Anda di halaman 1dari 48

Konsep Manajemen

Keperawatan

Andi Ariany Djalil


Defenisi
Defenisi
 (Huber, 2000) Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk
koordinasi dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan
menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan dan
obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan

 Kelly dan Heidental (2004) menyatakan bahwa manajemen


keperawatan dapat didefenisikan sebagai suatu proses dari
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan
untuk mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi menjadi lima
tahap yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan,
pengarahan dan pengendalian (Marquis dan Huston, 2010).
Defenisi
 Swanburg (2000) menyatakan bahwa manajemen
keperawatan adalah kelompok dari perawat manajer
yang mengatur organisasi dan usaha keperawatan
yang padaakhirnya manajemen keperawatan menjadi
proses dimana perawat manajer menjalankan profesi
mereka.
Defenisi
 Suyanto (2009) menyatakan bahwa lingkup manajemen
keperawatan adalah manajemen pelayanan kesehatan dan
manajemen asuhan keperawatan.
Manajemen pelayanan keperawatan adalah pelayanan di rumah
sakit yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga tingkatan
manajerial yaitu manajemen puncak (kepala bidang keperawatan),
manajemen menegah (kepala unit pelayanan atau supervisor), dan
manajemen bawah (kepala ruang perawatan). Keberhasilan
pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh manajer
keperawatan melaksanakan peran dan fungsinya.
Manajemen keperawatan adalah proses kerja setiap perawat untuk
pasien
Defenisi
 (Gillies,
2000) Tugas manager keperawatan adalah
merencanakan, mengatur, mengarahkan dan
mengawasi keuangan yang ada, peralatan dan
sumber daya manusia untuk memberikan pengobatan
yang efektif dan ekonomis kepada pasien (Gillies,
2000).
Prinsip Manajemen Keperawatan

Seorang manajer keperawatan melaksanakan manajemen


keperawatan untuk memberikan perawatan kepada pasien.
Swanburg (2000) menyatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen
keperawatan sebagai berikut:

1. Manajemen keperawatan adalah perencanaan


2. Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif
3. Manajemen keperawatan adalah pembuatan keputusan
4. Pemenuhan kebutuhan asuhan keperawatan pasien adalah
urusan manajer perawat
5. Manajemen keperawatan adalah suatu perumusan dan
pencapaian tujuan sosial
6. Manajemen keperawatan adalah pengorganisasian
Prinsip Manajemen Keperawatan
Seorang manajer keperawatan melaksanakan manajemen keperawatan
untuk memberikan perawatan kepada pasien. Swanburg (2000)
menyatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen keperawatan sebagai
berikut:

7. Manajemen keperawatan merupakan suatu fungsi, posisi atau tingkat


sosial,disiplin, dan bidang studi
8. Manajemen keperawatan bagian aktif dari divisi keperawatan, dari
lembaga,dan lembaga dimana organisasi itu berfungsi
9. Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai kepercayaan
10. Manajemen keperawatan mengarahkan dan pemimpin
11. Manajemen keperawatan memotivasi
12. Manajemen keperawatan merupakan komunikasi efektif
13. Manajemen keperawatan adalah pengendalian atau pengevaluasian
Fungsi Manajemen
Keperawatan
Fungsi Manajemen Keperawatan
 Manajemen memerlukan peran orang yang terlibat
di dalamnya untuk menyikapi posisi masing-
masing sehingga diperlukan fungsi-fungsi yang
jelas mengenai manajemen (Suarli dan Bahtiar,
2009).
 Fungsi manajemen pertama sekali diidentifikasi
oleh Henri Fayol (1925) yaitu perencaanaan,
organisasi, perintah, koordinasi, dan pengendalian.
Fungsi Manajemen Keperawatan
 Luther Gulick (1937) memperluas fungsimanajemen
fayol menjadi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing),personalia (staffing), pengarahan
(directing),pengkoordinasian(coordinating),elaporan
(reporting), dan pembiayaan (budgeting) yang disingkat
menjadi POSDCORB.
 Akhirnya, fungsi manajemen ini merujuk pada fungsi
sebagai proses manajemen yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan, pengawasan
(Marquis dan Huston, 2010).
Fungsi Manajemen Keperawatan
 Fungsi manajemen menurut G.R. Terry adalah
planning, organizing, actuating, dan controlling,

 S.P. Siagian fungsi manajemen terdiri dari


planning,organizing, motivating, dan controlling
(Suarli dan Bahtiar, 2009).
Peran Kepala Ruangan
Manajemen Keperawatan
 (Maramis, 2006) Peran adalah kumpulan norma untuk
perilaku seseorang dalam suatu posisi khusus seperti
ibu, anak, dokter, perawat dan sebagainya.

 Soekanto (1990) menyatakan bahwa peran adalah


aspek dinamis dari kedudukan (status) dan apabila
seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu
peran.
 (Depkes,1994) Kepala ruangan adalah seorang tenaga
perawatan professional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan
keperawatan di satu ruang rawat , kepala ruangan
secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada kepala bidang perawatan, secara teknis medis
operasional bertanggung jawab kepada dokter
penanggung jawab atau dokter yang berwenang
Peran Kepala Ruangan Dalam Fungsi
Manajemen

Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengendalian


Terdapat beberapa tingkat manajer keperawatan
yaitu :

 manajer eksekutif yaitu manajer keperawatan pada


tingkat puncak suatu organisasi,
 manajer tingkat menengah dan manajer tingkat
pertama yang sering disebut kepala ruangan atau
manajer unit.
Kepala ruangan bertanggung jawab atas pencapaian
tujuan yang ditetapkan dalam suatu ruang rawat/unit
dengan memberdayakan staf perawat dibawah tanggung
jawabnya. Keberhasilan kepala ruangan sangat
tergantung pada bagaimana kemampuannya dalam
memperngaruhi stafnya dalam pengelolaan kebutuhan
keperawatan di suatu ruang rawat/unit. Oleh karena itu
kepala ruangan diharapkan sebagai manajer dan
pemimpin yang efektif.
KEPALA RUANGAN SEBAGAI MANAJER YANG
EFEKTIF

Kepala ruangan sebagai manajer yang efektif akan


memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai
tujuan melalui keterlibatan staf perawat dibawah
tanggung jawabnya.
Komponen Manajer Yang Efektif

Kepemimpinan

Perencanaan
Represantasi

MANAJER
KEPERAWATA
Pengembangan N Pengarahan
staf

Penghargaan Monitoring
Kepemimpinan

Manajer berkerja melalui orang lain, oleh karena itu keterampilan


kepemimpinan mereka menjadi sangat penting. Seseorang tidak dapat
menjadi manajer (kepala ruangan) yang efektif tanpa mempunyai
keterampilan kepemimpinan yang efektif (Tappen, 1995). Tanpa
keterampilan kepemimpinan manajer dapat membuat perencanaan,
pembagian tugas secara merata dan pemberian penghargaan, tetapi
masih sulit melibatkan semua staf untuk bekerjasama dengan baik,
karena manajer melupakan aspek hubungan interpersonal. Manajer
yang menjadi pemimpin yang efektif berarti meningkatkan kesadaran
diri, meningkatkankan pengetahuan, kritis, menggunakan komunikasi
yang baik, menyadari perbedaan tujuan dan bersemangat dalam
melakukan tugasnya. Seseorang dapat menjadi seorang manajer, tanpa
menjadi seorang pemimpin tetapi seseorang tidak mungkin menjadi
manajer yang efektif tanpa menjadi seorang pemimpin.
Perencanaan
Perencanaan merupakan komponen manajemen yang
efektif dan paling sukar dilakukan serta paling sering
diabaikan. Perencanaan merupakan hal yang sangat
esensial, manajer akan membuat perncanaan yang baik
yang akan menjadi petunjuk dalam mencapai tujuan.
Terdapat beberapa jenis perencanaan yaitu manajemen
wajtu, perencanaan saat ini dan perencanaan masa
depan.
Pengarahan

Manajer yang efektif memberi pengarahan pada stafnya.


Staf perlu mengetahui apa saja yang diharapkan dari
mereka dan bagaimana melakukannya. Pengarahan
berarti memberi penugasan yang jelas, menetapkan
deskripsi tugas dan menetapkan ketenagaan yang
dibutuhkan.
Monitoring

Manajer yang efektif akan memonitor stafnya secara


regular. Kepala ruangan bertanggung jawab pada pasien,
staf dan administrator. Manajer perlu memonitor staf
secara individual tentang performa mereka, apakah
mereka memberi asuhan dengan baik sehingga pasien
mendapat asuhan yang bermutu tinggi.
Penghargaan

Manajer yang efektif menggunakan penghargaan untuk


mendorong motivasi stafnya. Penghargaan bermacam-
macam dari yang sederhana misalnya memberi umpan
balik yang positif sampai pada pemberian bonus.
Pengembangan Staf
Manajer yang efektif berpandangan bahwa staf
merupakan asset yang berharga/mahal bagi organisasi,
oleh karena itu perlu dikembangkan. Hal ini berarti
manajer memberi kesempatan bagi staf untuk
mengembangkan diri melalui pelatihan, symposium atau
mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.
Representasi

