyimpangan yang terjadi sesuai dengan faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan. d. Objek Pengawasan 1. Objek yang menyangkut kuantitas dan kualitas barang atau jasa, yaitu pengawasan yang bersifat fisik 2. Objek keuangan yaitu pengawasan yang berhubungan dengan penggunaan dan pemasukan keuangan, seperti pengawasan terhadap keuangan organisasi, atau yang dikenal dengan internal audit 3. Pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan RKO yang dibuat oleh tiap-tiap staf 4. Objek yang bersifat strategis yaitu pengawasan terhadap penerapan instruksi atau kebijakan pimpinan 5. Pelaksanaan kerjasama dengan sektor lain yang terkait e. Jenis Pengawasan 1. Pengawasan Fungsional Struktural –Melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan staf yang ada dibawah koordinasinya. Semakin tinggi posisi manajerialnya, maka akan semakin luas objek dan aspek pengawasannya, terutama yang bersifat strategis. 2. Pengawasan Publik – dilakukan oleh masyarakat terhadap jalannya pembangunan dan khususnya pada pembangunan kesehatan 3. Pengawasan Non-fungsional – dilakukan oleh badan-badan yang diberikan wewenang utnuk melakukan pengawasan, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional