Anda di halaman 1dari 11

PENGORGANISASIAN

DALAM MANAJEMEN
KEPERAWATAN
Disusun oleh
Adjeng Dwiani 180323084
Yuyun Susanti 180323138
Eka putri larasati 180323097
 
PENGERTIAN

 Pengorganisasian adalah pengelompokkan aktivitas-aktivitas untuk


mencapai tujuan objektif, penugasan suatu kelompok manajer dengan
otoritas pengawasan setiap kelompok, dan menentukan cara
pengoordinasian aktivitas yang tepat dengan unit lainnya, baik cara
vertical maupun horizontal yang bertanggung jawab mencapai tujuan
organisasi
 Pengorganisasian adalah proses pengelompokan orang, alat-alat, tugas-
tugas, kewenangan dan tanggung jawab yang seimbang dan sesuai
dengan rencana operasional sehingga suatu organisasi dapat digerakkan
sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Subur, 1997).
 Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :
 Adanya tujuan bersama
 Adanya kerjasama dua orang atau lebih
 Adanya pembagian tugas
 Adanya kehendak untuk bekerja sama
 LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
 Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tujuan organisasi sudah di
susun pada saat fungsi perencanaan.
 Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan.
 Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan kegiatan yang praktis
(elemen kegiatan).
 Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan
menyediakan fasilitas pendukung yang diperoleh untuk melaksanakan
tugasnya.
 Penugasan personal yang cakap yaitu memilih dan mendapatkan staf
yang dipandang mampu melaksanakan tugas.
 Mendelegasikan wewenang dalam pembagian tugas harus diperhatikan
adanya keseimbangan antara wewenang dan tnggung jawab staf, untuk
organisasi seperti puskesmas yang mempunyai jumlah tenaga yang
terbatas tetapi ruang lingkup kerja dan kegiatannya cukup luas, prinsip
kerjasama yang sifatnya integrative perlu diterapkan karena prinsip kerja
integrasi diharapkan semua kegiatan pokok puskesmas dapat
diselesaikan.
 TIPE-TIPE ORGANISASI
1. Organisasi Lini Bentuk organisasi ini merupakan yang tertua di
dunia. Organisasi lini mencirikan bahwa pembagian tugas dan
wewenang terdapat perbedaan yang nyata antara satuan organisasi
pimpinan dan satuan organisasi pelaksana. Peran pimpinan sangat
dominan, segala kendali ada di tangan pimpinan, dan dalam
melaksanakan kegiatan yang diutamakan adalah wewenang dan
perintah. Organisasi lini lebih cocok digunakan untuk organisasi
dengan jumlah karyawan sedikit
2. Organisasi staf merupakan pengembangan dari organisasi lini.
Organisasi staf dicirikan bahwa dalam pengorganisasian
dikembangkan satuan organisasi staf yang berperan sebagai
pemantu pimpinan. Orang yang duduk dalam suatu organisasi staf
adalah individu ahli yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
Hal ini terjadi karena pimpinan organisasi menghadapi permasalahan
yang kompleks dan kesulitan untuk memecahkan permasalahan yang
ada sehingga dibutuhkan orang yang sanggup dan mampu
membantu pimpinan dalam memecahkan masalah
 3. Organisasi Lini dan Staf
 Bentuk Operasi lini dan staf merupakan pengembangan dari organisasi
staf. Pada bentuk organisasi ini, staf tidak hanya diplot sebagai penasihat,
tetapi staf juga diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan nasihat
tersebut. Organisasi ini staf diterapkan jika permasalah nasihat tersebut.
Organisasi lini staf diterapkan jika permasalahan organisasi sangat
kompleks sehingga staf tidak hanya diharapkan memberikan buah
pikirannya, tetapi staf juga harus membantu pelaksanaannya.
 STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN
Metode kasus merupakan metode penugasan yang paling tua karena
metode ini adalah metode pemberian asuhan keperawatan yang pertama
kali digunakan. Pada metode ini, seorang perawat bertugas dan
bertanggung jawab merawat satu pasien selama periode dinas (Sitorus,
2006). Prioritas utama metode ini adalah pemenuhan kebutuhan fisik
sehingga kurang memerhatikan kebutuhan manusia secara holistic dan
komprehensif. Pada metode penugasan fungsional, seorang kepala
ruang membawahi secara langsung perawat-perawat pelaksana yang
ada di ruang tersebut. Metode ini menggambarkan bahwa satu-satunya
pemegang kendali manajerial dan laporan klien adalah kepala ruang,
sedangkan perawat lainnya hanya sebagai perawat pelaksana tindakan.
Peran perawat pada metode ini adalah melakukan tindakan sesuai
dengan spesifikasi/spesialisasi yang dimilikinya, setiap perawat
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memberikan tindakan
keperawatan sebanyak satu atau dua jenis tindakan. Jenis tindakan
lainnya diberikan oleh perawat yang lainnya.
Metode Tim adalah metode pemberian asuhan keperawatan yang
mencirikan bahwa sekelompok tenaga keperawatan yang memberikan
asuhan keperawatan dipimpin oleh seorang perawat profesional yang
sering disebut dengan “Ketua tim”. Selain itu, Sitorus (2006) juga
menyampaikan bahwa dengan metode penugasan tim, setiap anggota
kelompok/tim mempunyai kesempatan untuk berkontribusi dalam
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga pada
perawat timbul motivasi dan rasa tanggung jawab yang tinggi guna
menunjang tercapainya asuhan keperawatan yang efektif dan efisien,
tugas pokok dan fungsi masing-masing, posisi harus jelas dan dipahami
oleh masing-masing personel perawat.
Metode Keperawatan Primer adalah suatu metode pemberian asuhan
Keperawatan yang mempunyai karakteristik kontinuitas dan komprehensif
dalam pemberian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh seorang
perawat yang bertanggung jawab dalam merencanakan, melakukan, dan
mengoordinasi selama pasien dirawat di ruang perawatan. Perawat yang
bertanggung jawab selama 24 jam atas pasien-pasiennya tadi
disebut”Perawat Primer”. Perawat primer biasanya bertanggung jawab
antara 4-6 pasien.
SALURAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN / KEPERAWATAN