Manajer yang efektif akan mewakili staf atau membawa


suara staf pada diskusi atau rapat dengan manajer
tingkat puncak (Direktur). Manajer efektif akan menjadi
pembela bagi stafnya.
Kepemimpinan Dalam
Keperawatan
 Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk
bekerja sama secara produktif dan dalam kondisi yang
menyenangkan ( tappen,1995),
 kepemimpinan berfokus pada manusia.
 Manajemen adalah koordinasi dan integrasi sumber sumber
melalui perencanaan, pengorganisasian ,koordinasi, pengarahan
dan pengawasan dalam mencapai tujuan (Hubber,1996)
 manajemen berfokus pada struktur.
 Kepala ruangan adalah manajer yaitu seseorang yang diberi
tanggung jawab melakukan manajemen di ruang rawat dan
diharapkan menjadi pimpinan.
Perbandingan antara pemimpin dan
Manajer

Pemimpin Manajer
Pencipta ide ide Menyelesaikan masalah
Fokus melakukan yang benar Fokus melakukan sesuatu dengan
benar
Membuat Perubahan Perubahan Terorganisir
Selalu memunculkan ide ide yang Fasilitasi dan negosiasi pekerjaan
baru
Menjaga dan meningkatkan Menerapkan nilai nilai
penerapan nilai nilai
Gaya Kepemimpinan
Ditinjau dari aspek kekuasaan terdapat tiga gaya
kepemimpinan yaitu :

 Otokratik
 Demokratik
 Laissez faire
Gaya Kepemimpinan
Otokratik

Pada kepemimpinan yang otokratik pemimpin sangat


mengatur kelompok dan membuat keputusan pada
kelompok,kurang melibatkan kelompok sehingga
seringkali kelompok kurang kreatif,tanggung jawab
dab pengambilan keputusan banyak di tentukan
pemimpin.
Gaya Kepemimpinan
Demokratik

Pada kepemimpinan demokratik, pemimpin


melibatkan kelompok dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan sehingga meningkatkan
motivasi dan kreatifitas kelompok.
Gaya Kepemimpinan
Laissez faire

Pada kepemipinan bebas, pemimpin kurang atau


tidak mengatur kelompok tetapi diberi kebebasa
sesuai tanggung jawab dan kreatifitas anggota untuk
melakukan tugasnya.namun pada kelompok yang
anggotanya matur gaya kepemimpinan ini dapat
mendorong pencapaian tujuan
Gaya Kepemimpinan
Ditinjau dari aspek perilaku terdapat dua gaya kepemimpinan yaitu:

kepemimpinan positif
kepemimpinan negatif.
 Kepemimpinan positif
 Pemimpin berpandangan bahwa pada hakekatnya seseorang akan
melakukan pekerjaan dengan baik bila diberi kesempatan dan
dorongan yang cukup. Pemimpin memberi motivasi,
memperhatikan, mendengarkan bawahan, dan sebagainya.
 Kepemimpinan negatif
 Pemimpin berpandangan bahwa seseorang harus dipaksa bekerja
karena pada dasarnya manusia itu malas. Pemimpin memotivasi
bawahannya dengan memberi sanksi, hukuman.
Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan positif

Pemimpin berpandangan bahwa pada hakekatnya


seseorang akan melakukan pekerjaan dengan baik
bila diberi kesempatan dan dorongan yang cukup.
Pemimpin memberi motivasi, memperhatikan,
mendengarkan bawahan, dan sebagainya.
Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan negatif

Pemimpin berpandangan bahwa seseorang harus


dipaksa bekerja karena pada dasarnya manusia itu
malas. Pemimpin memotivasi bawahannya dengan
memberi sanksi, hukuman.
Komponen Kepala Ruangan Sebagai Pemimpin Yang
Efektif, Terdiri Dari

Pengetahuan

Kesadaran
Kegiatan Diri
Konkrit

pemimpin
Tujuan Dan Komunikasi
Sasaran

Semangat
Pemimpin yang efektif adalah seseorang yang sukses
mempengaruhi orang lain untuk berkerja sama secara produktif
dan dalam kondisi yang menyenangkan. Komponen yang efektif
meliputi:

 Mempunyai pengetahuan yang baik kepemimpinan dan


menguasai bidang kepakarannya;
 Mempunyai kesadaran diri yang baik dan dengan memahami
dirinya, dia dapat memahami orang lain;
 Berkomunikasi secara jelas dan efektif;
 Bersemangat melakukan aktivitas pada area tanggung
jawabnya;
 Menetapkan tujuan dan jelas diketahui oleh stafnya;
 Melakukan dengan konkrit (action);
Pengetahuan

Pemimpin memahami tentang kepemimpinan antara lain


pengertian, gaya kepemimpinan, bagaimana menjadi
pemimpin yang efektif dan pengetahuan tentang bidang
kepakarannya. Pemimpin cenderung menjadi tempat
bertanya bagi orang lain. Pengetahuan yang baik ini juga
menjadi modal utama dalam mempengaruhi orang lain
karena dia mampu menghasilkan ide-ide baru.
Disamping itu, seseorang pemimpin juga kritis dan tidak
menyenangi pekerjaan rutin.
Kesadaran Diri

Pemimpin mempunyai kesadaran diri yang baik. Dia


menyadari kelebihannya tetapi juga kelemahannya.
Karena dia menyadari kelebihan dan kelemahannya, dia
menjadi fleksibel, lebih mandiri dan tidak tergantung
pada orang lain. Dia dapat mengekspresikan perasaan
senang dan penghargaan orang lain. Kesadaran diri ini
penting karena bila seseorang menyukai dirinya, orang
tersebut akan lebih disukai orang lain. Kalau seorang
merasa dirinya seorang pemimpin, dia akan cenderung
menjadi pemimpin.
Komunikasi

Untuk menjadi pemimpin yang efektif, seseorang harus


menjadi pendengar yang baik. Berkomunikasi yang jelas
dengan orang lain dapat mencegah salah presepsi.
Pemimpin juga memberikan umpan balik kepala orang
lain/staf tanpa menyalahkan. Pemimpin juga akan
menerima umpan balik tentang dirinya dengan baik.
Salah satu pengaruh yang besar dari pemimpin ialah saat
mengkomunikasikan visinya tentang kelompok/ruangan.
 
Bersemangat

Pemimpin yang bersemangat dapat meningkatkan


efektivitas pekerjaan. Saat berinteraksi, semangat
pemimpin dapat menular kepada stafnya. Oleh karena
itu, pemimpin harus bersemangat dan menjaga
kesehatan, relaks dan cukup istirahat.
Tujuan/Sasaran

Pemimpin akan menetapkan tujuan sejalan dan dapat


diterima kelompok. Oleh karena itu, pemimpin akan
mencari masukan dari stafnya dalam menetapkan tujuan
yang ingin dicapai.
Melakukan Secara Konkrit (Action)

Pemimpin tidak hanya berangan-angan tetapi melakukan


secara konkrit. Pemimpin mempunyai ide-ide baru dan
tidak menunggu instruksi. Pemimpin akan mengerahkan
orang lain, memberdayakan orang lain dan berani
bertanggung jawab.
The Art Of Relationship

Berada di Hubungan
Role Model integritas Tujuan Jelas
tempat interpersonal
The Art Of Leadership
Sebagai suatu seni tidak ada formula khusus untuk membuat seseorang menjadi
pemimpin. Melakukan hal-hal berikut ini; pemimpin (kepala ruangan) dapat meraih
kepercayaan dan pengarub dari bawahannya.

Pemimpin melalui contoh peran (Role Model)


Kepala ruangan akan menjadi contoh peran bagi bawahannya. Artinya kepala ruang
perlu melakukan sesuatu, agar ditiru oleh bawahannya antara lain dengan dating tepat
waktu, berbicara sopan, membuat perencanaan dan mampu melakukan tindakan
keperawatan bila diperlukan.

Mempertahankan integritas diri


Melakukan hal-hal yang benar dan jujur akan meningkatkan integritas kepala ruangan
sebagai pemimpin.
The Art Of Leadership
Melakukan sesuatu dengan suatu tujuan
Untuk menjadi pemimpin lakukan sesuatu dengan tekun dan bertanggung jawab.
Seorang kepala ruangan tentu bertujuan agar asuhan keperawatan di ruangannya
bermutu tinggi, pasien dan keluarga puas.

Berada di tempat
Sebagai kepala ruangan mayoritas waktunya diharpakan ada di ruangan bukan di
tempat lain. Pemimpin yang efektif melihat dan mendengarkan bawahannya sehingga
dapat memengaruhi mereka.

Menumbuhkan hubungan interpersonal


Pemimpin menghargai dan menikmati kerjasama dengan orang lain. Pemimpin
memahami kelebihan dan kekurangan bawahannya. Kepala ruangan sebagai pemimpin
akan memnfaatkan kelebihan bawahannya secara optimal dan tidak berfokus pada
kelemahan atau kekurangan bawahannya.
Sekian Dan Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai