Anda di halaman 1dari 12

INSOMNIA

Menurut DSM-IV:
Insomnia  keluhan dalam kesulitan untuk
memulai atau mempertahankan tidur yang
berlangsung setidaknya 1 bulan dan
menyebabkan gangguan signifikan atau
gangguan fungsi individu.
The International Classification of Disease

Insomnia  kesulitan memulai atau


mempertahankan tidur yang terjadi minimal 3
malam/minggu selama minimal 1 bulan
The International Classification of Sleep
Disorders
Insomnia  kesulitan tidur yang terjadi hampir
setiap malam disertai rasa tidak nyaman setelah
episode tidur tersebut.
ETIOLOGI
Medis Psikiatri:
• Sakit/rasa sakit
• Depresi
– Neuropathy
– Fibromyalgia • Ggn.Cemas Menyeluruh
– Osteoarthritis • Stres
– Rheumatoid arthritis • PTSD (Ggn.Stres Pasca Trauma)
– Chronic back pain • Ggn.Obsesi Kompulsi
• Kardiovaskular • Ggn.Penyesuaian
– Congestive heart failure
• Gangguan Kepribadian
– Dyspnea
– Nocturnal angina • Gangguan Bipolar
• Pernafasan • Distimia
– COPD • Kecemasan
– Asthma
• Psikosis termasuk Skizofrenia
– Obstructive Sleep apnea
– Mixed Sleep apnea
– Obesity-hypoventilation Syndrome
• Gastrointestinal
– GastroEsophageal Reflux Disease (GERD)
Patofisiologi
Klasifikasi Insomnia:
Chung et al cit Noman (2015) menggolongkan
insomnia dalam tiga kategori:
1) Transient Insomnia (<1mgg)
2) Acute Insomnia (<1bln)
3) Cronic Insomnia (bulan-tahun)

Sesuai etiologi:
1. Primer
2. Sekunder
Klasifikasi Insomnia
Dalam ICD 10, dibagi 2 yaitu:
1. Organik
2. Non organik
- Dyssomnias (gangguan pada lama, kualitas dan waktu tidur)
- Parasomnias (ada episode abnormal yang muncul selama tidur seperti mimpu
buruk, berjalan sambil tidur, dll)

Dalam DSM IV, dibagi menjadi 4 tipe yaitu:


1. Gangguan tidur yang berkorelasi dengan gangguan mental lain
2. Gangguan tidur yang disebabkan oleh kondisi medis umum
3. Gangguan tidur yang diinduksi oleh bahan-bahan atau keadaan tertentu
4. Gangguan tidur primer (gangguan tidur tidak berhubungan sama sekali dengan
kondisi mental, penyakit, ataupun obat-obatan.) Gangguan ini menetap dan
diderita minimal 1 bulan.
Faktor Resiko Insomnia
• Episode sebelumnya • Depresi (mana yang muncul
• Wanita (1.3x) lebih dahulu ?)

• Usia> 65 (1.5x) • Status sosial ekonomi


lebih rendah
– 50% populasi > 65 th
• Cerai / berpisah
– 40% dari resep
• Janda/duda
hipnotik
• Masalah medis yang
• mengorok
bersamaan
Diagnosis
• Anamnesis yang lengkap ‘adalah segalanya’
• Fokuskan pada perubahan dalam keseharian
pasien
• Cermati kemungkinan penyebab
• Apabila memungkinkan, partner tidur juga
diikutsertakan
• Tanyakan daftar obat yang sedang diminum
• Jangan abaikan kemungkinan
penyalahgunaan zat
INSOMNIA yg mengganggu
aktivitas harian

EVALUASI
Penyakit yg
YES
mendasari Penatalaksanaan
SECONDARY
INSOMNIA PRIMARY
Obati INSOMNIA
penyakit dasar

Tx Non-farmakologik Tx Perilaku
Insomnia
- Edukasi : Higiene Tidur
membaik dengan NO
Terapi penyebab - Tx Restriksi Tidur
- Tx Kontrol Stimulus
- Tx Relaksasi
YES - dll
Tx Farmakoterapi
Insomnia dg
Hanya untuk jangka pendek
penyebab sekunder YES INSOMNIA Terutama golongan :
menetap KRONIK - Benzodiazepin dan
- Benzodiazepine-like
Lain-lain:
NO
- Antidepresan,
FOLLOW-UP - Antihistamin
Prognosis
• Baik tanpa disertai skizofrenia

Anda mungkin juga menyukai