 Komunikasi vertical terjadi dari atas kebawah atau sebaliknya sesuai


garis perintah. Komunikasi dari atas kebawah terjadi dimulai dari
manajemen puncak kemudian menuju bawah melalui tingkatan-tingkatan
manjemen sampai dengan personalpaling bawah. Tujuan utama
komunikasi kebawah adalah memeberi pengarahan, informasi, instruksi,
saran, masukan, dan penilaian. Informasi yang disampaikan kebawah
dapat berupa tujuan-tujuan organisasi dan juga kebijakan organisasi.
Sedangkan, bentuknya dapat berupa tulisan ataupun lisan. Komunikasi ke
atas berfugnsi untuk memberikan informasi ataupun umpan balik kepada
tingkatan manajemen atas tentang hal-hal yang terjadi tingkat bawah
 Komunikasi lateral/horizontal terjadi pada antar-departemen pada antar-
anggota dalam kelompok kerja/selevel dan juga terjadi pada antar-
departement pada tingakatan organisasi yang sama. Komunikasi yang
terjadi adalah pimpinan dengan pimpinan, bawahan dengan
bawahan.komunikasi ini bersifat koordinatif. Komunikasi lateral/horizontal
yang terjadi pada tingkat ruang perawatn adalah antar-kepala ruang,
abtar-ketua tim/perawat primer. Dan antar –perawat pelaksana.
 Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang memotong atau menyilang
diagonal garis perintah organisasi. Komunikasi ini dilakukan antara dua
orang pada tingkat kedudukan yang berbeda, pada tugas dan fungsi yang
berbeda, dan tidak mempunyai wewenang langsung terhadap piuhak
yang lain. Komunikasi diagonal yang terjadi pada tingkat ruang perawatan
adalah komunikasi antara perawat dan tim kesehatan lain (dokter,
fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai